Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

ANALISIS PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU IPA DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN INKLUSIF RAMAH PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS1) Nyoman Murniati, Ngurah Ayu
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 1, No 1/april (2010): JP2F
Publisher : Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah yang ramah terhadap anak merupakan sekolah di manasemua anak memiliki hak untuk belajar mengembangkan semuapotensi yang dimilikinya seoptimal mungkin di dalam lingkunganyang nyaman dan terbuka. Menjadi “ramah” apabila keterlibatandan partisipasi semua pihak dalam pembelajaran tercipta secaraalami dengan baik. Sekolah bukan hanya tempat untuk anakbelajar, tapi guru pun juga ikut belajar dari keberagaman anakdidiknya. Lingkungan pembelajaran yang ramah berarti ramahkepada anak dan guru, artinya: Anak dan guru belajar bersamasebagai suatu komunitas belajar; Menempatkan anak sebagaipusat pembelajaran; Mendorong partisipasi aktif anak dalambelajar; dan Guru memiliki minat untuk memberikan layananpendidikan yang terbaik. Realita yang ada pembelajaran menjadikurang bermakna terlebih kebijakan pemerintah akhir – akhir inimenyatakan bahwa pelajaran IPA termasuk pelajaran yang diujinasionalkan. Sehingga perlu dibutuhkan pembelajaran yang baikyang dapat memudahkan pemahaman siswa. Tingkat pemahamanrendah, pembelajaran kurang bermakna dan hasil belajar rendahbiasa menghiasi pembelajaran IPA. Guru perlu mengelola danmengembangkan kemampuannya dalam meningkatkanpemahaman dan ketrampilan berpikir siswa. Sebagai bentukrefleksi dan perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkankebermaknaan belajar siswa, guru dapat melakukan penelitiantindakan kelas.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERPERSPEKTIF CRC (CHILDREN RIGHTS CONVENTION) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Nyoman Murniati, Ngurah Ayu; Dwi Yuliana, Zulfikar
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 1, No 2/september (2010): JP2F
Publisher : Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan minat padapembelajaran fisika. Penelitian ini dilaksanakan dengan duasiklus yang berulang yang tiap siklusnya terdiri dariperencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Padasiklus I minat siswa yang diukur dengan angket model ACRS(disadur dari Keller : 1987) mencapai kategori cukup denganjumlah skor rata-rata kelas sebanyak 3,436 dan meningkatpada siklus II menjadi 4.4375 yang termasuk dalam kategoribaik. Aktifitas siswa naik dari rata-rata kelas 55% (cukup)menjadi 76% (baik). Sedangkan hasil belajar siswa naik dari67 (melampaui sktandar minimum ketuntasan belajar)menjadi 74 (diatas standar minimum ketuntasan belajar)Peningkatan berbagai fariabel minat ini terjadi karenaadanya pembelajaran yang lebih bersifat humanistik dengansenantiasa mengaitkan materi kedalam fenomena kehidupansehari-hari yang dekat dengan siswa. Hal ini juga ditunjangdengan adanya media belajar yang lebih feriatif sepertiadanya demonstrasi, praktikum sederhana, visualisasi denganmacromedia flash, dan sebagainya sehingga minat belajarsiswa meningkat. Pembelajaran fisika berperspektif CRC(Children Rights Convention) dengan menggunakanpendekatan kontekstual berhasil meningkatkan minat belajarfisika pada siswa kelas X-6 SMA N 11 Semarang.Kata kunci: minat, pembelajaran fisika berperspektif CRC,pendekatan kontekstual
MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FISIKA KOTA SEMARANG PASCA SERTIFIKASI MELALUI MGMP Kurniawan, Affandi Faisal; Nyoman Murniati, Ngurah Ayu; Khoiri, Nur
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 2, No 2/september (2011): JP2F
Publisher : Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengakuan kinerja profesi dalam bentuk sertifikat pendidik tidaksaja memvonis seorang guru mumpuni diatas segalanya, tetapi jugamembuat arogansi tersendiri. Pengakuan sebagai agen pembelajaranyang profesional memang hanya bergantung pada selembarpenghargaan sertifikat pendidik.Permusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakahdeskripsi pengembangan kompetensi profesional guru fisika pascasertifikasi di kota Semarang ? Bagaimanakah model pengembanganguru fisika pasca sertifikasi di kota Semarang ? Tujuan yang akandicapai pada penelitian ini adalah mengetahui gambaranpengembangan kompetensi profesional guru fisika pasca sertifikasi dikota Semarang.Model pengembangan guru pasca sertifikasi dilakukan denganmenggunakan model Jigsaw yang tergambar dalam skema kegiatanMGMP, dilengkapi dengan sintaks, alokasi waktu dan monitoringserta pengawasan. Uji ahli dan praktisi sebanyak 6 orang. 1 orangmenyatakan model berada dalam kriteria sangat baik (1 orang daritim ahli), 4 orang menyatakan baik (1 tim ahli , 3 praktisi), dan 1orang dari tim praktisi menyatakan cukup. Berdasarkan uji ahli danpraktisi tersebut maka model ini dapat diimnplementasikan dalamkegiatan MGMP. Oleh karena keterbatasan waktu dan biaya maka ujicoba dan implementasi tidak dapat dilaksanakan. Kata Kunci: pekerja profesi, perbaikan guru,fasilitas belajar,kompetensi guru, sertifikasi, MGMP
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA-FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DENGAN MEMANFAATKAN ALAT DAN BAHAN DI LINGKUNGAN SEKITAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KRAGAN REMBANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Nyoman Murniati, Ngurah Ayu; Mustika, Indriyani
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 2, No 1/April (2011): JP2F
Publisher : Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakahpeningkatan hasil belajar melalui pembelajaran praktikum denganmemanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar pada pokokbahasan kalor di SMP Negeri 4 Kragan Rembang. Subjek penelitianini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 38 siswa.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodePenelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yangterencana. Masing- masing siklus merupakan rangkaian tahapanPerencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Siklus IIbertujuan untuk memperbaiki kekurangn yang ada pada siklus I. Daridata yang telah didapat pada siklus I nilai rata- rata tes awal siswa5,7 dan nilai rata- rata tes akhir/ ulangan harian siswa 6,3.Presentase ketuntasan klasikal tes awal 42,1% atau 22 siswa, setelahpraktikum diberikan presentase ketuntasan naik menjadi 68,42% atau26 siswa. Pada siklus II rata- rata tes awal 6,4 dan nilai rata- rata tesakhir 7,1. Presentase ketuntasan klasikal pada tes awal adalah73,68% atau 28 siswa dan presentase ketuntasan klasikal tes akhir84,21% atau 32 siswa. Jika dilihat dari tiap siklus ketuntasan belajarmengalami kenaikan. Dan jika dilihat dari ketuntasan belajar tesakhir/ ulangan harian dari siklus I 68,42% ke siklus II 84,21%mengalami kenaikan sebesar 15,79%. Berdasarkan hasil penelitiantindakan kelas siklus pertama dan suklus kedua, dapat disimpulkanbahwa pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat danbahan di lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar IPAFisika di SMP Negeri 4 Kragan rembang dalam kegiatanpembelajaran IPA Fisika pokok bahasan Kalor.
KEEFEKTIFAN PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU IPA MELALUI TEACHING CLINIC MGMP Nyoman Murniati, Ngurah Ayu
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 3, No 2/SEPTEMBER (2012): JP2F
Publisher : Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Facts on the ground indicate that many science teachers have educational qualifications from undergraduate ph ysics education, biology, and chemistry education. They will not teach well junior biology material, and vice versa. It is a challenge science teachers professional development. Teaching Clinic is a teaching clinic set up to solve the problems of the teaching profession. Through Teaching Clinic teachers are expected to improve the profession independently and sustainably. Formulation of the research problem is how the effectiveness of professional development of teachers through the Teaching Clinic? Design research is education quantitative research The results showed an increase in performance science teacher before and after participating in Teaching Clinic. This means that science teachers professional development through effective Teaching Clinic. The conclusions of this study are Teaching Clinic research is can be used as a science teacher professional development. Through the Teaching Clinic to improve service quality in building and developing the junior high science teacher professionalism. Keywords: development, professionalism, Teaching, Clinic
UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERPERSPEKTIF CRC (CHILDREN RIGHTS CONVENTION) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Ngurah Ayu Nyoman Murniati; Zulfikar Dwi Yuliana
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 1, No 2 (2010): SEPTEMBER 2010
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v1i2/septembe.120

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan minat padapembelajaran fisika. Penelitian ini dilaksanakan dengan duasiklus yang berulang yang tiap siklusnya terdiri dariperencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Padasiklus I minat siswa yang diukur dengan angket model ACRS(disadur dari Keller : 1987) mencapai kategori cukup denganjumlah skor rata-rata kelas sebanyak 3,436 dan meningkatpada siklus II menjadi 4.4375 yang termasuk dalam kategoribaik. Aktifitas siswa naik dari rata-rata kelas 55% (cukup)menjadi 76% (baik). Sedangkan hasil belajar siswa naik dari67 (melampaui sktandar minimum ketuntasan belajar)menjadi 74 (diatas standar minimum ketuntasan belajar)Peningkatan berbagai fariabel minat ini terjadi karenaadanya pembelajaran yang lebih bersifat humanistik dengansenantiasa mengaitkan materi kedalam fenomena kehidupansehari-hari yang dekat dengan siswa. Hal ini juga ditunjangdengan adanya media belajar yang lebih feriatif sepertiadanya demonstrasi, praktikum sederhana, visualisasi denganmacromedia flash, dan sebagainya sehingga minat belajarsiswa meningkat. Pembelajaran fisika berperspektif CRC(Children Rights Convention) dengan menggunakanpendekatan kontekstual berhasil meningkatkan minat belajarfisika pada siswa kelas X-6 SMA N 11 Semarang.Kata kunci: minat, pembelajaran fisika berperspektif CRC,pendekatan kontekstual
Model Pengelolaan Pembelajaran POMER untuk Mengembangkan Bodily Kinesthetic dan Interpersonal Skill Peserta Didik Ngurah Ayu Nyoman Murniati; Duwi Nuvitalia; Masrikan Masrikan; Sutardi Sutardi
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1303

Abstract

Tantangan zaman membawa pergeseran paradigma pendidikan. Tantangan tersebut menjadi latar belakang utama pergeseran kompetensi peserta didik di sekolah. Pembentukan pribadi yang cerdas, mandiri, bermartabat, dan memiliki kesiapan untuk melakukan kerja menjadi capaian utama pembelajaran. Oleh karena itu, inovasi pengelolaan pembelajaran diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengembangan bodily kinesthetic dan interpersonal skill peserta didik dikemas melalui pengelolaan pembelajaran sains (khususnya IPA dan Fisika) dengan model POMER (Planning, Organizing, Maximizing The Potential, Evaluating, Reflecting). Model ini dibangun dan dikembangkan dalam penelitian Research and Development. Hasil validasi ahli menunjukkan model POMER layak digunakan sebagai model pengelolaan pembelajaran sains dengan tingkat kelayakan 83,33%. Hal ini berarti pengelolaan pembelajaran sains dapat ditingkatkan untuk memaksimalkan potensi peserta didik. Model POMER lebih meningkatkan pengembangan potensi kinestetik dan interaktif peserta didik. Potensi kinestetik dapat dikembangkan dalam bodily kinaesthetic skill dan interaktif dapat dikembangkan melalui interpersonal skill. Penelitian direkomendasikan pada guru IPA dan guru Fisika dalam mengemas pembelajaran POMER untuk memaksimalkan potensi peserta didik melalui pengembangan bodily kinesthetic dan interpersonal skill.Kata kunci: Model Pengelolaan Pembelajaran, POMER, bodily kinesthetic dan interpersonal skill
KEEFEKTIFAN PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU IPA MELALUI TEACHING CLINIC MGMP Ngurah Ayu Nyoman Murniati
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 3, No 2 (2012): SEPTEMBER 2012
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v3i2/SEPTEMBE.337

Abstract

ABSTRAK ?é?á Facts on the ground indicate that many science teachers have educational qualifications from undergraduate ph ysics education, biology, and chemistry education. They will not teach well junior biology material, and vice versa. It is a challenge science teachers professional development. Teaching Clinic is a teaching clinic set up to solve the problems of the teaching profession. Through Teaching Clinic teachers are expected to improve the profession independently and sustainably. Formulation of the research problem is how the effectiveness of professional development of teachers through the Teaching Clinic? Design research is education quantitative research The results showed an increase in performance science teacher before and after participating in Teaching Clinic. This means that science teachers professional development through effective Teaching Clinic. The conclusions of this study are Teaching Clinic research is can be used as a science teacher professional development. Through the Teaching Clinic to improve service quality in building and developing the junior high science teacher professionalism. Keywords: development, professionalism, Teaching, Clinic
ANALISIS PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU IPA DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN INKLUSIF RAMAH PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS1) Ngurah Ayu Nyoman Murniati
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 1, No 1 (2010): APRIL 2010
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v1i1.108

Abstract

Sekolah yang ramah terhadap anak merupakan sekolah di manasemua anak memiliki hak untuk belajar mengembangkan semuapotensi yang dimilikinya seoptimal mungkin di dalam lingkunganyang nyaman dan terbuka. Menjadi ?óÔé¼?ôramah?óÔé¼?Ø apabila keterlibatandan partisipasi semua pihak dalam pembelajaran tercipta secaraalami dengan baik. Sekolah bukan hanya tempat untuk anakbelajar, tapi guru pun juga ikut belajar dari keberagaman anakdidiknya. Lingkungan pembelajaran yang ramah berarti ramahkepada anak dan guru, artinya: Anak dan guru belajar bersamasebagai suatu komunitas belajar; Menempatkan anak sebagaipusat pembelajaran; Mendorong partisipasi aktif anak dalambelajar; dan Guru memiliki minat untuk memberikan layananpendidikan yang terbaik. Realita yang ada pembelajaran menjadikurang bermakna terlebih kebijakan pemerintah akhir ?óÔé¼ÔÇ£ akhir inimenyatakan bahwa pelajaran IPA termasuk pelajaran yang diujinasionalkan. Sehingga perlu dibutuhkan pembelajaran yang baikyang dapat memudahkan pemahaman siswa. Tingkat pemahamanrendah, pembelajaran kurang bermakna dan hasil belajar rendahbiasa menghiasi pembelajaran IPA. Guru perlu mengelola danmengembangkan kemampuannya dalam meningkatkanpemahaman dan ketrampilan berpikir siswa. Sebagai bentukrefleksi dan perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkankebermaknaan belajar siswa, guru dapat melakukan penelitiantindakan kelas.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA-FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DENGAN MEMANFAATKAN ALAT DAN BAHAN DI LINGKUNGAN SEKITAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KRAGAN REMBANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Ngurah Ayu Nyoman Murniati; Indriyani Mustika
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 2, No 1 (2011): APRIL 2011
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v2i1/April.129

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakahpeningkatan hasil belajar melalui pembelajaran praktikum denganmemanfaatkan alat dan bahan di lingkungan sekitar pada pokokbahasan kalor di SMP Negeri 4 Kragan Rembang. Subjek penelitianini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 38 siswa.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodePenelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yangterencana. Masing- masing siklus merupakan rangkaian tahapanPerencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Siklus IIbertujuan untuk memperbaiki kekurangn yang ada pada siklus I. Daridata yang telah didapat pada siklus I nilai rata- rata tes awal siswa5,7 dan nilai rata- rata tes akhir/ ulangan harian siswa 6,3.Presentase ketuntasan klasikal tes awal 42,1% atau 22 siswa, setelahpraktikum diberikan presentase ketuntasan naik menjadi 68,42% atau26 siswa. Pada siklus II rata- rata tes awal 6,4 dan nilai rata- rata tesakhir 7,1. Presentase ketuntasan klasikal pada tes awal adalah73,68% atau 28 siswa dan presentase ketuntasan klasikal tes akhir84,21% atau 32 siswa. Jika dilihat dari tiap siklus ketuntasan belajarmengalami kenaikan. Dan jika dilihat dari ketuntasan belajar tesakhir/ ulangan harian dari siklus I 68,42% ke siklus II 84,21%mengalami kenaikan sebesar 15,79%. Berdasarkan hasil penelitiantindakan kelas siklus pertama dan suklus kedua, dapat disimpulkanbahwa pembelajaran praktikum dengan memanfaatkan alat danbahan di lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar IPAFisika di SMP Negeri 4 Kragan rembang dalam kegiatanpembelajaran IPA Fisika pokok bahasan Kalor.