ABSTRAK Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi kuman, termasuk penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta gangguan akibat kecelakaan dan kekerasan. Kematian akibat PTM seperti stroke, penyakit jantung, kanker, diabetes, dan PPOK telah melebihi kematian akibat penyakit menular. Pelaksanaan Posbindu di Desa Panca Mukti belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman, sehingga tujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penemuan faktor risiko PTM belum tercapai optimal. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posbindu dalam pencegahan PTM. Metode yang digunakan yaitu model Community Development (CD) melibatkan kader dan masyarakat secara langsung sebagai subyek dan obyek dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah persuasif, yaitu memberikan himbauan dan dukungan tanpa paksaan agar kader dan masyarakat berperan aktif dalam kegiatan ini, serta edukatif, yakni melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan pendidikan guna pemberdayaan masyarakat. Rata rata pengetahuan kader saat pre-test 51,9 sedangkan mean post test 64,6, setelah pelatihan terjadi peningkatan skor 12,7. Terdapat peningkatan pengetahuan kader Posbindu di wilayah Puskesmas Srikuncoro, Kabupaten Bengkulu Tengah setelah memperoleh pelatihan mengenai pencegahan penyakit tidak menular. Disarankan kader perlu difasilitasi untuk mendapatkan kesempatan pelatihan yang lebih komprehensif dan tersertifikasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam deteksi dini dan pencegahan penyakit tidak menular. Kata Kunci: Pengetahuan, Penyakit Tidak Menular (PTM), Kader, Posbindu  ABSTRACT Non-Communicable Diseases (NCDs) are illnesses not caused by infectious agents, including heart disease, stroke, diabetes mellitus (DM), cancer, chronic obstructive pulmonary disease (COPD), as well as injuries from accidents and violence. Mortality from NCDs such as stroke, heart disease, cancer, diabetes, and COPD has surpassed deaths from infectious diseases. The implementation of Posbindu in Panca Mukti Village has not fully adhered to the guidelines, thus the goal of increasing community participation in the prevention and identification of NCD risk factors has not been optimally achieved. To enhance the knowledge of Posbindu cadres in preventing NCDs. The method used was the Community Development (CD) model, engaging cadres and the community directly as subjects and objects in the execution of community service activities. The approach employed was persuasive, providing encouragement and support without coercion to ensure active participation of cadres and community members in this activity. It was also educational, involving socialization, training, and mentoring to transfer knowledge and education for community empowerment. The average pre-test knowledge score of cadres was 51.9, whereas the mean post-test score was 64.6, indicating a score increase of 12.7 after the training. There was an improvement in the knowledge of Posbindu cadres, following training on NCD prevention. Recommended cadres need to be facilitated with opportunities for more comprehensive and certified training to enhance the quality of healthcare services, especially in early detection and prevention of NCDs. Keywords: Knowlegde, Non-Communicable Diseases (NCDs), Kader, Posbindu