Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN HASIL TANGKAPAN GILLNET MILLENIUM DI KELURAHAN BUNGUS SELATAN, KECAMATAN Rendi Tri Putra Nugraha; Mairizal Mairizal; Bs. Monica Arfiana
Mantis Journal of Fisheries Vol. 1 No. 02 (2024): Desember 2024
Publisher : Department of Fisheries, Animal Science Faculty, Universitas Jambi.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/mjf.v1i02.38251

Abstract

Perairan Bungus terletak di Kecamatan Teluk Kabung, Kelurahan Bungus Selatan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Perairan Teluk Kabung memiliki kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang strategis dan signifikan bagi masyarakat setempat dengan mayoritas masyarakat bermata pencarian sebagai nelayan. Alat tangkap yang digunakan pada saat penelitian di Perairan Bungus Sumatera Barat menggunakan alat tangkap gillnet millenium dengan mesh size 2 inci dengan ukuran mesin kapal 1 GT. Penelitian ini dilakukan tanggal 25 Juni 2024 sampai dengan 25 Juli 2024 di Perairan Perairan Bungus Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman hasil tangkapan gillnet millennium di Kelurahan Bungus Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil tangkapan menggunakan alat tangkap gillnet millenium di Perairan Bungus Sumatera Barat terdiri dari 18 spesies terdiri dari jenis ikan dan kepiting. Jumlah hasil tangkapan utama yaitu ikan kembung (Rastrellinger kanagurta) sebanyak 784 ekor (69,07%). Jumlah hasil tangkapan sampingan dari yang tertinggi yaitu ikan sepat (Pemprheris) sebanyak 39 ekor (3,44%) dan yang terendah ikan kapas-kapas (Lactarius lactarius) sebanyak 2 ekor (0,18%). Jumlah hasil tangkapan buangan dari yang tertinggi yaitu ikan ani-ani (Mene maculata) sebanyak 152 ekor (13,39%) dan yang terendah yaitu kepiting (Brachyura) sebanyak 9 ekor (0,79%). Dengan berat hasil tangkapan keseluruhan sebanyak 176,283 kg dan jumlah hasil tangkapan sebanyak 1135 ekor, Nilai indeks keanekaragaman (H’) yang didapat yaitu 1,27 dalam kategori sedang, nilai indeks keseragaman (E) yaitu 0,40 dalam kategori sedang, dan nilai indeks dominansi (C) yaitu 0,50 dalam kategori tinggi.
Keanekaragaman Hasil Tangkapan Alat Tangkap Payang di Kelurahan Bungus Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang Jesimiel Pranisa Sembiring; Mairizal Mairizal; Bs Monica Arfiana; Nelwida Nelwida; Fauzan Ramadan; Yoppie Wulanda
Mantis Journal of Fisheries Vol. 2 No. 01 (2025): April 2025
Publisher : Department of Fisheries, Animal Science Faculty, Universitas Jambi.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/mjf.v2i01.41044

Abstract

Desa Bungus Selatan yang terletak di pesisir Sumatera Barat mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap seperti millennium gillnet, bubu, rawai, jaring pantai (beach seine), bagan perahu, dan payang. Penelitian ini berfokus pada keragaman hasil tangkapan alat tangkap payang di Desa Bungus Selatan, Kecamatan Teluk Kabung, Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengumpulan data melalui observasi langsung dari tujuh kapal yang menggunakan alat tangkap payang. Observasi mencakup identifikasi spesies, jumlah ikan, dan total berat hasil tangkapan. Total ikan yang tercatat sebanyak 68.621 ekor dengan berat keseluruhan 5.666,57 kg. Hasil tangkapan terbanyak adalah ikan tuna (3.841 kg atau 67,78%), sedangkan yang paling sedikit adalah cumi-cumi (21,4 kg atau 0,38%). Analisis keanekaragaman menunjukkan nilai indeks Shannon-Wiener (H') sebesar 0,56 yang tergolong rendah. Indeks keseragaman juga rendah (0,35), dan indeks dominansi tinggi (0,70), yang mengindikasikan dominasi oleh beberapa spesies tertentu. Spesies yang teridentifikasi meliputi Euthynnus affinis, Katsuwonus pelamis, Caranx ignobilis, Stolephorus sp., dan Loligo chinensis. Temuan ini mencerminkan rendahnya keanekaragaman spesies dan tingginya dominansi dalam hasil tangkapan payang yang menunjukkan perlunya pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Pemanfaatan Eco-Enzyme untuk Sanitasi Kandang dalam Pemeliharaan Kambing di Kelompok Tani Teman Abadi Kelurahan Mudung Laut Kota Jambi: Utilization of Eco-Enzyme for Pen Sanitation in Goat Farming in the Teman Abadi Farmers Group, Mudung Laut Village, Jambi City Mairizal, Mairizal; Yusrizal, Yusrizal; Akmal, Akmal; Adriani, Adriani; Fahmida, Fahmida
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 5 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i5.9113

Abstract

Teman Abadi Farmers Group is one of the farmer groups in Jambi City. Some members of the farmer group have a goat farming business with a semi-intensive maintenance system with semi-permanent pen buildings. Members of the farmer group have implemented pen sanitation but still use chemicals that can have other impacts on the health of livestock and farmers. Therefore, a solution was sought by utilizing natural disinfectants that are safe for livestock and humans, namely, eco enzymes. This Community Service Activity (PPM) is a form of knowledge and skills transfer to overcome the problem of implementing pen sanitation based on the use of eco-enzymes. This PPM activity uses the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, which actively involves the community through focus group discussions (FGD), counseling, mentoring, and the practice of making eco enzymes as natural disinfectants. The evaluation was conducted by distributing questionnaires to determine the perceptions of farmer group members towards the implementation of PPM activities. PPM. The results of the activity showed that there was an increase in knowledge of farmer group members about the manufacture and use of eco enzyme as a disinfectant for cage sanitation. It was concluded that members of the Teman Abadi farmer group in Mudung Laut sub-district, Jambi City, already understand and practice using eco enzyme as a disinfectant for cage sanitation.
Komposisi Hasil Tangkapan Menggunakan Alat Tangkap Belat di Perairan Kelurahan Tanjung Solok Kabupaten Tanjung Jabung Timur Rosadi, Reza; Lisna, Lisna; Mairizal, Mairizal; Ramadhan, Fauzan
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 10 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan dengan menggunakan alat tangkap belat di Perairan Kelurahan Tanjung Solok Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juni – Juli 2021. Metode yang digunakan selama penelitian adalah metode survei, dengan pengamatan langsung ke lapangan dan melakukan wawancara dengan nelayan dan mencatat komposisi ikan yang tertangkap dengan alat tangkap belat. Metode Pengambilan sampel adalah sensus, terhadap 8 orang nelayan yang menggunakan alat tangkap belat. Pengambilan sampel dilakukan setiap hari selama 10 kali penangkapan. Parameter fisik dan kimia perairan yang diukur meliputi suhu, pH, kedalaman, kecepatan arus, salinitas. Hasil tangkapan belat di Perairan Kelurahan Tanjung Solok yaitu ikan gulama, ikan belanak, ikan sembilang, ikan, udang kapur, udang belang, udang agogo, kepiting belang, belut laut, ikan buntal. Komposisi hasil tangkapan alat tangkap belat berjumlah 80,701 ekor dan berat 3.724 kg. Persentasi tertinggi terdapat pada ikan gulama (Johnius trachycephalus) yaitu dengan nilai 45,32 %, sedangkan persentasi terendah terdapat pada belut (Gymnothorax dorsalis) yaitu 0,04%.
Physical Quality of Broiler Meat Given Synbiotics from Probio_FM and Mannan Oligosaccharides (MOS) in Rations: Synbiotic broiler meet Pratama, Yayan Yogi; Mairizal, Mairizal; Yusrizal, Yusrizal
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak Vol. 19 No. 3 (2024)
Publisher : Faculty of Animal Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitek.2024.019.03.1

Abstract

This research aims to determine the effect of providing synbiotics from Probio_FM and Mannan Oligosaccharides (MOS) in the ration on the physical quality of broiler meat at a certain level. The material used was 200 DOC (Day Old Chick) Lohman strain MB 202 Platinum strains produced by PT Japfa Comfeed. Broilers were maintained for 35 days, this study used 5 treatments and 4 replications, namely P0 (commercial feed + 0% Probio_FM and MOS (Control)), P1 (commercial feed + 0.25% Probio_FM and MOS), P2 (commercial feed + 0 .50% Probio_FM and MOS), P3 (commercial feed + 0.75% Probio_FM and MOS), P4 (commercial feed + 1 % Probio_FM and MOS.  The variables observed were meat pH, cooking loss and water holding capacity (WHC). Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), if there was a significant effect then it was continued with the Duncan test. The results showed that administration of synbiotics from Probio_FM and MOS had no significant effect (p > 0.05) on the physical quality of broiler meat which included pH value, binding capacity. water, and cooking loss. It was concluded that synbiotics from Probio_FM and MOS could be added to the ration without reducing the physical quality of broiler meat.
KEANEKARAGAMAN JENIS HASIL TANGKAPAN PADA ALAT TANGKAP GILLNET DI PERAIRAN HINAKO KABUPETAN NIAS BARAT PROVINSI SUMATRA UTARA Togatorop, Alfa Immanuel; Lisna, Lisna; Magwa, Rizky Janatul; Mairizal, Mairizal; Heltria, Septy; Wiyanto, Eko
Jurnal Pari Vol 11, No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : BPPSDMKP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jp.v11i1.15356

Abstract

Provinsi Sumatra Utara terletak di bagian barat Indonesia, dan memiliki wilayah laut yang sangat luas sehingga potensi kelautan dan perikanannya sangat besar. Perairan Hinako yang merupakan salah satu pulau di Provinsi Sumatra Utara memiliki potensi perikanan yang tinggi, namun belum banyak diketahui komposisi keanekaragaman jenis hasil tangkapan pada alat tangkap yang digunakan nelayan tradisional seperti gillnet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis hasil tangkapan jaring insang di Perairan Hinako, Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatra Utara, untuk merencanakan strategi penangkapan yang tepat. Alat tangkap yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tangkap jaring insang. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan analisis indeks komposisi, indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H'), indeks keseragaman (E), dan indeks dominansi (C). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 16 spesies ikan, dengan tangkapan utama tertinggi adalah ikan tongkol (Euthynnus affinis) sebanyak 31 ekor dan indeks keanekaragaman tergolong sedang (H'=2,45), keseragaman tinggi (E=0,88), dan dominansi rendah (C=0,10). Temuan ini menunjukkan kondisi ekosistem perairan yang stabil dan beragam. North Sumatra Province is located in the western part of Indonesia and has a very large sea area, so its marine and fisheries potential is very large. Hinako waters, which is one of the islands in North Sumatra Province, have high fisheries potential, but not much is known about the composition of the diversity of catch species in fishing gear used by traditional fishermen such as gillnets. The purpose of this study was to determine the diversity of gillnet catch species in Hinako Waters, West Nias Regency, North Sumatra Province. The fishing gear used in this study was gillnet fishing gear. The method used was a survey method with analysis of the composition index, Shannon-Wiener diversity index (H'), uniformity index (E), and dominance index (C). The results showed that there were 16 fish species, with the highest main catch being tuna (Euthynnus affinis) with 31 individuals and a diversity index classified as moderate (H'=2.45), high uniformity (E=0.88), and low dominance (C=0.10). These findings indicate a stable and diverse aquatic ecosystem. 
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PANTAI BARAT PROVINSI SUMATERA UTARA Silaban, Jecky; Ramdhani, Farhan; Nurhayati, Nurhayati; Mairizal, Mairizal; Ramadan, Fauzan; Pangentasari, Dwinda
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 21, No 2 (2025): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.21.2.73-82

Abstract

Struktur komunitas ikan demersal menggambarkan komposisi serta hubungan antarspesies ikan dasar laut yang hidup di suatu ekosisitem perairan. Pemahaman tentang struktur komunitas ikan demersal diperlukan sebagai dasar pengelolaan sumber daya perairan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentrifikasi struktur komunitas ikan demersal di perairan Pantrai Barat Provinsi Sumatera Utara, meliputi Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Nias Selatan. Pengambilan data dilakukan pada 28 Oktober-25 November 2024. Metode yang digunakan adalah metode survei dan observasi yang melibatkan 114 unit bubu kawat selama 14 hari penangkapan dengan total organisme tertangkap sebanyak 1.626 ekor dengan berat 1.306,81 kg. Analisis data mencakup komposisi hasil tangkapan (utama, sampingan dan buangan), indeks keanekaragaman, keseragaman, dominansi, dan frekuensi kemunculan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 33 spesies ikan yang tertangkap. Hasil tangkapan utama memperoleh persentase dalam berat (44,1%), dan ekor (30%). Hasil tangkapan sampingan memperoleh persentase dalam berat (52,5%), dan ekor (64,5%). Hasil tangkapan buangan memperoleh persentase dalam berat (3,4%), dan ekor (5,6%). Organisme yang tertangkap memiliki nilai indeks keanekaragaman sedang (2,80), keseragaman tinggi (0,80), dan dominansi rendah (0,10). Berdasarkan nilai indeksnya dan secara ekologis mengindikasikan bahwa situasi maupun kondisi di perairan berada dalam keadaan stabil dan juga lingkungan yang mendukung. Frekuensi kemunculan tertinggi adalah ikan ayam-ayam biasa (Abalistes stellaris) 48,2%, dan terendah ikan pepetek (Leiognathus sp.) 4,4%. Disimpulkan bahwa organisme ikan demersal yang tertangkap pada bubu kawat mencakup 33 spesies ikan demersal, dengan 7 spesies sebagai hasil tangkapan utama, 23 spesies sebagai tangkapan sampingan, dan 3 spesies sebagai tangkapan buangan
Analisis Hasil Tangkapan Dan Produktivitas Alat Tangkap Jaring Insang Hanyut Di Perairan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Zafitri, Fadia; Mairizal, Mairizal; Ramadan, Fauzan
Juvenil Vol 6, No 2: Mei (2025)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v6i2.29533

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk menganalisis komposisi hasil tangkapan dan produktivitas alat tangkap jaring insang hanyut 4 Inchi di perairan laut Nipah Panjang I Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 01 November sampai 20 November 2024 di Kelurahan Nipah Panjang I Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survei dengan menunggu nelayan pulang melaut. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. Data yang dihimpun berupa pengalaman nelayan, panjang alat tangkap, bahan bakar minyak, lama waktu perendaman, jumlah anak buah kapal dan ukuran kapal. Data dianalisis menggunakan aplikasi microsoft Excel selanjutnya dideskripsikan melalui penyajian grafik atau tabel. Hasil penelitian menunjukkan komposisi hasil tangkapan berupa hasil tangkapan utama sebesar 75,50% dan sampingan sebesar 24,50%. Produktivitas alat tangkap jaring insang hanyut 4 inchi dengan rata-rata sebesar 15 ,34 Kg/Trip. Analisis regresi menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,32 menyatakan ada tiga variabel yang berpengaruh. Kesimpulan penelitian ini adalah komposisi hasil tangkapan jaring insang hanyut 4 inchi di perairan laut Nipah Panjang I Tanjung Jabung Timur terdiri dari 6 species yaitu ikan Senangin (Eleutheronema tetradactylum), ikan Duri (Cephalocassis borneensis), ikan Gulama (Johnius carouna), ikan Lidah (Cynoglossus lingua), ikan Beliak Mata (Opisthopterus tardoore) dan ikan Parang-parang (Chirocentrus dorab). Adapun nilai rata-rata produktivitas jaring insang hanyut 4 inchi yaitu sebesar 15,34 Kg/Trip.Kata Kunci: Jaring Insang Hanyut, Komposisi Hasil Tangkapan, ProduktivitasABSTRACTThe study aims to analyze the composition of the catch and productivity of 4-inch drift gill net fishing gear in the Nipah Panjang I sea waters of Tanjung Jabung Timur Regency. The study was conducted from November 1 to November 20, 2024 in Nipah Panjang I Village, Tanjung Jabung Timur Regency. The method used in this study is using a survey method by waiting for fishermen to return from the sea. Sampling in this study uses the census method. The data collected are in the form of fishermen's experience, fishing gear length, fuel oil, soaking time, number of crew members and ship size. The data was analyzed using the Microsoft Excel application and then described through graphic or table presentation. The results of the study showed the composition of the catch in the form of main catch of 75.50% and by-catch of 24.50%. The productivity of 4-inch drift gill net fishing gear with an average of 15.34 Kg / Trip. Regression analysis shows the coefficient of determination (R2) value of 0.32, indicating that there are three influential variables. The conclusion of this study is that the composition of the 4-inch drift gill net catch in the Nipah Panjang I Tanjung Jabung Timur sea waters consists of 6 species, namely Senangin fish (Eleutheronema tetradactylum), Duri fish (Cephalocassis borneensis), Gulama fish (Johnius carouna), Lidah fish (Cynoglossus lingua), Beliak Mata fish (Opisthopterus tardoore) and Parang-parang fish (Chirocentrus dorab). The average value of the productivity of the 4-inch drift gill net is 15.34 Kg/Trip.Keywords: Drift Gill Net, Catch Composition, Productivity
THE INFLUENCE OF LENGTH OF SOAMING POWDER FISHING TOOLS ON FRESHWATER LOBSTER CATCH RESULTS(Cherax quadricarinatus) IN TELAGO VILLAGE KERINCI LAKE Oktaviani, Dwi Rizki; Lisna, Lisna; Magwa, Rizky Janatul; mairizal, Mairizal; Wulanda, Yoppie; Hariski, Muhammad
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 12, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerinci Lake is a type of tectonic lake located in the Kerinci Regency, Jambi Province. The fishing gear such as tangkul/ pesap, nets (trawls), and traps (lukah) are commonly used in Telago Village. This research aims to investigate the effect of soaking duration of trap fishing gear on the catch of freshwater lobster. This research was conducted from February 27 to March 18, 2024. An experimental fishing method was employed, comparing soaking durations of 24 hours and 12 hours. Quantitative data were analyzed using frequency of occurrence, followed by T-test analysis. The results showed that a 24-hour soaking period yielded 237 lobsters with an average weight of 34.75 grams, with the highest frequency of occurrence at 44% and the lowest at 24%, averaging 33.20%. In contrast, a 12-hour soaking period resulted in 119 lobsters with an average weight of 33.88 grams, with the highest frequency of occurrence at 32% and the lowest at 8%, averaging 17.60%. T-test analysis indicated no significant effect of soaking duration on the number of lobsters caught, average weight, or depth-related environmental parameters. However, significant effects were observed for environmental parameters such as temperature and pH. In conclusion, while soaking duration does not significantly affect the catch of freshwater lobster (Cherax quadricarinatus), the 24-hour soaking period resulted in a higher yield.