Claim Missing Document
Check
Articles

BULU TANGKIS CENTER DI MANADO, Arsitektur High Tech Shelany Suselo; Michael M. Rengkung; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i2.34587

Abstract

Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki atlet-atlet dengan prestasi di bidang olahraga, salah satunya di bidang olahraga bulu tangkis. Faktanya bahwa atlet-atlet Sulawesi Utara pernah menjadi penghuni pelatnas bulu tangkis pada tahun 2018 yang direkrut oleh pengurus pusat PBSI. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi olahraga antara lainnya adalah fasilitas sarana dan prasarana olahraga. Dengan adanya sarana dan prasana ini, sehingga para atlet ataupun masyarakat dapat mengapresiasikan atau mengalurkan bakat dan hobi mereka dalam bidang olahraga. Selain itu juga terciptanya atlet-atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasiona nantinya. Pada perkembangan zaman saat ini dimana arus moderenisasi semakin kencang dan kuat untuk menaunggi aktivitas seseorang baik dari segi teknologi, hal ini jika diterapkan pada prasarana khususnya bangunan-bangunan olahraga, tentu saja dapat membangkitkan faktor internal maupun faktor ekstrenal seseorang yang berolahraga maupun berlatih dengan suasana ruang yang lebih bersemangat. Sehingga penulis berinisiatif untuk menerapkan konsep pendekatan pada bangunan olahraga bulu tangkis ini yaitu dengan menerapkan pendekatan konsep arsitektur high tech. Arsitektur high tech merupakan arsitektur modern yang mengesankan struktur dan teknologi pada suatu bangunan. Kota Manado merupakan salah satu Kota yang sedang berkembang di Provinsi Sulawesi Utara. oleh karena itu, arsitektur high tech dipilih sebagai pendekatan perencanaan dan perancangan bulu tangkis center di Kota Manado.Kata Kunci: Sulawesi Utara, Atlet,  Bulu Tangkis, Arsitektur High Tech
MUSEUM MUSIK TRADISIONAL SULAWESI DI TORAJA, Arsitektur Metafora Juita Rerung; Julianus A. R. Sondakh; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i1.35827

Abstract

Toraja merupakan suatu daerah yang berada di Indonesia tepatnya di wilayah Sulawesi Selatan. Toraja dikenal dengan adat dan budayanya yang unik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sehubungan dengan itu perancangan Museum Musik Tradisional Sulawesi di Toraja menjadi suatu prospek yang sangat baik untuk menunjang kemajuan perekonomian masyarakat Toraja. Penerapan prinsip desain dan tema “Arsitektur Metafora” pada Museum Musik Tradisional Sulawesi di Toraja dapat menarik perhatian para pengunjung atau wisatawan dengan adanya perpaduan fungsi edukatif dan fungsi rekreatif. Dengan adanya Museum Musik tradisional sulawesi di Toraja dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar baik itu pelajar, ataupun pengunjung yang hanya melakukan rekreasi. Museum Musik Tradisional Sulawesi di Toraja juga akan menjadi ikon baru di Toraja.Kata kunci : Museum Musik Tradisional, Arsitektur Metafora, Toraja Utara.
PERPUSTAKAAN UMUM KOTA TIMIKA KABUPATEN MIMIKA: Arsitektur Neo Vernakular Kristania M. Lahu; Judy O. Waani; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Mimika merupakan salah satu daerah dari Provinsi Papua. Kabupaten Mimika memiliki 12. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2021, jumlah penduduk Kabupaten Mimika sebanyak 311.731 jiwa dengan kepadatan penduduk 14 jiwa/km². Perpustakaan adalah salah satu langkah tepat untuk meningkatkan minat baca masyarakat khususnya pelajar di Kabupaten Mimika. Literasi perlu ditingkatkan dalam rangka memajukan kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu, Perpustakaan yang merupakan jantung literasi harus didirikan, dijaga, dan ditingkatkan. Persentase jumlah siswa di Kabupaten Mimika adalah 19,7% dari total jumlah penduduk. Kabupaten Mimika masih terus berkembang dan direncanakan akan menjadi ibukota Provinsi Papua Tengah, namun belum terdapat perpustakaan umum kota. penulis ingin merancang bangunan ini dengan harapan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pelajar maupun masyarakat yang ada di kabupaten/kota, juga dengan menggunakan tema Neo-Vernakular yang menggabungkan antara konsep tradisional dan modern masyarakat pasti akan tertarik untuk mengunjunginya dan diharapkan gedung ini bisa menjadi salah satu landmark Kabupaten Mimika. Kata Kunci : Perpustakaan, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Umum Kota, Arsitektur Neo Vernakular
NORTH BALI INTERNATIONAL AIRPORT (NBIA): High-Tech Architecture X Bali Traditional Airport Leonardo A. Kumayas; Suryono; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era modern seperti ini berpergian ke suatu tempat dengan transportasi udara lebih unggul dibandingkan transportasi darat karena relatif lebih mudah dan waktu tempuh yang lebih cepat. Berpergian kesuatu tempat bilamana waktu tempuh menjadi yang paling penting, maka transportasi Udara merupakan pilihan dan jawaban paling tepat. Tumbuhnya jumlah masyarakat, perekonomian, industrial, dan pariwisata di Indonesia timur maka peningkatan dan permintaan terhadap transportasi udara sangatlah besar. Provinsi Bali merupakan tujuan wisata terbesar dan paling populer di Indonesia bahkan sampai ke manca negara karena keindahan alamnya. Luas Provinsi Bali sekitar 5.636,66 km2 dengan 9 kabupaten / kotamadya, yang masing-masing mempunyai daya tarik tersediri. Peningkatan akan permintaan transportasi udara tentu saja membuat pertumbuhan penumpang yang berpengaruh terhadap jumlah pergerakan pesawat yang berhubungan dengan jumlah penerbangan yang dilakukan. Bandar Udara International Bali Utara salah satunya yang akan menjadi Bandar Udara terbesar di Bali. Demi memenuhi kebutuhan pariwisata bali yang kian waktu meningkat maka dengan dibangunnya bandara Udara terbesar ini bisa menjadi salah satu pintu utama di Indonesia. Bandar Udara ini akan menjadi salah satu agen perubahan dunia ditengah pendemi global ini, dimana segala kebutuhan dalam mencegah berbagai pandemi masa kini sampai di masa depan dengan adanya Bandara yang Sustainable terhadap perubahan dunia. Kata Kunci: Bandar Udara, Bali, High Tech, Tradisional
PERUBAHAN SPASIAL, SOSIAL DAN EKONOMI PADA KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITAR BENDUNGAN KUWIL-KAWANGKOAN Takaheghesang, Miranda Cicilia; Kalalo, Loudy M. B.; Karongkong, Hendriek H.
SPASIAL Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan penggunaan lahan yang terjadi disekitar bendungan Kuwil-Kawangkoan ini memicu adanya indikasi perubahan luas lahan bahkan berpengaruh pada kondisi ekonomi dan sosial masyarakat baik dari segi pekerjaan, tingkat pendapatan dan keseharian masyarakat dalam menjalani aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, selama 10 tahun dan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat terhadap perubahan spasial di sekitar bendungan Kuwil-Kawangkoan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis overlay, analisis deskriptif dan analisis data statistik. Berdasarkan hasil identifikasi, perubahan selama 10 tahun terkahir didominasi oleh segmen 1 (Kawangkoan) seluas 1,38 Ha. Sementara itu, perubahan pada kondisi sosial dan ekonomi berdampak pada mata pencaharian masyarakat disertai dengan tingkat pendapatannya. Hal ini ditandai dengan kondisi ekonomi mengalami perubahan ke arah negatif yang dipicu oleh kesejateraan masyarakat yang diperoleh dari hasil ganti rugi tidak digunakan untuk mengolah lahan yang dimiliki. Oleh karena itu, hal ini harus menjadi perhatian pemerintah karena peningkatan pembangunan, kestabilan ekonomi dan sosial harus tercapai guna kesejahteraan masyarakat. Kata Kunci: Bendungan Kuwil Kawangkoan, Perubahan Penggunaan Lahan, Sosial-Ekonomi.
PUSAT RISET DAN PENGEMBANGAN BISNIS AGRICULTURE di MINASAHA : Arsitektur Biomimikri Wokas, Efraim N.; Lakat, Ricky M.S.; Karongkong, Hendriek H.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan pangan merupakan isu yang hangat akhir-akhir ini. faktor ketidakstabilan produksi pangan dibeberapa negara akibat berbagai factor, terutama pandemi covid-19, perubahan iklim, serta konfik geopilitik. Menjadikan kerentanan pangan di banyak tempat di dunia. Negara Indonesia yang dikenal memiliki potensi pertanian yang besar karena di dukung oleh kondisi geografis dan iklim terbaik, nyatannya masih memiliki tantangan dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional yang kuat. Olehnya untuk merespon isu yang ada, maka muncullah gagasan untuk merancang suatu sarana tempat yang mampu memfasilitasi kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan dibidang bisnis agriculture, yang terpusat dan berskala besar dalam wujud Pusat Riset dan Pengembangan Bisnis Agriculture yang berlokasi di Minahasa. Minahasa adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki potensi dan sumber daya bidang pertanian yang besar meliputi lahan dan basis petani yang besar. Selanjutnya Arsitektur Biomimikri sebagai tema rancangan diharapkan dapat mengambil ide-ide berupa bentuk atau sistem kerja, ataupun strategi yang terjadi di alam untuk kemudian disintesikan menjadi sebuah konsep peracangan untuk diadaptasikan ke dalam desain arsitektur. Metode perancangan yang digunakan adalah yakni five-stage design process oleh J Christoper Jones. Dengan merumuskan gagasan awal berupa objek, lokasi, tema, lalu mengumpulkan data dan dianalisis untuk menghasilkan konsep awal perancangan, dimana transformasi bentuk bangunan pusat riset ini terinspirasi dari tanaman padi, konsep itu, kemudian dievalusi menjadi rancangan final. Akhirnya diharapkan dengan hadirnya rancangan pusat riset dan pengembangan bisnis agriculture di Minahasa ini, dapat berkontribusi memberikan contoh penerapan konsep arsitektur biomimikri serta memberikan inspirasi dan ide dalam pengembangan pusat riset dan pengembangan bisnis agriculture di daerah lain. Dan lebih jauh dengan menghaadirkan pusat riset inii mampu meningkatkan nilai ketahanan pangan, serta memberikan peningkatan pengetahuan dan nilai bisnis agriculture bagi masyarakat Minahasa. Karena agriculture atau pertanian menyimpan potensi bisnis besar yang belum diolah secara maksimal dan optimal. Kata Kunci: Pusat Riset dan Pemgembangan, Pertanian, Biomimikri, Minahasa
PERPUSTAKAAN DI KOTA MANADO: Hybrid Architecture Onthoni, Margaretha K. P.; Malik, Andy A. M.; Karongkong, Hendriek H.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegitan membaca buku bukan hanya sekadar hobi ataupun bentuk pencatatan sejarah yang diwariskan dari zaman tulisan pertama kali ditemukan. Membaca buku di Indonesia nyatanya menjadi salah satu bentuk upaya peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia. Namun melihat grafik minat baca menjadi sebuah kekhawatiran yang harus diberi perhatian lebih oleh pemerintah, karena nyatanya pemerataan fasilitas umum membaca oleh isntansi pemerintah belum sesuai dengan standar yang ada. Demikian pula dengan satu-satunya perpustakaan umum yang berada di kota Manado. Perpustakaan ini masih terbilang jauh dari kata layak dengan fasilitas tidak hanya keterbatasan buku, namun juga fungsi bagunan perpustakaannya secara keseluruhan. Ventilasi yang tidak memenuhi kebutuhan udara dalam ruang, penggunaan unit AC yang tidak sepadan dengan besaran ruang, serta sirkulasi ruang gerak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan penggunjung. Maka perancangan menggunakan tema “Hybrid Architecture” sebagai pertimbangan fungsional perpustakaan yang semakin tergantikan oleh modernisasi, juga standar kebutuhan ruang gerak, kebutuhan ruang. Kata Kunci: Perpustakaan, Hybrid Architecture, Digital, Buku
SENTRA PEDAGANG KAKI LIMA DI MANADO: Modular Adaptable Hapili, Tri Pratama C.S.; Karongkong, Hendriek H.; Kalalo, Loudy M.B.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan Sentra Pedagang Kaki Lima di Manado bertujuan untuk menciptakan sebuah ruang aktivitas baru bagi para PKL di Manado yang sebelumnya berjulan di pinggiran jalan ataupun di sentra aktivitas kota. Jumlah PKL di Manado terus bertambah setiap tahunnya. Hal ini didorong oleh gelombang urbanisasi yang tidak mampu bersaing untuk mendapatkan pekerjaaan formal dan masih banyaknya masyarakat yang berada di situasi ekonomi lemah sehingga menjadikan sektor informal termasuk PKL sebagai pilihan terakhir untuk bekerja. Banyaknya PKL di pusat kota menjadikan kota tidak bersih dan tidak enak dipandang karena menimbulkan kemacetan dan sampah. Melalui pendekatan Modular Adaptable, desain bangunan mempunyai sifat yang dapat menyesuaikaan dengan kebutuhan, fungsi, dan jumlah pengguna. Ruang pada bangunan dapat digabung atau dipisahkan bahkan dialihfungsikan sesuai kebutuhan untuk berbagai kegiatan. Sentra Pedagang Kaki Lima diharapkan dapat menjadi wadah bagi PKL untuk mengembangkan usahanya serta mendorong pertumbuhan ekonomi kota. Kata Kunci : Sentra PKL, Kota Manado, Modular Adaptable
BEACH CLUB LIKUPANG: Biomimicry Architecture Maun, Jofran I.; Tungka, Aristotulus E.; Karongkong, Hendriek H.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Likupang, located in North Sulawesi, is one of Indonesia's super-priority tourism destinations, offering rich natural resources such as white sandy beaches, coral reefs, and abundant marine biodiversity. This is further evidenced by the increasing number of tourists visiting North Sulawesi each year. However, as a tourist destination, the existing attractions and facilities in Likupang are insufficient to fully leverage its tourism potential. To address this issue, the Likupang Beach Club is proposed as a new attraction and facility to support Likupang as a premier tourism destination. By integrating buildings with nature, the biomimicry approach serves as an appropriate theme to apply natural principles in architectural design. The design of the Likupang Beach Club, based on a biomimicry architectural approach, aims to create a structure that seamlessly integrates with the natural beauty of Likupang and fosters harmony between the building and its surroundings by mimicking natural principles. Through stages of determination, data collection, and implementation, the design process combines the variety development and reduction methods with cycles of imagination, presentation, and testing. This process incorporates typological, site, environmental, and thematic approaches to achieve a unique design that positively impacts the surrounding environment and nature. The application of biomimicry in architecture, which integrates buildings with nature, offers an innovative and visually appealing solution for sustainable tourism development. The design of the Likupang Beach Club demonstrates that working with nature does not mean harming it. Instead, it showcases how a design can collaborate with its environment, resulting in a sustainable and harmonious development. Keywords: Likupang, Toursim, Beach Club, Biomimicry. Architecture
Co-Authors . Suryono Adrian A. Tandjung, Adrian A. Afrilia G. Karundeng Agus I. Laoli, Agus I. Almiritia Dalip, Almiritia Alvin J. Tinangon Alvin J. Tinangon Andika E. Bawontea Andy A. M. Malik Angelina E. S. Sihotang Arifin Kamil Aristotulus E. Tungka Aristotulus E. Tungka, Aristotulus E. Batara, Chandrika O. Candle D. P. Lang Capriati C. Pandeirot, Capriati C. Chandrika O. Batara Chotijah M. Kusumawati Christine I. Mesakh, Christine I. Claudia S. Punuh Claudio A. A. Laatung Cynthia E. V. Wuisang Danisa W. M. Bataha Deddy Erdiono Dien, Raymond Apolinaris Elisabet Bela, Elisabet Esli D. Takumansang Estherlita, Kawinda T. Fela Warouw Fella Warouw Frits O. P. Siregar Frits O. P. Siregar Gabriel Mawu Gloria M. Poluakan Gontung, Anatasya T. Gosal, Lisa Christie Gratia S. Punuh Hanny Poli Hanny Poli Hapili, Tri Pratama C.S. Haribulan, Renhard Ingerid L. Moniaga Ingerid L. Moniaga Ira Pabunnak Johannes Van Rate John C. Jitmau Joseph Rengkung Josias D. Sumangkut, Josias D. Judy O. Waani Judy O. Waani Juita Rerung Julianus A. R. Sondakh Juneyver Lemeng Kalalo, Loudy M. B. Kalalo, Loudy M.B. Karouw, Claryta Jeanette V. Kowal, Rolando Rischi Kristania M. Lahu Kyoto M. Bella Lakat, Ricky M.S. Leonard J. Ngadiman Leonardo A. Kumayas Lintang, Ridho A. Mailoor, Felicia M. Malik, Andy A. M. Maun, Jofran I. Michael M. Rengkung Micky Kapoh Missela E. Paseki Octavianus Hendrik Alexander Rogi Onthoni, Margaretha K. P. Peggy Egam Pierre H. Gosal Pingkan P. Egam Priscilia R. Lalenoh Putri N. Watulingas R. Rahman Rachel M. Solang Rachmat Prijadi Rachmat Prijadi Rahmat D. Abdullah Raymond Ch. Tarore Raymond D. Ch. Taroreh Rocky B. Wongkar Septian K. Rantung Shelany Suselo Sidadu, Febrianto Surijadi Supardjo Surjadi Supardjo Suryono Takaheghesang, Miranda Cicilia Tesalonika M. Wungow Triah D. Sarihi Vero A. Lamia, Vero A. Veronika A. Kumurur Verry Lahamendu Vicky H. Makarau Windy M. Nangoy Windy Mononimbar Wokas, Efraim N.