Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Metode Belajar dan Bermain untuk Embinaan dan Pengenalan Fasilitas Keselamatan Jalan Raya Bagi Anak Usia Dini I Wayan Suteja; Suryawan Murtiadi; Rohani; I Gde Putu Warka; IAO Suwati Sideman; Made Mahendra; Hasyim; Salehudin
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 1 (2023): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i1.3674

Abstract

Transportasi secara umum mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan Salah satu permasalahan dalam transportasi adalah kecelakaan lalulintas. Menurut D.A. Colling, 1990 (Dalam Manurung, J.R.H., 2012) kecelakaan diartikan sebagai tiap kejadian yang tidak direncanakan dan tidak terkontrol yang dapat disebabkan oleh manusia, situasi, faktor lingkungan, ataupun kombinasi dari hal hal tersebut yang mengganggu proses kerja dan dapat menimbulkan cidera ataupun tidak, kesakitan, kematian, kerusakan property ataupun kejadian yang tidak diinginkan lainnya, sehingga kecelakaan lalulintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Berdasarkan data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Nusa Tenggara Barat Resor Mataram 2014, terlihat bahwa dari tahun 2015 hingga 2020 kecelakaan dan pelanggaran yang melibatkan sepeda motor cukup tinggi, dengan tingkat falatitas > 500 orang meninggal pertahun, dengan lebih dari 3000 kejadian kecelakaan, yangmana jumlah kecelakaan dan pelanggaran lalulintas yang melibatkan sepeda motor sampai lebih dari 85% (>85%), hal ini memberikan indikasi bahwa ketidak-tertiban dari sikap pengendara sepeda motor di ruas jalan cendrung dapat mengganggu kendaraan lain berpotensi untuk menyebabkan kejadian kecelakaan dan pelanggaran lalulintas meningkat dari tahun ke tahun. Pengendara motor di Kota Mataram dari sejak usia dini sampai mampu mengendarai kendaraan bermotor belum memiliki pemahaman yang baik tentang atacara berlalulintas yang tertib di jalan raya serta berkeselamatan yang tinggi. Pembelajaran pengenalan perangkat keselamatan berlalulintas dijalan raya sejak usia dini adalah suatu bagian yang cukup penting dilakukan, sehingga pada saat mereka besar dan sebagai pengendara atau pengguna sepeda motor dengan usia >17 tahun, mereka sudah memiliki pemahaman berkeselamatan dan kemampuan pengendalian kendaraan secara lebih baik. Pendidikan usia dini sebagai cara penginputan informasi keselamatan lebih awal agar dimasa mendatang mereka lebih siap saat berkendaraan di jalan raya. Metode pemberian pembelajaran atau penyuluhan tentang pengenalan fasilitas keselamatan berlalulintas di jalan raya dan tata cara berlalulintas dijalan, melalui cara bermain sambil belajar, tentu adalah metode efektif dalam penyampaian target capaian yang diharapkan. Namun karena masih usia dini ini , ada sedikit kesulitkan dalam menarik fokus perhatian mereka yang lebih lama. Metode seperti ini untuk anak usia dini harus terus-menerus disampaikan secara berkesinambungan agar potensi pelanggaran dalam berkendaraan dijalan raya yang berdampak pada kecelakaan saat mereka dewasa dapat diminimalisir, sehingga secara tidak langsung terciptanya tertib berlalulintas di wilayah Kota Mataram dapat lebih terwujud.
Perbandingan Tingkat Kepatuhan Prokes Covid-19 Pasca Instruksi Mendagri Nomor 50 Dan 51 Tahun 2022 I Wayan Suteja; IAO Suwati Sideman; I Gde Putu Warka
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i2.4494

Abstract

Meski sudah lebih dari dua tahun (2020-2022), pandemi Covid-19 masih terus menyerang penduduk dunia,, bahkan di Indonesia juga masih mengalami penyebaran kasus Covid-19 yang meningkat oleh beberpa varian baru. Meskipun tingkat resiko kematiannya lebih kecil, namun hal ini membuat seluruh masyarakat dan pemerintah merasa prihatin, pasalnya upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi dan proses pemulihan ekonomi diberbagai sektor masih mengalami kendala yang cukup signifikan, demikian juga halnya pada sector pelayanan transportasi khususnya pelayanan angkutan bagi masyarakat kelas menengah kebawah. Disisi lain transportasi secara umum memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat disuatu daerah, khususnya dalam pembangunan ekonomi, dan sosial politik suatu daerah, dan memberi dampak tinggi pada sector-sektor lainnya, salahsatunya layanan ojeg baik konvensional maupun yang online. Aspek operasional mod aini haruslah direncanakan dengan baik agar layanannya dapat menjadi pendukung kota modern yang ekonomis, efeisien dan tetap menjamin Kesehatan penggunanya terjaga. Di masa pandemic (2020) sampai pada masa post pandemic (2022) ini kita mengetahui bahwa terdapat perbedaan karakteristik perilaku perjalanan dari operator ojek online dan ojek konvensional dalam memberikan pelayanan terhadap para penggunanya. Guna untuk memberikan pedoman palayanan yang tetap menjalankan prokes covid-19 dengan baik, maka penyuluhan dan pembinaan pelaku ojeg konvensional dan ojeg online telah dilakukan, dengan mendasarkan survei lanjut di akhir tahun 2022, dengan mendasarkan atas tingkat eksplanasinya dalam penelitian deskriptif, dengan mnyebarkan kuisioner kepada 400 responden yang merupakan pengguna ojeg konvensional dan ojeg online. Jumlah populasi pengguna ojek sebanyak 486.715 (Kota Mataram dalam Angka, 2019), sehingga dengan menggunakan rumus perhitungan jumlah sampel dari Slovin dan tingkat kepercayaan 95%, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 400 responden. Hasil sintesis kedua karakteristik tersebut bisa disampaikan sebagai berikut: Gender pengguna didominasi oleh wanita sebanyak 58,8%, maksud perjalanan didominasi oleh perjalanan bekerja dan belanja 51,87 %, moda sebelum beralih didominasi oleh moda sepeda motor sebanyak 59,5 % , perjalanan hubung ke pangkalan didominasi oleh jarak 0 – 1 km, perjalanan hubung dari pemberhentian ke tempat tujuan didominasi oleh jarak 0 – 1 km dengan menggunakan moda jalan kaki. Sementara dari tingkat kepatuhan penerapan prokes covid-19 oleh operator ke pengguna menunjukkan penurunan kepatuhan yang cukup signifikan, hal ini berarti bahwa masyarakat memandang pandemic covid-19 sudah tidak mengkhawatirkan atau tingkat keprcayaan operator dalam operasional nya relative cukup tinggi bahwa mereka sudah vaksinasi memadai.
The Analysis of Differentiation of Driving Behavior towards Violations and Accidents based on Demographics Aspect at Lombok Island – West Nusa Tenggara I Wayan Suteja; I A O Suwati Sideman; I Gde Putu Warka
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 2 (2023): February
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i2.3318

Abstract

Based on the accident data’s, which recorded that 2016 until 2019, there were everage 225 traffic accidents involving students and college student riders. From these accident data’s, was found that the male rider dominated traffic accidents than female rider. This study aims to determine how a simple model can be done based on difference a demographic aspect such as differences of gender influences, differences of economic and social aspect on the driving behavior of student and college students on traffic accidents in Mataram City. The Structural Equation Modeling (SEM) method, with the help of the AMOS program was used in this study. The number of respondents in this study were 792 people, consisting of 391 students and 391 college students. The model in this study consisted of 3 variables, namely behavior, violations and accidents. Driving behavior has a significant effect on traffic violations with a probability value (P) = 0.000 (<0.001), and a testing value of C.R> 1.64. The size of the estimated value in the student group shows that the effect of behavior on violations in male student rider is 30.08% stronger than that of female rider. And the effect of behavior on violations among female students is 0.8% stronger than college students. Traffic violations have a significant effect on traffic accidents with a probability value of 0.000 (<0.01), and a test value of C.R> 1.96. Traffic violations on male students have an effect on accidents by 0.992, 50.1% stronger than female students. The effect of traffic violations on student rider on accidents is 2.44% stronger than female student rider. Gender differences have a significant effect on driving behavior based on the probability value (P) = 0.000 (<0.001). On the otherhand, the results of the analysis show that the driving behavior model of the community on the Mataram City based on the review of the economic and social aspects shows a model with a variety of patterns where the GRDP review follows the Polynomial model, based on the number of cityzen population, the tendency of the Exponential model and the review of the gender probability aspect follows the Logarithmic model pattern
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Keterampilan Las di Banjar Gria Hita Lingkungan Griya Pagutan Indah Mataram Made Mara; Made Wirawan; I Wayan Suteja; I Made Nuarsa
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol. 6 No. 1 (2024): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Jurusan Teknik Mesin FT Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jkp.v6i1.173

Abstract

The improvement of human resources quality is a crucial part of the nation-building process. The quality of human resources plays a pivotal role in supporting the competitiveness of a nation amid global competition. Developing countries, including Indonesia, face complex developmental issues such as poverty, educational backwardness, economic challenges, cultural issues, high unemployment rates, and other social problems. Based on these considerations, we pay serious attention to community development with the aim of guiding and transferring skills that can empower the community towards greater productivity. Skills education and welding training are conducted in collaboration with youth groups, targeting the general community, especially the youth. Through the implementation of this welding training program, we seek to provide learning opportunities for unemployed youth without skills, enabling them to acquire knowledge and skills in line with their talents and interests. Ultimately, it is hoped that the skills gained from welding training can serve as a foundation for employment and even the creation of self-employment or group ventures in the future.
Peningkatan Komoditas Masyarakat Melalui Penyaluran Bibit Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Pendem Kecamatan Janapria Hasyim; Rohani; I Dewa Made Alit Karyawan; I Wayan Suteja; Humairo Saidah; I D G Jaya Negara; Made Mahendra; Salehudin; I Wayan Yasa; IAO Suwati Sideman; Ratna Yuniarti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i1.7308

Abstract

Pelaksanaan pengabdian bertujuan untuk menumbuhkan rasa empati terhadap berbagai permasalahan yang ada dilingkungan Masyarakat dan juga mewujudkan salah satu implementasi Tridharma perguruan tinggi yaitu berupa pemberdayaan Masyarakat. Desa Pendem merupakan salah satu desa dari 12 wilayah yang ada pada Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah. Kondisi tanah Desa Pendem yang subur menjadi potensi dilakukannya penanaman bibit pohon maupun bibit buah. Melihat kondisi tanah yang mendukung tim pengabdian melakukan pembagian bibit tanaman di daerah desa pendem. Kegiatan penanaman bibit pohon maupun bibit buah meliputi perencanaan penanaman, persiapan penanaman, dan proses penanaman. Pembagian dan penanaman bibit pohon ini diharapkan dapat memberikan keuntungan baik dari segi lahan, juga dapat meningkatkan komoditas Desa Pendem. Selain itu juga kegiatan ini diharapkan bisa memberikan sumbangsih kepada kelestarian lingkungan desa Pendem dan beriorientasi pada perencanaan Desa wisata yang sekiranya ada di Desa Pendem Kecamatan Janapria. Kegiatan program pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, berdasarkan pengukuran tiga komponen. Tiga komponen tersebut yaitu kesesuaian dengan keinginan masyarakat, kerjasama pengabdian bersama masyarakat, dan Peningkatan pengetahuan masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Tempat Sampah Berbahan Dasar Bambu Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Bersih Dan Sehat Masyarakat Di Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat Rohani; I Dewa Made Alit Karyawan; Hasyim; I Wayan Suteja; Ratna Yuniarti; Desi Widianty; Salehudin; Humairo Saidah; Fera Fitri Salsabila; I Dewa Gede Jaya Negara
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i1.7631

Abstract

Kurangnya tempat pembuangan sampah di Desa Kuripan Utara menjadi salah satu penyebab mengapa sampah masih merupakan masalah yang sulit teratasi. Sampah masih menjadi salah satu masalah utama yang ada di Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Di desa ini banyak sampah yang ditemukan di sungai, selokan, serta di kebun warga, terkadang juga di halaman rumah warga yang kurang kesadaran pentingnya kebersihan dan kesehatan, sehingga sampah dapat mencemari lingkungan sekitar. Hal tersebut terjadi karena kurangnya sarana tempat pembuangan sampah di desa ini. Sehingga perlu dilakukan pengabdian tentang pembuatan tempat sampah berbahan dasar bambu sebagai penguatan budaya hidup bersih dan sehat masyarakat. Pohon bambu yang ditanam oleh warga desa ini juga cukup banyak, sehingga sangat tepat sekali jika bambu ini dijadikan tempat sampah sehingga bernilai ekonomis. Pelaksanaan program pengabdian dilaksanakan di Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan kabupaten Lombok Barat dan dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu persiapan, penyuluhan, pelaksanaan pembuatan dan distribusi. Edukasi mengenai dampak buruk dari pembuangan sampah sembarangan, bersama dengan pemberian solusi berupa pembuatan tempat sampah yang sesuai, memberikan kontribusi positif dalam merubah perilaku masyarakat.
Pengelolaan Sampah Plastik Menjadi Ecobrick Sebagai Upaya Mengurangi Dampak Buruk Sampah Plastik Di Desa Kuripan Utara Kecamatan Kuripan Salehudin; Hasyim; Rohani; I Dewa Made Alit Karyawan; I Dewa Gede Jaya Negara; Humairo Saidah; Made Mahendra; I Wayan Suteja; Hartana; Didi Supriyadi Agustawijaya
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.7841

Abstract

Sampah masih menjadi salah satu masalah utama yang ada di Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Desa yang memiliki 13 Dusun dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai pedagang dan petani ini menghasilkan banyak sampah organik dan non organik terutama sampah plastik. Sampah-sampah tersebut banyak ditemukan di sungai, saluran air, serta di sawah-sawah warga. Dampak yang akan ditimbulkan cukup besar, untuk itu kami mencoba memberikan solusi agar masalah sampah plastik bisa teratasi dan dapat dikendalikan dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk pembuatan kreasi sampah plastik menjadi Ecobrick. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan cara memberikan sosialisasi pelatihan kreatifitas tentang pengolahan limbah plastik kepada masyarakat di desa Kuripan Utara. Pada kegiatan ini, kami mengudang Duta Lingkungan Provinsi NTB untuk memberikan penjelasan dan pemaparan tentang bagaimana dampak lingkungan yang disebabkan oleh sampah dan bagaimana cara mengolah sampah plastik menjadi Ecobrik. Dengan dikelolanya sampah plastik ini diharapkan lingkungan bisa terawat dan bisa mendukung kehidupan masyarakat Kuripan Utara agar bisa menghasilkan nilai jual yang tinggi yaitu produk dan jasa.
Eksplorasi Teks Budaya Hindu di Lereng Gunung Rahung Kabupaten Banyuwangi Kajian Antropolinguistik Sutama, I Putu; Suteja, I Wayan
Humanis Vol 28 No 1 (2024)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JH.2024.v28.i01.p012

Abstract

One of the ethnic groups that has a long cultural history is the Javanese ethnic group that inhabits on a Mountain Slopes - Raung in the Banyuwangi Regency, East Java. The Javanese ethnic group on the slopes of Mountain Raung is considered that have already known yulis reading since Majapahit kingdom, and therefore this Javanese ethnic group has cultural remained in the form of writing which were known as Cultural texts. The analysis used a qualitative descriptive research. Researchers used an anthropolinguistic perspective or theoretical framework which viewed that text was a cultural phenomenon which was an activityof the language use, language is the main focus of study, which was always connected to the cultural context. The results of the research were the text forms that preferred were (1) oral text forms, (2) written text forms, and (3) symbolic text forms. Noun category, namely Attributive Noun Phrases which had the structure Noun (N1) + Noun (N2). Then, written text was text written on a certain media such as signboards and nomenclature. Then, simbolic text was text that stored in cultural artifacts or sites such as temples, padmasana, and statues.
Analisis SWOT untuk Peningkatan Kelas Kelompok Tani Sideman, Ida Ayu Oka Suwati; Suteja, I Wayan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Tapis Berseri (JPMTB) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Tapis Berseri (JPMTB) (Edisi April)
Publisher : Pusat Studi Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jpmtb.v2i1.45

Abstract

Pengabdian masyarakat yang diadakan dalam tahun ajaran 2022/2023 ini menggunakan metode Rapid Rural Appraisal (RPA). Metode RPA adalah metode pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk melakukan penilaian atau pemetaan terhadap kondisi suatu wilayah. Tahap penelitian diawali dengan pengumpulan data melalui wawancara terhadap para ketua kelompok tani, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian dan kepala desa Bug-Bug. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan Strengths  atau kekuatan, Weaknesses  atau kelemahan, Opportunities atau peluang, dan Threats atau ancaman (SWOT) dan digambarkan ke dalam kuadran untuk menentukan elemen prioritas untuk ditangani. Di dalam kegiatan ini elemen prioritas adalah threats atau ancaman tentang pemakaian pupuk kimia, sehingga program mitigasi yang dilakukan adalah pelatihan pembuatan pupuk organik berbahan limbah pertanian dan Effective Microorganism (EM)-4. Selanjutnya setelah pelatihan yang dilaksanakan tanggal 5 Januari 2023, dilakukan evaluasi program yang menghasilkan data bahwa para petani memahami dengan sangat baik proses pembuatan pupuk organik dan memiliki persepsi bahwa bagian paling menarik dari kegiatan ini adalah demonstrasi pembuatan pupuk organik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program pengabdian ini telah tuntas dilaksanakan.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Air Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos Dengan Sistem Biopori Di Desa Jembatan Kembar Timur Kabupaten Lombok Barat Hasyim; Rohani; Karyawan, I Dewa Made Alit; Negara, I Dewa Gede Jaya; Yasa, I Wayan; Saidah, Humairo; Mahendra, Made; Suteja, I Wayan; Salehudin; Sideman, IAO Suwati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.6656

Abstract

The legal age of marriage in Indonesia is a man and woman who have reached the age of 19 as stated in Law Number 16 of 2019 on the amendment of Law Number 1 of 1974 concerning marriage in Indonesia. Marriage under the age of 19 is called early marriage, which is known as the "Merariq Kodeq" tradition for the Sasak tribe in West Nusa Tenggara. The purpose of this research is to find out the ethnobiological perspective of the Merarik Kodeq culture in West Lombok and find out the efforts that have been made by the local government of West Lombok Regency to prevent the increasing prevalence of Merarik Kodeq West Lombok. This research uses descriptive qualitative methods. The informants involved in this study were selected using a purposive sampling technique based on predetermined criteria, namely couples who married at an early age. The results stated that the average age of early marriage in West Sekotong Village is 16-17 years old. At this age, the reproductive organs are still in the developmental stage, especially the female reproductive organs which will function as a place for the development of the fetus. So if a pregnancy occurs at this age, there will be a high risk of miscarriage, birth defects, and even death of the mother and baby. So that to address the increasing number of Merarik Kodeq or early marriages the local government formed a movement known as the Anti Merarik Kodeq Movement (GAMAK).
Co-Authors Ade Satrya Pamungkas Ajuar Abdullah Ananda Putri, Widya Bagas Tantawi, Edhu Bunga Fadhila Cantika Dewi Desak Komang Maygayanti Desi Widianty Didi Supriadi A. Didi Supriyadi Agustawijaya Dwi Suryaning Intan Pratiwi Faturrahman, Rizky Fera Fitri Salsabila Gde Bagus Brahma Putra Hartana Hasyim Hasyim, Hasyim hasyim, hasyim Hulfa, Ihyana Humairoh Saidah HUSNUL KHOTIMAH I A O Suwati Sideman I D G Jaya Negara I Dewa Gede Jaya Negara I Dewa Jayanegara I Gde Nala Antara I Gde Putu Warka I Ketut Ngurah Sulibra I Made Nuarsa I Nyoman Darsana I Nyoman Darsana I Nyoman Duana Sutika I Nyoman Rema I Putu Sutama, I Putu I Wayan Ardika I Wayan Pande Sumardika I Wayan Suardiana I Wayan Sugita I Wayan Widiantara I Wayan Yasa I Wayan Yasa, I Wayan IAO Suwati Sideman Ida Ayu Oka Suwati Sideman Ida Bagus Gde Pujaastawa Ida Bagus Rai Putra Ida Bagus Suryawan Kadek Endina Pradyani Karyawan, I Dewa Made Alit Linda Utami Luh Gede Krismayanti Luh Putu Puspawati Made Mahendra Made Mahendra Made Mara Made Wirawan Mahendra, Made Martayadi, Uwi MUNAH, DORIAH HASIPATUL Ni Luh Dewi Nirmalasari Ni Made Alit Sutarini Ni Made Suryati Ni Nyoman Ayu Puspita Dewi Ni Putu Ayu Desi Yanti Ni Putu Vivi Ary Anggreni Niko Aryo Saputra Nyoman Pratiwi Utami Putu Devi Rosalina Ratna Yuniarti Ratna Yuniati Rohani Rohani Rohani Rohani Salehudin Sanusi, Andi Sastri Pitanatri, Putu Diah Sideman, IAO Suwati Sri Wahyuningsih Suryawan Murtiadi, Suryawan Tri Darma Putra, Ida Nyoman Uwi Martayadi WARKA, I GEDE PUTU Wisnu Adi Bhakti