Claim Missing Document
Check
Articles

Pemanfaatan Ekstrak Hipofisis Sapi untuk Memperbaiki Performans Reproduksi Induk Babi Post Partum (UTILIZATION OF CATTLE HYPOPHYSIS EXTRACT TO IMPROVE REPRODUCTIVE OF POST PARTUM SOWS) Tree May Thiessen Outang; Wilmientje Marlene Nalley; Thomas Mata Hine
Jurnal Veteriner Vol 18 No 3 (2017)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.637 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2017.18.3.383

Abstract

This study aimed to evaluate study the influence of cattle hypophysis extract (HE) on the reproductive performance of post partum sows. Twenty landrace sows, 45 days after partum were divided into four groups, five sows each. All were injected with HE intramuscularly. Group I (P0) was injected with 3 ml of saline solution, Group II (P1) was injected with 3 ml contain of 10 mg/EH/Kg body weight (BW), Group III (P2) was injected with 3 ml contain of 20 mg/EH/Kg BW, Group IV (P3) was injected with 3 ml contain of 40 mg/EH/Kg BW. Every sows that showed the estrus symptom were inseminated artificially on the second days, twice each in the morning and evening. The intensity of estrus, length of estrus, number of service preconception (S/C), conception rate (CR), litter size, weight of piglet and milk production were recorded. The result showed that the score of estrus intensity in Group I, II, III and IV were 1.40; 2.40; 2.80 and 2.80 respectively with the length of estrus in each group were 4.40; 5.00; 5.00; 5.60 days respectively. The number of service in Group I, II, III and IV of each pregnancy were 4.40; 1.40; 1.00 and 1.20 with the CR were 0; 60; 100; and 80% respectively. The litter size produced of Group I, II, III and IV were 4.00; 6.00; 10.60; 8.40 respectively. The average of piglet body weight of Group I, II, III and IV were 1.20; 1.36; 1.56 and 1.35 kg respectively. The milk production of each sows of Group I, II, III and IV were 13; 41; 93; 88 g respectively. It can be concluded that cattle hypophysis extract improves the performance of post partum sows with the best level was 20 mg EH/kg of body weight. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh pemberian ekstrak hipofisis terhadap performans reproduksi induk babi betina post partum. Penelitian ini menggunakan 20 ekor induk babi betina jenis landrace, dibagi kedalam empat kelompok perlakuan masing-masing terdiri atas lima ekor induk babi. Babi betina yang baru 45 hari menyapih anaknya diinjeksi dengan ekstrak hipofisis (EH) secara intramuskuler. Kelompok I (P0) diinjeksi dengan 3 mL NaCl fisiologis; Kelompok II (P1) diinjeksi dengan 3 mL NaCL mengandung 10 mg EH/kg bobot badan (BB); Kelompok III (P2) diinjeksi dengan 3 mL NaCl mengandung 20 mg EH/kg BB: Kelompok IV (P3) diinjeksi dengan 3 mL NaCl mengandung 20 mg EH/kg BB. Setiap induk babi yang menunjukkan gejala estrus diinseminasi pada hari kedua dengan interval dua kali, pagi dan sore. Peubah yang diamati adalah intensitas estrus, lama estrus, jumlah perkawinan per kebuntingan (S/C), angka konsepsi (conception rate/CR), litter size, bobot lahir anak, dan produksi susu. Hasil penelitian menunjukkan skor intensitas estrus kelompok I, II, III, dan IV masing-masing 1,40; 2,40; 2,80; 2,80 dengan lama estrus masing-masing kelompok secara berturut-turut 4,40; 5,00; 5,00; 5,60 hari. Nilai S/C masing-masing adalah 4,40; 1,40; 1,00; 1,20 dengan CR masing-masing 0; 60; 100; dan 80%. Total jumlah anak yang dihasilkan kelompok I, II, III, dan IV masing-masing adalah 4,00; 6,00; 10,60; dan 8,40 ekor. Rataan bobot lahir anak per ekor pada kelompok I; II; III; dan IV masing-masing adalah 1,20; 1,36; 1,56; dan 1,35 kg. Produksi susu per induk pada kelompok I, II, III, dan IV masingmasing adalah 13; 41; 93, dan 88 g. Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak hipofisis dapat meningkatkan performans induk babi post partum. Dosis terbaik adalah 20 mg EH/kg BB.
Fertilitas In Vitro dan In Vivo Spermatozoa Babi Landrace pada Pengencer Sitrat Kuning Telur yang Disuplementasi Berbagai Level Fruktosa pada Penyimpanan Suhu 180C D. J. Djawapatty; H. L. L. Belli; T. M. Hine
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.13.1.43-54

Abstract

Tujuan penelitian tahap I adalah untuk menentukan level terbaik penggunaan fruktosa dalam pengencer Sitrat-Kuning Telur (S-KT) terhadap persentase motilitas, viabilitas, abnormalitas serta keutuhan membran plasma semen cair babi Landrace yang disimpan pada suhu 18oC dan dievaluasi setiap 6 jam. Rancangan penelitian pada tahap ini terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan yaitu sitrat-kuning telur (S-KT) tanpa Fruktosa (P0), S-KT + Fruktosa 2,5% (P1), S-KT + Fruktosa 5% (P2), S-KT + Fruktosa 7,5% (P3) dan S-KT + Fruktosa 10% (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas semen segar cukup baik karena motilitas dan viabilitas spermatozoa masing-masing adalah 83,75±4,79% dan 92,70±0,14%. Tahap in vitro selama 24 jam dalam pengencer S-KT yan g suplementasi fruktosa 5% (P2) menunjukkan motilitas (40,00±4,08%) dan viabilitas (54,10±4,35%) lebih tinggi sehingga menunjukan perbedaan nyata (P<0,05) dibandingkan dengan bahan pengencer lainnya. Abnormalitas dan keutuhan membran plasma spermatozoa dalam keempat pengencer tidak berbeda (P>0,05). Penelitian tahap II untuk mengetahui persentase angka kebuntingan dan S/C. Persentase tertinggi angka kebuntingan dalam penelitian ini adalah P1 dengan nilai 80%, terendah pada P0 dan P3 yaitu 60%. Sedangkan nilai S/C terendah adalah P1 dengan nilai 1,25% dan tertinggi pada P0 dan P3 yaitu 1,67%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi fruktosa 5% dalam pengencer sitrat-kuning telur mampu mempertahankan motilitas dan viabilitas spermatozoa babi landrace di atas 40% selama 24 jam pengamatan dengan angka kebuntingan adalah 67,50%.Kata kunci: Semen babi, sitrat-kuning telur, motilitas, inseminasi buatan, kebuntingan.
Efektivitas Ekstrak Hipofisa Sapi terhadap Produktivitas Ayam Petelur (Gallus gallus) Afkir Strain Hisex Brown A. Nubatonis; W. M. Nalley; T. M. Hine
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 13, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.13.3.244-251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak hipofisa sapi (EHS) terhadap produktivitas ayam petelurtipehisex brown periode afkir. Penelitian ini menggunakan 60 ekor ayam petelur tipe hisex brown yang berumur 88 minggu dengan berat badan 2,01 ± 8,30 kg. Ayam-ayam tersebut diacak dengan rancangan acak lengkap ke dalam lima grup dan diinjeksi EHS dengan konsentrasi:  0; 7,5; 15; 22,5 atau 30 mg/kg bobot badan. Injeksi dilakukan secara intramuskuler pada otot dada dengan frekuensi satu kali per minggu. Masing-masing perlakuan diulang empat kali, dengan tiga ekor ayam pada setiap ulangan. Data penelitian dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan denganuji Duncan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa injeksi EHS tidak mampu meningkatkan produksi telur, konversi pakan, indeks telur, indeks putih telur, indeks kuning telur, haugh unit, dan tebal kerabang (p>0,05), menurunkan bobot telur dan konsumsi pakan (p<0,05), dan meningkatkan indeks warna kuning telur (p<0,05). Disimpulkan bahwa injeksi EHS tidak efektif untuk meningkatkan produktivitas ayam petelur tipe hisex brown periode afkir.Kata kunci :ekstrak hipofisa sapi, hisex brown, produktivitas, period eafkir
Pengaruh Penambahan Virgin Coconut Oil, Minyak Ikan dan Minyak Zaitun dalam Pengencer Tris terhadap Kualitas Semen Cair Babi Landrace A. B. Lawa; T. M. Hine; W. M. Nalley
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.16.2.135-141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kombinasi pengencer dan antioksidan terbaik dalam pengencer tris dalam mempertahankan kualitas semen cair babi landrace. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan: P0 (tris kuning telur), P1 (tris kuning telur + VCO 6%), P2(tris kuning telur + minyak iakan 6%) dan P3(tris kuning telur + minyak zaitun 12%) dengan 5 kali ejakulat dari 3 ekor ternak babi Landrace jantan berumur 3-4 tahun. Semen segar yang ditampung dievaluasi secara makrosopis dan mikroskopis kemuadian diencerkan dan holding time selam 2 jam. Setelah holding time kemudian disimpan pada suhu 18-200C dan dievaluasi setiap 8 jam terhadap motilitas, viabilitas dan membran plasma utuh (MPU) hingga motilitas 40%. Hasil penelitian ini disimulkan bahwa kombinasi pengencer dan antioksidan terbaik dalam pengencer tris untuk mempertahankan kualitas semen babi landrace hingga jam ke-56 adalah P3:tris kuning telur + minyak zaitun 12% (T-KT + MZ) karena memiliki presentasi motilitas (44.00±1.41%), viabilitas (54.78±1.50%) dan MPU (55.66±1.64%) yang tertinggi dibandingkan dengan kombinasi pengencer lainyan.
Fertilitas Spermatozoa Babi Landrace dalam Pengencer Modifikasi Zorlesco dengan Susu Kacang Kedelai J A Tamoes; W M Nalley; T M Hine
Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan Vol 12, No 1 (2014): Sains Peternakan
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sainspet.v12i1.4772

Abstract

A research has been done to study the effectiveness of Zorlesco extender and modified Zorlesco extender with soymilk to maintain sperm fertility of landrace boar preserved at 18˚C. Semen was collected twice a week by hand massage from 2 heads of ± 2.5 years old landrace boar. A Completely Randomized Design with 4 treatments and 5 replications was used to organized the experiment. The fresh evaluated semen were extended with zorlesco P(0), zorlesco + hand made soymilk P(1), zorlesco + MetabolisTM soymilk P(2), and zorlesco + MelileaTM soymilk P(3). Extended semen were preserved at 180C. Analysis of variance and Duncan test were used to analyzed data of motility and viability of sperm. The result showed that the modification of diluent Zorlesco added with 5% soymilk could not defend by sperm motility and viability spermatozoa compared with Zorlesco for 42 hours storage (P<0.05).Keyword: Soymilk, modified zorlesco, sperm motility, sperm viability, landrace boar
SUPEROVULASI PADA INDUK SAPI BALI (SUPEROVULATION ON BALI COWS) Burhanuddin *; W. Marlene Nalley; Thomas Mata Hine; Heri Armadianto
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 1 No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v1i1.696

Abstract

Pengaruh superovulasi pada korpus luteum (CL) sapi bali telah diteliti. Ten sapi bali tidak bunting berumur antara lima sampai tujuh tahun dalam kondisi baik, partus normal dan siklus estrus yang teratur digunakan dalam penelitian ini. Injeksi seri Prostaglandin (PGF2ᾳ) diikuti oleh suntikan gonadotropin eksogen yang diberikan kepada sapi sebagai perlakuan. Jumlah korpus luteum dievaluasi dan dikelompokkan menjadi tiga kategori tinggi (> 7), menengah (3-6) dan rendah (0-2). Kegiatan ovarium ditentukan dengan palpasi rektal terutama tentang jumlah korpus luteum setelah program superovulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% dari sapi memiliki rata-rata jumlah 4.00 CL (kategori sedang), 20% dengan rata-rata 7,50 CL (kategori tinggi), dan 30% adalah kategori rendah dengan rata-rata jumlah 1,7 CL.
PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG BIJI ASAM TERFERMENTASI Saccharomyces cerevisiae DALAM RANSUM BASAL INDUK TERHADAP LITTER SIZE, BERAT LAHIR DAN PERSENTASE LAHIR HIDUP ANAK BABI PERANAKAN VDL Stef Amiron Ratu; Thomas Mata Hine; Johanis Ly
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 2 No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v2i2.766

Abstract

The study purpose was to find out the best level of fermented tamarind seeds meal supplementation in pregnant sow’s basal diet performing the highest litter size, birth weight and born life percentage of newborn cross bred VDL piglets. There were 12 pregnant sows of 1 – 2 years of age with body weight average was 153.80Kg (CV= 12.22%) were used in the study. Block design 4 X 3 were administrated in the study. The 4 following diets were R0: basal diet (pregnant sow diet 15 CPl); R1: R0 + 5% fermented tamarind seeds meal, R2: R0 + 7,5% fermented tamarind seeds meal; and R3: R0 + 10% fermented tamarind seeds meal. The variables evaluated were birth weight and born life percentage. Analysis of variance (Anova) and Duncan’s multiple range test were applied in data analysis. Statistical results showed that effect of Saccharomyces cerivisiae fermented tamarind seeds meal was highly significant (P<0.01) on born life percentage, but not significant (p>0.05) on either litter size or birth weight of the new born piglets. The conclusion drawn in that supplementation of Saccharomyces cerivisiae fermented tamarind seeds meal 5 – 10% improved litter size, birth weight and born life percentage of the new born piglets ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan level suplementasi terbaik tepung biji asam terfermentasi Saccharomyces cerivisiae dalam ransum basal induk bunting yang menghasilkan litter size, berat lahir dan persentase lahir hidup anak babi peranakan VDL terbaik. Penelitian ini menggunakan 12 ekor ternak babi betina berumur 1-2 tahun dengan rata – rata bobot badan awal 153,80 kg (KV=12,22%). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Ransum perlakuan adalah R0: pakan basal (pakan induk 15 PK, tanpa tepung biji asam) R1: pakan basal + 5% tepung biji asam fermentasi, R2: pakan basal + 7,5% tepung biji asam fermentasi. R3: pakan basal + 10% tepung biji asam fermentasi. Variabel yang diuji adalah: litter size, berat lahir dan persentase lahir hidup anak. Prosedur analisis ragam dan uji jarak berganda Duncan digunakan dalam analisis data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suplementasi tepung biji asam terfermentasi Saccharomyces cerivisiae dalam ransum basal berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase kelahiran hidup, tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap litter size dan bobot lahir anak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi tepung biji asam terfermentasi Saccharomyces cerevisiae 5-10% dalam ransum basal meningkatkan litter size, bobot lahir dan meningkatkan persentase lahir hidup anak.
TAMPILAN ESTRUS DAN TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN KAMBING KACANG YANG DIINDUKSI MENGGUNAKAN PROSTAGLANDIN F2α (ESTRONTM BIOVETA) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Soleman Manaze Weiri Sinda; Thomas Mata Hine; Wilmientje Marlene Nalley
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 4 No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v4i2.826

Abstract

The aim of this study was to evaluate the effect of different levels of PGF2α (Estron ™ bioveta) induction on estrus performance and artificial insemination of kacang does. Sixteen parous kacang does (3-4 years) were used in the study. The aniamls were housed in group following a block randomized design of 4 treatments with 4 blocks. The 4 treatments offered were: injection with physiological NaCl (P0); 0.25 mL PGF2α (P1); 0.50 mL PGF2α (P2); and 0.75 mL PGF2α (P3). Variable measured were: estrus intensity, estrus percentage, estrus duration, service per conception, and conception rate. All data collected were descriptively analyzed. Kacang does injected with PGF2α 0.5-0.75 mL resulted in higher estrus (100%) for P2 and P3, respectively than those injected with 0, 25 mL (P1). The higher estrus intensity was recorded for does had treatment P1 and P2 (score 3) than those treated with P0 and P1 (score 1-2). Goats injected P2 and P3 had longer estrus duration (38.75 - 45.50 hours) than P1 and P0 (32.67- 37.33 hours). Furthermore, the higher conception rate were recorded for P1 (66.67% S/C 1.33), followed by P0 (33.33% S/C 1.67), P2 (0.75 S/C 1.75), and P3 (25% S/C 1.75), respectively. Therefore, it can be concluded that does injected with 0.25 mL PGF2α (Estron ™, Bioveta) had highest conception rate. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi PGF2α dengan berbagai dosis yang berbeda terhadap tampilan estrus dan tingkat keberhasilan inseminasi buatan (IB) kambing kacang. Penelitian ini menggunakan kambing kacang betina sebanyak 16 ekor dengan umur 3-4 tahun. Ternak dikandangkan secara koloni mengikuti pola rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah injeksi menggunakan NaCl fisiologis (P0), 0,25 mL PGF2α (P1), 0,50 mL PGF2α (P2), dan 0,75 mL PGF2α (P3). Parameter yang diukur adalah intensitas estrus, persentase estrus, lama estrus, service per conception, dan persentase kebuntingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi PGF2α sebanyak 0,5 mL (P2) dan 0,75 mL (P3) pada kedua perlakuan menghasilkan persentase estrus 100%, lebih tinggi daripada yang dinjeksi 0,25 mL (P1) hanya 75%. Tampilan intensitas estrus lebih tinggi pada perlakuan P1 dan P2 dengan skor 3, sedangkan P0 dan P1 hanya menunjukkan intensitas estrus dengan skor 1-2. Demikian juga dengan lama estrus P2 dan P3 mencapai 38,75 – 45,50 jam pada perlakuan, lebih lama daripada P1 dan P0 dengan lama estrus 32,67 – 37,33 jam. Angka kebuntingan tertinggi ditunjukkan pada perlakuan P1 66,67% dan 1,33 untuk nilai services per conception diikuti dengan P0 yaitu 33,33% dan 1,67; dan angka kebuntingan terendah terdapat pada perlakuan P2 dan P3 dan 0,75 yaitu 25% dan 1,75. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa injeksi PGF2α ( Estron™, Bioveta ) sebanyak 0,25 mL menghasilkan angka kebuntingan tertinggi
EFEKTIVITAS BERBAGAI KONSENTRASI MINYAK ZAITUN EKSTRA VIRGIN (OLEUM OLIVAE) DALAM PENGENCER SITRAT KUNING TELUR (The Effectivity of Various Virgin Extra Oil Concentration (Oleum Olivae) in Citrate Egg-Yolk Diluent on the Quality of Duroc Liquid Semen) Yohanis Umbu Daku Waluwanja; Wilmientje Marlene Nalley; Thomas Mata Hine; Kirenius Uly
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 6 No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v6i2.2101

Abstract

The purpose of this study was to determine the efect of extra virgin olive oil on the quality of duroc pig spermatozoa during preservation. Semen was collected twice a week using the golve hand method of two 3 and 4 years old male duroc boar wiht healthy body and reproductive organs. Good quality semen was diluted with citrate-egg yolk (C-EY) supplemented with extra virgin olive oil (EVOO) at various consentration: 0. 6. 8. 10 and 12 %. Diluted semen is stored at 18-20°C and sperm quality was evaluated every 8 hours. The resulsts showed that the duroc spermatozoa in CEY diluents supplemented with EVOO 12% (P4) showed higher quality (P <0,05) compared to others treatment. with motility 41.50±2.24%. viability 47.53±1.59%. abnormalities 5.27±0.19% and survival 65.6±0.44 hours. The conclusion of this study is that 12% extra virgin olive oil in citric-yolk diluents is more effective in maintaining the quality of liquid sperm duroc pigs. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penambahan minyak zaitun extra virgin terhadap kualitas spermatozoa babi duroc selama preservasi. Semen ditampung dua kali seminggu menggunakan metode glove hand dari dua ekor babi duroc jantan berumur 3 dan 4 tahun dengan kondisi tubuh dan organ reproduksi yang sehat. Semen yang berkualitas baik diencerkan dengan sitrat-kuning telur (S-KT) yang disuplementasi dengan minyak zaitun extra virgin (MZEV) pada konsentrasi: 0,6,8,10 dan 12%. Semen yang telah diencerkan disimpan pada suhu 18-20 ᶱ C dan kualitas spermatozoa dievaluasi setiap 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spermatozoa yang dipreservasi dalam SKT yang disuplementasi oleh (SKT-MZ12) mempunyai kualitas yang lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan keempat perlakuan lainnya. Kualitas spermatozoa yang dipreservasi dalam pengencer SKT+MZEV 12% dan disimpan selama 64 jam menghasilkan motilitas 41,50±2,24%, viabilitas 47,53±1,59%, abnormalitas 5,27±0,19% dan daya tahan hidup 65,6±0,44 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan minyak zaitun extra virgin 12% dalam pengencer sitrat- kuning telur lebih efektif dalam mempertahankan kualitas sperma cair babi duroc.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK HIPOFISA DAN PROBIOTIK ABG-O PADA ANAK BABI PERSILANGAN TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN SAPIH, UKURAN LINEAR TUBUH DAN METABOLIT DARAH (The effect of giving pituitary and probiotic extracts abg-o to piglets crosses.....) Mardemus Misa; Wilmientje M Nalley; Thomas Mata Hine; Twenfosel Dami Dato; Maritje A Hilakore; Mariana Nenobais; Aloysius Marawali
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 7 No 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v7i1.2256

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of giving pituitary extract (EH) and probiotics ABG-O on piglets crossing to increase weaning weight, linear size of body and blood metabolites. The research material was a crossbred of landrace and duroc aged 2 weeks, as many as 24 birds. The experimental design was a completely randomized design with three treatments and eight replications. The three treatments are P0 (control), P1 (EH injection 1 mL), and P2 (injection EH 1 mL + probiotic ABG-O 2 mL). EH injections are carried out every 5 days and administration of probiotics is given orally using spoit every day until the piglets are weaned. The parameters observed were weight gain, linear size of body and blood metabolites. This data was analyzed by ANOVA and continued with Duncan test. The results of this study indicate that the average daily weight gain of crossbred piglets in treatments P0, P1, and P2 are 0.11; 0.13; 016 kg, body length (0.40; 0.45; 0.44 cm), chest circumference (0.29; 0.27; 0,30 cm), and shoulder height (0.25; 0.24; 0.25 cm). Blood glucose levels (117.31; 112.85; 117.25) and total plasma protein (4.60; 4.90; 4.80). The results of the statistical analysis showed that the EH and ABG probiotic treatments affected the UN (P<0.05) but did not affect (P> 0.05) the size of the linear body and blood metabolites. It can be concluded that the administration of pituitary extracts and ABG probiotics can increase the weaning weight but does not affect the linear size of the body blood metabolites and total protein plasma of crossing piglets.
Co-Authors A. Kaka A. Parakkasi Abdullah Baharun Alfred Nubatonis Aloysius Marawali Aloysius Marawali Aloysius Marawali Aloysius Marawali Arief Boediono Ayang C. Tafuli Bayu Rosadi Bette, Yustiany Y Bire Lawa, Alvrado Burhanuddin * Burhanuddin . D. J. Djawapatty Doda Dengi, Donatus Donatus Doda Dengi Dondin Sajuthi Dui, Theresia A. A. T. Enny T Setiatin Franky M S Telupere Fransiska Onya Pandahuki George Valentino Kosat Grasele, Fransiskus Allianus Gue, Febronia Dhenge Gunawan G Henderiana Belli Henderiana L.L Belli Heri Armadianto Heri Armadianto Hilly, Fanny Tesalonika Honin, Olfi Mariana Iman Supriatna Ina Mato, Sefania J A Tamoes Jernih Blegur Johanis Ly Kihe, Johny Nada Kii, Mariana B.I. kirenius uly Kirenius Uly Kirenius Uly Kirenius Uly Kirenius Uly Kristina Meldiana Hayati L. L Belli, Henderiana L. L Belli, Henderiana Lawa, Alvrado B Mardan Laes Papituan Mardemus Misa Maria E.E. Fernandez Maria Epifania Barek Maria Orsella Rindiani Mariana Nenobais Maritje Aleonor Hilakore Nalley, W. Marlene Nalley, Welmince M. Nalley, Wilmientje M Nalley, Wilmientje M. Ni Made Paramita Setyani Nuba, Maria Deran Odo, Remigius Abha Petrus Kune Petrus Kune Petrus Kune Petrus Kune Petrus Kune Riwu, Agustinus R. Sefania Ina Mato Selsiana Dongkot Setyani, Ni M P Siena, Sofia M.S. Sofia Marlize Soleman Manaze Weiri Sinda Stef Amiron Ratu Tapatab, Kelvin Alberto Imanuel Telupere, Franky M S Toto, Novaldy Imanuel Tree May Thiessen Outang Twen O. Dami Dato Ulu, Krista Florida Uly, Kirenius W. Marlene Nalley W. Marlene Nalley W. Marlene Nalley Wilmientje M. Nalley Wilmientje Marlen Nalley Wilmientje Marlene Mesang Nalley Wilmientje Marlene Nalley Wilmientje Marlene Nalley, Wilmientje Marlene Wilmintje Marlene Nalley Wirona Adu Yohanes Paulus Martinus Bay Yohanis Umbu Daku Waluwanja Yustiani Yuliana Bette Yustiany Yuliani Bette Yusuf Sae