p-Index From 2020 - 2025
11.826
P-Index
This Author published in this journals
All Journal VALENSI Jurnal Pangan dan Gizi Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Jurnal AGROTEKNOLOGI Abdimas JURNAL ILMU PERTANIAN Agrointek Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Jurnal Pangan dan Agroindustri Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Jurnal Teknologi Pertanian Prosiding Semnastek REKAYASA Jurnal Agroindustri Gravity : Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis AGRISAINTIFIKA Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Jurnal Sains Teh dan Kina INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL Chimica et Natura Acta ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan EDUFORTECH Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Teknologi Agro-Industri Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian Agroindustrial Technology Journal Journal of Applied Agricultural Science and Technology Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan JURNAL ILMIAH MAHASISWA AGROINFO GALUH JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Journal of Industrial and Information Technology in Agriculture Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Abdimasku : Jurnal Pengabdian Masyarakat BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Industrial Research Workshop and National Seminar Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Jurnal Material dan Energi Indonesia Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH) Journal of Community Empowerment Kimia Padjadjaran
Claim Missing Document
Check
Articles

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Teh Putih dengan Metode DPPH Widyasanti, Asri; Rohdiana, Dadan; Ekatama, Novriana
EDUFORTECH Vol 1, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v1i1.3966

Abstract

Teh putih merupakan jenis teh dengan proses pengolahan yang minim (pelayuan dan pengeringan) diduga menyebabkan kandungan polifenol dan aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis teh lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak teh putih dengan menggunakan metode DPPH (2,2 Difenil -1- Pikrilhidrazil) dan korelasinya dengan kadar polifenol. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi bertingkat dengan menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan etanol 96%.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium dengan menggunakan analisis deskriptif.Ekstrak teh putih dibuat dengan menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan etanol 96%. Parameter yang diamati adalah nilai IC50 dan kandungan total polifenol beserta korelasinya. Aktivitas antioksidan tersebut diwakilkan dengan nilai IC50 atau konsentrasi yang dapat meredam 50% radikal bebas. Nilai IC50 dari ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol 96% berturut-turut adalah 203,7846 ppm; 11,207 ppm dan 5,153 ppm. Kontrol positif aktivitas antioksidan menggunakan vitamin C dengan nilai IC50 sebesar 6,285 ppm. Kadar polifenol dari ekstrak teh putih dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan etanol 96% berturut-turut adalah 22,01 %; 57,54% dan 59,32%. Nilai korelasi dari aktivitas antioksidan (IC50) dan kadar polifenol 0,99 
Ekstraksi Oleoresin dari Kulit Mangga Kuweni (Mangifera Odorata. Griff) dengan Ultrasound Assisted Extraction (UAE) Bertingkat Rachma, Dannisa Fathiya; Widyasanti, Asri; Harnesa, Selly
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.01.03

Abstract

Kulit mangga kuweni yang tergolong agak tebal, masih belum dimanfaatkan dengan baik sehingga sering kali terbuang dan tidak terpakai. Limbah kulit mangga yang tidak terpakai dapat mencemari lingkungan karena nilai BOD dan COD yang cukup tinggi yaitu 720 dan 815 mg/L. Bentuk pemanfaatan limbah salah satunya dengan mengekstraksi kandungan oleoresin didalamnya. Oleoresin merupakan campuran antara minyak atsiri dan resin yang diperoleh dari hasil ekstraksi. Oleoresin diharapkan mampu menjadi alternatif bentuk penyimpanan senyawa volatil yang terdapat pada kulit mangga kuweni. Penelitian ini menggunakan Ultrasound Assisted Extraction (UAE) bertingkat, dimana ekstraksi pertama dilakukan menggunakan pelarut n-heksana untuk mengambil komponen nonpolar dan ekstraksi kedua menggunakan pelarut etanol 96% untuk mengambil komponen polar. Perbandingan jumlah bahan dengan pelarut yang digunakan yaitu 1:25, dengan berat bahan baku 10 gram. UAE dilakukan selama 40 menit, amplitudo 50%, 500 W, dan 20 kHz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil ekstraksi pertama menggunakan pelarut n-heksana sebesar 0.25 gram dan hasil ekstraksi kedua menggunakan pelarut etanol dengan rasio sebesar 2.24 gram.
Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring dari Limbah Kulit Jeruk Nipis di Kampung Keluarga Berencana Palasah, Sumedang Widyasanti, Asri
Empowerment Vol. 4 No. 02 (2021): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v4i02.4549

Abstract

Ciawitali Village is one of the lime-producing centers in Sumedang, West Java. So far, lime commodities have only been used as agricultural produce which is sold fresh by the local community, while discarded limes, the remaining sorting and pulp of the beverage industry have become waste that has not been utilized. Therefore, further agro-industry development is needed to manage existing resources. Efforts to empower the community to be able to use the potential of their region on their own, one of which is knowledge and skills in entrepreneurship and appropriate technology for the producing handmade dish soap. The purpose of this activity was to apply appropriate technology in the process of processing lime peels into dish soap products while at the same time creating new business opportunities to increase people's income. The approach applied in realizing this program was through the participatory action research (PAR) method. The activities include direct demonstrations of making dish soap, packaging, and monitoring the final quality of soap. The results showed that this activity could (1) increase business motivation, awareness, knowledge and skills of the community through the application of appropriate technology to process local commodities (lime peel) into dish soap products, (2) introduce to the public about opportunities and feasibility analysis of home dish soap business. Dish soap from lime peel has yet to be developed to the point where it can be mass produced and approved by the general public.                                                    AbstrakDesa Ciawitali merupakan salah satu sentra penghasil jeruk nipis di Sumedang, Jawa Barat. Selama ini komoditas jeruk nipis hanya dimanfaatkan sebagai hasil bumi yang dijual dalam kondisi segar oleh masyarakat setempat, sedangkan buah nipis yang afkir, sisa sortiran dan ampas industri minuman  menjadi limbah yang belum termanfaatkan. Oleh karenanya perlu pengembangan Agroindustri lebih lanjut untuk mengelola sumber daya yang ada. Upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu secara mandiri memanfaatkan potensi daerahnya salah satunya dengan pengetahuan dan ketrampilan mengenai wirausaha dan teknologi tepat guna proses pembuatan sabun cuci piring handmade. Tujuan dari kegiatan ini adalah menerapkan teknologi tepat guna pada proses pengolahan kulit jeruk nipis menjadi produk sabun cuci piring sekaligus menciptakan peluang usaha baru untuk meningkatkan pendapatan warga. Pendekatan yang diterapkan dalam merealisasikan program ini melalui metode participatory action research (PAR).  Pelaksanaan kegiatan  meliputi demonstrasi langsung  pembuatan sabun cuci piring, pengemasan, hingga monitoring kualitas akhir sabun.  Hasil menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat (1) meningkatkan motivasi usaha, kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna untuk mengolah komoditas lokal (kulit jeruk nipis) menjadi produk sabun cuci piring, (2) mengenalkan kepada masyarakat mengenai peluang dan analisis kelayakan usaha sabun cuci piring rumahan. Pembuatan sabun cuci piring berbahan dasar kulit jeruk nipis masih perlu terus dikembangkan supaya dapat diproduksi secara massal dan diterima masyarakat luas.
Ekstraksi Antosianin Bunga Telang (Clitoria ternatea Linn) dengan Metode Ultrasonik Menggunakan Pelarut Aquades dan Asam Asetat Unawahi, Syifa; Widyasanti, Asri; Rahimah, Souvia
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.01.01

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea Linn) merupakan salah satu sumber antosianin yang dapat diperoleh dengan melakukan proses ekstraksi. Metode alternatif untuk mengekstrak senyawa antosianin adalah dengan menggunakan metode ekstraksi non thermal ultrasonik yang dapat mempersingkat waktu ekstraksi dan mengurangi penggunaan pelarut. Ekstraksi antosianin ini dilakukan dengan penambahan asam asetat yang berfungsi untuk mendenaturasi membran sel tanaman sehingga pigmen antosianin terekstrak secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pelarut aquades dan asam asetat pada proses ekstraksi antosianin bunga telang dengan metode ultrasonik yang menghasilkan total antosianin tertinggi. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan konsentrasi asam asetat 0%, 0.05% dan 5%, serta nilai intensitas amplitudo 50%, 65%, dan 80%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dengan konsentrasi asam asetat 0.05% dan nilai intensitas amplitudo 65% merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan total antosianin 65.13 mg/L, kadar sisa pelarut 30.77%, rendemen 32.02%, dan nilai pH ekstrak 3.62. Penambahan konsentrasi asam asetat yang berlebihan pada proses ekstraksi bunga telang dengan metode ultrasonik dapat mempercepat proses pengentalan pada campuran pelarut dan sampel bahan, serta kondisi ekstraksi dengan nilai amplitudo yang tinggi dapat mempercepat peningkatan suhu ekstraksi ± 60˚C, sehingga dapat menyebabkan degradasi antosianin.
Pembuatan Sabun Padat Transparan Berbasis Bahan Minyak Jarak (Castor Oil) Dengan Penambahan Bahan Aktif Ekstrak Teh Putih (Camellia sinensis) Asri Widyasanti; Dwiyan Nugraha; Dadan Rohdiana
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 1, No 2 (2017): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v1i2.50

Abstract

Ekstrak teh putih mengandung senyawa katekin yang tinggi. Kandungan tersebut dapat menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penambahan ekstrak teh putih pada sabun padat transparan berbasis minyak jarak dapat menambah aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui proses pembuatan sabun padat transpran, mengetahui formulasi penambahan ekstrak teh putih, mengetahui sabun terbaik analisis berdasarkan karakteristik fisiko-kimia, aktivitas antibakteri, dan organoleptik, serta kesesuaian sabun dengan SNI 06-3532-1994. Perlakuan konsentrasi ekstrak teh putih adalah 1,5 % (b/v) dengan penambahan sebesar  A = 0% (b/v), B = 0,5% (b/v), C = 1,0% (b/v), dan D = 1,5% (b/v) dari 300 gram basis sabun. Pengujian sampel sabun meliputi sifat fisika-kimia, aktivitas antibakteri, dan organoleptik. Hasil sabun terbaik berdasarkan nilai pembobotan sifat fisika-kimia dan aktivitas antibakteri adalah sampel sabun penambahan ekstrak teh putih 1 % b/v (C) mencapai 3,39. Nilai hasil analisis sampel perlakuan C adalah kadar air dan zat menguap 24,48%, jumlah asam lemak 1,13%, kadar asam lemak bebas 0,21%, kadar fraksi tak tersabunkan 0,94%, nilai pH 10,67, kekerasan 0,0037 mm/gram/detik, stabilitas busa 44,4% dan diameter daya hambat 18,5 mm. Hasil sabun terbaik berdasarkan nilai pembobotan organoleptik adalah sabun kontrol (A) mencapai 2,75. Kata kunci : Sabun Padat Transparan, Minyak Jarak, Ekstrak Teh Putih, Aktivitas Antibakteri, Sifat Fisiko-Kimia
Pengaruh Suhu Pengeringan dan Proses Blansing terhadap Mutu Tepung Daun Singkong (Manihot esculenta C) dengan Metode Oven Konveksi Asri Widyasanti
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v3i1.552

Abstract

Daun singkong merupakan sayuran hijau yang memiliki kandungan gizi protein, vitamin, dan mineral. Tetapi daun singkong memiliki karakteristik mudah rusak karena daun singkong memiliki kandungan air yang tinggi sehingga memungkinkan terjadinya aktifitas enzim, selain itu jika jaringan tanaman singkong rusak maka daun singkong akan mengandung asam sianida (HCN).  Hal ini menyebabkan daun singkong tidak termanfaatkan secara optimal padahal daun singkong memiliki kandungan protein yang tinggi. Pengeringan dengan menggunakan oven konveksi merupakan cara efektif  untuk menurunkan HCN dan dapat meningkatkan daya simpan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan dan proses blansing terhadap mutu tepung  daun  singkong yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan dua faktor yaitu : suhu pengeringan (a): 30oC,40oC,50oC dan blansing (b): blansing dan tanpa blansing. Parameter yang diamati yakni laju pengeringan, kadar air, kadar abu, kadar protein, nilai warna (L*, a*, b*, dan TCD), rendemen total, dan kadar HCN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu 30oC merupakan perlakuan terbaik, hal ini dilihat dari kadar protein tertinggi (41,51%), nilai L* tertinggi (21,26), nilai a* terendah (-4,28), nilai TCD terendah (18,67), dan kadar HCN terendah (0,022%). Perlakuan tanpa blansing merupakan perlakuan terbaik, hal ini dilihat dari kadar air terendah (12,97%), kadar abu tertinggi (5,76%), kadar protein tertinggi (42,37%), nilai L* tertinggi (20,85), nilai a* terendah (-5,19), nilai b* terendah (23,74), TCD terendah (18,87), dan rendemen total tertinggi (19,81%). Tepung daun singkong dengan perlakuan suhu 30oC dan tanpa blansing (s1p0) menghasilkan tepung daun singkong yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.Kata kunci :  Daun Singkong, Suhu pengeringan, Blansing, Mutu Tepung Daun Singkong.
Pengaruh Imbangan Aquadest dalam Pembuatan Sabun Mandi Cair Berbahan Virgin Coconut Oil (VCO) Asri Widyasanti; Cindy Almas Ramadha
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v2i1.217

Abstract

ABSTRAK             Sabun merupakan surfaktan yang digunakan bersama air untuk membersihkan atau mencuci yang tersedia dalam bentuk padat dan cair. Bahan baku sabun mandi cair menggunakan minyak kelapa murni (VCO). Penelitian ini bertujuan untuk membuat sabun mandi cair, mencari jumlah imbangan aquadest yang terbaik dalam pembuatan sabun mandi cair, dan mengetahui perbandingan mutu sabun mandi cair yang dihasilkan terhadap karakteristik sabun mandi cair. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental desain laboratorium dengan analisis deskriptif dengan pembuatan sabun metode panas. Perlakuan pada penelitian ini dengan perbedaan imbangan aquadest yang diberikan untuk pembuatan sabun mandi cair berbahan minyak kelapa murni yaitu A = sabun mandi cair dengan imbangan aquadest : pasta sabun (1:1), B = sabun mandi cair dengan imbangan aquadest : pasta sabun (2:1), dan C = sabun mandi cair dengan imbangan aquadest : pasta sabun (3:1) dari 200 gram basis sabun. Pengamatan pada sabun mandi cair antara lain sifat fisik sabun, sifat kimia sabun, dan uji organoleptik. Hasil analisis menunjukan bahwa semua formula sabun mandi cair memenuhi persyaratan berdasarkan SNI sabun mandi cair 06-4085-1996. Formula sabun mandi cair dengan perlakuan C (sabun mandi cair dengan imbangan aquadest : pasta sabun (3:1)) merupakan produk terbaik secara keseluruhan. Hasil analisis sabun mandi cair pada perlakuan C adalah bobot jenis 1,055, kadar alkali bebas 0,0073 %, nilai pH 9,07 , nilai angka lempeng total 1  koloni/g, nilai viskositas 3400 cPs , dan nilai stabilitas busa 27,66%. Sehingga teknologi proses pembuatan sabun mandi cair dengan minyak kelapa murni dengan imbangan aquadest yang terbaik dapat dikembangkan dan diaplikasikan pada skala rumah tangga dan industri.Kata kunci: Imbangan Aquadest,  Minyak Kelapa Murni, Sabun Cair,  Mutu Sabun
KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SABUN CAIR PENCUCI TANGAN HANDMADE BERBAHAN AMPAS SISA KOPI ESPRESSO Asri Widyasanti; Arinda Nur Ariva
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2020): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v4i2.878

Abstract

The utilization of cofee residue is still limited. Usually the remaining cofee pulp is used as fertilizer for plant growth nutrition with hydroponic media, insect repellent, air freshener and deodorizing agent. Apparently, coffee grounds pulp can still be used to treat skin. One of the efforts to increase the added value of espresso coffee residue is to be used as handmade hand-washing soap by the CSR Indonesia Kamojang POMU community. The purpose of this study was to determine the physical, chemical, and organoleptic characteristics of hand washing soap made from the residue of espresso coffee grounds. The method used in this study was a laboratory experiment with descriptive analysis. Observations on liquid soap include chemical properties, physical properties, and organoleptic tests. The results of the analysis showed that the formulation of the residual soap of espresso coffee had pH 7.9 and specific gravity 1.034. Organoleptic test results on the level of preference for the resulting liquid soap product hand washing coffee grounds, each with a score for: color = 2.83 (dislike-netral), viscosity = 2.83 (dislike-netral), aroma = 2, 83 (dislike-netral), impression when using / foaming = 3.25 (netral-like), and impression after use (impression rough) = 3.08 (netral-like). The technology process of making handmade hand washing liquid soap with the addition of the remaining espresso coffee residue then continue to be developed so that it can be applied on an industrial scale.Keywords: Characteristics, Handmade soap, Hand Washing, Residue Coffee, Espresso
The Effect of Storage Temperatures on Quality of Minimally Processed Cantaloupe Melon (Cucumis melo L.) with Cassava Starch Based Edible Coating Application Asri Widyasanti; Sarifah Nurjanah; Rizika Wulandari; Efri Mardawati
Journal of Industrial and Information Technology in Agriculture Vol 1, No 2 (2017): DECEMBER 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.292 KB) | DOI: 10.24198/jiita.v1i2.12954

Abstract

Minimally processed Cantaloupe melon has a short life because it contains high water content which is speeding up the process of spoilage. The objectives of the research were to determine the stearic acid addition on edible coating from cassava starch with low temperature storage to maintain the quality and to extend the minimally processed melon shelf life. This research used a factorial randomized complete design. Edible coating solutions were composed of 3 % cassava starch (w/v), 1 % carbo methyl cellulose (w/v) and 5 % glycerol (v/v). The treatments consisted of two factors, the first factor was the stearic acid addition on edible coating of 4 levels (0%, 0.5%, 1%, and 1.5%) and the second factor was low temperature storage with 2 levels (5°C and 10°C) with three replications. Observed parameters were respiration rate, moisture content, total titratable acidity, total soluble solids, color and weight loss. Results of this research showed that the best treatment of processed Cantaloupe was the temperature storage of 5°C and the 1.5% stearic acid addition for 5 days storage with respiration rate 33.59 mgCO2/kg hour; moisture content 8.48% (d.b.) ; total titratable acidity  38%; total soluble solid content 6.17 obrix; Hue angle 88.79o (yellow); and weight loss 5.85%.
Optimization of Ultrasonic Assisted Extraction Process on Antioxidant Activity of Honje Fruit Extract (Etlingera elatior) Using Surface Response Method Artta Gracia Malau; Asri Widyasanti; Selly Harnesa Putri
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 7, No. 2, November 2021
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v7i2.21396

Abstract

Honje fruit (Etlingera elatior) contains bioactive compounds as antioxidants. An antioxidant can be obtained by extraction. This research aimed to determine the best combination of solvent amount and extraction time to produce the optimal yield and antioxidant activity. The extraction method was UAE (Ultrasound Assisted Extraction) using ethanol 96% solvent amount 125 mL to 250 mL and time level of 30 to 60 minutes. The RSM (Response Surface Methodology) in the Design Expert 11 application was used to arrange the extraction combination treatment, which resulted in 13 runs. Parameters analyzed were total yield, antioxidant activity, pH, specific gravity, and color. The results showed that total yield was revealed quadratic, Y1 = 19.05 – 1.76A + 0.32B – 0.002AB + 0.023A2 – 0.0005B2 and the antioxidant activity was revealed linear, Y2 = 408.147 – 6.424A + 0.326B. The optimum treatment was achieved in the amount of solvent 174.815 ml and extraction time of 60 minutes resulted in a total yield of 17.125% and antioxidant activity of 77.55 ppm that could be classified as strong.
Co-Authors Abdurrahman Hanif Abdurrahman Hanif Abdurrahman Hanif Ade Moetangad Kramadibrata Ade Moetangad Kramadibrata Ade Moetangad Kramadibrata Adryani Tresna Winaya Afifah Tri Novita Agnes Klarasitadewi Ahmad Thoriq AHMAD THORIQ Ainina, Nurul Akbar Nashrullah, Irsyad Ali Ali Asgar Andhini Rosyana Putri Andita Mega Priantiwi Andita Mega Priantiwi, Andita Mega Anditya Husnul Hasna Anditya Husnul Hasna, Anditya Husnul Angela A. Lasut Angelina Batubara Anisa Yanthy Rahayu Arinda Nur Ariva Arinda Nur Ariva Ariq Helmi Naufal Artta Gracia Malau Asep Slamet Septianur Asep Yusuf Aulia, Shofia Az Zahra Azahra Dewanti Galuh Azara, Widya Nugrahani Bambang Nurhadi Boy Macklin Pareira Prawiranegara Budi Rahardjo Chay Asdak Cindy Almas Ramadha Cursor Fadila Dadan Rohdiana David S. Marpaung Devi M Rahmah Devi Maulida Rahmah Dewi, Sinta Ramanda Dhur Rohma Dinda Nuraini Maulfida Dwi Rahayu Dwi Rustam Kendarto Dwiyan Nugraha Efri Mardawati Eka Desti Ramadhanita Ekatama, Novriana Elazmanawati Lembong Endah Wulandari Endah Wulandari Esti Tri Pusparini Fachry Riezqiaputra Ernawan Fajri, Indra Nabil Julian Fani R. Rahmani Farah Sabilla Febriany Farddani, Chintya Listiarsi Fathiyah, Layyina Fauziyah, Rizka Fawaiz, Husni Syamil Febrianti Febrianti Febrianti Febrianti Febriyanti Utami, Elsa Fenty Nur Aisyah Fikriansyah, Irgi Fina Aryadila Fitry Filianty Fitry Filianty Fitry Fillianty Fridyana Klise Hermiati Gefalro, Khalish Gunawan, Fadia Hafizah Hafidz, Athar Zaidan Hafsah Hamidah Hafyyan, Muhammad Harnesa, Selly Haya, Faiza Nasywa Heri Aryadi Herlina Marta Hilman Syaeful Alam Hilmi Lisan Shidqi Huda Nurul Quddus Isthafa Harits Utami Isti Sulistiani Jayanti Mega Rohani Jayanti Mega Rohani, Jayanti Mega Jeremia Kristian Kaaffah, Hafshah Shihah Kurnia, Ina Laily Rizki Safira Lisa Oktavia Br Napitupulu Lita Fitriyani Khairunisa Lubis, Jessie Diorito M. Ade Moetangad Kramadibrata M. Ridwan Rais Maharani, Shintya Devita Maya Irmayanti Melly Indriyani Mimin Muhaemin Muhammad Luthfi Mukhlisin Muhammad Rizky Ramanda Muhammad Ziauddin Arsyad Muharram, Alifiansyah N.P., Sophia Dwiratna Nabila Putri, Sintia Nada Fauziyah Nadiya Sulistiyani Nadya Shita Kemala Najwa Alifah Namira, Tiara Nanda, Muhammad Achirul Naura Lathifah Jayadi Nedia Cahyati Muchtarina Nedia Cahyati Muchtarina Novira Nurlaily Nugroho, Chrismaria Putri Nunung Nurhaijah Hudairiah Nur Oktavia Benedicta Nuranjani, Farah Nurhanifah Puspitadewi Nurul Ainina Permana, Galih Prisilia Ratna Setyaningrum Pusponegoro, Annisa Putri, Farinissa Deliana Qurratu’ain, Yona Rachma, Danisa Fathiya Rachma, Dannisa Fathiya Rahmah, Devi M Rangga Novandra Renata Marintan Olivia Rifki Amrullah Rini Azharini Rini Nurul Fauziyah Rini Nurul Fauziyah Rizal Anwar Fauzi Rizika Wulandari Rizka Fauziyah Rizky Arini Rizqita Thifal Shalsabilla Rosalinda, s Ruth Anggia Assyera S Rosalinda S Rosalinda S. Rosalinda S. Rosalinda, S. Safira Nurjanah Saniyya Rhomadina Purwanto Sarifah Nurjanah Sarifah Nurjanah Sarinarulita Rosalinda Selaraswati Fajrin Selly Harnesa Putri Septianti, Nur Alifa Shayana Junita Sheila Rizky Nur Hermawan Shintya Devita Maharani Silvianur Silvianur Sita Halimatus Sa’diyah Siti Hajar Siti Hajar Siti Nurhasanah Sophia Dwiratna Sophia Dwiratna N.P. Sophia Dwiratna Nur Perwitasari Sophia Dwiratna, Sophia Souvia Rahimah Sudaryanto Sudaryanto Sudaryanto Zain Sudaryanto Zain Sudaryanto Zein Syifa Henri Azzahra Syifa Unawahi Tati Sukarti Thahira, Aliya Zahra Tita Rialita Totok Herwanto Tri Halimah Unawahi, Syifa Uswah, Umaya Nur Vibi Ledianti Vika Nurafni Handayani Wahyu Kristian Sugandi Wiwik Handayani Yona Qurratu’ain Yudha, Welly Kusuma Yudi Sutresna Zahra Dwiandra Arbuana Zahrah Eza Arpima Zulkarnain, Ellysa Madina Putri Zumi Saidah ‪Irna Dwi Destiana