Claim Missing Document
Check
Articles

Effectiveness Model of the Nature Tourism Based Community Forest Program Implementation in Bangka Tengah District Oktedy Andryansah; Dodik Ridho Nurrochmat; Nandi Kosmaryandi
Media Konservasi Vol 24 No 2 (2019): Media Konservasi Vol. 24 No. 2 Agustus 2019
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.402 KB) | DOI: 10.29244/medkon.24.2.124-133

Abstract

Nature tourism-based community forest (NTCF) is one form of community forest utilization in Bangka Tengah District. In its implementation, the effectiveness of this program is relatively different among community forest groups. This difference of effectiveness level could be influenced by various factors. Therefore, identification of these factors needs to be taken into consideration in making decisions to improve the effectiveness of the intended program. This study aims to identify the influencing factors and efforts to improve the effectiveness of NTCF implementation. The method used is the structural equation modeling and qualitative analysis. The results of the study showed that the factors that influence the effectiveness of the implementation are the attitude of the government, attitudes of community leaders, forestry extension human resources, attitudes of non-governmental organizations and the level of education of the community. For these reasons, the efforts should be conducted to achieve the effectiveness of the NTCF are to increase the support of community leaders, NGOs, and the government, increase the capacity of human resources for forestry instructors and provide education and training for the groups with relatively low levels of education. Keywords: community forest, natural tourism, structural equation modeling, utilization 
PENGARUH ATMOSFER KEDAI KOPI TERHADAP EMOSI DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG Vania Pramatatya; Mukhamad Najib; Dodik Ridho Nurrochmat
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 12 No. 2 (2015): Vol.12 No. 2, Juli 2015
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1453.209 KB) | DOI: 10.17358/jma.12.2.126

Abstract

This research aims to identify the effect of coffeeshop atmospheric stimuli on repeat-purchase decisions through consumers’ emotions in their minds. The object of this research took place in Rumah Kopi Ranin, a coffee shop in Bogor town with a unique atmosphere concept as one of their strategies in marketing of Indonesian’s specialty coffee and to welfare the Indonesian coffee farmers. This research was conducted to 166 patrons of Rumah Kopi Ranin by convenience sampling method. The data is processed by using a statistical method called PLS (Partial Least Squares) to test the hypothesis of the variables’ influences such as atmospherics stimuli factors (exterior, layout, interior, sound, scent, temperature and human variables), emotions (Pleasure, Arousal, Dominance), and the repeat-purchase decisions. Findings indicate that interior and consumers’ emotions influences consumer’s positive affect on repurchase decisions, especially the interior. While the human variable have a positive influence on consumers’ emotions, which means patrons view the positive emotions from the atmosphere is very important in determining their repeat purchase decisions.Keyword: specialty coffee, coffee shop, consumers’ emotions, repeat-purchase decisions, PLSABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh stimulus atmosfer kedai kopi terhadap keputusan pembelian ulang melalui emosi di benak konsumen. Objek penelitian ini mengambil lokasi di Rumah Kopi Ranin, sebuah kedai kopi di Kota Bogor dengan konsep atmosfer yang unik sebagai salah satu strategi mereka dalam memasarkan kopi spesial Indonesia dan mensejahterakan petani kopi Indonesia. Penelitian ini dilakukan kepada 166 pengunjung Rumah Kopi Ranin dengan metode convenience sampling. Data diolah dengan menggunakan metode statistika yang disebut PLS (Partial Least Squares) untuk menguji hipotesis dari pengaruh variabel-variabel seperti faktor stimulus atmosfer (Eksterior, layout, interior, suara, aroma, temperatur, dan human variable), emosi (Pleasure, arousal, dominance), dan keputusan pembelian ulang. Temuan menunjukan bahwa interior dan emosi konsumen berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian ulang, terutama interior. Sementara itu, human variable berpengaruh positif signifikan terhadap emosi yang berarti pengunjung memandang bahwa emosi positif dari atmosfer sangat penting dalam menentukan keputusan pembelian ulang mereka.  Kata kunci:  kopi spesial, kedai kopi, emosi konsumen, keputusan pembelian ulang, PLS
MEMANFAATKAN HUTAN, MENGURANGI EMISI Dodik Ridho Nurrochmat; Lutfy Abdulah
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 1 No 1 (2014): April
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Apabila diimplementasikan dengan sungguh-sungguh, integrasi pengelolaan hutan produksi lestari dalam skema REDD+ secara teknis, politis, dan ekonomis akan jauh lebih mudah dilaksanakan daripada alternatif skema penurunan emisi lainnya. Hal ini disebabkan konsep pengelolaan hutan lestari telah lama dikenal dan diterima secara luas dalam praktik pengelolaan hutan di seluruh dunia. Selain itu, kebijakan pengelolaan hutan lestari sesungguhnya juga telah diatur dalam berbagai instrumen kebijakan dan peraturan perundang-undangan nasional secara relatif lengkap, sehinga dimungkinkan untuk menjadi bagian dari implementasi REDD+. Skema pengelolaan hutan lestari hendaknya tidak hanya melihat dari aspek ekologi, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi sehingga peluang keberterimaannya di masyarakat maupun dunia usaha lebih tinggi. Sayangnya, hingga saat ini potensi dari pengelolaan hutan produksi lestari dalam skema penurunan emisi nasional di sektor kehutanan masih jarang dilirik oleh pengambil kebijakan, apalagi ditindaklanjuti dengan langkah aksi.
REKONSTRUKSI SISTEM TENURIAL KEHUTANAN Dodik Ridho Nurrochmat; Dudung Darusman; Deddy Ruchjadi
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 1 No 1 (2014): April
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah tenurial kehutanan sangat sulit diurai karena para penguasa wilayah berpegang pada kewenangan sesuai Undang-Undang Pemerintahan Daerah, sementara Menteri Kehutanan mengacu pada ketentuan yang digariskan Undang-Undang Kehutanan.  Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan diragukan efektivitasnya karena Peraturan Pemerintah tidak dapat memberi tafsir yang berbeda terhadap Undang-Undang yang secara hierarki berada di atasnya.
STRATEGI TENURIAL PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG: STUDI KASUS HUTAN LINDUNG BALIKPAPAN Asis Budiawan; Hariadi Kartodihardjo; Dodik Ridho Nurrochmat
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 2 No 1 (2015): April
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan lindung yang berfungsi utama sebagai penyangga sistem kehidupan dalam ekosistem perlu dipertahankan keberlanjutannya. Hutan lindung berkarakteristik common–pool resources (CPRs) sehingga dalam pengelolaannya memiliki inherent risks yang tinggi. Risiko terkait dengan ciri substraktibilitas dan ekskludabilitas aliran manfaat hutan. Untuk itu diperlukan pengelolaan kelembagaan  yang mampu menjaga keseimbangan fungsi kawasan lindung serta memberikan kemanfaatan bagi masyarakat di sekitar hutan secara berkeadilan dan berkesinambungan. Hasil kajian mengungkapkan kombinasi tenurial yang tepat dan mantap yang mampu mengurangi dan mengantisipasi ketidakpastian (uncertainty) tenurial. Kepastian ini tidak hanya bermanfaat bagi pengelola, namun juga masyarakat subsisten yang mengklaim atau menguasai lahan di kawasan hutan lindung.
ANALISIS PEMASARAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) KENARI DI PULAU MAKIAN PROVINSI MALUKU UTARA Fadhlan K. Hamdja; Dodik Ridho Nurrochmat; Efi Yuliyati Yovi
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 2 No 1 (2015): April
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenari merupakan tanaman buah tropis yang tumbuh Indonesia yang dibudidayakan dan menjadi salah satu hasil hutan bukan kayu (HHBK) unggulan bagi masyarakat setempat khususnya di Pulau Makian Provinsi Maluku Utara. Meskipun tanaman kenari sangat luas penyebarannya dan merupakan HHBK unggulan di Pulau Makian, akan tetapi besarnya peluang pemasaran kenari masih sangat rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa saluran pemasaran kenari di Pulau Makian masih sebatas tingkat kabupaten dan belum dipasarkan dalam skala yang lebih luas. Terdapat tujuh lembaga pemasaran yang berperan dalam pemasaran daging buah kenari, dengan margin pemasaran terbesar terdapat pada saluran pemasaran lima dan tiga dan persentase farmer's share tertinggi terdapat pada saluran pemasaran enam dan tujuh. Jika dilihat berdasarkan tipe pemasaran, hanya terdapat dua tipe pemasaran yaitu pemasaran dua tingkat dan pemasaran tiga tingkat.
POTENSI PENGEMBANGAN BAMBU TUTUL SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DI MALUKU UTARA Firlawanti Lestari Baguna; Dodik Ridho Nurrochmat; Efi Yuliati Yovi
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 2 No 1 (2015): April
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu tutul merupakan komoditas unggulan yang diharapkan memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi daerah.  Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan temuan yang dapat dimanfaatkan dalam upaya pengembangan bambu tutul berdasarkan kriteria analisis karakteristik usaha bambu tutul terkait potensi ketersediaan, pemanfaatan dan pemasaran.  Penelitian dilaksanakan di Pulau Ternate dan Tidore, Provinsi Maluku Utara, berlangsung selama bulan Maret sampai Juni 2014.  Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi.  Potensi ketersediaan bambu tutul di Maluku Utara sebesar 17.74 rumpun/ha digolongkan rendah berdasarkan P.21/Menhut-II/2009.  Kondisi ini tidak selaras dengan kebutuhan untuk industri per tahun, sehingga perlu adanya budidaya dan pengolahan pascapanen yang tepat.  Di sisi lain pemasaran bambu tutul cukup potensial, distribusi produk ke luar daerah memberikan peluang bagi pengusaha untuk mengembangkan usahanya.
DAMPAK KEGIATAN WISATA ALAM BAGI MASYARAKAT DALAM KAWASAN TAMAN NASIONAL KOMODO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Jadda Muthiah; Rinekso Soekmadi; Dodik Ridho Nurrochmat
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 2 No 1 (2015): April
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wisata alam menjadi alternatif pemanfaatan sumber daya alam yang menjanjikan sumber pemasukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi kawasan konservasi termasuk juga Taman Nasional Komodo dengan berbagai potensi kekayaan alamnya yang unik. Di dalam kawasan Taman Nasional Komodo terdapat masyarakat yang bermukim sejak lama dan sedikit banyak bersinggungan dengan wisata alam. Pengelolaan wisata alam tentu saja memberikan dampak bagi masyarakat baik positif maupun negatif. Dampak positif perlu untuk dimaksimalkan sedangkan dampak negatif diantisipasi dan dikendalikan. Kapasitas sosial masyarakat Taman Nasional Komodo termasuk tinggi sehingga alternatif pelibatannya dalam pengelolaan wisata dapat dipertimbangkan.  Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan wisata tentu saja membutuhkan persiapan serta deteksi dampak dan ancaman terhadap keberlanjutan kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat serta nilai pentingnya bagi kelestarian kawasan konservasi.
PENGEMBANGAN USAHA PERSUTERAAN ALAM KABUPATEN WAJO, SULAWESI SELATAN Jun Harbi; Dodik Ridho Nurrochmat; Clara M. Kusharto
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 2 No 2 (2015): Agustus
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi kokon di Kelurahan Walennae dapat merepresentasikan tingkat produksi Kabupaten Wajo. Tingkat produksi kokon di Kelurahan Walennae berfluktuasi setiap tahunnya. Tingkat produksi cenderung meningkat di tahun 2013 dan menurun secara drastis pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisa status kelayakan usaha persuteraan alam saat ini secara holistik. Berdasarkan analisis finansial, usaha persuteraan alam layak dilaksanakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi usaha persuteraan alam adalah kualitas bibit/telur ulat sutera, kondisi iklim, ketersediaan sumber pakan (daun murbei), tenaga kerja dan harga jual produk. Faktor-faktor tersebut harus dikendalikan secara intensif sehingga dibutuhkan lembaga khusus yang menangani, merumuskan strategi-strategi yang sesuai dan menjalankannya untuk pengembangan usaha persuteraan alam di Kabupaten Wajo.
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN KOMPENSASI LAHAN DI PROVINSI JAWA BARAT S Agus Cahyadi; Iin Ichwandi; Dodik Ridho Nurrochmat
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 2 No 2 (2015): Agustus
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan penggunaan kawasan hutan dengan kompensasi lahan untuk provinsi dengan luas kawasan hutannya di bawah 30% dari luas daerah aliran sungai, pulau, dan/atau provinsi, yang salah satunya adalah Provinsi Jawa Barat,  merupakan salah satu upaya pemenuhan areal kawasan hutan bagi kepentingan pembangunan nasional untuk penggunaan sektor lain. Pedoman dalam pelaksanaan kebijakan  penggunaan kawasan hutan  yang saat ini  berlaku adalah Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2014. Dalam kebijakan ini dasar yang dipakai para pihak (instansi pemerintah, badan usaha milik negara atau swasta dan yayasan yang telah berbadan hukum) untuk menggunakan sebagian kawasan hutan untuk kepentingan diluar sektor kehutanan adalah izin pinjam pakai kawasan hutan, tetapi dalam kenyataannya untuk mendapatkan izin ini, sebagian besar pihak membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan hasil analisis terhadap pelaksaanaan kebijakan ini khususnya di Provinsi Jawa Barat kendala terbesar yang dialami oleh para pihak untuk memperoleh izin pinjam pakai kawasan hutan adalah sulitnya menyediakan lahan kompensasi. Pelaksanaan kebijakan ini belum efektif dan efisien ditinjau dari keberhasilan memperoleh izin pinjam pakai kawasan hutan, keberhasilan penambahan luas dan pengelolaan kawasan hutan yang berasal dari lahan kompensasi, waktu yang diperlukan  pemegang  persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan untuk mendapatkan izin pinjam pakai kawasan hutan serta waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk pengelolaan kawasan hutan yang berasal dari lahan kompensasi.
Co-Authors Aceng Hidayat Achmad Fachrodji Agung Wibowo Agus Justianto Agus Justianto Agus Justianto Agus Poerwadianto Agus Wahyudi Ahmad Erani Yustika Aldila Paramita Andi Agustiadi Ardhi Yusuf Ardian surya Nurhakim Ari Suharto Arief Daryanto Arif Satria Arya Hadi Dharmawan Asis Budiawan Baguna, Firlawanti Lestari Bahruni . Bambang Hero Saharjo Bramasto Nugroho Budi Kuncahyo Cecep Kusmana Christine Wulandari Clara M. Kusharto Daniel Pontoan Darwo Darwo David Andreas Deddy Ruchjadi Dewi Febriani Dewi Febriani Dhany Yuniati Di Gregorio, Monica Didik Suharjito Dodi Supriatna Dudung Darusman Dudung Darusman Dudung Darusman Dudung Darusman Dudung Darusman Dudung Darusman Efi Yuliati Yovi Efi Yuliyati Yovi Emi Roslinda ENDANG SUHENDANG Eno Suwarno Eny Widiya Astuti Ernan Rustiadi Fadhlan K. Hamdja Faradis Alfi Zain Farma Yuniandra Fentie Salaka Fifi Gus Dwiyanti Fitri Nurfatriani Fitri Nurfatriani Fitri Nurfatriani,S.Hut,M.Si Gunawan Santosa Gustan Pari Gustan Pari Handian Purwawangsa Hapsoh Hapsoh Hardjanto Hardjanto - Hardjanto Hardjanto Haris Prasetyo Harisson, Rhett D. Hariyatno Dwiprabowo Hariyatno Dwiprabowo Hermanto Siregar IBNUL QAYIM Ibrahim , Syufriadi Idqan Fahmi Iffatul Ulfah Ignatius Adi Nugroho Ignatius Adi Nugroho Iin Ichwandi Iman Santoso Iman Santoso IPB, BPKB Irdika Mansur Ishak Yassir ISKANDAR ZULKARNAEN SIREGAR Iswanto Iswari, Nurul Isyana Rahayu, Isyana Jadda Muthiah James Thomas Erbaugh James Thomas Erbaugh Julijanti Julijanti Julijanti Julijanti Julijanti Julijanti Jun Harbi K Kasmaliasari Kartodihardjo, Hariadi Lala M Kolopaking Latifah Kosim Kadarusman Leti Sundawati Lilik Noor Yuliati Lukas Giessen Lutfy Abdulah Lutfy Abdulah M. Krott Manifas Zubayr Manifas Zubayr, Manifas Martha Christina Yufuai Maulana , Agus Meti Ekayani Mimi Salminah Mira Yulianti Muhammad Alif K. Sahide Muhammad Fachril Husain Jeddawi Muhammad Firdaus Muhammad Ridwan Muhammad Sarif Muhammad Sidiq Mukhamad Najib Nandi Kosmaryandi Nastiti Siswi Indrasti Nurheni Wijayanto Nurtjahjawilasa Nurtjahjawilasa Nurtjahjawilasa Nurtjahjawilasa Nurtjahjawilasa Nurtjahjawilasa, Nurtjahjawilasa Nyoto Santoso Oki Hadiyati Oktedy Andryansah Ono Suparno P. Perdinan Park, Mi Sun Pitojo Budiono Putra, Heriansyah R. Birner Rahmani, Tabah Arif Rahmat Budiono Rahmat Budiono Reza Purnomo RIKA RAFFIUDIN Rina Mardiana Rinekso Soekmadi Rio Firmansyah Ristianto Pribadi Rizal Syarief Rizaldi Boer S Agus Cahyadi Sarah Burns Secunda Selamet Santoso Secunda Selamet Santoso Setiadi Djohar Setiawan, Dian Shelly Atriani Iskandar Sheriffdeen, Muhammad Sigit Sunarta, Sigit Silalahi, Mangarah Siti Nurkomariyah Sofyan Husein Siregar Sukadaryati Sukadaryati Sukadaryati Sukadaryati Sulistya Ekawati Sulistya Ekawati Sulistya Ekawati Suria Darma Tarigan Suryanto Suryanto Suyanto Suyanto Syaiful Anwar Tania June TATAN SUKWIKA Tatang Tiryana Thita Moralitha Mayza Trina Ayuni Ujang Sumarwan Ulfah Juniarti Siregar Utami, Anisa Dwi Vania Pramatatya WINDRA PRIAWANDIPUTRA, WINDRA Yelin Adalina Yulius Hero