Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH KONSENTRASI 2,4 – DICHLOROPHENOXYACETIC ACID (2,4-D) TERHADAP INDUKSI KALUS TANAMAN SORGUM Rizqi Maulana; Didik Pudji Restanto; Slameto Slameto
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: VOL. 1 NO. 2 (2019)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v1i2.223

Abstract

Rendahnya keragaman genetik dan produktivitas tanaman sorgum menjadi permasalahan dalam pengembangan tanaman sorgum. Oleh karena itu, dilakukan pendekatan bioteknologi terutama untuk mendapatkan tanaman transgenik. Pendekatan bioteknologi didukung oleh bahan tanam yang baik dengan menggunakan teknik kultur jaringan untuk mendapatkan kalus tanaman sorgum. Perbanyakan kalus dilakukan dengan menggunakan metode kultur jaringan dengan menambahkan konsentrasi zat pengatur tumbuh 2,4-D. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu pemberian 2,4-D berbagai konsentrasi antara lain A0 (kontrol), A1 2 ppm, A2 3 ppm, A3 4 ppm, A4 5 ppm, dan A5 6 ppm dimana setiap perlakuan diulang 3 kali. Variabel pengamatan yang dilakukan secara kuantitatif yaitu perhitungan kedinian kemunculan kalus, jumlah kalus, dan berat kalus. Variabel pengamatan secara kualitatif yaitu menentukan warna kalus dan tekstur kalus yang diamati secara visual. Hasil dari penelitian ini menunjukkan berbeda sangat nyata pada setiap pengamatan kuantitatif dan menunjukkan hasil terbaik pada pengamatan kualitatif. Perlakuan 2 ppm 2,4-D menunjukkan hasil terbaik dibandingkan perlakuan 2,4-D yang lain yaitu mampu menginduksi kalus tanaman sorgum cenderung lebih cepat yaitu 7,6 HST, presentase jumlah kalus 90%, berat kalus 0,6 gram serta kalus berwarna putih kekuningan (5Y 8/6) dan kalus bersifat friable (remah).
Analysis of the Application of Vitamin B1 on the Response of Salinity Stress Resistance in Several Varieties of Rice (Oryza Sativa L.) Tri Ratnasari; Tri Handoyo; Parawita Dewanti; Didik Pudji Restanto
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 8 (2024): August
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i8.6324

Abstract

One of the most common stresses in rice cultivation is salinity. Rice plants stressed by salinity exhibit changes such as yellowing leaves, drying tips, and chlorosis. The efforts made by the government and farmers so far include implementing cultivation scheduling techniques, planting patterns, and using stress-resistant varieties, as well as improving soil to increase water-holding capacity through lime application. Each of these efforts comes with its own risks. Another approach to enhance the growth and yield of rice plants is the application of vitamins. Providing vitamins can stimulate the growth of plant organs, as they play a crucial role in the growth process by acting as catalysts for metabolism. Research has indicated that vitamin B1 can significantly promote plant growth under stressful conditions. This study aims to investigate the positive effects of various concentrations of vitamin B1 on the growth and yield of rice plants while also reducing salinity stress. The method used involved planting three varieties of rice—IR-46, Inpari-32, and Pokkali—in planting buckets using the TABELA system. Vitamin B1 was applied at concentrations of 0, 5, and 10 mM during the peak vegetative phase, with salinity stress of 6 dS/m introduced one day after vitamin application. The plants were maintained under salinity stress conditions until harvest, during which morphological and phytochemical analyses were conducted. Morphological analysis included measurements of plant height, number of tillers, number of productive tillers, number of grains per panicle, and percentage of healthy grains. Biochemical parameters measured included total chlorophyll and electrolyte leakage analysis. The results indicate that vitamin B1 can effectively reduce stress in plants affected by salinity.
Respon IAA dan BAP Terhadap Multiplikasi In Vitro Tunas Tanaman Krisan Varietas Suciono (Chrysanthemum indicum L) Didik Pudji Restanto; Nur Lailin Nafiah; Wahyu Indra Duwi Fanata; Tri Ratnasari; Refa Firgiyanto
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 17, No 2 (2024): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i2.1.27417

Abstract

AbstrakTanaman krisan varietas Suciono merupakan tanaman hias yang potensial dikembangkan dan diminati oleh penduduk dunia, yang ditunjukkan dengan permintaan pasar terhadap tanaman krisan meningkat sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan perbanyakan krisan secara in vitro sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Indole Acetic Acid (IAA) dan Benzly Amino Purine (BAP) terhadap multiplikasi tunas krisan varietas Suciono. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yakni kombinasi hormon IAA dan BAP yang 9 kombinasi, yakni 0 mg/L +  1,5 mg/L; 0 mg/L + 2 mg/L; 0 mg/L + 2,5 mg/L; 0,5 mg/L + 1,5 mg/L; 0,5 mg/L + 2 mg/L; 0,5 mg/L + 2,5 mg/L; 1 mg/L + 1,5 mg/L; 1 mg/L + 2 mg/L; dan 1 mg/L + 2,5 mg/L dimana setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati meliputi analisis histologis kalus, waktu muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tunas, dan jumlah daun. Hasil analisis ragam atau ANOVA menunjukkan bahwa kombinasi IAA 0 mg/L dan BAP 2 mg/L merupakan kombinasi konsentrasi terbaik untuk multiplikasi tunas. Penambahan BAP 2 mg/L mampu menghasilkan persentase muncul tunas. 100%, jumlah tunas 3 per-eksplan, tinggi tunas 7 cm, dan jumlah daun sebanyak 16 helai.AbstractThe variety Suciono of chrysanthemum is a potential ornamental plant that is in demand by the world's population, as indicated by the increasing market demand for chrysanthemum plants throughout the year. This  has led to the importance of in vitro propagation of chrysanthemum. The aim of the this study is to determine the effect of Indole Acetic Acid (IAA) and Benzly Amino Purine (BAP) on the multiplication of chrysanthemum shoots of the Suciono variety. The design of this study used nodus explants, treated with a combination of IAA hormones and BAP. It is make 9 combinations, and then the combinations of hormones is 0 mg/L + 1,5 mg/L; 0 mg/L + 2 mg/L; 0 mg/L + 2,5 mg/L; 0,5 mg/L + 1,5 mg/L; 0,5 mg/L + 2 mg/L; 0,5 mg/L + 2,5 mg/L; 1 mg/L + 1,5 mg/L; 1 mg/L + 2 mg/L; and 1 mg/L + 2,5 mg/L.  The observed variables included histological analysis of callus, time of shoot emergence,  number of shoots, shoots height, and number of leaves. The results of the analysis showed that the treatment with 0 mg/L IAA and 2 mg/L BAP was the best concentration for shoots multiplication. The addition of 2 mg/L BAP was able to produce a percentage of shoots emergence of 100%, 3 shoots per explant, shoots height of 7 cm and 16 leaves.
Multiplikasi Tunas pada Eksplan Rimpang Kunyit Hitam (Kaempferia parviflora) dengan Penambahan Hormon BAP Restanto, Didik Pudji; Hanifah, Fairuz Luthfi; Prayoga, Mohammad Candra; Zahro, Fauziatuz; Khozin, Mohammad Nur
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 9, No 3 (2024): October 2024
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v9i3.8534

Abstract

Kunyit Hitam (Kaempferia parviflora) adalah tanaman rimpang berwarna ungu kehitaman yang banyak manfaat sebagai bahan obat tradisional. Perbanyakan bibit kunyit hitam secara konvensional tidak memungkinkan untuk budidaya skala besar, dikarenakan membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak efisien. Rendahnya pasokan bahan tanaman berkualitas dan masalah perkecambahan yang rendah menjadi dasar dalam upaya pengembangan kunyit hitam secara in vitro. Perbanyakan kunyit hitam melalui multiplikasi tunas dapat mempercepat produksi bibit yang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi hormon BAP terhadap multiplikasi kunyit hitam. Rancangan penelitian menggunakan RAL dengan faktor konsentrasi hormon BAP yang terdiri dari 5 taraf konsentrasi antara lain BAP 0 mg/L (P0), BAP 2 mg/L (P1), BAP 4 mg/L (P2), BAP 6 mg/L (P3), dan BAP 8 mg/L (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan BAP 2 mg/L memperlihatkan hasil terbaik dengan kedinian tunas tercepat yaitu 8,3 hari setelah tanam, jumlah tunas terbanyak yaitu 5,8 tunas, rata-rata tunas tertinggi mencapai 4,8 cm, dan jumlah daun terbanyak yaitu 8,3 helai. Perlakuan BAP 2 mg/L menghasilkan persentase tunas dan akar 100%.
Optimasi Regenerasi Kalus Embriogenik Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Melalui Kultur Suspensi Sel Menggunakan BAP (Benzyl Amino Purin) Restanto, Didik Pudji; Prayoga, Mohammad Candra; Arsyika, Izna; Farlisa, Veronenci Yuliarbi; Hardjo, Popy Hartatie
Vegetalika Vol 13, No 4 (2024): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.100708

Abstract

Porang Amorphophallus muelleri Blume merupakan tanaman umbi-umbian yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik dan diekspor untuk bahan baku industri. Perbanyakan porang secara konvensional mengalami masa dormansi. Perbanyakan porang melalui kultur jaringan dapat menghasilkan bibit yang cepat dan dalam jumlah yang banyak. Kultur jaringan porang dapat melalui somatik embriogenesis melalui pembentukan kalus dan poliferasi kalus dengan kultur suspensi sel. Optimasi regenerasi kalus hasil poliferasi kultur suspensi sel sangat penting untuk menunjang keberhasilan perbanyakan porang secara masal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi BAP terhadap regenerasi kalus embriogenik porang Amorphophallus muelleri B. hasil kultur suspensi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan faktor konsentrasi BAP yang terdiri dari 4 taraf perlakuan antara lain 1 mg.L-1, 2 mg.L-1, 3 mg.L-1, dan 4 mg.L-1. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 ulangan. Analisis data penelitian menggunakan ANOVA dan uji lanjut dengan DMRT pada taraf kesalahan 5%. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS statistics versi 26. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan BAP 1 mg.L-1menunjukkan hasil terbaik dengan parameter kedinian munculnya tunas tercepat 45 hst, tunas terpanjang 7.6 cm, jumlah tunas terbanyak 7,33 tunas, dan persentase regenerasi 93,33%. Berdasarkan pengamatan histologi, kalus embriogenik berkembang menghasilkan mature embrio yang lebih banyak sehingga dapat menginduksi tunas yang banyak.
MULTIPLIKASI TUNAS PISANG CAVENDISH SECARA KULTUR IN VITRO MENGGUNAKAN NAA DAN BAP Khozin, Mohammad Nur; Pamungkas, Wahyu Eka; Restanto, Didik Pudji; Putri, Widya Kristiyanti
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 21 No 2 (2024): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v21i2.3873

Abstract

Permintaan global terhadap pisang, khususnya jenis Cavendish (Acuminata L.), telah meningkat pesat dan kini mencakup 80 persen dari total permintaan dunia. Namun, budidaya pisang Cavendish menghadapi kendala berupa keterbatasan ketersediaan bibit. Kultur in vitro menjadi salah satu alternatif yang efektif untuk memperbanyak bibit dalam jumlah besar dan waktu yang lebih singkat. Penggunaan hormon NAA dan BAP dalam media kultur sering diterapkan untuk merangsang pembentukan tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi hormon NAA dan BAP dalam pembentukan tunas pisang Cavendish melalui teknik kultur in vitro. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, yaitu konsentrasi hormon NAA (0, 1, dan 2 ppm) serta BAP (4, 5, dan 6 ppm), dan diulang tiga kali sehingga total terdapat 36 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi konsentrasi 1 ppm NAA dan 4 ppm BAP memberikan hasil terbaik, dengan waktu tercepat pembentukan kalus (6 hari), waktu tercepat pembentukan tunas (7 hari), dan jumlah tunas terbanyak yaitu 42 tunas.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan Sabun Berbahan Dasar Minyak Jelantah Sebagai Upaya Mendukung Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember Dalam Menuju Program Kampung Iklim (Proklim) ratnasari, tri; Tri Handoyo; Didik Pudji Restanto; Parawita Dewanti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.6302

Abstract

Climate change is a change in the pattern, intensity or shift in the main climate parameters that will have an impact on ecosystems and humans. The impacts of climate change have been felt by humans. To reduce the impacts felt, the government established a climate village program (ProKlim) which combines mitigation and adaptation efforts. Wonoasri Village is one of the buffer villages that borders directly on Meru Betiri National Park. Wonoasri Village has made many efforts to mitigate environmental changes by developing alley forests and yard forests. Apart from that, adaptation efforts have also been carried out by forming joint business groups (KUBE) for community empowerment. Adaptation activities can be carried out by reducing the impact of change by reducing, reusing and recycling waste produced in an area. The joint business group in Wonoasri village includes a creative economy business group that operates in several business objects, one of which is the snack business group. This business group was founded in 2017 and is still actively producing until now. However, there is concern among the village community about this business group because the snack business group produces a lot of used cooking oil waste, almost 20 liters per week. So far, used cooking oil waste is simply thrown away in the yard. Not only from KUBE snacks, used cooking waste that is thrown away without processing also comes from the kitchen activities of village communities. The lack of adaptation efforts for used cooking oil waste produced by KUBE snacks and the Wonoasri village community will certainly pollute the environment. Therefore, the aim of this activity is to develop and encourage environmental adaptation through training in making soap made from used cooking oil as an effort for Wonoasri Village to become one of the ProKlim Villages in Jember Regency. This program is carried out through program outreach activities, workshops on making soap from used cooking oil as well as monitoring and evaluation. Socialization and training activities will be carried out simultaneously on Monday 10 July 2023 from 08.00 to 15.00. The result of the outreach and training is that the people of Wonoasri village know the impact of used cooking waste and can process used cooking waste into soap products. Monitoring will be carried out in August to see the sustainability of the program. KEYWORDS: used cooking soap, proklim, Wonoasri
Diseminasi teknologi inovasi bioreaktor termodifikasi untuk perbanyakan bibit anggrek secara klonal di DD Orchid Nursery , Batu, Jawa Timur Restanto, Didik Pudji; Widuri, Laily Ilman; Kuswandi, Bambang; Alfarisy, Fariz Kustiawan; Nurhasna, Rifqi; Firdauzi, Sandy Al
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.26842

Abstract

Abstrak DD Orchid Nursery  merupakan salah satu nursery anggrek besar yang berlokasi di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu-Malang. Produk anggrek dari DD Orchid Nursery  telah dikenal luas oleh masyarakat pecinta anggrek di Indonesia bahkan hingga internasional. Tingginya permintaan masyarakat terhadap tanaman hias anggrek yang memiliki karakter sama dengan induk perlu diimbangi dengan penerapan teknologi produksi terutama untuk perbanyakan anggrek klonal. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mendiseminasikan teknologi inovasi bioreaktor termodifikasi dengan sistem kincir sederhana guna meningkatkan produksi perbanyakan anggrek secara klonal kepada masyarakat sekitar dan petani plasma DD Orchid Nursery. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat di tempat mitra DD Orchid Nursery  yakni karyawan bagian produksi laboratorium yang memegang kendali terhadap kualitas bibit yang dihasilkan. Metode pelaksanaan pengabdian berupa sosialiasi transfer teknologi bioreactor dan diseminasi dan praktik uji teknologi bioreactor. Hasil kegiatan pengabdian yang telah dilakukan yakni adanya peningkatan transfer of knowledge dan transfer of skill yang diberikan oleh tim kepada masyarakat maupun petani plasma. Selain bertujuan untuk mengenalkan inovasi bioreaktor termodifikasi dan memberikan materi serta cara kerja bioreact, kegiatan ini juga diharapkan bisa memberikan sebuah inovasi baru kepada DD Orchid Nursery  berupa bioreaktor yang telah dimodifikasi dengan harapan nantinya nursery ini dapat mengembangkan teknologi tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan bisa memproduksi anggrek klonal secara masal.Kata kunci: anggrek; bioreaktor termodifikasi; klonal; PLB (Protocorm Like Body)  Abstract DD Orchid Nursery is one of the big orchid nurseries located in Dadaprejo Village, Junrejo District, Batu City-Malang. Orchid products of DD Orchid Nursery have been popular in the national and international orchid communities. The high demand of identic orchid production in the market requires the implementation of technology to produce orchid seedlings using clonal propagation. This activity aimed to disseminate innovation of modified bioreactor technology using a simple pinwheel to increase clonal production of orchids for plasma farmers of DD Orchid and society. The target of community service activities at the DD Orchid Nursery partner site were employees of the laboratory production department who control the quality of the seedlings produced. Methods used in this activity were the socialization of bioreactor technology transfer and dissemination of bioreactor technology testing. The results of this activity contributed to the increased transfer of knowledge and skills for plasma farmers and society. In addition, this activity was conducted to introduce detailed information about modified bioreactor innovations, materials, and how bioreactors work. This activity was expected to provide DD Orchid Nursery and society innovation in orchid production. DD Orchid Nursery could increase orchid clonal seedling production to fulfill consumer demand by implementing this innovation. Keywords: orchid; modified bioreactor; clonal; PLB (Protocorm Like Body)
Pengaruh Jarak Tanam dan Sistem Jajar Legowo terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) di Lahan Rawa Pasang Surut Resti, Ricke Windi; Soeparjono, Sigit; Restanto, Didik Pudji
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.481

Abstract

Semakin terbatasnya jumlah lahan mendorong petani untuk tetap membudidayakan padi di lahan rawa. Oleh karena itu, petani dapat memodifikasi praktik budidaya dengan menerapkan sistem jajar legowo (jarwo) dan mengubah jarak tanam guna mengatasi masalah serta meningkatkan hasil panen padi. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh dari sistem jajar legowo dan jarak tanam pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi di lahan rawa pasang surut. Penelitian dilakukan di Desa Mayangan, Kabupaten Jember mulai Juli sampai dengan November 2023. Penelitian menggunakan Rancangan Split Plot dengan sistem jajar legowo sebagai petak utama (main plot) terdiri dari 3 level: A1 (dua:satu), A2 (tiga:satu) dan A3 (empat:satu) sedangkan untuk anak petak (sub plot) adalah jarak tanam B1 (30cm x 20cm), B2 (30cm x 25cm) dan B3 (30cm x 30cm). Terdapat sembilan kombinasi dengan setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga seluruhnya 27 unit. Fase vegetatif dan generatif, hasil panen, laju pertumbuhan tanaman, dan kandungan N gabah merupakan beberapa variabel yang diamati. Uji Duncan digunakan untuk menilai data pada tingkat 5%. Jumlah tanaman per petak dan bobot gabah kering per petak ternyata dipengaruhi secara signifikan oleh interaksi sistem tanam jarwo (jajar legowo) dan perlakuan jarak tanam. Variabel tinggi tanaman, jumlah tanaman per rumpun, jumlah tanaman per petak, bobot gabah basah per tanaman, bobot gabah kering per rumpun, dan laju pertumbuhan tanaman semuanya dipengaruhi secara berbeda nyata oleh perlakuan jarak tanam. Bobot gabah kering per petak dan jumlah tanaman per petak dipengaruhi sangat nyata oleh perlakuan sistem jajar legowo.
Multiplikasi Tunas Tembakau Secara In Vitro Menggunakan Benzyl Amino Purine Dan Furfuryl Amino Purine Melalui Metode Thin Cell Layer Khozin, Mohammad Nur; Mona, Muhammad Dima Say; Dewanti, Parawita; Putri, Widya Kristyanti; Soeparjono, Sigit; Restanto, Didik Pudji
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 18, No 2 (2025): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v18i2.40649

Abstract

Tembakau sebagai bahan baku pembuatan rokok mempunyai nilai ekonomi dan ekspor yang tinggi, namun permasalahan perbanyakan secara konvensional sering menghasilkan keturunan yang heterogen dan beberapa komoditas introduksi seringkali mengalami pertumbuhan yang tidak normal pada fase pembibitan sehingga pemenuhan kebutuhan bahan tanam yang seragam sering menjadi kendala. Kultur in vitro dapat menjadi alternatif dalam perbanyakan bahan tanam yang relatif seragam dan tahan terhadap perubahan lingkungan. Penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) utamanya golongan sitokinin seperti benzyl amino purine (BAP) dan kinetin sangat mendukung pada multiplikasi tunas tembakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi BAP dan kinetin yang optimal pada multiplikasi tunas tembakau. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan faktor BAP (0, 2, 3, dan 4 ppm) dan faktor kinetin (0, 3, dan 4 ppm). Hasil penelitian menunjukkan interaksi BAP dan kinetin berpengaruh sangat nyata terhadap kedinian eksplan bertunas, jumlah tunas, dan daun dengan perlakuan terbaik. Konsentrasi BAP 3 ppm + kinetin 4 ppm yang menginduksi tunas pada 8,3 HST; jumlah tunas 81,3; dan jumlah daun 142,3 helai. Penggunaan BAP berpengaruh nyata terhadap kedinian eksplan berkalus dengan perlakuan terbaik pada konsentrasi 3 ppm BAP yang menginduksi kalus pada 10,78 HST. Kinetin berpengaruh sangat nyata terhadap kedinian eksplan bertunas dengan perlakuan terbaik P2M2 yaitu 4 ppm, yang menginduksi tunas pada 8,3 HST. Kesimpulannya perlakuan BAP 3 ppm + 4 ppm kinetin merupakan perlakuan terbaik.
Co-Authors . Usmadi Adinda, Intan Dwi Agnes Natalia Wijaya Aji, Seto Purnomo Alfarisy, Fariz Kustiawan Anang Syamsunihar Antono, Moh Nuri Aprila Iga Mufidah Arsyika, Izna Arya Wiranegara Azizah, Kunti Anis Bambang Kuswandi Bambang Sugiharto Bintoro, Jatmiko Hardi Budha, Al Sura Tri Budi Kristanto Budi Kriswanto Budi Kriswanto Budi Kriswanto Budi Kriswanto Budi Kriswanto, Budi Calista, Zalza Candra Prayoga, Mohammad Darah Pertami, Rindha Rentina Dinata, Gallyndra Fatkhu Dodi Wijaya Dwi Erwin Kusbianto Dwika Nano Hariyanto Endah Cahyani Simamora Farlisa, Veronenci Yuliarbi Fenny Irawati Fifteen Aprila Fajrin Firdauzi, Sandy Al Firdha Narulita Alfian Hadi Paramu Haliza, Nurhayadatul Handayani, Etty Hanifah, Fairuz Luthfi HARDIAN SUSILO ADDY Harsanti, Restiani Sih Indraloka, Aldy Bahaduri Kacung Hariyono Ketut Anom Wijaya Khozim, Mohammad Nur Khozin, Mohammad Nur Kriswanto, Budi Kushariyadi Kushariyadi Laily Ilman Widuri, Laily Ilman Laksono Trisnantoro Luluk Noviana Lutfi Pramukyana Mochammad Wildan Jadmiko Mohammad Nur Khozim Mohammad Nur Khozin Mohammad Nur Khozin Mona, Muhammad Dima Say Muhammad Dima Say Mona Muhammad Nur, Kholid Rosyidi Munandar, Denna Eriani Murtaqib Murtaqib Nafisah Iqmatullah Natasha Florenika Nur Lailin Nafiah Nurfika Asmaningrum Nurhasna, Rifqi Pamungkas, Wahyu Eka Parawita Dewanti Parawita Dewanti Parawita Dewanti Poppy Hartatie Hardjo Popy Hartatie Hardjo Prayoga, Mohammad Candra Putri, Widya Kristyanti Rahmawati Rahmawati Raisah Bani Ratnasari, Tri Refa Firgiyanto Refa Firgiyanto Resti, Ricke Windi Rizqi Maulana Rusdiana, Riza Yuli Saputro Gumelar, Bachtiar Setiyono Setiyono Sholeh Avivi Sigit Soepardjono Sigit Soeparjono Slameto . Slameto Slameto Slameto Slameto Slameto Slameto Sri Hartatik Suliswanto, Eko Nur Sundahri, Sundahri Susanto, Arnis Budi Thohirin, Ahmad Nazmi Thongiratama, Michael Anthony Tri Agus Siswoyo TRI HANDOYO Tri Handoyo Tri Ratnasari Tri Rini Kusparwanti, Tri Rini Tri Widyastuti Ubaidillah, Mohammad Vega Kartika Sari Veronenci Yuliarbi Farlisa Wahyu Indra Duwi Fanata Widya Kristiyanti Putri Widya Kristiyanti Putri Wildan Muhlison, Wildan Wulanjari, Distiana Yuli Witono Zahro, Fauziatuz