Articles
Domain Kognitif Soal di Buku Matematika Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Tri Asih Soleha;
Karlimah Karlimah;
Nana Ganda
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 1 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (990.974 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i1.32895
Kemampuan matematika peserta didik yang rendah dalam mengerjakan soal level penalaran, mungkin karena soal yang ada dalam buku belum member soal variatif mengembangkan kemampuan tiga level kognitif yaitu pengetahuan (knowing), penerapan (applying) dan penalaran (reasoning). Karena itu perlu diteliti hingga memperoleh informasi level kognitif soal pada buku pelajaran kelas IV sekolah dasar berdasarkan domain kognitif TIMSS 2015. Sumber data penelitian ini adalah soal-soal latihan pada setiap akhir bab dalam buku matematika siswa kelas IV sekolah dasar terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kurikulum 2013 revisi 2018. Soal yang dianalisis berjumlah 120 soal pada setiap bab. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi dan instrumen penelitian berupa lembar klasifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: soal dengan domain kognitif pengetahuan (knowing) berjumlah 64 soal (53,33%); soal dengan domain kognitif penerapan (applying) berjumlah 40 soal (33,33%); dan soal dengan domain kognitif penalaran (reasoning) berjumlah 16 soal (13,33%) dari jumlah soal keseluruhan yaitu 120 soal. Dengan demikian soal yang paling dominan pada buku yang diteliti adalah soal dengan level kognitif pengetahuan (knowing). Proporsi level kognitif soal pada buku yang diteliti belum sesuai dengan proporsi soal TIMSS tahun 2015 sehingga perlu perbaikan agar bisa meningkatkan kemampuan matematika siswa.Kata kunci: butir soal, buku ajar, level kognitifKemampuan matematika peserta didik yang rendah dalam mengerjakan soal level penalaran, mungkin karena soal yang ada dalam buku belum member soal variatif mengembangkan kemampuan tiga level kognitif yaitu pengetahuan (knowing), penerapan (applying) dan penalaran (reasoning). Karena itu perlu diteliti hingga memperoleh informasi level kognitif soal pada buku pelajaran kelas IV sekolah dasar berdasarkan domain kognitif TIMSS 2015. Sumber data penelitian ini adalah soal-soal latihan pada setiap akhir bab dalam buku matematika siswa kelas IV sekolah dasar terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kurikulum 2013 revisi 2018. Soal yang dianalisis berjumlah 120 soal pada setiap bab. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi dan instrumen penelitian berupa lembar klasifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: soal dengan domain kognitif pengetahuan (knowing) berjumlah 64 soal (53,33%); soal dengan domain kognitif penerapan (applying) berjumlah 40 soal (33,33%); dan soal dengan domain kognitif penalaran (reasoning) berjumlah 16 soal (13,33%) dari jumlah soal keseluruhan yaitu 120 soal. Dengan demikian soal yang paling dominan pada buku yang diteliti adalah soal dengan level kognitif pengetahuan (knowing). Proporsi level kognitif soal pada buku yang diteliti belum sesuai dengan proporsi soal TIMSS tahun 2015 sehingga perlu perbaikan agar bisa meningkatkan kemampuan matematika siswa.
Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Operasi Hitung Pembagian Bilangan Cacah pada Siswa Kelas V SD
Meli Andriyani;
Oyon Haki Pranata;
Karlimah Karlimah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 2 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i2.35335
Kesulitan siswa kelas V SDN Kamulyan dalam operasi hitung pembagian, merupakan hambatan pada operasi hitung lainnya dalam matematika. Karena itu perlu ditinjau secara seksama, hingga ditemukan faktor-faktor yang meyebabkan kesulitan tersebut. Dengan ditemukannya faktor-faktor kesulitan siswa dalam melakukan operasi hitung pembagian, dapat memudahkan siswa belajar operasi pembagian dan operasi hitung lainnya dalam matematika. Untuk itu diperlukan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian yaitu lima orang siswa kelas V SDN Kamulyan yang kesulitan dalam operasi hitung pembagian. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi, kuesioner. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemaparan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian mengungkapkan dua faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa dalam operasi hitung pembagian. Faktor internal yaitu, rendahnya minat dan motivasi pada pelajaran matematika. Ditunjukkan dengan rasa tidak senang pada pelajaran matematika dan operasi hitung pembagian, mudah merasa bosan, menganggap bahwa operasi hitung pembagian merupakan materi yang sulit, mengerjakan tugas tentang operasi hitung pembagian masih dengan bantuan teman. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam operasi hitung pembagian yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VI pada Penyelesaian Soal Cerita Penjumlahan Bilangan Bulat
Trya Putriyani;
Karlimah Karlimah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 2 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i2.26377
Sering dijelaskan bahwa menyelesaikan soal cerita dapat menggunakan sistematika Polya. Sistematika penyelesaian yang menuntut penjawab soal menggunakan kemampuan komunikasi matematis.Namun tidak sedikit kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VI dalam menyelesaikan soal cerita penjumlahan bilangan bulat yang belum komunikatif. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VI sekolah dasar pada penyelesaian soal cerita penjumlahan bilangan bulat. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa pada penyelesaian soal cerita penjumlahan bilangan bulat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitataif. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukasari dengan melibatkan siswa dan guru kelas VI. Teknik pengumpulan data yang digunakan yang digunakan berupa tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VI sekolah dasar pada penyelesaian soal cerita penjumlahan bilangan bulat adalah menuliskan permasalahan dengan bahasa sendiri sebagai bentuk pemahaman pada soal, menyatakan soal cerita ke dalam bentuk gambar ilustrasi atau simbol matematika, dan menuliskan sistematika penyelesaian soal cerita penjumlahan bilangan bulat, sedangkan kemampuan menuliskan perencanaan penyelesaian soal cerita penjumlahan bilangan bulat dengan bahasa sendiri tidak muncul.
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS CONCEPT-RICH INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN PADA SISWA SD
Nindi Citra Setia Dewi;
Karlimah Karlimah;
Sadjarudin Nurdin
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1, No 2 (2014): Pedadidaktika
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (558.419 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v1i2.4933
Pemahaman konsep matematika dalam pembelajaran saat ini kurang begitu diperhatikan, sehingga hasil belajar siswa setelah pembelajaran menjadi tidak utuh dan tidak bermakna. Hal tersebut dapat dilihat dari kurang nya kemampuan siswa dalam mengungkap kan konsep dengan kata-kata, membedakan contoh dan bukan contoh konsep, serta dalam mengaplikasikan konsep. Oleh karena itu dilakukan penelitian penerapan pembelajaran berbasis concept-rich instruction terhadap peningkatan pemahaman konsep pecahan pada siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi mengenai pemahaman konsep pecahan siswa yang mendapat pembelajaran berbasis concept-rich instruction dan yang mendapat pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Desain. Populasinya adalah siswa kelas III SD Negeri 1 Nagarawangi Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Instrumen yang digunakan adalah soal tes pemahaman konsep pecahan, dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep pecahan siswa kelas eksperimen dan pemahaman konsep pecahan kelas kontrol setelah pembelajaran matematika; 2). Terdapat peningkatan pemahaman konsep pecahan siswa yang mendapat pembelajaran matematika berbasis concept-rich instruction dibandingkan dengan pemahaman konsep pecahan yang mendapat pembelajaran matematika dengan pembelajaran konvensional.
Analisis Komunikasi Matematis Siswa Kelas III Sekolah Dasar pada Penyelesaian Soal Cerita Materi Pengukuran Berat Benda
Maudi Lestari;
Karlimah Karlimah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 1 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (507.085 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i1.32718
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah pada matematika masih rendah. Hal ini terlihat dalam hasil pengerjaan penyelesaian soal cerita yang dikerjakan oleh siswa, belum mampu memunculkan komunikasi matematis dengan indikator dan cara penyelesaian yang telah ditentukan. Untuk itu, peran guru dalam membantu siswa untuk meningkatkan komunikasi matematis ini sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas III SD dalam penyelesaian soal cerita materi pengukuran berat benda secara lengkap sesuai indikator yang ditentukan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi dengan fokus penelitian pada isi komunikasi secara keseluruhan baik tersurat maupun tersirat. Penelitian ini melibatkan guru kelas III dan siswa kelas III SDN 5 Manonjaya sebanyak 13 orang siswa, yang dilakukan secara BdR (Belajar dari Rumah) dimasa covid 19. Teknik pengumpulan data, berupa pemberian angket tertutup pada guru dan siswa, tes dan dokumentasi. Temuan yang didapat menunjukkan bahwa dari 4 indikator yang diteliti 1 diantaranya indikator yang tidak dapat dimunculkan oleh siswa yaitu melakukan pengecekkan kembali dari semua langkah yang dikerjakan pada penyelesaian soal cerita dengan cara lain, sehingga kemampuan komunikasi matematis siswa kelas III SD pada penyelesaian soal cerita materi pengukuran berat benda masih kurang.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA MACAM-MACAM SUMBER ENERGI
Fitriani Nursyaripah;
Karlimah Karlimah;
Ghullam Hamdu
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 2 (2016): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (482.862 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v3i2.5153
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini dilatarbelakangi oleh tuntutan kurikulum 2013 yang menghendaki pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan saintifik. Dalam pendekatan saintifik, siswa dituntut untuk lebih aktif beraktivitas dalam pembelajaran. Salah satu perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk mewujudkan keaktifan siswa adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS yang dimaksud dalam penelitian ini berupa pedoman untuk memandu aktivitas belajar siswa yang memuat berbagai kegiatan siswa dalam pembelajaran. Ketersediaan LKS dalam pembelajaran masih kurang. Belum terdapat LKS yang terpisah secara khusus, kalaupun ada hanya berupa petunjuk praktikum. LKS yang digunakan masih kurang memenuhi syarat maupun komponen LKS. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa Berbasis Pendekatan Saintifik pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi dengan menggunakan metode penelitian Design Based Research. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV. Rancangan produk divalidasi oleh tiga orang ahli. Setelah divalidasi dan direvisi, dilakukan ujicoba produk sebanyak dua kali. Uji coba pertama dilaksanakan di SDN 1 Angkasa dengan jumlah siswa 20 orang, sedangkan ujicoba kedua dilaksanakan di SDN 2 Cibeureum dengan jumlah siswa 30 orang. Hasil uji coba LKS menunjukkan bahwa produk mendapat respon positif dari siswa maupun guru. LKS juga mengalami perbaikan dari aspek didaktis, konstruktif dan teknis dari ujicoba pertama dan ujicoba kedua. Produk akhir yang dihasilkan berupa Lembar Kerja Siswa Berbasis Pendekatan Saintifik pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi yang mencakup mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.
Pengembangan Cerita Anak tentang Pendidikan di Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya
Ilmi Azhar Purnama;
Seni Apriliya;
Karlimah Karlimah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 4 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (675.349 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i4.30131
Artikel ini dilatarbelakangi bahwa belum ditemukannya cerita anak tentang Pendidikan di pondok pesantren sebagai bahan bacaan bagi siswa sekolah dasar. Tujuan tulisan ini mendeskripsikan rancangan cerita anak tentang pendidikan di Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode educational design research (EDR) model reeves karena penelitian ini akan dihasilkan sebuah cerita anak yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Penelitian ini melibatkan pengurus pesantren, kementerian agama, staf dinas kearsipan dan perpustakaan, guru, dan siswa sekolah dasar. Cerita anak yang disusun oleh penulis memerhatikan dua aspek yaitu aspek isi atau ungkapan kedidaktisan dan aspek struktur cerita. Aspek isi atau ungkapan kedidaktisan dalam cerita anak yang dirancang yaitu pengetahuan tentang jenjang pendidikan formal dan jenjang pengajian di Pondok Pesantren Cipasung. Aspek struktur cerita dilihat dari unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita anak yang dibuat oleh penulis. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita anak diantaranya tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, amanat, dan bahasa yang digunakan.
Development Media of Explore The Digestive System (JESIP) Android Based on Science Learning at 5th Grade Elementary School
Tendi Darisman;
Dede Iskandar;
Karlimah Karlimah;
Erwin Rahayu Saputra;
Syarip Hidayat
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 7, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/jdc.v7i1.67593
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran Jelajah Sistem Pencernaan (JESIP) pada pembelajaran IPA di sekolah dasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan model ADDIE. Subjek dari penelitian adalah tiga orang ahli dan enam siswa sekolah dasar. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan angket dan skala. Statistik deskriptif digunakan dalam menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian akumulasi rata-rata uji ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa yang termasuk ke dalam kategori Sangat Baik dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 90.67%. Media Media Jelajah Sistem Pencernaan Pada Manusia (JESIP) sangat diminati oleh siswa kelas V sekolah dasar. Kategori Sangat Baik dari hasil penilaian one to one dan hasil penilaian small group memiliki rata-rata perolehan nilai sebesar 87,5% termasuk dalam kategori Sangat Baik. Dari ketiga penilaian tersebut terbukti bahwa media Media Jelajah Sistem Pencernaan Pada Manusia (JESIP) berbasis android yang peneliti kembangkan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran IPA pada materi sistem pencernaan pada manusia di Sekolah Dasar.
MathCityMap Application in Mathematics Learning in Primary School
Ema Astri Muliasari;
Cicin Solihati Firizki;
Rina Nur Rahayu;
Karlimah Karlimah;
Erwin Rahayu Saputra;
Syarip Hidayat
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 7, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/jdc.v7i1.71763
The background of this research is that the use of digital technology in learning mathematics in schools has not been optimal. The purpose of this research is to improve mathematics learning outcomes by utilizing technology through the MathCityMap application in teaching geometry in elementary schools. Methods This research uses classroom action research which is carried out in two cycles The subject was a population of 68 grade five students in an elementary school in West Java, using descriptive statistics. Data collection techniques using questionnaires, observations, tests, and, documentation studies. The results of this study indicate an increase in mathematics learning outcomes. In pre-cycle 58.05, it increased in cycle 1 to 72.03 and increased again in cycle 2 to 89.60.The results of observations show that the use of digital technology has the potential to support teachers in facilitating the teaching and learning process of mathematics outdoors so that students gain direct mathematical experience and deal with the real world. Based on these results, MathCityMap is proven to be able to improve mathematics learning outcomes for elementary school students, especially in teaching geometry.