Claim Missing Document
Check
Articles

KECAKAPAN MENGENAL DAN MENGELOLA STRES Ismiati, Ismiati
Intelektualita Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ji.v2i1.24993

Abstract

Stres adalah suatu reaksi individu baik secara fisik maupun psikis terhadap tuntutan atau tekanan yang berasal dari diri sendiri dan lingkungan. Respon terhadap stres berbeda beda antara satu individu lainnya. Penyebab stres meliputi semua kejadian yang dianggap sebagai ancaman terhadap pertahanan diri orang tersebut. Stressor (penyebab stress/ sumber stress) dapat berasal dari berbagai sumber, baik dari kondisi fisik, psikologis, maupun sosial. Stres dapat timbul di tempat kerja, di rumah, di sekolah, dalam kehidupan sosial, dan lingkungan luar lainnya. Stressor dapat berwujud atau berbentuk fisik (seperti polusi udara) dan dapat juga berkaitan dengan lingkungan sosial (seperti interaksi sosial), bahkan pikiran dan perasaan individu sendiri yang dianggap sebagai suatu ancaman baik yang nyata maupun imajinasi. Sampai batas tertentu stres merupakan sesuatu yang normal dalam kehidupan seseorang, sebagai reaksi terhadap perubahan lingkungan fisik atau sosial yang tak dapat dihindari. Akan tetapi, jika stres dibiarkan berlarut larut akan berdampak buruk terhadap kesehatan fisik, mental, dan perilaku, bahkan sampai terjadinya depresi. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan kecakapan untuk mengenali gejala-gejala stress agar tidak berdampak serius baik terhadap kesehatan fisik, psikologis dan hubungan sosial. Banyak cara yang dapat dilakukan sebagai coping (penyelesaian masalah) stres, antara lain dengan melakukan aktivitas fisik, menyadari dan menganalisis penyebab stres, mencari dukungan emosional dari teman (dukungan sosial), mencari udara segar, membayangkan sesuatu situasi yang dapat menenangkan, mensyukuri nikmat yang telah ada, memperbanyak zikir, do’a, shalat, dan menjalani proses konseling.
POLA ASUH ORANG TUA PENGGUNA NARKOBA (STUDI TERHADAP REMAJA DALAM KONTEKS ACEH) Ismiati, Ismiati; Mat Saad, Zarina binti; Mustaffa, Jamaludin
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v7i2.10434

Abstract

Abstract: This study aims to determine the relationship between parenting and drug abuse among adolescents. The study used a cross sectional survey, which involved 181 adolescent drug users who underwent rehabilitation programs at rehabilitation centers in Aceh. Their ages ranged from 12 to 22 years. The instrument used in this study was the Parental Authority Questionnaire (PAQ) from Buri (1991) which was used to measure parenting patterns from adolescents' perceptions. The data collected was analyzed using the computer application program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) version 23.0. The results showed that there was a significant relationship between parenting and drug abuse behavior. Authoritative parenting has a significant negative effect on drug abuse, while authoritarian and permissive parenting has a significant positive effect on drug abuse. This study generally informs that parenting patterns can influence the behavior of adolescents involved in drug abuse. Therefore, this research has implications for families and educational institutions.Keywords: Parenting Style; Drug Users; Adolescence.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan penyalahgunaan narkoba dalam kalangan remaja. Penelitian dilakukan dengan menggunakan survei cross sectional, yang melibatkan 181 orang remaja pengguna narkoba yang menjalani program rehabilitasi pada pusat-pusat rehabilitasi narkoba di Aceh. Usia mereka berkisar antara 12 sampai dengan 22 tahun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Parental Authority Questionnaire (PAQ) dari Buri (1991) yang digunakan untuk mengukur pola asuh orang tua dari persepsi remaja. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan bantuan aplikasi komputer program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 23.0. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perilaku penyalahgunaan narkoba. Pola asuh demokratis mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap penyalahgunaan narkoba, sementara pola asuh otoriter dan permisif mempunyai pengruh positif yang signifikan terhadap penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini secara umum menginformasikan bahwa pola asuh orang tua dapat mempengaruhi perilaku remaja terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan implikasi bagi keluarga dan lembaga-lembaga pendidikan serta pusat rehabilitasi narkoba.Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua; Pengguna Narkoba; Remaja.
Hubungan Penggunaan Gurita Dengan Frekuensi Gumoh Pada Bayi 0-4 Minggu Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireun ismiati, ismiati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i1.1929

Abstract

Menurut laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2022 terdapat sekitar 70 persen bayi berumur di bawah 4 bulan mengalami gumoh dengan frekuensi minimal 1 kali sehari. Gumoh pada bayi dapat disebabkan karena berbagai hal salah satunya akibat dari pemakaian gurita yang membuat perut bayi tertekan sehingga menyebabkan keluarnya cairan yang berada di lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gurita dengan frekuensi gumoh pada bayi usia 0-4 minggu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireun. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia 0-4 minggu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireun sebanyak 133 bayi dan sampel sebanyak 57 responden menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bayi 0-4 minggu diberikan pemakaian gurita sebanyak 37 bayi (64,9%). Sebagian besar bayi 0-4 minggu mengalami frekuensi gumoh >4 kali dalam sehari sebanyak 31 bayi (54,4%). Ada hubungan penggunaan gurita dengan frekuensi gumoh pada bayi 0-4 minggu dengan nilai p-value 0,001 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan penggunaan gurita dengan frekuensi gumoh pada bayi usia 0-4 minggu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireun. Diharapkan bagi para ibu untuk tidak menggunakan gurita pada bayi dengan tujuan untuk mengurangi kejadian gumoh pada bayi. Tetapi jika tetap harus memakaikan gurita karena tradisi maka bias menggunakan gurita kepada bayi secara longgar sehingga tidak akan menekan dinding perut bayi yang mengakibatkan gumoh.
Edukasi Kesehatan dalam Peningkatan Pengetahuan Lansia sebagai Upaya Pengendalian dan Pencegahan Hipertensi Ismiati, Ismiati; Lestari, Mustika Ayu; Khairani, Fuji; Ningsih, Nining Fatria
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i4.2445

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang dikenal sebagai “silent killer” karena dapat muncul tanpa tanda dan gejala atau peringatan apa pun, sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya. Pencegahan dan pengendalian hipertensi merupakan hal yang penting, dan mengingat kejadian dan dampak hipertensi semakin meningkat, maka diperlukan kesadaran dan upaya pencegahan agar masyarakat tanpa hipertensi dapat terhindar dari hipertensi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan tentang hipertensi pada kelompok lansia. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa edukasi kesehatan dan pemeriksaan lansia di Dusun Lekong Empat, Desa Beber Kecamatan Batukliang, kabupaten Lombok Tengah dengan metode ceramah dan diskusi tanya jawab terkait pengertian, faktor penyebab, tanda gejala dan pencegahan dan pengendalian komplikasi hipertensi. Alat yang digunakan yaitu leaflet dan daftar pertanyaan terkait materi penyuluhan yang akan dibagikan saat sebelum dan setelah melakukan penyuluhan. Kegiatan ini melibatkan para lansia sebanyak 15 peserta yang berada di desa tersebut. Berdasarkan hasil wawancara bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan lansia tentang hipertensi sebelum dan setelah kegiatan. Perubahan ini memiliki dampak positif pada peningkatan pengetahuan lansia yang berarti kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat untuk kelompok lansia di dusun lekong empat desa beber kecamatan batukliang.
Edukasi Remaja Rentan Terkena HIV/AIDS Akibat Perilaku dan Perkembangan Emosional yang Tidak Tertata Ningsih, Hasrun; Ismiati, Ismiati; Pratiwi, Baiq Reni; Khairani, Fuji; Sustiyani, Elly
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i4.2446

Abstract

Community Service is an activity that aims to help the community in several activities without expecting rewards in any form. In general, this program is designed by various universities in Indonesia to make a real contribution to the nation, especially in developing the welfare and progress of the Indonesian nation. Methods: lectures and using leaflets and billboards containing pictures about the dangers and effects of HIV/AIDS. Result: This Community Service Activity is an effort to prevent the increase in HIV / AIDS, In this activity, Knowledge in adolescents will be quickly absorbed if given a stimulus as in this service activity by showing pictures of how the dangers of free sex behavior that can result in HIV / AIDS, Students are very enthusiastic about the knowledge and information of the sciences conveyed by the Extension Team so that it can be said to increase the knowledge of adolescents about HIV / AIDS. The solution offered by the PKM team from this program is the preparation of material delivery (education) and how to prevent HIV/AIDS for adolescents from contracting this deadly disease.
Peningkatan Peran Keluarga dalam Pencegahan Hepatitis dalam Kehamilan Lestari, Mustika Ayu; Ningsih, Hasrun; Ismiati, Ismiati; Sustiyani, Elly; Ningsih, Nining Fatria
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3463

Abstract

Tingginya kasus kehamilan dengan hepatitis menggerakkan pengabdi dan masyarakat mengangkat permasalahan ini dalam kegiatan pengabdian. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman ibu dan keluarga untuk melakukan pencegahan penularan hepatitis pada keluarga dan bayi. Metode kegiatan yang dilakukan adalah Edukasi pada keluarga dan ibu hamil tentang pencegahan penyakit HBsAg Dan Edukasi di kelompok ibu hamil saat kelas ibu hamil. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Desa Sorisakolo pada tanggal 28 agustus s/d 9 September 2023. Alat yang digunakan yaitu leaflet dan daftar pertanyaan terkait materi penyuluhan yang akan dibagikan saat sebelum dan setelah melakukan penyuluhan. Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu 20 Ibu hamil dan 6 ibu hamil yang positif HBsAG Hasil kegiatan ini didapatkan 26 ibu hamil sudah diberikan edukasi tentang hepatitis pada kehamilan. Tersusunnya rencana pencegahan penularan dan persalinan yang aman telah disepakati bersama ibu hamil dan keluarganya. Berdasarkan hasil wawancara bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan penyakit HBsAg seblum dan setelah kegiatan. Perubahan ini berdampak positif pada peningkatan pengetahuan pada ibu hamil yang berarti kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat untuk kelompok ibu hamil di Desa Sorisakolo.
Edukasi Pentingnya Peran Keluarga terhadap Pemberian Mp-ASI sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada Masa Golden Age pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Ningsih, Hasrun; Ismiati, Ismiati; Khairani, Fuji
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.3740

Abstract

Dalam praktiknya masih banyak masyarakat Indonesia yang memberikan MP-ASI kurang dari enam bulan. Hal inilah yang menyebabkan tingginya insiden infeksi seperti diare, infeksi saluran napas, alergi hingga gangguan pertumbuhan. Tingginya kejadian infeksi berdampak pada menurunnya kesehatan bayi balita sehingga kebutuhan gizi tidak optimal yang berujung pada kasus stunting. Salah satu penyebab tingginya kasus stunting di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi anaknya. Oleh karena itu, diperlukan upaya promotif dan preventif dengan memberikan edukasi pentingnya pemberian MPASI khususnya pada masa Golden Age usia 6-24 bulan agar masalah stunting tidak menjadi masalah yang selalu menghantui kesehatan anak di Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi Peran Keluarga Terhadap Pemberian MP-ASI Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Masa Golden AGE Pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pemberian penyuluhan seputar MPASI dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk mengetahui pemahaman pentingnya pemberian MP-ASI dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk menvegah stunting. Peserta pengabdian masyarakat ini sebanyak 30 ibu yang memiliki anak usia 6 bulan-24 bulan dan datang ke posyandu Dusun Mengalung dengan hampir 90% ibu belum memahami pentingnya MP-ASI namun setelah diberikan edukasi pemahaman ibu dapat dilihat secara aktif Membahas dan memecahkan masalah ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.Pengabdian kepada masyarakat berupa pemberian edukasi kepada ibu balita dilakukan dengan baik dan peserta aktif berdiskusi dalam kegiatan tersebut. Kedepannya diharapkan pengabdian masyarakat dapat dilakukan dengan mempraktikkan pembuatan MPASI
Edukasi Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan pada Remaja Pubertas Ismiati, Ismiati; Sustiyani, Elly; Ningsih, Hasrun; Khairani, Fuji; Lestari, Mustika Ayu
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.4214

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak hingga masa dewasa. Remaja pada tahap ini belum belum mencapai kematangan mental dan sosial sehingga remaja harus menghadapi banyak tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja pubertas terkait kesehatan reproduksi. Metode kegiatan yang dilakukan adalah Edukasi pada remaja yang memasuki masa pubertas untuk menjaga kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di SMK Qamarul Huda pada tanggal 30 Oktober 2023. Alat yang digunakan yaitu leaflet dan daftar pertanyaan terkait materi penyuluhan yang akan dibagikan saat sebelum dan setelah melakukan penyuluhan. Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu siswa/i kelas X di SMK Qamarul Huda yaitu sebanyak 15 orang. Hasil kegiatan ini didapatkan 15 siswa/i kelas X sudah diberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi pada masa pubertas. Berdasarkan hasil evaluasi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan siswa/i tentang kesehatan reproduksi sebelum dan setelah kegiatan. Perubahan ini berdampak positif pada peningkatan pengetahuan pada siswa/i kelas X yang berarti kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat untuk siswa/i kelas X di SMK Qamarul Huda.
Terapi foot massage menurunkan intensitas nyeri pasien post sectio caesarea Ismiati, Ismiati; Rejeki, Sri
Ners Muda Vol 4, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v4i3.13658

Abstract

Pasien Sectio caesarea mengalami rasa nyeri terutama setelah efek anestesi pasca operasi hilang. Nyeri dapat menyebabkan gangguan dalam hubungan kasih sayang, aktivitas sehari-hari sulit dilakukan, pergerakan tubuh terbatas, penggunaan susu ibu tertunda, serta mempengaruhi proses menyusui awal pasca persalinan sekcio caesarea yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kekuatan bayi yang lahir. Pengurangan intensitas nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan metode non farmakologi dan non invasive seperti terapi pijat kaki. Terapi foot massage adalah suatu teknik yang menekankan pada gerakan memijat area kaki dengan tujuan meningkatkan aliran energi melalui titik-titik kaki. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari tahu perubahan tingkat rasa sakit pada pasien setelah melahirkan dengan metode bedah caesarea melalui menggunakan terapi pijat kaki. Pada penelitian ini, metode deskriptif digunakan dengan pendekatan dalam proses perawatan kesehatan. Subjek yang diamati dalam kasus ini adalah seorang pasien yang telah menjalani operasi caesarea. Ada 3 orang yang menjadi subjek studi kasus. Pada periode selama dua hari, dilakukan penggunaan teknik terapi pijat pada kaki pada tiga individu dengan masing-masing diberikan selama 20 menit. Pada hari pertama, foot massage therapy umumnya dilakukan sekitar tujuh jam setelah operasi. Penelitian ini dilakukan pada individu yang menjalani operasi Caesar dengan menggunakan metode pemulihan diperkuat setelah operasi Caesar (ERACS). Dalam pengumpulan data, digunakan metode numeric rating scale (NRS) untuk mengukur tingkat keparahan nyeri dan juga lembar observasi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa foot massage yang dilakukan dua kali pertemuan selama 20 menit memiliki efek yang efektif dalam mengurangi tingkat nyeri pada pasien yang telah menjalani operasi sectio caesarea.
Analisis Bentuk, Pola Pelaksanaan dan Peran ‘Basiru’ dalam Pembangunan Pedesaan di Desa Selante Kabupaten Sumbawa Sumarlin, Sumarlin; Anton, Anton; Ismiati, Ismiati
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol. 7 No. 6 (2022)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1085.307 KB) | DOI: 10.37149/jimdp.v7i6.133

Abstract

One widely applied strategy for accelerating rural development is the "mutual help tradition." People in Sumbawa Regency call it 'Basiru.' Today, only a few villages in Sumbawa still claim and preserve 'Basiru' as a valuable tradition, one of which is Selante Village. This study was conducted from April until September 2022 and aimed to analyze and describe the forms, implementation patterns, and roles of 'Basiru' in the rural development of Selante Village. Data was collected through participated observation, in-depth interviews, and Focus Group Discussion (FGD). The number of the informant was ten; they were the village government, community leaders, and the residents who briefly recognized and understood Selante village's cultures. The data is analyzed by organizing it, describing it, synthesizing it, compiling it into patterns, choosing which ones are important, and making conclusions. The finding shows there are three forms of 'Basiru' implemented in Selante Village, namely; (1) 'Basiru' Services, (2) 'Basiru' Money, and (3) 'Basiru' Goods. Those forms of 'Basiru' are carried out in agricultural, infrastructure construction, social activities, livestock, and educational activities. 'Basiru' is used as a rural development instrument in infrastructure construction, the arrangement of the community's economic and social character and culture in Selante Village.
Co-Authors Achmalona, Teguh Ade Febryanti Ade Sissca Villia Al Zuhri Ali, A. Zulkarnain Aminuyati Ani, Adetia Putri Anton Anton Apriani, Novia Aristia, Erni Sona Ayu, Dea Bathari, Rosalia Rina BRIGITA PURIDAWATY Chusyeri, Imam darwis darwis, darwis Dermawan, Moh. Pebbu Diana, Tera Dwi Safitri, Serly Edwinata, Ellin Ervina, Lissa Fahrezi, Fahri Fitriana, Nanda Fitriana, Novika Nur Fitriyani, Ardelia Nur Eka Hadi Pradana, Pascalian Helmi, M. Fadhlan Akbaryan Herawati Herawati Ilahi, Muhammad Rizi Jarnawi Jarnawi Kamarullah Kamarullah Khairani, Fuji Khairina, Ulfa Kurniawan, Rafli Lela Hartini Lestari, Mustika Ayu Linda Linda Lisma Ningsih Lubis, Haniah Lubis, Yuliana Malika, Riwayati Marleni, Wisuda Andeka Mat Saad, Zarina binti Maulida, Ida Maulida, Indah Ilma Mualim, Mualim Mukti, Abdul Murdial, Feni Mustaffa, Jamaludin Naja, Khairul Ningsih, Hasrun Ningsih, Nining Fatria Ningsih, Yulisyo Nugroho, Bagas Adi Nurdin, Hanifah Nursadrina, Cut Pardi Pardi, Pardi Patroni, Rini Pebriantika, Erlin Prastiwi, Yesita Ine Pratiwi, Baiq Reni Rahmadani Handoyo, Raihan Rahmayanti, Kurnia Ramadhan, Dian Reny Suryanti Riwanda, Aisha Sahratullah Salwa, Nurul Saputri, Tamidhiani Dwi Sari, Elly Ratna Sarkawi, Sarkawi Sary, Yopita Serianti, Putri Shakra, Riezca Siswantara, Eka Sofia, Melda Solikhah Solikhah Sri Rejeki Sri Watini Suparman Suparman suri, Darma Susmini, Susmini Susmini, Susmini Sustiyani, Elly Syakhuro, Moh. Hamdan Syarifah Asyura, Syarifah Wahyuningsih, Sri Handari warni, Eva Wijaya, Dito Prakosa Yoiz Shofwa Shafrani, Yoiz Shofwa Yulia Fitri