Setiap manusia pasti mengharapkan kehidupan yang baik, dan cenderung mengikuti kemauan-kemauan yang di kendalikan oleh hawa nafsu masing-masing, mereka cenderung ingin menguasai dunia, yang mana kebanyakan orang yang salah faham terhadap zuhud, banyak yang mengira kalau zuhud adalah meninggalkan harta, menolak segala kenikmatan dunia, dan mengharamkan yang halal. Zuhud bukanlah meninggalkan kenikmatan dunia, dan juga bukan seseorang yang mengenakan pakaian yang lusuh, bukan berarti seseorang yang miskin, bukan juga seseorang yang hanya duduk di masjid, beribadah dan beribadah saja tanpa melakukan kegiatan lainnya. Hakikat zuhud yaitu mengalihkan kesenangan dari sesuatu kepada sesuatu yang lebih baik, zuhud memiliki posisi yang paling utama setelah manusia taqwa kepada Allah. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode maudhu’i Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif, yang menekankan hal terpenting suatu perkara. Sedangkan jenis penelitian yang di pakai yaitu penelitian kepustakaan, yang menggunakan pengumpulan informasi dan data melalui berbagai literatur. Dan dalam metode penafsirannya, menggunakan metode tafsir maudhu‟i (tematik), yaitu metode yang mengarahkan pandangan kepada tema tertentu, kemudian mencari pandangan al-Qur‟an mengenai tema tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menuntun setiap orang kepada kezuhudan. Dalam Tafsir Tazkiyah banyak sekali paparan tentang zuhud dalam kehidupan sehari-hari di antaranya yaitu mnusia di anjurkan untuk selalu berlomba-lomba dalam kebaikan yang mana sekarang banyak manusia yang cenderung ingin unggul dari orang lain. sifat berlomba-lomba dalam kebaikan akhirat merupakan puncak tertinggi untuk orang-orang yang berbakti kepada Alllah SWT. selanjutnya kita harus selalu tawakkal kepada Allah dengan bentuk menyerahkan seluru persoalan kita kepada Allah, yang mana tidak ada rencana apapun kecuali takdir Allah. Abstract Every human being certainly hopes for a good life, and tends to follow the desires that are controlled by their respective lusts, they tend to want to rule the world, which most people misunderstand about zuhud, many think that zuhud is leaving wealth, rejecting all worldly pleasures, and forbidding what is halal. Zuhud is not leaving worldly pleasures, and also not someone who wears shabby clothes, does not mean someone who is poor, nor is it someone who just sits in the mosque, worshiping and worshiping without doing other activities. The essence of zuhud is to divert pleasure from something to something better, zuhud has the most important position after humans are pious to Allah. The method used in this study is the maudhu'i method. The method used is a qualitative approach, which emphasizes the most important thing in a matter. While the type of research used is library research, which uses the collection of information and data through various literature. And in the interpretation method, it uses the Maudhu'i (thematic) interpretation method, namely a method that directs one's gaze to a certain theme, then looks for the view of the Qur'an regarding that theme. This research aims to guide everyone to asceticism. In the Tafsir Tazkiyah there are many explanations about asceticism in everyday life, including that humans are encouraged to always compete in goodness, where nowadays many people tend to want to be superior to other people. The nature of competing for goodness in the afterlife is the highest peak for people who are devoted to Allah SWT. Next, we must always trust Allah in the form of submitting all our problems to Allah, where there is no plan except Allah's destiny.