Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Status Mutu Air Waduk Penjalin Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia Menggunakan Metode Storet dan Indeks Pencemaran Handayani, Anik Maulia Tri; Samudra, Sesilia Rani; Hidayati, Nuning Vita; Sarasati, Wulandari
MAIYAH Vol 2 No 4 (2023): Maiyah : Vol. 2 No. 4 Desember 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2023.2.4.10418

Abstract

In the vicinity of Penjalin Reservoir there are residential areas, eateries, livestock farms, rice fields, and floating net cages. These activities have the potential to lead to a decline in water quality of Penjalin Reservoir due to the direct discharge of waste into the water body. Therefore, research on the water quality status of Penjalin Reservoir is necessary as a means of monitoring water quality in the reservoir. This research aims to determine the water quality status of Penjalin Reservoir using the Storet and the Pollution Index Methods. The research method employed is a survey method, with the selection of sampling points carried out through purposive random sampling, comprising nine stations. Water quality data are analyzed descriptively and compared to the water quality standards for lakes and similar bodies of water, as outlined in the Republic of Indonesia Government Regulation No. 22 of 2021. Subsequently, the water quality status is determined using the Storet and the Pollution Index Methods, as per the Minister of Environment Decision No. 115 of 2003. The results indicate that the water quality status of Penjalin Reservoir, when used for various purposes ranging from Class 1 to Class 3 according to the Storet Method, falls within the heavily polluted category. However, according to the Pollution Index Method, it is categorized as slightly polluted. Nevertheless, Penjalin Reservoir still meets the water quality standards when utilized for agricultural irrigation.
Depuration Method with Various Temperature and Soaking Time in Green Mussels (Perna viridis) Contaminated Cadmium Putri, Atika Amelia; Sanjayasari, Dyahruri; Hidayati, Nuning Vita; Imlani, Ainulyakin Hasan
MAIYAH Vol 3 No 2 (2024): Maiyah : Vol. 3 No. 2 Juni 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2024.3.2.11991

Abstract

Aplikasi metode depurasi pada kerang hijau (Perna viridis) pada penelitian ini menggunakan perlakuan variasi suhu dan lama perendaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat kadmium pada kerang hijau di Pesisir Brebes sebelum dan sesudah dilakukan depurasi, persentase perubahan kandungan logam berat kadmium pada kerang hijau dan standar keamanan konsumsi kerang hijau di pesisir Brebes. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis menggunakan uji nonparametrik Kruskal-Wallis dan uji lanjut MannWhitney. Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat Cd sebelum metode depurasi sebesar 0,10 mg/kg sedangkan sesudah metode depurasi menunjukkan nilai yang bervariasi dan seluruhnya masih dibawah batas baku mutu yang telah ditetapkan sebesar 0,2 mg/kg. Lama perendaman 24 jam menujukkan hasil yang lebih baik dibandingkan perendaman 48 jam. Kategori nilai EDI dan THQ untuk seluruh perlakuan ialah tidak ada resiko kesehatan yang dapat ditimbulkan. Namun perlu memperhatikan batas maksimum konsumsi sebesar 4,55 ± 0,61 kg/minggu. Hal ini agar tidak berpotensi menimbulkan dampak kesehatan yang buruk akibat konsumsi kerang hijau dari pesisir Brebes yang telah terkontaminasi kadmium.
Konsentrasi Kadmium dan Kromium pada Kerang Hijau (Perna viridis) dan Sedimen di Pesisir Grinting, Brebes Putri, Atika Amelia; Fajriyah, Istna Nurul; Sanjayasari, Dyahruri; Hidayati, Nuning Vita; Imlani, Ainulyakin Hasan
MAIYAH Vol 3 No 2 (2024): Maiyah : Vol. 3 No. 2 Juni 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2024.3.2.11999

Abstract

Kadmium dan kromium merupakan logam berat yang sulit terdegradasi dan dapat terakumulasi di perairan, terutama pada kerang hijau dan sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat kadmium (Cd) dan kromium (Cr) pada kerang hijau (Perna viridis) dan sedimen, serta untuk mengetahui tingkat kelayakan konsumsi kerang hijau dari sudut pandang kemanan pangan. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juni 2022 di Pesisir Grinting, Kabupaten Brebes. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Konsentrasi logam Cd dan Cr dianalisis menggunakan metode AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam Cd dan Cr pada kerang hijau berada di bawah ambang batas sebesar 0,18 mg.kg-1 dan 0,12 mg.kg-1. Pada sedimen, kandungan Cd sebesar 46,61 mg.kg-1 yang mana melebihi baku mutu sedangkan untuk kandungan Cr masih dibawah ambang batas yaitu sebesar 0,10 mg.kg-1. Batas maksimum konsumsi kerang hijau yang dapat ditoleransi dalam kg/minggu ditinjau dari konsentrasi Cd dan Cr bagi laki-laki sebesar 2,333 kg/minggu dan 11,650 kg/minggu. Sedangkan untuk wanita sebesar 1,750 kg/minggu dan 8,738 kg/minggu. Dari segi keamanan pangan, nilai EDI (Estimate Daily Intake) berdasarkan konsentrasi logam berat Cd dan Cr berturut-turut adalah 0,108 dan 0,072 µg.kg-1 dan nilai THQ (Target Hazard Quotient) Cd dan Cr sebesar 0,108 dan 0,048 µg.kg-1. Nilai EDI dan THQ ini menunjukkan risiko rendah terhadap kesehatan manusia dan kerang hijau memenuhi standar keamanan pangan.
Estimasi Logam Berat Kadmium (Cd) dan Tembaga (Cu) Perairan Muara Kali Ijo, Pantai Ayah, Kebumen Ibrahim, Wahyu Satriarman; Hendrayana, Hendrayana; Hidayati, Nuning Vita; Kurniawati, Any; Prihatiningsih, Isnaini; Raharjo, Purwo; Mulyani, Sri
MAIYAH Vol 3 No 2 (2024): Maiyah : Vol. 3 No. 2 Juni 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2024.3.2.12179

Abstract

Keberadaan Muara Kali Ijo, Kebumen dapat dikatakan sebagai penampungan terakhir yang berasal dari industri, pertanian, perikanan, dan rumah tangga karena perairan pesisir merupakan tempat bermuaranya sungai dan akan menjadi tempat berkumpulnya zat-zat pencemar serta sumber kontaminan berbahaya, termasuk kontaminasi oleh logam berat jenis kadmium (Cd) dan tembaga (Cu) yang diduga dapat menimbulkan pencemaran perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Cd dan Cu perairan serta tingkat pencemaran berdasarkan Nemerow Pollution Index (PN). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Lokasi penelitian terdiri dari 4 stasiun, berada di area outlet sungai, mangrove kawasan ekosistem esensial (KEE), dan muara sungai. Hasil analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa kandungan Cd perairan memiliki nilai rata-rata 0,014 mg/L, sedangkan kandungan Cu memiliki nilai rata-rata 0,013 mg/L. Kandungan logam berat Cd dan Cu perairan telah melebihi baku mutu menurut PP No. 21 Tahun 2021 tentang baku mutu biota laut, sehingga sudah tidak baik bagi organisme akuatik. Tingkat pencemaran perairan di Muara Kali Ijo sudah terkontaminasi berat berdasarkan Nemerow Pollution Index (PN). Kata Kunci: Logam Berat, Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), Nemerow Pollution Index (PN), Muara Kali Ijo
PELATIHAN IMPLEMENTASI SANITASI DAN HIGIENE PADA PROSES PENGOLAHAN IKAN ASAP KENJERAN Pramono, Heru; Andriyono, Sapto; Wisudyawati, Dita; Sari, Alfi Hermawati Waskita; Hasan, Veryl; Hidayati, Nuning Vita
Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/balobe.3.1.20-29

Abstract

Penerapan higiene dan sanitasi merupakan aspek penting dalam keamanan pangan, termasuk pada pengolahan ikan asap. Kesadaran para pengolah ikan asap akan pentingnya keamanan pangan serta tata cara penerapan higiene dan sanitasi sangat diperlukan. Artikel ini melaporkan proses sosialisasi penerapan higiene dan sanitasi pada pengolahan ikan asap di Kenjeran, Surabaya, Indonesia. Metode pelaksanaan program dimulai dengan brainstorming dengan aparat pemerintah setempat, dilanjutkan dengan pelatihan internasional oleh pembicara Malaysia dan Indonesia, praktik penggunaan peralatan keselamatan, kelas memasak, dan expo. Dari diskusi awal terlihat jelas bahwa masyarakat memahami pentingnya penerapan higiene dan sanitasi, namun masih membutuhkan informasi mengenai peningkatan ukuran pasar (market size). Selama pelatihan internasional, pembicara dari Malaysia dan Indonesia membahas korelasi pemasaran online dan higiene dan sanitasi serta strategi memasak alternatif yang kemudian diimplementasikan pada expo. Produk siap santap (RTE) yang dihasilkan oleh masyarakat potensial untuk dipasarkan lebih lanjut melalui pendekatan online, namun aspek pengemasan dan pemasaran masih perlu dikaji lebih lanjut. Dari penelitian ini, penerapan higiene dan sanitasi di fasilitas pengolahan ikan asap mungkin efektif jika dipadukan dengan cara memasak dan pemasaran alternatif.
STUDI BIOAKUMULASI LOGAM BERAT (Pb, Cd, DAN As) PADA RUMPUT LAUT (Caulerpa racemosa) DARI TAMBAK TRADISIONAL DI BRONDONG, LAMONGAN Cindi Koes Farizky; Mirna Fitriani; Nuning Vita Hidayati; Boedi Setya Rahardja; Sapto Andriyono
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.401

Abstract

Rumput laut (Caulerpa racemosa) merupakan salah satu makroalga yang memiliki kemampuan untuk mengakumulasi logam berat, sehingga dijadikan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan. Wilayah pesisir Lamongan, termasuk di Kecamatan Brondong terdapat berbagai kegiatan industri. Buangan limbah kegiatan industri tersebut akan meningkatkan resiko pencemaran logam berat. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan analisis Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Analisis data yang digunakan yaitu kuantitatif dengan perhitungan berdasarkan Geo-Accumulation Index (Igeo), Contamination Factor (CF), dan Bio Concentration Factor (BCF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut (C. racemosa), air, dan sedimen dari tambak tradisional di Brondong, Lamongan mengandung logam berat (Pb, Cd, dan As) dengan konsentrasi yang rendah. Rata-rata konsentrasi Pb, Cd, dan As pada rumput laut (C. racemosa) berturut-turut adalah 0,0901 mg/kg, 0,0124 mg/kg, dan 0,2357 mg/kg. Konsentrasi Pb dan Cd pada air tidak terdeteksi, sedangkan rata-rata konsentrasi As pada air adalah 0,0158 mg/l. Konsentrasi Pb, Cd, dan As pada sedimen berturut-turut adalah 12,3 mg/kg, 0,171 mg/kg, dan 3,74 mg/kg. Nilai Igeo dan CF menunjukkan bahwa logam berat (Pb, Cd, dan As) mengindikasikan tingkat pencemaran dan tingkat kontaminasi yang rendah (0<Igeo<1 dan CF<1). Nilai BCF yang rendah juga menunjukkan bahwa tingkat akumulatif rumput laut (C. racemosa) dikategorikan rendah (BCF<100). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa tambak tradisional di Brondong, Lamongan tergolong aman untuk dilakukan kegiatan budidaya rumput laut (C. racemosa).
STUDI AKUMULASI LOGAM BERAT Pb, Cd, As PADA UDANG JERBUNG (Fenneropenaeus merguiensis) DARI TAMBAK TRADISIONAL Muhammad Syahrian; Nuning Vita Hidayati; Mirna Fitrani; Boedi Setya Rahardja; Sapto Andriyono
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 2 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i2.500

Abstract

Lamongan merupakan wilayah pesisir yang memiliki potensi dalam pengembangan produk perikanan khususnya air laut dan air payau. Selain banyak digunakan sebagai lokasi tambak budidaya, wilayah pesisir utara ini juga banyak digunakan sebagai sentra industri yang mana akan membuang banyak limbah dan dapat mempengaruhi kualitas air pada perairan. Pencemaran perairan dapat berdampak pada kondisi kesehatan biota serta kualitas produk perikanan yang dihasilkan. Salah satu limbah yang memiliki sifat racun dan berbahaya bagi makhluk hidup adalah logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan arsenik (As) yang tergolong polutan yang tidak dapat terdegradasi dan jika terakumulasi di lingkungan perairan akan berpotensi merusak rantai makanan dan menjadi kontaminan bagi organisme akuatik. Pada penelitian ini digunakan udan jerbung (Fenneropenaeus merguiensis) sebagai objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya akumulasi logam berat pada udang jerbung dan tersebut kemudian dianalisis menggunakan Geo-Accumulation Index (Igeo), Contamination Factor Index (CF), dan Bio-Concentration Factor (BCF). Penelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian dengan metode study observation dengan rancangan deskriptif. Sampel udang jerbung yang didapat diujikan di Laboratorium Unit Pelayanan Terpadu Pengujian Mutu dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan (UPT PMP2KP). Hasil yang didapat dari pengujian laboratorium menunjukkan akumulasi logam berat pada udang jerbung dengan nilai 0,0465 mg/kg untuk timbal (Pb); 0,0035 mg/kg untuk kadmium (Cd), dan 0,8229 mg/kg untuk arsenik. Pada pemeriksaan sampel air diperoleh nilai 0,0158 mg/kg akumulasi logam berat arsenik (As), sedangkan untuk pemeriksaan pada sedimen menunjukkan hasil tertinggi adalah 12,30 mg/kg untuk logam berat timbal (Pb) dan terendah 0,0171 mg/kg untuk logam berat kadmium (Cd).
DETERMINASI TINGKAT PENCEMARAN AIR PADA SISTEM BUDIDAYA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) DI BANYUMAS, JAWA TENGAH Ade Rusman; Nuning Vita Hidayati; Hamdan Syakuri
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i3.606

Abstract

Aktivitas antropogenik yang meningkat berpengaruh terhadap pemanfaatan perairan dan menimbulkan limbah yang banyak sehingga menyebabkan penurunan kualitas lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pencemaran logam berat Cd, Cr, Pb dan bakteri E. coli dan Salmonella sp. pada air kolam budidaya Ikan Gurami di Banyumas, Jawa Tengah. Metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) digunakan untuk menetapkan kandungan logam berat Cd, Cr, Pb dan metode most probable number (MPN) digunakan untuk menetapkan kandungan E. coli serta metode kualitatif digunakan untuk menetapkan kandungan Salmonella sp. Kandungan logam berat Cd, Cr, dan Pb pada stasiun 1-10 masing-masing adalah <0,0066, <0,0048 dan <0,0058 mg/l dan berada dibawah nilai baku mutu sehingga masuk dalam kategori aman. Kandungan E. coli pada sebagian stasiun berada di atas nilai baku mutu sehingga  masuk dalam kategori terkontaminasi, sedangkan sebagian lainnya masih dalam batas aman.  Kandungan Salmonella sp. pada stasiun 1 bernilai (+), sehingga masuk dalam kategori terkontaminasi dan pada stasiun 2-10 bernilai (-) sehingga masuk dalam kategori aman.
POTENSI RESIKO EKOLOGIS LOGAM BERAT (Cd, Cr, Fe) PADA SEDIMEN ANAK SUNGAI PELUS SEKITAR HOME INDUSTRY BATIK KAUMAN SOKARAJA, BANYUMAS Dewi Nugrayani; Nuning Vita Hidayati; Muslih Muslih; Tri Nur Cahyo; Atika Amelia Putri; Afida Nadzirotul Ummah; Nafsha Atika Putri; Fikrian Syauqi Santoso
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i3.625

Abstract

Industri batik skala rumah tangga merupakan bisnis kecil yang menghasilkan limbah tidak terlalu banyak tetapi tersebar luas. Sedangkan, air limbah yang dihasilkan dari industri rumah tangga langsung dibuang begitu saja tanpa pengolahan terlebih dahulu. Limbah industri batik ini berpotensi menimbulkan pencemaran logam berat yang dapat memberikan dampak buruk bagi organisme perairan maupun kondisi lingkungan disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran tiga logam berat (Cd, Cr, dan Fe) di anak sungai Pelus sekitar industri batik Dusun Kauman, Sokaraja dengan menggunakan 4 jenis indeks yaitu CF, EF, I-Geo, dan PERI. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April 2023, dengan stasiun sampling terbagi menjadi empat stasiun meliputi hulu, sebelum industri batik, setelah industry batik, dan hilir yang bertempat di Anak Sungai Pelus, Desa Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Logam berat dianalisis dengan metode APHA 23rd Edition, 2017 dengan alat AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai CF untuk ketiga jenis logam berat (Cd, Cr, Fe) berkisar antara 0.0189-3.433 yang berada pada kategori low degree of contamination hingga considerable contamination. Nilai EF logam berat Cd dan Cr berkisar antara 0.014-3.433 yang berada pada kategori pengayaan rendah hingga pengayaan sedang. Nilai I-Geo logam berat Cd, Cr, Fe berkisar antara -6.31-1.19 yang berada pada kategori tidak tercemar hingga tercemar sedang. Nilai PERI logam berat Cd, Cr, Fe berkisar antara 0.038-103.00 yang berada pada kategori berisiko rendah hingga berisiko besar.
DETERMINASI STATUS MUTU AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SERAYU MENUJU PENGELOLAAN DAS BERKELANJUTAN Sinda Dewi Lestari; Nova Ambar Sukma Wardhono; Nabela Fikriyya; Mohamad Rofiq Ulinuha; Nuning Vita HIDAYATI
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.629

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu sebagian besar telah mengalami kerusakan dan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan menurunnya kualitas air. Masalah utama di DAS Serayu diakibatkan oleh aktivitas masyarakat, industri, dan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan status mutu DAS Serayu berdasarkan parameter fisika-kimia perairan menggunakan metode Storet. Pengambilan sampel air dilakukan pada 18 stasiun dengan teknik purposive random sampling, kemudian dianalisis secara eksitu. Hasil menunjukkan bahwa status mutu DAS Serayu termasuk dalam kategori kelas C atau tercemar sedang dengan nilai -18. Nilai parameter COD, DO, dan fosfat terpantau tidak sesuai standar peruntukan yang telah ditetapkan. Sebagian besar DO kurang memenuhi standar, dimana nilai terendah berada pada stasiun 3 dengan nilai sebesar 0,58 mg/L. Nilai tertinggi COD sebesar 129,2 mg/L terdapat pada stasiun 8; dan nilai fosfat tertinggi berada pada stasiun 4 sebesar 0,58 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi DAS Serayu perlu dimonitor secara berkala. Selain itu, perlu adanya upaya pengendalian atau strategi dalam pengelolaan DAS Serayu dengan mengikutsertakan keterlibatan semua pihak, termasuk komunitas masyarakat lokal.
Co-Authors . HERNAYANTI Abdul Haris Ade Rusman Adinda Kurnia Putri Adzhari , Natasya Syafa Afida Nadzirotul Ummah Agung Dhamar Syakti Agusfiana, Ega Dwi Ainaya, Khansa Ghaida Alfi Hermawati Waskita Sari Ani Haryati, Ani Any Kurniawati, Any Arif Mahdiana, Arif Arviani, Ilma Azizah Asrul Sahri Siregar Asrul Sahri Siregar Astuti, Wahyu Widi Atika Amelia Putri Boedi Setya Rahardja Cahyo, Tri Nur Cindi Koes Farizky Dewi Nugrayani Dewi Wisudyanti Budi Hastuti Dewi, Nina Nurmalia Dhani, Putri Rizki Rahma Dimas Setiawan Dwi Yuli Pujiastuti Dyahruri Sanjayasari El Haq, Ferlynda El Mouchtari, El Mountassir Fajriyah, Istna Nurul Farizky, Cindi Koes Feri Susanto Fikrian Syauqi Santoso Fikriyya, Nabela Firdaus, Abdul Malik Firmansyah, Faisal Ari Fitriani, Mirna Gayuh Laksana Putra Hamdan Syakuri Handayani, Anik Maulia Tri Hasanah, Uswa Hastuti, Dewi Wisudyanti Budi Hastuti, Widya Tri Hendrayana Hendrayana, Hendrayana Hermanto Hermanto Heru Pramono Hery Irawan, Hery Hidayat, Rizqi Rizaldi Husni, Iqbal Ali Ibrahim, Wahyu Satriarman Imlani, Ainulyakin Hasan Irwan Hidayatullah, Irwan Isdy Sulistyo Kartikaputri, Ariani Dian Kurnia, Adinda Lestari, Sinda Dewi Lilik Kartika Sari Lukmanulhakim, Raden Cynan Meris Rahmawati Milasari, Sayidah Mirna Fitrani Mirna Fitrani Mirna Fitriani Mohamad Rofiq Ulinuha Muhamad Baedowi Muhammad Syahrian Muslih Muslih Muslih Muslih Nabela Fikriyya Nafsha Atika Putri Najiah, Dorrotun Nova Ambar Sukma Wardhono Nugrayani, Dewi Nurshofia, Winarni Ocky Karna Radjasa Octoriani, Widyanti Parikesit, Prismadian Aji Pranata, Allaam Hadi Prihatiningsih, Isnaini pujihastuti, etin Putri, Atika Amelia Putri, Desta Fatma Putri, Nafsha Atika R Siti Rukayah Raharja, Ferry Cahya Raharjo, Purwo Rahmaniyyah, Misyka Syahra Riviani Riviani, Riviani Riyanti Riyanti Rose Dewi Rusman, Ade Sabrina, Aulia Putri Santoso, Fikrian Syauqi Sapto Andriyono Sarasati, Wulandari SARI, CUT NANDA Sayidina, Aprilia Sesilia Rani Samudra Sinda Dewi Lestari SITI HOTIJAH Siti Hotijah Soedibya, Petrus Hary Tjahja Sri Mulyani Sultoni, Iman Susanti, Susan Tri Syahrian, Muhammad Syakuri, Hamdan Tohir Tohir, Tohir Tri Nur Cahyo Ulinuha, Mohamad Rofiq Ummah, Afida Nadzirotul Upit Ratna Puspita Veryl Hasan Wardhono, Nova Ambar Sukma Wibowo, Mahbub Fuad Widhi, Raut Nugrahening Wisudyawati, Dita Wiyarsih, Nani Yeti Darmayati Yogi Putranto Zaky Mubarok, Muhamad