Claim Missing Document
Check
Articles

VISUALISASI MODEL 3D KAMPUS DEPARTEMEN TENIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Tistariawan, Adji Chandra; Nugraha, Arief Laila; Sasmito, Bandi
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerkembanngan sistem informasi geografis (SIG) pada saat ini sudah berkembang dengan cepat. Muncul nya visualisasi 3D yang memungkinkan pengguna untuk melihat peta 3D yang dapat memudahkan pengguna dalam melihat menginterpretasikan tempat tersebut. Namun, model 3D berorientasi objek apabila divisualisasikan, maka model 3D hanya berbentuk satu kesatuan yang membatasi fungsi SIG dalam menyampaikan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model 3D Kampus Departemen Teknik Geodesi, rancang bangun 3D GIS. Maka dibutuhkannya metode Full level of Detail (FLoD’s) serta metode objek berorientasi entitas dalam pembuatan model 3D. Metode FLoD yang digunakan adalah kombinasi Outdoor Level of Detail 3 (OLoD3) dan Indoor Level of Detail 1 (ILoD1) untuk membangun model 3D menggunakan perangkat lunak SketchUp dan informasi yang dibangun ke dalam model 3D menggunakan perangkat lunak CityEngine. Hasil penelitian berupa model 3D yang telah dibangun baik luar ataupun dalam dapat divisualisasikan dengan baik dan sesuai metode FLoD dengan spesifikasi OLoD3 dan ILoD1 dan analisis uji geometri pada model 3D dengan hasil ketelitian ±0.016 m. Hasil uji geometri telah memenuhi pada standar akurasi relatif berupa panjang dimensi. Hasil rancang bangun model 3D yang telah dibangun dapat menunjukkan model 3D yang menampilkan informasi kepada pengguna, sehingga model 3D dapat diakses oleh pengguna adalah model 3D yang menampilkan informasi yang telah ditambahkan dengan metode objek berorientasi entitas.
ANALISIS KERENTANAN DAERAH PESISIR KABUPATEN JEPARA MENGGUNAKAN COASTAL VULNERABILITY INDEX (CVI) Prathanazal, Naufal Maziakiko; Sasmito, Bandi; Sabri, LM
Jurnal Geodesi Undip Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknik Geodesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Jepara merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan perairan dan menjadikanya sebagai daerah yang memiliki banyak pantai. Dengan banyaknya daerah pantai, wilayah Kabupaten Jepara cukup rawan dengan bencana alam seperti erosi, banjir, rob dll. Berkembangnya ilmu dan teknologi belakangan ini memungkinkan kita untuk dapat mengetahui tingkat kerentanan suatu pantai guna mengantisipasi terjadinya bencana alam. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menilai kerentanan pantai menggunakan metode Coastal Vulnerability Index (CVI). Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan data penunjang untuk keperluan pelestarian lingkungan pantai dalam rangka mencegah, abrasi, dll. Selain itu, hasil studi bisa digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam pembangunan di daerah pantai. Data yang digunakan pada penelitian ini antara lain data DEM BATNAS, data Significant Wave Height, data satelit altimetri Jason-3, data pasut stasiun BIG, dan studi lapangan untuk dapat mengenali jenis geomorfologi yang ada di daerah pesisir Jepara. Hasil pengolahan kemudian dilakukan perhitungan indeks kerentan menggunakan metode CVI dengan menggunakan sistem pembobotan. Hasil analisis kerentanan pantai menunjukan bahwa parameter geomorfologi merupakan parameter yang memiliki nilai bobot yang paling besar dan parameter  sea level rise memiliki nilai bobot yang paling rendah. Nilai indeks kerentanan di pesisir Jepara memiliki rentang nilai1,83 hingga 7,07 dengan nilai rata-rata sebesar 5,34 yang menunjukan tingkat kerentanan di daerah pesisir Jepara berada dalam kategori sedang. Kata Kunci: CVI, DSAS, Kerentanan, Pesisir ABSTRACT Jepara Regency is an area that is directly adjacent to the waters and makes it an area that has many beaches. With so many coastal areas, the Jepara Regency area is quite prone to natural disasters such as erosion, floods, rob etc. The development of science and technology lately allows us to be able to determine the level of vulnerability of a beach in anticipation of natural disasters. In this study, the method used to assess the vulnerability of the coast uses the Coastal Vulnerability Index (CVI) method. The results of the research can be used as supporting data for the purposes of preserving the coastal environment in order to prevent, abrasion, etc. In addition, the results of the study can be used as decision making in development in coastal areas. The data used in this study include DEM BATNAS data, Significant Wave Height data, Jason-3 altimetry satellite data, BIG station tide data, and field studies to be able to identify the types of geomorphology that exist in the coastal area of Jepara. The results of the processing are then carried out by calculating the index of vulnerability using the CVI method using a weighting system. The results of the coastal vulnerability analysis show that the geomorphological parameter is the parameter that has the greatest weight value and the sea level rise parameter has the lowest weight value. The value of the vulnerability index on the coast of Jepara has a value range of 1.83 to 7.07 with an average value of 5.34 which indicates that the level of vulnerability in the coastal area of Jepara is in the medium category.
PEMETAAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTI TEMPORAL DI DANAU RAWA PENING PROVINSI JAWA TENGAH Pinastika Nurandani; Sawitri Subiyanto; Bandi Sasmito
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.497 KB)

Abstract

Rawa Pening is a natural lake located in Central Java that vital existence. Quality and quantity of water are mayor concern. One of water quality parameter is Total Suspended Solid (TSS). TSS are solid materials, including organic and anorganic, that are suspended in the water. High concentration of TSS can reduce the penetration of sunlight into water bodies, increase water turbidity, and can settle at any time, causing silting.Distribution of TSS cab be identified using satellite remote sensing imagery. Metode used is development of modelling algorithms using regression equation of the relationship between the insitu value and reflectance of Landsat-7 ETM+ image at 2013. This research aims to determine the suitable empirical algorithm to estimate the concentration of TSS and mapping the distribution of TSS in Rawa Pening at 2002, 2007, and 2013.The research result shows that ratio between blue band and green band of Landsat-7 ETM+ using logarithmic regression are the most suitable algorithm for estimating TSS concentration in Rawa Pening. The equation are TSS=368,7ln(x)+31,52. Water Quality in Rawa Pening has decrease at 2007 compared to 2002, and increase at 2013.Keywords: Total Suspended Solid (TSS), remote sensing, Landsat-7ETM+, empirical algorithm, insitu, reflectance
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN NDVI DAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP SUHU PERMUKAAN DI KOTA SEMARANG Ayu Hapsari Aditiyanti; L. M. Sabri; Bandi Sasmito
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1332.598 KB)

Abstract

Sebagai salah satu Kota tujuan transmigrasi yang cukup aktif di Pulau Jawa, Kota Semarang beberapa tahun ke belakang ini sudah dirasa mengalami peningkatan panas yang cukup signifikan. Terlebih lagi di daerah urban atau yang biasa disebut daerah Semarang Bawah. Pertumbuhan penduduk menjadi pemicu beralihnya area bervegetasi menjadi perumahan atau akses jalan.                Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan tutupan lahan dan vegetasi melalui NDVI terhadap perubahan suhu permukaan berdasarkan interpretasi citra satelit Landsat tahun perekaman 2001, 2006, dan 2011. Penginderaan jauh dilakukan untuk memperoleh data spasial dalam waktu singkat dengan akurasi tinggi. Hal ini akan sangat memudahkan penggunanya untuk mendapatkan informasi tanpa harus melakukan survey di lapangan.                Superfised Classification digunakan untuk mendapatkan data perubahan tutupan lahan, kemudian untuk mendapatkan nilai NDVI dan suhu permukaan dilakukan konversi digital number dari setiap pixel pada citra tersebut. Pengolahan citra satelit Landsat tersebut dilakukan dengan menggunakan software ER Mapper. Kemudian dilakukan pengambilan sambel dengan metode simple random sampling dan systematic sampling untuk dilakukan analisis statistik dengan metode regresi linier menggunakan software SPSS 17.0.                Hasil penelitian menunjukkan dari tahun ke tahun Kota Semarang mengalami penurunan luas area vegetasi dan peningkatan area terbangun. Secara keseluruhan perubahan suhu permukaan dipengaruhi signifikan oleh NDVI dan tutupan lahan secara bersama-sama dengan koefisien determinasi (R2) sebesar  82,6% (tahun 2001), 76,7% (tahun 2006),  78,8% (tahun 2011). Secara parsial NDVI memberikan pengaruh sebesar 78,9% (tahun 2001), 70,3% (tahun 2006), 73,0% (tahun 2011) terhadap suhu permukaan. Secara parsial tutupan lahan memberikan pengaruh sebesar 74,0% (tahun 2001), 70,7% (tahun 2006), 70,4% (tahun 2011) terhadap suhu permukaan.Kata Kunci : Perubahan Suhu Permukaan, NDVI, Tutupan Lahan, Regresi Linier, Penginderaan Jauh.
ANALISIS PENGARUH ANGIN MONSUN TERHADAP PERUBAHAN CURAH HUJAN DENGAN PENGINDERAAN JAUH (STUDI KASUS: PROVINSI JAWA TENGAH) Fitra S Pandia; Bandi Sasmito; Abdi Sukmono
Jurnal Geodesi UNDIP Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.146 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara yang berperan besar terhadap kontribusi curah hujan di dunia, yaitu sebesar 50 gr/cm2. Sebagai negara maritim, variabilitas curah hujan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh aktivitas angin monsun. Aktivitas angin monsun yang mempengaruhi di wilayah Indonesia termasuk Provinsi Jawa Tengah adalah angin monsun barat (Asia) dan angin monsun timur (Australia). Angin monsun Asia mempengaruhi variabilitas curah hujan pada saat musim hujan dan angin monsun Australia berpengaruh terhadap variabilitas curah hujan pada saat musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh angin monsun terhadap variabilitas curah hujan di Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan ialah angin zonal NCEPReanalysis pada level ketinggian 850 milibar hourly dan curah hujan TRMM hourly dari tahun 1998 – 2017. Metode pengolahan data penelitian menggunakan bahasa pemrograman untuk mendapatkan indeks monsun Asia,  indeks monsun Australia, angin zonal dan curah hujan di Provinsi Jawa Tengah. Indeks monsun yang digunakan untuk melihat variabilitas angin zonal dan curah hujan ialah Western North Pasific Monsoon Index (WNPMI) dan Australian Monsoon Index (AUSMI). Hasil penelitian yang diperoleh berupa peta sebaran angin zonal dan curah hujan untuk melihat pengaruh dari angin monsun berdasarkan indeks WNPMI dan AUSMI. Kecepatan angin zonal pada saat normal rata-rata sebesar -5,211 m/s (musim hujan) dan +4,682 (musim kemarau). Pada saat WNPMI – AUSMI Kuat mengakibatkan kenaikan sebesar 0,410 m/s dan 0,515 m/s, sedangkan pada saat WNPMI – AUSMI Lemah mengakibatkan penurunan sebesar 0,443 m/s dan 0,724 m/s. Intensitas curah hujan pada saat keadaan normal sebesar 98,208 mm/hr (musim hujan) dan 32,831 mm/hr (musim kemarau). Pada saat WNPMI Kuat – Lemah dan AUSMI Lemah mengakibatkan kenaikan sebesar 5,944 mm/hr, 7,548 mm/hr dan 14,310 mm/hr, sedangkan pada saat AUSMI Kuat mengakibatkan penurunan sebesar 2,214 mm/hr. Korelasi antara angin zonal dan curah hujan pada saat normal, WNPMI – AUSMI Kuat – Lemah sebesar -0,902, -0,836, -0,955, -0,941 dan -0,956. Berdasarkan koefisien korelasi menunjukkan bahwa adanya pengaruh angin zonal dan curah hujan yang sangat kuat dimana setiap kenaikan kecepatan angin zonal mengakibatkan penurunan curah hujan dan penurunan kecepatan angin zonal mengakibatkan kenaikan curah hujan.
MONITORING PERUBAHAN AREA PERSAWAHAN DENGAN PENGINDERAAN JAUH DATA LANDSAT MULTITEMPORAL (Studi Kasus Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah) Dwi Nugroho; Bandi Sasmito; Arwan Putra Wijaya
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.055 KB)

Abstract

ABSTRAKLahan Persawahan memiliki peran dan fungsi strategis bagi masyarakat yang bercorak agraris dimana sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Namun saat ini banyak alih fungsi lahan persawahan menjadi lahan non persawahan, contohnya di Kabupaten Boyolali. Jadi, jika terjadi alih fungsi lahan persawahan ke lahan non persawahan pasti akan berdampak pada perekonomian masyarakatnya dan ketersediaan pasokan beras terkait dalam hal ketahanan pangan lokal penduduk Kabupaten Boyolali per tahunnya.Penelitian ini memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan penginderaan jauh dalam mendeteksi perubahan lahan persawahan dari tahun 2010-2014 dengan lokasi penelitian di Kabupaten Boyolali. Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah Supervised Classification dan menggunakan proses Raster to Polygon. Dimana hasil yang diperoleh adalah adanya penurunan luas lahan persawahan dari tahun 2010-2014. Pada tahun 2010 diperoleh luas lahan persawahan sebesar 37.571,68 Ha, dan pada tahun 2014 diperoleh luas lahan persawahan sebesar 18.877,33 Ha.Dengan memanfaatkan metode Supervised Classification, maka dapat diketahui bahwa Kabupaten Boyolali defisit dalam ketersediaan pasokan beras terkait Ketahanan Pangan Lokal. Dengan kebutuhan beras per kapita per hari sebesar 0,24 kg, sedangkan angka ketetapan dari Dinas Ketahanan Pangan sebesar 0,3 kg. Kata Kunci : Lahan Sawah, Perubahan Lahan, SIG dan Penginderaan Jauh, Kabupaten Boyolali  ABSTRACTRice field land has a strategic role and function for people who figured agrarian society where most rely on the agricultural sector. But now many conversion of paddy fields into non paddy fields, for example in Boyolali. So, in case of paddy land conversion to non-paddy fields will definitely have an impact on society and the economy related supply of rice in terms of food security of local residents Boyolali per year.This study utilizes the application of Geographic Information Systems (GIS) and remote sensing to detect changes in the paddy fields of 2010-2014 with research sites in Boyolali. The method used in the data processing is Supervised Classification and use the Raster to Polygon. There the results are a decrease in paddy land area of 2010-2014. In 2010 acquired land area of 37571.68 hectares of rice fields, and in 2014 obtained a land area of 18877.33 hectares of rice fields. By utilizing the Supervised Classification method, it can be seen that the Boyolali deficit in the supply of rice Related Local Food Security. With the demand of rice per capita per day of 0.24 kg, while figures from the Department of Food Security provisions of 0.3 kg. Keywords: Rice field, Change of Land, GIS and Remote Sensing, Boyolali
PENGAPLIKASIAN PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK PEMANTAUAN ALIRAN PERMUKAAN DALAM PENGENDALIAN PENDANGKALAN WADUK JATIBARANG Avini Sekha Rasina; Bandi Sasmito; Arwan Putra Wijaya
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.596 KB)

Abstract

ABSTRAK                 Waduk dibuat karena sungai-sungai di Indonesia memiliki kelebihan air saat musim penghujan dan debit sungai sangat kecil saat musim kemarau. Sebagai tempat penampungan air, Waduk Jatibarang mempunyai kapasitas daya tampung air tertentu sementara kapasitas tersebut dapat berubah karena adanya pendangkalan waduk yang disebabkan aktivitas alami maupun antropogenik. Salah satu penyebab pendangkalan waduk karena adanya aliran permukaan yang mengangkut sedimen dari beberapa daerah tangkapan hujan dalam suatu daerah aliran sungai (DAS) yang terdegradasi.                Penelitian ini dilakukan melalui pemantauan aliran permukaan dari pemanfaatan data ASTER GDEM versi-2 dan Landsat-8. Pemantauan dilakukan secara berkala terhadap penutupan vegetasi pada catchment area Waduk Jatibarang sebagai faktor utama pengendali degradasi dengan menggunakan metode klasifikasi terbimbing dan algoritma NDVI.                Hasil penelitian tugas akhir ini mengenai pola aliran permukaan yang terbentuk dan kondisi daerah tangkapan hujan yang mengacu pada penutupan lahan permanen/ hutan beserta empat kelas kerapatan hutannya yaitu non lebat, lebat, sangat lebat dan ekstra lebat. Berdasarkan analisis, pola aliran permukaan yang terbentuk adalah radial karena arah alirannya mengalir ke segala arah dari puncak gunung dan membentuk beragam sudut. Analisis selanjutnya menunjukan terdapat 14 daerah tangkapan hujan berkondisi buruk dan 2 daerah tangkapan hujan berkondisi baik yaitu daerah tangkapan hujan Kreo 08 dan Kreo 15. Kedua daerah tangkapan hujan tersebut diidentifikasikan berkondisi baik karena persentase hutannya lebih dari 30%. Selain itu, analisis kerapatan hutan menyatakan bahwa daerah tangkapan hujan Waduk Jatibarang memiliki luas hutan yang tergolong lebat (dengan nilai spektral >= 0,6) sebesar 1001,618 Hektar dari total luas hutan 1041,712 Hektar sehingga hutan yang ada telah berperan baik dalam pengendalian pendangkalan Waduk Jatibarang.Kata Kunci: Aliran Permukaan, Waduk Jatibarang, Daerah Tangkapan Hujan, Hutan ABSTRACTReservoir is made because the rivers in Indonesia have too much water during the rainy season and the river debit is less water in the dry season. As the water reservoir, the Jatibarang Reservoir has a limited water capacity while the capacity can change because of the silting reservoir caused by natural and anthropogenic activity. One of the causes of the silting reservoir due to surface runoff carrying sediment from several catchment area in a degraded watershed (DAS).                This research was done through the monitoring of surface runoff from data utilization of ASTER GDEM version-2 and Landsat-8. The monitoring is done periodically for the landcover in the catchment area of Jatibarang Reservoir as a main factor of controlling the degradation using the method of supervised classification and NDVI algorithms.                Results of this minithesis are about the pattern of formed surface runoff and condition catchment areas which refer to the permanent landcover/ forest along with four density classes of the forest, those are non-dense, heavy, very heavy and extraordinary heavy. Based on the analysis, formed surface runoff pattern is radial because flowdirection to all directions of mountain top and creating various angles. The next analysis shows that there are 14 catchment areas in critical condition and 2 catchment areas in good condition, those are catchment area on Kreo 08 and 15. Both of catchments are identified to be good condition because their  percentage of  forest are more than 30%. On the other hand, forest density analysis shows that Jatibarang Reservoir’s catchment areas have a relatively dense forest area of 1001.618 hectares of the total forest area of 1041,712 hectares so a relatively dense forest (with a spectral value > = 0,6) so the existing forest has been well in Jatibarang Reservoir siltation control.Keyword: Surface Runoff, Jatibarang Reservoir, Catchment Area, Forest*) Penulis, Penanggungjawab
ANALISIS PENGARUH KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP KEPADATAN RUAS JALAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ( Studi Kasus : Kecamatan Tembalang, Semarang ) Elsa Regina Rizkitasari; Bambang Sudarsono; Bandi Sasmito
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.956 KB)

Abstract

ABSTRAKKemacetan adalah permasalahan pelik yang berdampak luas kepada masyarakat pengguna jalan serta pelaku ekonomi. Kemacetan berhubungan dengan volume lalu lintas yang melintas pada suatu ruas jalan. Pada penelitian ini dilakukan analisa pengaruh nilai kepadatan penduduk terhadap nilai kepadatan ruas jalan di Kecamatan Tembalang kota Semarang. Pada penelitian ini jumlah penduduk dibagi dalam zona kelurahan.Untuk membantu proses analisa menggunakan software statistika dan untuk pemetaan menggunakan software SIG. Nilai kepadatan jalan dihitung dengan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997). Untuk memperoleh nilai kapasitas (C) dan nilai derajat kejenuhan (DS) berdasarkan Permenhub No. 14 Tahun 2006, nilai derajat kejenuhan tersebut dibagi menjadi 4 kriteria.Hasil dari penelitian menyatakan kondisi kapasitas beberapa ruas jalan di Kecamatan Tembalang masih dapat menampung arus lalu lintas dan beberapa ruas jalan lainnya tidak mempunyai kapasitas yang besar sehingga nilai derajat kejenuhan ruas jalan tersebut tinggi. Berdasarkan hasil analisa, kepadatan penduduk mempengaruhi kepadatan jalan sebesar 75,4% dan 24,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam SIG terdapat 2 data yaitu data spasial berupa peta dan data atribut berupa tabel. Berdasarkan data atribut yang disusun, maka dapat dibuat peta Kepadatan Jalan, Peta Lalu Lintas Harian Rata – Rata, dan Peta Kapasitas Jalan.Kata kunci : Kepadatan ruas jalan, kepadatan penduduk, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, SIG. ABSTRACTJam is a complicated issue that have broad impact to the user community as well as the way economic actors. Jam associated with the volume of traffic passing on a road segment. This research analyzes the effect of population density value to the value of the density of roads in the city of Semarang District Tembalang. In this study, the population is divided into sub zones.To assist the process of analysis using statistical software and for mapping use the GIS software. Road density values calculated using reference Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI, 1997). To obtain the value of capacity (C) and the degree of saturation (DS) based Permenhub No. 14 In 2006, the degree of saturation is divided into 4 criteria.The results of the study stated conditions the capacity of some roads in the District Tembalang can still accommodate traffic flow and some other roads do not have a large capacity so that the degree of saturation of the high road. Based on the analysis, the population density affect road density of 75.4% and 24.6% are influenced by other factors. In GIS there are 2 kinds of data, the spatial data such as maps and attribute data such as tables. Based on data compiled attributes, it can be made road Density Map, The Average Daily Traffic Map, and Highway Capacity Map.Key words : Road density, population density, Indonesian Highway Capacity Manual, GIS.
ANALISIS HAZE REMOVAL DENGAN METODE HAZE OPTIMIZED TRANSFORMATION (HOT) DAN METODE ADVANCE HAZE OPTIMIZED TRANSFORMATION (AHOT) PADA CITRA SPOT 7 DI WILAYAH KOTA SEMARANG Siti Rahayuningsih; Abdi Sukmono; Bandi Sasmito
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1257.558 KB)

Abstract

ABSTRAK  Pengaruh atmosfer yang ada di Indonesia menjadi permasalahan di banyak wilayah di Indonesia dimana salah satunya adalah Kota Semarang di Jawa Tengah. Kota merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki curah hujan beragam, dari ringan hingga sedang. Hal tersebut sama halnya dengan liputan awan yang selalu ada diatas wilayahnya. Awan dan kabut (haze) merupakan bagian dari kondisi atmosferik yang mempengaruhi kualitas citra. Data yang terhalang oleh awan akan memiliki nilai 0 atau tidak  memiliki data sehingga tidak bisa digunakan untuk pemetaan. Data dengan kandungan haze masih dapat direduksi dan akan menghasilkan citra pasif yang memiliki data untuk digunakan. Penelitian ini menggunakan metode Haze Optimized Transformation  (HOT) dan metode Advance Haze Optimized Transformation (AHOT) dimana kedua metode ini menggunakan korelasi atau hubungan dari kanal biru dan kanal merah.Metode HOT menghasilkan deteksi haze dan digunakan untuk melakukan haze removal memakai metode DOS (Dark Object Substraction) dan metode AHOT untuk haze removal memakai metode VCP (Virtual Cloud Point). Citra hasil haze removal metode HOT-DOS memiliki tampilan yang lebih gelap dibandingkan citra hasil metode AHOT-VCP. Berdasarkan perbandingan panjang objek dilapangan dan objek di citra didapatkan nilai RMSE sebesar 1.067 pada citra bersih, 4.067 citra hazy, 2.403 pada citra hasil HOT (DOS) dan 1.762 pada citra hasil AHOT(VCP). Hasil uji hipotesis metode HOT dan AHOT didapatkan t hitung lebih dari t tabel sehingga ada perubahan pada citra hasil haze removal pada tingkat kepercayaan 95%. Klasifikasi NDVI pada citra sebelum dan sesudah dilakukan haze removal mengalami perubahan berdasarkan pada kelas klasifikasi NDVI yang dihasilkan.  Kata Kunci: AHOT, Awan, Haze, HOT , NDVI ABSTRACT The effect of atmosphere in Indonesia is a problem in many regions, one of which is Semarang in Central Java. This city is one of regions in Indonesia which has a variety of rainfall, from mild to moderate. This is the same as the coverage of clouds that are always above the area. Clouds and haze are part of atmospheric conditions that affect image quality. Data that is blocked by the cloud will have 0 value or no data so it cannot be used for mapping. Data with haze can still be reduced and will produce a passive image that has data to use. This research uses the Haze Optimized Transformation (HOT) method and the Advanced Haze Optimized Transformation (AHOT) method where both of these methods use correlations or relationships of the blue and red channels.HOT method produces haze detection and is used to perform haze removal using the DOS (Dark Object Substraction) method and AHOT is used to perform haze removal using the VCP (Virtual Cloud Point) method. The HOT-DOS haze removal image has a darker appearance than the AHOT-VCP method image. The comparison between the length of the actual object and the object in the image obtained RMSE value of 1.067 on the clean image, 4.067 on hazy image, 2.403 on the HOT image (DOS) and 1.762 on the AHOT image (VCP). The results of the HOT and AHOT hypothesis test methods obtained t count more than t tables so it is obtained that there is a change in the image of the haze removal at a 95% confidence level. NDVI classification on the image before and after haze removal is changed based on the class of NDVI classification.
PEMBUATAN APLIKASI SEBARAN LOKASI WISATA KULINER DI KOTA SURAKARTA BERBASIS ANDROID (Studi Kasus : Kota Surakarta) Prya Adhi Surya Nugraha; Moehammad Awaluddin; Bandi Sasmito
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.122 KB)

Abstract

ABSTRAK Kota Surakarta memiliki beragam jenis objek wisata kuliner yang menawarkan menu makanan bervarisasi. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana mereka dapat menemukan tempat yang belum pernah atau yang ingin mereka kunjungi dengan mudah. Melihat kondisi tersebut maka perlu adanya suatu media informasi geografis bagi masyarakat maupun wisatawan dari luar kota Surakarta untuk dapat mengetahui lokasi serta informasi yang terkait dengan objek kuliner tersebut.Aplikasi Mobile GIS kini telah menjadi kebutuhan. Dalam penelitian ini, aplikasi Kulineran Solo berbasis Mobile GIS pada Smartphone Android dijadikan sebagai pilihan karena pertimbangan mobilitas masyarakat semakin tinggi dan tidak membutuhkan resource bandwidth yang besar dalam pengaksesannya. Kecepatan dan kemudahan pengguna dalam mencari dan mengindentifikasi tempat kuliner yang diinginkan menjadi tujuan utama dari penelitian ini.Dengan bantuan teknologi Global Positioning System (GPS) yang berfungsi sebagai penunjuk lokasi sera Location Based Service (LBS), yang menyediakan informasi berdasarkan letak geografis perangkat mobile, maka aplikasi ini akan semakin mudah digunakan. Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan Framework Android SDK, bahasa pemrogaman (Java dan PHP), JSON (Javascript Objek Notation) sebagai bahasa pemograman server side, MySQL sebagai basis data, dan Google Maps.Aplikasi Android persebaran objek wisata kuliner di Kota Surakarta ini dapat dijadikan paduan wisata karena dilengkapi dengan fitur-fitur seperti posisi objek wisata kuliner, navigation (arah kemudi), list terdekat, nomor telepon, dan informasi seputar tempat kuliner di Kota Surakarta. Data disajikan dalam empat kategori (rumah makan, restoran, wedangan, galabo), disertai kolom pencarian dan fitur lainnya.
Co-Authors ., Hani'ah Abdi Sukmono, Abdi Adiasti Rizqi Hardini Adib Fahrul Arifin Ahmad Faishal Matazah Putra Ahmad Hidayat Ahmad Iqbal Maulana Lubis Akbar Kurniawan Alan Aji Bintang Alfian Putra Setiadarma Almira Delarizka Alvatara Partogi Hutagalung Amirul Hajri An Nisa Tri Rahmawati Andi Trimulyono Andri Suprayogi Andri Yanto Parulian Tamba Anggi Karismawati Anggoro Wahyu Utomo Angkoso Dewantoro Arfina Kusuma Putra Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Ariella Arima Aniendra Armenda Bagas Ramadhony Arnita Ikke Sari Arwan Putra Wijaya Arwan Putra Wijaya Asih, Nevi Tri Lestiyo Aulia Budi Andari Aulia Hafizh Aulia, Fatah Avini Sekha Rasina Ayu Hapsari Aditiyanti Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bambang Sudarsono Bambang Sudarsono Bashit, Nurhadi Bekti Noviana Bella Riskyta Arinda Bram Ferdinand Saragih Chusni Ansori David Jefferson Baris Denni Apriliyanto Desvandri Gunawan Devi Irsanti Devi Nilam Sari Deviana Putri Sunarernanda Dian Ika Aryani DIKA NUZUL RACHMAWATI Dimas Bagus Dita Ariani DITHO TANJUNG PRAKOSO Dwi Nugroho Eko Andik Saputro Eko Didik Purwanto, Eko Didik Elsa Regina Rizkitasari Esa Agustin Alawiyah Ety Parwati Fadhlan Hamdi Fajar Dwi Hastono Farrah - Istiqomah, Farrah - Fauzi Janu Amarrohman, Fauzi Janu Fauzi Janu Ammarohman Firman Hadi Firman Hadi Firman Hadi Fitra S Pandia Frandi Barata Simamora Fuad Hari Aditya Gabriel Yedaya Immanuel Ryadi Galih Pratiwi Galuh Fitriarestu Santoso Ghazian Hazazi Gilang Yudistira Hilman Gunita Mustika Hati Hadi, Firman Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Hani'ah . Hani'ah Hani'ah Hani'ah, Hani'ah Haniah Haniah Hani’ah Hani’ah Harianto Harianto Harmeydi Akbar Hartomo Haryo Kuncoro Haryo Daruwedho Hasan Mustofa Amirudin, Hasan Mustofa Hayu Rianasari Hestiningsih Hestiningsih Indah Prasasti Indriyanto, Ignatius Wahyu Innong Pratikina Akbaruddin Jaka Gumelar Jerson Otniel Purba Jhonson Paruntungan Matondang Johan Irawan Kalinda, Icha Oktaviana Putri Khofifatul Azizah Kurniantoro, Ridhwan L. M. Sabri Laode M Sabri Latifah Rahmadany LM. Sabri M. Alfarisi Handifa M. Andu Agjy Putra Mamei Saumidin Meiska Firstiara Maudi Miftakhul ‘Ulya Rimadhani Moehammad Awaluddin Moehammad Awwaluddin Mohamad Jorgie Prasetyo Monica Apriliana Pertiwi Monika Maharani, Shang Bhetari Muchammad Misbachul Munir, Muchammad Misbachul Muhamad Dicky H. Muhammad Agam Cakra Donya Muhammad Al Kautsar Muhammad Dimas Aji N. Muhammad Fadhli Auliarahman Muhammad Helmi Muhammad Hudayawan Nur L Muhammad Ilman Fanani Muhammad Luthfi Ramadhan Muhammad Nur Khafidlin Mulawarman, Reza Al Arif Muna, Nailatul Mutiah Nurul Handayani Nainggolan, Yohana Christie Nanang Noviantoro Prasetyo Nandia Meitayusni Nabila Nasrul Arfianto Nevy Dyah Rustikasari Nila Hapsari Nawangwulan Nilasari, Monica NIRTANTO, ILHAAM CAHYA Niswatul Adibah NOFIANA DIAN RAHAYU Noviar Afrizal Wahyuananto Nur Itsnaini Nurfajrin Dhuha Andani Nurhadi Bashit Nurhadi Bashit Nurhadi Bashit Nurul Huda Patriot Ginanjar Satriya Pinastika Nurandani Pitto Yuniar Maharsayanto Pratama Irfan Hidayat Prathanazal, Naufal Maziakiko Prya Adhi Surya Nugraha Putra, Muhammad Adisyah Putri Auliya Putri Mariasari Sukendar, Putri Mariasari Putri, Alifa Salsabilla Raditya Wahyu Utomo Ratih Kumala Dewi Restu Maheswara Ayyar Lamarolla Rina Emelyana Risa Bruri Utami Ryandana Adhiwuryan Bayuaji Sabri, L M Sabri, L.M. Sabri, LM Samuel Samuel Sari, Devi Nilam Sawitri Subiyanto Sawitri Suprayogi Selli Angelita Sitepu Seprila Putri Darlina Setiaji Nanang Handriyanto Sheehan Maladzi, Havi Shofiyatul Qoyimah, Shofiyatul Sinabutar, Julio Jeremia Sindi Rahma Erwanti Sitepu, Selli Angelita Siti Rahayuningsih Sri Purwatik Sutomo Kahar Sutomo Kahar Sutomo Kahar Sutomo Kahar Syafiri Krisna Murti Syarif Budhiman Theresia Niken Kurnianingsih Tika Murni Asih Tistariawan, Adji Chandra Titis Ismayanti Vauzul Rahmat Victor Andreas Tarigan Vira Febianti Wahyu Eko Saputro Wahyu Setianingsih Wenang Triwibowo, Wenang Wili Setiadi Wilma Amiruddin Wiryawan, Ainun Pujo Wisnu Wahyu Wijonarko Yenny Paras Dasuka Yoga Triardhana Yosevel Lyhardo Sidabutar Yudo Prasetyo Yugi Limantara