Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam

Transformation of education in Minangkabau: A comparation of the educational concepts of Abdullah Ahmad (1878-1933) and M. Sjafei (1893-1966) Syafri, Ulil Amri
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 17 No 3 (2024)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v17i3.16981

Abstract

Education in Sumatra has been going on since the entry of Islam into Minangkabau. Through surau, education became part of the value system of Minangkabau society that succeeded in producing great scholars and santri. Surau is a typical tafaqquh fī al-dīn space in the Minangkabau realm. Along with the changes that occurred in the order of society, the role of surau as an Islamic educational institution began to fade, replaced by educational concepts from the Minangkabau renewal figures themselves. Abdullah Ahmad and M. Sjafei emerged as educational reformers in Sumatra. The concept of education developed and slowly replaced the role of surau as a place to educate the children of Nagari Minangkabau. This article tries to describe the transformation of Islamic education that occurred in Minangkabau, which is important because it became the forerunner of the transition period of colonialism and independence that affected education in the archipelago, by photographing the ideas and concepts of education of Abdullah Ahmad and M. Sjafei. The research method used is a qualitative method with a literature review approach and takes a character study analysis. The main data sources are taken from books, articles, papers, and writings that discuss the characterization of Abdullah Ahmad and M. Sjafei. This article concludes that the concept of education brought by Abdullah Ahmad became a turning point in the overall educational modernization movement in Minangkabau, especially in religious education. This movement also became the root of the change in the education model of Surau which was very monumental in the past towards the madrasa model with an academic curriculum design that was much different from the design in Surau. The education offered by M. Sjafei became a turning point in the movement of the skills education model in Minangkabau. His concept focuses on productive education that hones the talent-based skills of the nation's children. Although he does not specialize in academic education, the development of his students is still oriented towards a good religious lifestyle and religious personality, in accordance with the religious culture of the Minangkabau people. Abstrak Pendidikan di Sumatera sudah berlangsung sejak masuknya Islam ke bumi Minangkabau. Melalui surau, pendidikan menjadi bagian dari tata nilai kehidupan masyarakat Minangkabau yang berhasil melahirkan para ulama dan para santri hebat. Surau menjadi ruang tafaqquh fī al-dīn yang khas di ranah Minangkabau. Seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada tatanan masyarakatnya, peran surau sebagai lembaga pendidikan Islam mulai memudar, tergantikan dengan konsep-konsep pendidikan dari tokoh-tokoh pembaruan Minangkabau itu sendiri. Adalah Abdullah Ahmad dan M. Sjafei yang muncul sebagai tokoh pembaruan pendidikan di tanah Sumatera. Konsep pendidikannya berkembang dan perlahan menggantikan peran surau sebagai tempat mendidik anak-anak Nagari Minangkabau. Artikel ini mencoba menggambarkan transformasi pendidikan Islam yang terjadi di Minangkabau, di mana hal tersebut menjadi penting karena menjadi cikal bakal masa peralihan masa penjajahan dan kemerdekaan yang mempengaruhi pendidikan di Nusantara, dengan memotret gagasan dan konsep pendidikan Abdullah Ahmad dan M. Sjafei. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka dan mengambil analisis studi tokoh. Sumber data utama diambil dari buku, artikel, makalah, dan tulisan-tulisan yang membahas tentang ketokohan Abdullah Ahmad dan M. Sjafei. Artikel ini mendapatkan kesimpulan bahwa Konsep pendidikan yang dibawa Abdullah Ahmad menjadi titik balik dalam gerakan modernisasi pendidikan secara keseluruhan di Minangkabau, khususnya pada pendidikan agama. Gerakan ini pun menjadi akar dari perubahan pendidikan model surau yang sangat monumental dahulunya menuju model madrasah dengan desain kurikulum bercorak akademik jauh berbeda dengan desain di Surau. Adapun pendidikan yang ditawarkan M. Sjafei menjadi titik balik dalam gerakan model pendidikan ketrampilan di Minangkabau. Konsepnya berfokus pada pendidikan produktif yang mengasah skill berbasis talenta anak bangsa. Meskipun ia tidak mengkhususkan diri pada pendidikan akademis, namun pembinaan para pelajarnya tetap berorientasi pada gaya hidup beragama yang baik dan berkepribadian agamis, sesuai dengan kultur budaya masyarakat Minangkabau yang agamis.
Co-Authors Abas Mansur Tamam Abdul Hayyie Al Kattani Abdul Hayyie Al-Kattani Abdul Hayyie Alkattani Ade Hasim Adian Husaini Agus Hasan Bashori Agus Triyanto Ahmad Ahmad Ahmad Ahmad Ahmad Akhmad Alim Akhmad Alim, Akhmad Akhmudi Bin Sarkiman Al Kattani, Abdul Hayyi Al-Kattani, Abdul Hayyie Ali Maulida Alim, Akhmad Andiana, Nesia Aniq Darajat Aris Kusnadi Putra Aris Kusnadi, Aris Asriandhini, Bairanti Bahtiar, Mochamad Syaepul Bashori, Agus Hasan Bawazier, Farhad Ali Bin Budin, Hanafiah Budi Handrianto Budi Hardiyanto Budi Heryanto Dede Ahmad Muhtarom Deden Dimyati Dewi, Rifkah Didin Hafidhuddin MS Didin Saefuddin Bukhori Didin Saefudin Einon Bte Mohd Taib Endin Mujahidin Evie, Salma Frandani, Muhammad Gibran, Achmad Fawwas Hamdan, Pepri Harianto Harianto Harianto Harianto Harianto Hasbi Indra Huda, Munir Ibdalsyah Ibdalsyah Imas Kania Rahman Irfan Syauqi Beik Irfan Syauqy Beik Irfan Wahyu Syifa Kamaludin Khoirul Umam Laudza Zulfa Nur Dipa Maemunah Sa'diyah Maya, Rahendra Rahendra Melani, Lani Misjaya Misjaya Misjaya Misjaya Mochamad Syaepul Bahtiar Muhtarom, Dede Ahmad Munir Huda Nabil Ahmed Tarmom Nanin Diah Kurniawati Nesia Andriana Nur, Ma'mun Efendi Obay Sobari Rahayu, Rizcka Fatya Rahendra Maya Rahendra Maya Rahendra Maya Rahendra Maya, Rahendra Rahendra Rahendra Maya Rahman, Imas Kania Rahmatullah, Arif Raka Prasetyo Rakha Ryanki Farhan Rakha Ryanki Farhan Rasyid Rasyid, Rasyid Rifkawaty, Hilda Rosadi, Dede Saipon, Abdul Saipuddin Saipuddin SANTI LISNAWATI Sastra, Ahmad Sholeh Abdul Qudus Sobari, Obay Suhendra, Hilmatun Solihat Suryati Suryati Syauqy Beik, Irfan Syifa, Irfan Wahyu Taib, Einon Bte Mohd Tamam, Abas Mansur Tsaury, Sufyan Wasto, Wasto Wido Supraha Wirdaus, Idrus Zainal Abidin Arief Zainurroyyan Utsman