Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Karya Abdi Masyarakat

AGROFORESTRI TEMBESU (Fagraea fragrans) BERBASIS KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MUARO JAMBI Nursanti, Nursanti; Fazriyas, Fazriyas; Albayudi, Albayudi; Wulan, Cory
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.04 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v1i1.3724

Abstract

Kelapa sawit (Elaeis guineensis) di Provinsi Jambi menjadi salah satu komoditas perkebunan yang memiliki trend pertumbuhan positif. Pada tahun 2015 luas areal kelapa sawit di Jambi sudah mencapai 559.697 ha dengan jumlah produksi 1.963.197 ton. Hal ini didukung oleh peningkatan konversi hutan menjadi kebun kelapa sawit di Jambi sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi laju konversi dengan mengembangkan sistem agroforestri kompleks. Sistem agroforestri ini mampu menjadi alternatif yang prospektif untuk menyeimbangkan tujuan ekonomi sekaligus ekologi. Lahan kebun kelapa sawit sangat potensial untuk pengembangan tanaman sela (intercropping) sebagai tanaman campuran dalam pola agroforestrymisalnya dicampur dengan pohon tembesu (Fagraea fragrans).Tembesu merupakan salah satu jenis kayu andalan yang populer diSumatera Bagian Selatan (Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung), memiliki nilai ekonomi dan nilai budaya yangtinggi bagi masyarakat lokal.Jenis tanaman hutan yang dipilih untuk kegiatan pengabdian ini adalah tembesu (Fagraea fragrans) dan kelapa sawit (Elaeis guinensis). Tembesu merupakan pohon penghasil kayu untuk tujuan kayu pertukangan dengan karakteristik kayu yang memiliki kelas kuat I-II dan kelas awet I sehingga bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan kelapa sawit sebagai primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas. Kelompok Tani Sumber Rejeki dan Kelompok Tani Bintang Muda di Desa Mudung Darat, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi memiliki tanggapan positif terhadap kegiatan pengabdian ini. Hal ini terlihat dari sikap kebersamaan dalam mengambil keputusan dan mengkoordinasikan anggota untuk mempersiapkan kelancaran dalam kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan.
Pendampingan Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Pemeliharaan Agroforestry Berbasis Aren di Desa Mitra Desa Rambahan Kabupaten Batanghari Heriberta, Heriberta; Syarif, M.; Paiman, Asrizal; Nursanti, Nursanti; Yulmardi, Yulmardi
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.286 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v5i1.14099

Abstract

Tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) mempunyai peran secara ekologi dan ekonomis, sehingga sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi tanah dan air. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dijadikan salah satu komponen pemenuhan ketersediaan pangan, salah satu peran sebagai penyedia bahan baku pangan dan bahan bakar nabati masyarakat. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam hal pemeliharaan tanaman aren, guna meningkatkan luas areal tanaman aren, efisiensi biaya pemeliharaan tanaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi lahan dan air. Aren yang ditanam adalah bibit aren yang berkualitas. Lokasi yang dipilih adalah desa mitra Desa Rambahan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pengabdian pada masyarakat LPPM Universitas Jambi. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi tentang pemeliharaan tanaman aren, pemilihan tanaman aren, pemilihan bibit dan persiapan pemanenan. Hasil kegiatan pendampingan pemeliharaan tanaman pohon aren, masyarakat tahu, mampu dan trampil dalam memelihara tanaman aren, guna meningkatkan luas areal tanaman aren, masyarakat peduli untuk terus meningkatkan keinginan melestarikan tanaman aren, masyarakat mampu menurunkan biaya pemeliharaan tanaman dan masyarakat sadar terhadap pentingnya konservasi lahan dan air. Tersedianya demplot pembibitan aren teridentifikasi pohon aren yang plus di lahan kelola masyarakat. Penambahan jumlah tanaman sebanyak 1.500 tanaman aren yang ditanam di lahan masyarakat Desa Rambahan. Luas areal tanaman aren menjadi 2,5 ha. Lebih lanjut kegiatan ini juga telah menjadi sarana pembelajaran pendampingan masyarakat, sehingga masyarakat mampu mandiri melalui pengembangan tanaman aren.
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin Melalui Konsep Wisata Berbasis Alam Edu-Ecotourism Wulan, Cory; Paiman, Asrizal; Nursanti, Nursanti; Albayudi, Albayudi; Khabibi, Jauhar; Muryunika, Rince
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.095 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v5i3.17296

Abstract

Indonesia is one of the countries that has a large enough forest in the world. However, the size of the forest area is not in line with the concept of sustainable forest management. The rate of deforestation in Indonesia inside and outside forest areas from 2015 to 2019 reached 56,865.3 ha/year. This condition results in erratic climate change. One of the forest areas in Indonesia that contributes to these conditions is the Sultan Thaha Syaifuddin Forest Park. The condition of this area experienced a decline in both quality and quantity, especially in 2015. This conservation area had experienced a forest fire disaster that year. Therefore, at this time the condition of burned area is in a period of succession. However, this succession process does not appear to be managed properly. This can be monitored from the emergence of acacia (Acacia mangium) which is quite a lot in the burned area. Even though this location is endemic to iron wood tree (Eusideroxylon zwgeri). One very important way to improve this condition is to emphasize community participation around the forest park itself. This participation can be in the context of safeguarding, securing, preserving, and developing a long-term management plan for the forest park. One of the community participatory concepts that can be applied in conservation forest areas, is edu-ecotourism nature-based tourism. The community services activity has been carried out well for outreach activities as well as focused group discussions/FGDs. For outreach activities, the results showed that there was an increase in public understanding and knowledge about edu-ecotourism-based nature tourism. Then for the FGD activities, it was found that the community supports ecotourism activities that will be carried out, with the hope that the community can be directly involved in the ecotourism activities. The community also expects direct guidance and direction from the Batanghari Regency Environmental Service.