Penelitian ini menganalisis implikasi kebijakan America First Donald Trump terhadap doktrin pertahanan dan kemandirian logistik Indonesia. Latar belakang penelitian didasarkan pada meningkatnya urgensi nasionalisme sumber daya dan strategi pertahanan adaptif dalam tatanan dunia multipolar. Tujuan penelitian adalah merefleksikan secara teoritis bagaimana model kepemimpinan, transformasional, adaptif, dan strategis-militer dapat memberikan wawasan bagi penguatan postur pertahanan Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif melalui kajian literatur, analisis kebijakan, dan analisis SWOT dengan memanfaatkan data sekunder berupa karya akademik, laporan pertahanan, dan studi kebijakan global. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun America First menekankan reindustrialisasi, proteksionisme, dan nasionalisme sumber daya, logika tersebut dapat diadaptasi secara selektif di Indonesia. Indonesia memiliki kekuatan berupa industri pertahanan BUMN dan kerangka hukum, namun masih menghadapi kelemahan berupa ketergantungan teknologi dan keterbatasan riset. Peluang berupa bonus demografi dan sumber daya strategis perlu dimanfaatkan, sementara ancaman embargo, disrupsi rantai pasok, dan rivalitas geopolitik harus diantisipasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Indonesia perlu merumuskan doktrin pertahanan proaktif, adaptif, dan integratif, berakar pada Pancasila dan nilai kejuangan TNI, serta relevan dengan visi Indonesia Emas 2045.