Pemanasan global menyebabkan suhu di dalam bangunan tempat tinggal meningkat, yang dapat mengurangi kenyamanan penghuni rumah. Peningkatan suhu dalam ruangan disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurangnya sirkulasi udara yang memadai dan penyerapan panas dari matahari oleh dinding serta atap bangunan. Jenis material yang digunakan pada permukaan bangunan sangat mempengaruhi perpindahan panas. Solusi dari permasalahan ini adalah dengan menggunakan papan insulasi panas yang dapat menghambat aliran panas dari luar ke dalam ruangan. Komposit yang terbuat dari serat pelepah pisang dan polypropylene sebagai matriks adalah alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi massa polypropylene dan massa serat pelepah pisang terhadap konduktivitas termal serta porositas panel komposit, dan untuk memahami hubungan antara porositas dan konduktivitas termal panel komposit. Panel komposit dibuat dengan berbagai perbandingan massa polypropylene dan serat pelepah pisang, yaitu: variasi 1 (100%:0%), variasi 2 (90%:10%), variasi 3 (85%:15%), variasi 4 (80%:20%), variasi 5 (75%:25%), dan variasi 6 (70%:30%). Pengujian yang dilakukan mencakup konduktivitas termal menggunakan alat thermal conductivity apparatus dan porositas. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa variasi dengan persentase polypropylene dan serat pelepah pisang 80%:20%, 75%:25%, dan 70%:30% memiliki nilai konduktivitas termal 0,0978 W/m°C, 0,0894 W/m°C, dan 0,0778 W/m°C, yang semuanya kurang dari 0,1 W/m°C, menjadikannya bahan isolator panas yang baik. Selain itu, semua variasi memiliki nilai porositas antara 1,09% hingga 1,7461%, yang kurang dari 25%, sehingga termasuk dalam kategori bahan non-pori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan massa serat dan penurunan massa matriks polypropylene, nilai konduktivitas termal menurun dan porositas meningkat. Dengan meningkatnya porositas, konduktivitas termal cenderung menurun.