Claim Missing Document
Check
Articles

THE PROPAGATION OF ORCHID THROUGH FORMATION OF PROTOCORM LIKE BODIES (PLB) FOR SUPPORTING THE RESQUE OF Phalaenopsis ORCHID IN INDONESIA Budi Kriswanto; Sigit Soeparjono; Didik Pudji Restanto
UNEJ e-Proceeding Proceeding of International Conference on Food Sovereignty and Sustainable Agriculture (FoSSA) 2017
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a tropical country that has large orchid germ plasm because it has tropicalforests along the equatorial regions (islands of Sumatra, Kalimantan, Sulawesi and Papua) Recently, there has been changed become oil palm plantations and climate change, which hascaused the extinction of orchid. The Phalaenopsis orchid is an orchid that has high exotic andcommercial value. The purpose of this study was to maintain the Phalaenopsis throughpropagation of Protocorm Like Bodies (PLB). This study used the treatment of different kindsof basal medium Murashige & Skoog (MS), ½ Murashige & Skoog (1/2 MS) and Vacin& Went(VW) and 6-benzylaminopurine (BAP) and α-naphthylacetic acid (NAA) concentrations ongrowth and propagation of PLB. The results showed sequentially VW, ½ MS and MS mediaprovided the best plb growth and media ½ MS provides regeneration plb into a good planletin which shoots and roots formed. Treatment of plant growth regulator of BAP: NAA effect ondiameter of plb colony and individual size of plb with 2.1 cm and 0.2 cm, respectively.
Respon Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Tingkat Cekaman Salinitas Dengan Aplikasi Kalsium Lutfi Pramukyana; Didik Puji Restanto; Ketut Anom Wijaya
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v5i2.418

Abstract

Sorgum merupakan salah satu tanaman yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia namun dalam areal yang masih terbatas karena lahan pertanian yang subur dan produktif semakin menyempit. Kebanyakan lahan subur dan produktif tersebut pada umumnya lebih intensif ditanami padi dan terjadinya alih fungsi lahan subur untuk pembangunan industri, perumahan dan lain-lain. Salah satu upaya untuk mengembangkan komoditas sorgum adalah dengan memanfaatkan lahan marginal dekat pantai yang memiliki permasalahan yaitu memiliki tingkat salinitas yang tinggi. Permasalahan salinitas dapat dikendalikan dengan pemanfaatan unsur kalsium untuk menjaga agar tanaman sorgum dapat tumbuh secara optimum. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan potensi lahan salin dan mengetahui dosis kalsium yang terbaik untuk menekan pengaruh dari cekaman salinitas untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman sorgum. Percobaan ini dilakukan di rumah plastik buatan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdapat 2 faktor yang mana faktor pertama adalah tingkat salinitas yaitu 100 mM, 150 mM, 200 mM dan 250 mM. Faktor kedua adalah perbedaan konsentrasi Kalsium Klorida (CaCl2) yaitu 0 mM, 10 mM, 20 mM dan 30 mM. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Varietas yang digunakan adalah Super 1. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, panjang akar, umur berbunga, umur panen, bobot biji per malai, kandungan klorofil, kadar air relatif daun dan kandungan prolin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan S0C1 (Cekaman salin 100 mM + Kalsium 10 mM) memberikan hasil terbaik pada variabel tinggi tanaman dan panjang akar. Kombinasi perlakuan S0C2 (Cekaman salin 100 mM + Kalsium 20 mM) memberikan hasil terbaik pada variabel bobot biji per malai, klorofil dan kadar air relatif.
Regenerasi Nilam Aceh ‘Sidikalang’ melalui Organogenesis tak Langsung dan Multiplikasi Tunas dalam Produksi Tanaman True-to-Types Natasha Florenika; Agnes Natalia Wijaya; Didik Puji Restanto; Poppy Hartatie Hardjo
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 1 (2022): MARCH
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v6i1.447

Abstract

Nilam Aceh ‘Sidikalang’ (Acehnese Patchouli) merupakan salah satu anggota kelompok dari Lamiaceae, famili mint. Minyak aromatik yang biasa disebut juga dengan minyak patchouli dapat diproduksi dari daunnya, yang mana bernilai tinggi dalam industri parfum dan aromaterapi, karena wangi aromatik yang segar. Minyak patchouli juga memiliki variasi senyawa fitokimia yang memiliki efek terapeutik, seperti antimikroba, antidepresan, anti-inflamasi, dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan protocol yang efisien dan reprodusibel untuk refenerasi tak langsung dari eksplan daun dan banyak tunas dari eksplan nodus. Organogenesis tak langsung telah dilakukan menggunakan medium MS (Murashige-Skoog) dengan beberapa perlakuan, seperti NAA 0,5 mg/L + BAP 0,1 mg/L, NAA 1 mg/L + BAP 0,1 mg/L, dan NAA 1,5 mg/L + BAP 0,1 mg/L, sedangkan tunas majemuk yang dihasilkan dari eksplan nodus dikulturkan pada media MS dengan berbagai variasi konsentrasi BAP, yakni 0,5 mg/L, 1,0 mg/L, dan 1,5 mg/L kemudian, untuk tahap perakaran dari tunas, tunas akan dikulturkan pada media ½ MS tanpa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan media MS dengan beberapa perlakuan, yakni tanpa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), IBA (Indole-3-Butyric Acid) 0,5 mg/L, dan NAA (Naphthalene Acetic Acid) 0,5 mg/L. Selanjutnya, planlet yang dihasilkan dari tahap perakaran secara in vitro akan diaklimatisasi pada kombinasi tanah : kompos (1:1). Sebagai tambahan, tunas in vitro juga akan ditanam secara langsung sebagai stek tunas mikro pada kombinasi tanah : kompos (1:1). Perlakuan optimal untuk organogenesis tak langsung menggunakan media MS dengan NAA 1 mg/L + BAP 0,1 mg/L. Dalam perbanyakan tunas majemuk dari eksplan nodus, media MS dengan BAP 0,5 mg/L merupakan media optimum. Tunas yang dikulturkan pada media ½ MS untuk tahap perakaran, tumbuh membentuk planlet dengan morfologi akar normal. Secara keseluruhan, planlet nilam lebih cepat  terbentuk melalui penanaman langsung stek tunas mikro pada kondisi ex vitro dibandingkan melalui tahap perakaran in vitro.
Analisis Histologi dan Scaning Elektron Mikroskopy (SEM) pada Somatik Embriogenesis Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri B) Dwika Nano Hariyanto; Tri Handoyo; Parawita Dewanti; Kacung Hariyono; Didik Pudji Restanto
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 1 (2022): MARCH
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v6i1.450

Abstract

Pembentukan Somatik Embriogenesis (SE) porang secara tidak langsung memiliki proses yang lambat, selama ini yang digunakan adalah induksi secara langsung karena dapat mempercepat penyediaan bibit tetapi pengetahuan tentang induksi SE secara tidak langsung sangat dibutuhkan untuk mengetahui tahapan perkembangannya. Kami menyajikan pengetahuan terkait interaksi hormon 2,4-D dan NAA terhadap induksi kalus, histologi dan scanning elektron microscop (SEM) kalus embriogenik tanaman porang (Amorphophallus muelleri). Tujuan penelitian ini adalah guna mengetahui interaksi pengaruh 2,4-D dan NAA dalam proses induksi SE dan mempelajari tahapan perubahan embrio serta perkembangan struktur embrio tanaman porang. Penelitian ini telah dilangsungkan selama 6 bulan sejak Mei hingga Oktober 2021. Tempat penelitian berada di Laboratorium Kultur Jaringan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 Faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama ialah hormon 2,4-D dengan konsentrasi 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, dan faktor kedua yaitu hormon NAA dengan konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm, 2 ppm, 2,5 ppm, kemudian data yang didapatkan dilakukan analisis deskriptif  dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukan perlakuan hormon 1 ppm 2,4-D dan 1,5 ppm NAA menghasilkan kalus embriogenik dan pada hasil histologi dan scaning electron mikroskopy (SEM) memperlihatkan tahapan embrio somatik porang meliputi tahapan proembrio, embrio globular, skutelar dan kolioptilar, lalu tahap koleoptilar berkembang ke tahap primodial tunas. Pada konsentrasi 1 ppm 2,4-D dan 1,5 ppm NAA terbentuk proembrio dan embrio globular yang memiliki permukaan proembrio yang  halus. 
PENGELOLAAN KERIPIK BELIMBING SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DESA TERHADAP PERAWATAN TEKANAN DARAH DI JEMBER Murtaqib Murtaqib; Kushariyadi Kushariyadi; Didik Pudji Restanto; Arnis Budi Santoso
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 2, No 2 (2021): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.568 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v2i2.632

Abstract

Permasalahan yang ada di mitra Desa Rowosari yaitu banyak tanaman belimbing yang tumbuh di tiap lahan pekarangan masyarakat yang buahnya masih belum dioptimalkan secara maksimal. Belimbing masih menjadi buah biasa untuk dikonsumsi oleh masyarakat mulai dari usia anak-anak sampai dengan lansia. Masyarakat masih belum banyak mengetahui manfaat buah belimbing terutama untuk kesehatan. Belimbing masih belum dikreasikan menjadi produk olahan yang berkualitas dan bermanfaat secara maksimal terutama terhadap kesehatan yaitu untuk menurunkan tekanan darah terutama pada masyarakat lansia. Desa Rowosari merupakan daerah agraris dan masyarakatnya bekerja sebagai petani karena secara geografis terletak di dataran tinggi. Pekerjaan petani dilakukan oleh laki-laki dan perempuan untuk mendukung keadaan ekonomi, sehingga pendapatan yang diperoleh masih terbatas. Pemberdayaan terhadap perempuan di Desa Rowosari masih belum ada. Banyak masyarakat petani perempuan setelah selesai bekerja di sawah tidak melakukan aktivitas lain yang dapat menunjang tambahan penghasilan perekonomian. Metode yang digunakan focus group discussion (FGD). Hasil pengabdian meliputi pembentukan kelompok social peduli hipertensi; penyuluhan tentang hipertensi, pelatihan pengembangan ekonomi lokal desa (membuat keripik belimbing), kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan perempuan; pendampingan kelompok perempuan sebagai kelompok utama dalam menyelesaikan masalah mitra; evaluasi program dan keberlanjutannya. Kesimpulan yaitu terbentuknya peningkatan peran serta masyarakat dalam mengatasi hipertensi, terbentuknya kepedulian masyarakat dalam pelayanan social.
Budidaya Terpadu Ikan dan Sayuran melalui Metode Akuaponik Di Desa Serut Kecamatan Panti Kabupaten Jember Parawita Dewanti; Sigit Soepardjono; Didik Pudji Restanto; Bambang Sugiharto
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i1.1398

Abstract

Sosialisasi dan praktek usaha hidroponik sudah dilakukan melalui posdaya yang dibentuk oleh Lembaga Pengabdian Universitas Jember di Dusun Karang Anom desa Serut Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Desa Serut dipilih sebagai target pada program pengembangan desa mitra karena mempunyai potensi tinggi untuk pengembangan sayuran hidroponik ditinjau dari lokasi, kepedulian dan kemandirian masyarakatnya serta mempunyai jiwa kewirausahaan. Disisi lain, hasil observasi ditemukan pula sebagian penduduk di Dusun Karang Anom desa Serut Kecamatan Panti memiliki usaha budidaya ikan yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir. Upaya Budidaya terpadu sayuran dan ikan melalui metode Akuaponik diharapkan menghasilkan 2 produk sekaligus dalam satu kali proses produksi, sehingga akan diperoleh produk yang bermanfaat bagi masyarakat setempat dan masyarakat secara luas untuk penenuhan pangan dan gizi keluarga.Target yang diharapkan adalah agar anggota kelompok mitra memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam mengelola budidaya terpadu ikan dan sayuran dalam satu kali proses produksi. Oleh karena itu diperlukan sarana dan prasarana yang memadai sehingga kelompok mitra dapat memanfaatkan teknologi akuaponik. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi respon positif dari anggota kelompok mitra yang ditunjukkan oleh antusias peserta dalam mengikuti serangkaian pelatihan dari awal sampai selesai. Telah diperoleh hasil produk dalam satu kali produksi akuaponik per bulan akan menghasilkan ikan lele sebanyak 50 kg dan sayuran 40 kg. Untuk 3 unit kolam ikan akan dihasilkan ikan lele 150 kg dan 120 kg sayuran dalam waktu 3 bulan
Pengaruh hormon 2,4-dichlorophenoxyacetic acid Terhadap Induksi Kalus Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Didik Pudji Restanto; Arya Wiranegara; Parawita Dewanti; Budi Kristanto; Sholeh Avivi
AGRITROP Vol 19, No 1 (2021): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v19i1.5463

Abstract

Tanaman sorghum merupakan tanaman pangan serealia yang banyak ditanam selain padi, jagung, kedelai, gandum dan barley. Kendala dalam pengembangan sorgum di Indonesia yaitu minimnya varietas yang ada, sehingga diperlukan induksi kalus yang nantinya memudahkan dalam pengembangan bioteknologi dan menghasilkan varietas unggul yang baru. Kalus didapatkan dengan metode kultur jaringan karena memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Perbanyakan dilakukan dengan menggunakan eksplan spindle leaf tanaman sorgum yang berusia 1 bulan. Eksplan ditanam pada media perlakuan dengan zat pengatur tumbuh 2,4-D dengan perlakuan konsentrasi berbeda. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan hasil berbeda nyata pada setiap variabel pengamatan. Perlakuan terbaik dalam menumbuhkan  kalus yaitu dengan pemberian 2,4-D dengan konsentrasi 2 ppm karena mampu membentuk kalus pada usia 13,2 HST, membentuk persentase kalus sebanyak 96% dibandingkan perlakuan lainnya, serta berwarna putih kekuningan dan bertekstur remah yang menandakan kalus memiliki kualitas yang baik dan selnya aktif membelah.
KAJIAN THIDIAZURON (TDZ) DALAM INDUKSI PLB ANGGREK Phalaenopsis sp SECARA IN VITRO Didik Pudji Restanto; Budi Kriswanto; Mohammad Nur Khozim; Sigit Soeparjono
AGRITROP Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v16i1.1561

Abstract

Anggrek Phalaenopsis sp merupakan jenis anggrek endemik di hutan tropis Kalimantan yang mempunyai nilai eksotik yang tinggi. Indonesia adalah negara tropis yang mempunyai plasma nutfah anggrek sekitar 6000.  Pengembangan anggrek ini di Indonesia masih secara tradisional sehingga belum mampu bersaing dengan negara lain Taiwan, Malaysia, Singgapur dan china.  Perkembangan anggrek akan lebih pesat dengan kemajuan teknologi yaitu sistem bioreaktor sehingga mampu menghasilkan dalam sekala industri.  Tujuan dari pada penelitan ini adalah ingin mengetahui peran TDZ dalam perkembangan induksi PLB. Pemberian TDZ 1 ppm meningkatkan berat basah PLB dan jumlah PLB sebesar masing-masing 34 g dan 40.  Pada perlakuan kontrol (tanpa TDZ) akan membentuk sistem perakaran yaitu jumlah akar (5,5) dan panjang akar ( 16 cm).Sebaliknya, dengan pemberian TDZ justru tidak memunculkan system perakaran melainkan terjadi perkembangan PLB yang terjadi.
Regenerasi Tanaman Porang (Amarphopalus onchopillus) Secara In Vitro dengan Eksplan Daun Mohammad Nur Khozin; Didik Pudji Restanto
AGRITROP Vol 20, No 1 (2022): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v20i1.7319

Abstract

Porang merupakan salah satu komoditas tanaman yang sangat potensial dan prospektif untuk dilakukan pengembangan. Namun dalam kegiatan budidaya masih terkendala dalam penyediaan bibit porang yang kurang sehingga produksi tidak bisa memenuhi permintaan ekspor. sistem regenerasi porang secara in vitro menjadi salah satu alternatif dalam mendukung terhadap upaya produksi bibit porang secara masal serta pemuliaan dengan bioteknologi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah dalam upaya mendapatkan metode regenerasi porang secara in vitro yang optimal, baik melalui jalur organogenesis maupun embriogenesis somatic memakai eksplan daun dan dengan perbedaan konsentrasi dan jenis ZPT. Penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif dan visual. Adapun hasil yang didapatkan perlakuan penggunaan ZPT dengan perlakuan K2 dapat merangsang regenerasi eksplan secara somatik embryogenesis dan pemberian ZPT dengan perlakuan K4 dapat merangsang regenerasi eksplan secara organogenesis dengan kecenderungan terbaik .
The Transfer Teknologi Budidaya Anggrek Hasil Kultur Jaringan Terhadap Para Santri Pondok Pesantren Nurul Islam Jember: Pelatihan aklimatisasi bibit anggrek hasil kultur jaringan Mohammad Nur Khozin; Dwi Erwin Kusbianto; Sigit Soeparjono; Muhammad Dima Say Mona; Didik Pudji Restanto
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.646 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1762

Abstract

The Nurul Islam Islamic Boarding School Antirogo Jember is one of the modern Islamic boarding schools where in addition to teaching about religious sciences, science and technology lessons are mandatory lessons for students at Islamic boarding schools. The transfer of technology for orchid cultivation resulting from tissue culture aims to increase the insight, knowledge and skills of the students in the fields of science and technology so that it has a positive impact on the preservation of orchids, the beauty of the environment, and adds economic value. Tissue culture techniques are very effective in the propagation of orchids. The results of tissue culture are usually found in the form of seeds. In order to live and grow outside the bottle, the orchid seeds must be removed. But there is a special treatment so that the seeds can become seeds that are able to grow outside the bottle. This technique is an acclimatization technique. For the students, of course, the skill to acclimatize orchids is very useful. so that it is hoped that it can add new knowledge, insight, and skills for the students, starting from selecting seeds, preparing planting media, transplanting seeds from bottles to pots, and caring for seedlings. Keywords:
Co-Authors . Usmadi Adinda, Intan Dwi Agnes Natalia Wijaya Aji, Seto Purnomo Alfarisy, Fariz Kustiawan Anang Syamsunihar Antono, Moh Nuri Aprila Iga Mufidah Arsyika, Izna Arya Wiranegara Azizah, Kunti Anis Bambang Kuswandi Bambang Sugiharto Bintoro, Jatmiko Hardi Budha, Al Sura Tri Budi Kristanto Budi Kriswanto Budi Kriswanto Budi Kriswanto Budi Kriswanto Budi Kriswanto, Budi Calista, Zalza Candra Prayoga, Mohammad Darah Pertami, Rindha Rentina Dinata, Gallyndra Fatkhu Dodi Wijaya Dwi Erwin Kusbianto Dwika Nano Hariyanto Endah Cahyani Simamora Farlisa, Veronenci Yuliarbi Fenny Irawati Fifteen Aprila Fajrin Firdauzi, Sandy Al Firdha Narulita Alfian Hadi Paramu Haliza, Nurhayadatul Handayani, Etty Hanifah, Fairuz Luthfi HARDIAN SUSILO ADDY Harsanti, Restiani Sih Indraloka, Aldy Bahaduri Kacung Hariyono Ketut Anom Wijaya Khozim, Mohammad Nur Khozin, Mohammad Nur Kriswanto, Budi Kushariyadi Kushariyadi Laily Ilman Widuri, Laily Ilman Laksono Trisnantoro Luluk Noviana Lutfi Pramukyana Mochammad Wildan Jadmiko Mohammad Nur Khozim Mohammad Nur Khozin Mohammad Nur Khozin Mona, Muhammad Dima Say Muhammad Dima Say Mona Muhammad Nur, Kholid Rosyidi Munandar, Denna Eriani Murtaqib Murtaqib Nafisah Iqmatullah Natasha Florenika Nur Lailin Nafiah Nurfika Asmaningrum Nurhasna, Rifqi Pamungkas, Wahyu Eka Parawita Dewanti Parawita Dewanti Parawita Dewanti Poppy Hartatie Hardjo Popy Hartatie Hardjo Prayoga, Mohammad Candra Putri, Widya Kristyanti Rahmawati Rahmawati Raisah Bani Ratnasari, Tri Refa Firgiyanto Refa Firgiyanto Resti, Ricke Windi Rizqi Maulana Rusdiana, Riza Yuli Saputro Gumelar, Bachtiar Setiyono Setiyono Sholeh Avivi Sigit Soepardjono Sigit Soeparjono Slameto . Slameto Slameto Slameto Slameto Slameto Slameto Sri Hartatik Suliswanto, Eko Nur Sundahri, Sundahri Susanto, Arnis Budi Thohirin, Ahmad Nazmi Thongiratama, Michael Anthony Tri Agus Siswoyo TRI HANDOYO Tri Handoyo Tri Ratnasari Tri Rini Kusparwanti, Tri Rini Tri Widyastuti Ubaidillah, Mohammad Ummi Solikhah, Ummi Vega Kartika Sari Veronenci Yuliarbi Farlisa Wahyu Indra Duwi Fanata Widya Kristiyanti Putri Widya Kristiyanti Putri Wildan Muhlison, Wildan Wulanjari, Distiana Yuli Witono Zahro, Fauziatuz