Claim Missing Document
Check
Articles

The Effectiveness of Al-Quran Memorization Methods for Millennials Santri During Covid-19 in Indonesia Sardjana Orba Manullang; Mardani Mardani; Aslan Aslan
Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2021): Islamic Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/nzh.v4i2.1334

Abstract

This research discussed the effectiveness of memorizing the Koran online for the Muslim millennial generation in Indonesia. The success of memorizing Allah's word for the Muslim generation in the millennial era is greatly influenced by the learning and training system. One aspect of learning is selecting and applying methods that are believed to be useful in memorizing the Koran. To obtain material for discussing this theme, we have conducted a series of data searches through Google Scholar and the Education Research Information Center. After the data is collected, it is then analyzed critically, involving in-depth coding and interpretation systems. The data analysis process begins with an understanding of the problem's theme and is then linked with data that will answer questions before being taken as findings with validity and reliability principles. By paying attention to the literature and publication review data about the effectiveness of the memorization method, it can be concluded that our findings include that the method of memorizing the Koran is practically very useful in learning in the Quran memorization foundation with all the advantages of this online web application. Thus these results will add new knowledge for many parties.
The Effectiveness of Al-Quran Memorization Methods for Millennials Santri During Covid-19 in Indonesia Sardjana Orba Manullang; Mardani Mardani; Aslan Aslan
Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2021): Islamic Education
Publisher : Universitas Pesantren Kh Abdul Chalim Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/nzh.v4i2.1334

Abstract

This research discussed the effectiveness of memorizing the Koran online for the Muslim millennial generation in Indonesia. The success of memorizing Allah's word for the Muslim generation in the millennial era is greatly influenced by the learning and training system. One aspect of learning is selecting and applying methods that are believed to be useful in memorizing the Koran. To obtain material for discussing this theme, we have conducted a series of data searches through Google Scholar and the Education Research Information Center. After the data is collected, it is then analyzed critically, involving in-depth coding and interpretation systems. The data analysis process begins with an understanding of the problem's theme and is then linked with data that will answer questions before being taken as findings with validity and reliability principles. By paying attention to the literature and publication review data about the effectiveness of the memorization method, it can be concluded that our findings include that the method of memorizing the Koran is practically very useful in learning in the Quran memorization foundation with all the advantages of this online web application. Thus these results will add new knowledge for many parties.
Enforcement of the Criminal Act of Trafficking in Women Rendy Arsy Ridho; Siswantari Pratiwi; Mardani
JILPR Journal Indonesia Law and Policy Review Vol 5 No 2 (2024): Journal Indonesia Law and Policy Review (JILPR), February 2024
Publisher : International Peneliti Ekonomi, Sosial dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56371/jirpl.v5i2.229

Abstract

Cases of human trafficking in Indonesia are currently very widespread. Apart from being used as sexual exploitation in Indonesia, the most common cases of human trafficking in Indonesia are cases of prostitution where people are trafficked in providing sexual services that can be ordered online. This of course creates unrest among the wider community. There are so many cases of human trafficking in cyberspace that occur and of course many of these cases have not been revealed because apart from the performance of law enforcement officers, it is also due to the inadequate legal regulations and criminal sanctions in dealing with human trafficking cases in cyberspace. cyberspace. The provisions in Law Number 19 of 2016 concerning Electronic Information and Transactions and Law Number 21 of 2007 concerning the Eradication of the Criminal Act of Human Trafficking do not regulate in detail all aspects regarding sanctions, elements and other matters regarding human trafficking. in cyberspace, both from Law Number 19 of 2016 concerning Electronic Information and Transactions and Law Number 21 of 2007 concerning the Eradication of the Crime of Human Trafficking and it is felt necessary to revise or further refine existing regulations so that later criminal sanctions can be imposed. These regulations can be used as a countermeasure. In this research, researchers try to examine the case of Decision Number 841/Pid.Sus/2019/PN Mdn and Decision Number: 180/Pid.Sus/2016/PN Psp, Decision Number 841 / Pid.Sus / 2019 / PN Mdn and in the research This time, researchers tried to examine the case of Decision Number 841/Pid.Sus/2019/PN Mdn and Decision Number: 180/Pid.Sus/2016/PN Psp, Decision Number 841 / Pid.Sus / 2019 / PN Mdn with the defendant named Mujiono alias Edak is an entrepreneur whose address is Hamlet III, Liberia Village, Kec. Mengkudu Bay District. Serdang Bedagai. The public prosecutor has submitted the defendant to trial on the charge of declaring that the defendant MUJIONO als EDAK has been legally and convincingly proven to have committed a criminal act ", who carried out recruitment, for the purpose of exploiting said person in the territory of the Republic of Indonesia" as regulated and punishable by crime in Article 2 of the Law Number 21 of 2007 concerning Eradication of the Crime of Human Trafficking.
Pertanggungjawaban Pidana Pelaku yang Menjadikan Anak Sebagai Korban Prostitusi Zulham Effendi Lubis; Siswantari Pratiwi; Mardani Mardani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11306

Abstract

Dalam perkembangan menuju dewasa, anak-anak terkadang melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain karena mental dan sikap mereka belum stabil, serta dipengaruhi lingkungan pergaulan. Anak memiliki hak asasi yang sama dengan orang dewasa, yaitu Hak Asasi Manusia (HAM). Tulisan ini mengulas perlindungan hukum bagi anak korban perlakuan tidak semestinya, khususnya anak korban prostitusi. Penelitian ini membahas alasan di balik maraknya pelaku yang menjadikan anak sebagai korban prostitusi dan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan sanksi pada pelaku (Studi Kasus Putusan Nomor 7/Pid-Sus/2022/PT. Btu dan Putusan Nomor 1033/Pid.Sus/2020/PN. Jkt.Utr). Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Kesimpulannya, faktor yang mendorong maraknya pelaku prostitusi anak meliputi kemiskinan, kondisi keluarga tidak harmonis, hilangnya peran orang tua, dan pengaruh orang dewasa sebagai pekerja seks komersial. Faktor penariknya meliputi jaringan kriminal yang mengorganisir industri seks dan merekrut anak-anak, pihak berwenang yang korup, serta praktik pekerja anak termasuk kerja paksa.
Urgensi Pemidanaan Pada Pelaku Kejahatan Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Secara Bersama-Sama Hariyanto Hariyanto; Siswantari Pratiwi; Mardani Mardani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perlindungan hukum terhadap korban kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Laka Lantas Kota Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif empiris dengan fokus pada studi kasus hukum normatif empiris. Data primer diperoleh dari penelitian di Subdit Polres Laka Lantas Kota Gorontalo mengenai perlindungan hukum terhadap korban kecelakaan lalu lintas, sementara data sekunder meliputi bahan hukum primer seperti Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta bahan hukum sekunder seperti buku ilmiah, jurnal hukum, dan pendapat para ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap korban kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Laka Lantas Kota Gorontalo dilakukan melalui dua pendekatan utama. Pertama, upaya preventif dilakukan dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah atau komunitas-komunitas kenderaan, serta pemasangan baliho di setiap jalan. Kedua, upaya represif diterapkan dengan menerapkan restorative justice sebelum membawa kasus ke pengadilan, dan jika tidak ada kesepakatan, proses hukum dilakukan secara terbuka di pengadilan. Selanjutnya, terdapat dua faktor penghambat dalam pemberian perlindungan hukum terhadap korban kecelakaan lalu lintas. Pertama, korban sering kali baru melapor beberapa hari setelah kejadian, menyulitkan proses penyidikan. Kedua, saksi-saksi seringkali enggan memberikan keterangan karena takut dengan proses hukum atau merasa bahwa menjadi saksi hanya akan menambah urusan. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang perlindungan hukum serta peningkatan kerjasama antara pihak kepolisian dengan masyarakat untuk meningkatkan efektivitas perlindungan hukum bagi korban kecelakaan lalu lintas di Kota Gorontalo.
Analisis Penjatuhan Pidana Pada Pelaku Tindak Pidana Mengedarkan Uang Palsu Sebagaimana Diatur Dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang Rommy Widjaja; Siswantari Pratiwi; Mardani Mardani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11342

Abstract

Dalam kehidupan bermasyarakat, masih juga sering ditemui terjadinya beberapa perbuatan melanggar terkait dengan uang sebagai alat pembayaran yang sah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai alat untuk memperlancar pembangunan. Meskipun segala tingkah laku dan perbuatan telah diatur dalam setiap undang-undang. Tentu saja dengan adanya gangguan tersebut maka akan mempengaruhi pula pada kelancaran jalannya pembangunan nasional terutama bagi kalangan bawah yang merupakan pengguna terbesar uang tunai. Masyarakat kalangan bawah yang umumnya hidup dalam kemiskinan harus bertambah menderita akibat tertipu dengan adanya uang palsu. Hal ini tentu akan membuat mereka semakin terjerumus ke dalam jurang kemiskinan. Rumusan Masalah Bagaimana proses terjadinya mengedarkan uang palsu dan perbedaannya dengan Pasal 244 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang membuat uang palsu serta penanggulangannya. Dan Apakah pertimbangan hukum majelis hakim dalam Putusan No. 422/Pid.B/2021/PN. Pal dan Putusan No.351/Pid.B/2023/PN. Jmr telah memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi terdakwa dan masyarakat. Metode Penelitian adalah Yuridis Normatif. Hasil Penelitian: Proses terjadinya mengedarkan uang palsu dan perbedaannya dengan Pasal 245 Kitab Undang-undang Hukum PIdana (KUHP) unsur perbuatan yang dilarang adalah mengedarkan, menyimpan, dan memasukkan ke Indonesia dengan maksud mengedarkan atau menyuruh orang lain untuk mengedarkannya sebagai mata uang atau uang kertas asli.
Diversi Tindak Pidana Narkotika Terhadap Anak Dodi Darjanto; Warasman Marbun; Mardani Mardani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11362

Abstract

Dari berbagai pengertian anak menurut Undang-Undang yang ada di Indonesia tidak ada yang sama dari ukuran batas usia anak, tetapi pada keadaan tertentu dapat dipergunakan mana yang akan di pakai sesuai dengan kondisi seperti pada perkawinan jika anak berusia 19 (Sembilan belas) tahun bagi pria dan sedangkan perempuan berumur 16 (enam belas) tahun menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Bagaimana pertimbangan hakim dalam memutus Putusan Nomor 28/PID.SUS-Anak/2020/PN.Mre dan Putusan Nomor 2/Pid.Sus-Anak/2019/PN Mtr. Metode Penelitian adalah Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Hasil Penelitian adalah Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 angka 12 menyatakan bahwa anak sebagai tunas, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa memiliki peran strategis, ciri dan sifat khusus sehingga wajib dilindungi dari segala bentuk perlakuan tidak manusiawi yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran Hak Azasi Manusia. Bentuk perlindungan hukum bagi anak yang telah ada ialah Diversi, yang tertuang didalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia (PERMA RI) Nomor 4 Tahun 20142 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak. Dimana dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa Diversi Wajib dilaksanakan pada setiap proses hukum.
Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pornografi Melalui Sarana Media Elektronik Audie C. Wibisana; Siswantari Pratiwi; Mardani Mardani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11366

Abstract

Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi (UUP) dan bahkan banyak ketentuan-ketentuan Undang-Undang yang diatur selain daripada yang tertuang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Dalam Kitab Udang-Undang Hukum Pidana tidak menyebutkan secara eksplisit yang dimaksud dengan pornografi, hal tersebut jauh berbeda dengan UUP yang merinci pornografi secara limitative, bahkan secara terbuka, yang dikatakan sebagai terbuka adalah hakim boleh menambahkan ketentuan pornografi selain yang telah disebutkan dalam UUP, hal tersebut bisa terjadi ketika kalimat yang merinci bentuk-bentuk pornografi terdapat kalimat “atau pesan lainnya. Bagaimana efektifitas penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana pronografi dengan cara membuat dan menyebarkan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan kesusilaan. Metode Penelitian yang digunakan adalah Dalam melakukan penelitian kiranya diperlukan untuk menguraikan cara untuk melakukan penelitian, dalam penelitian tesis ini metode yang akan digunakan adalah yuridis normatif. Hasil Penelitian adalah Melalui efektifitas penegakan hukum yang baik akan terciptanya kepastian hukum yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi korban adalah solusi dalam menyelesaikan permasalahan hukum tindak pidana pornografi dengan cara membuat dan menyebarkan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan pornografi. namun perlu diingat bahwa efektifitas penegakan hukum tidak hanya memastikan sanksi pemidanaan dan denda terhadap pelaku Tindak Pidana pornografi.  
Pengangkatan Anak Dalam Perspektif Hukum Islam Mardani
Binamulia Hukum Vol. 8 No. 2 (2019): Binamulia Hukum
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37893/jbh.v8i2.344

Abstract

Penelitian ini membahas tentang motivasi, tujuan, jenis, syarat, prinsip, status hukum, dan akibat hukum pengangkatan anak dalam perspektif hukum Islam dengan pendekatan studi kasus di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Ada beberapa alasan seseorang mengajukan penetapan permohonan pengangkatan anak, yaitu karena orang tua belum dikaruniai anak, karena orang tua kandung tidak mampu secara ekonomi untuk membiayai anaknya. Kasus permohonan penetapan anak di Pengadilan Agama Jakarta Pusat sejak tahun 2000-2015 terdapat dua kasus, yaitu kasus Nomor Register 08/Pdt.P/2011/PAJP dan Penetapan Nomor 036/Pdt.P/2010/PAJP. Penetapan Pengadilan Agama Nomor 08/Pdt.P/2011/PAJP dan Penetapan Nomor 036/Pdt.P/2010 sudah sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Prospect for Settlement of Sharia Insurance Disputes Through The Indonesian National Sharia Arbitration Board Hartati, Sawitri Yuli; Windiani, Arovah; Mardani, Mardani
Jurnal Dinamika Hukum Vol 24, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jdh.2024.24.1.4207

Abstract

The contract between sharia insurance companies and policyholders is based on sharia principles, namely helping each other to protect each other. However, if disputes still occur,a resolution can be reached through mediation, sharia arbitration, and the courts. The problem in this research is how practices and obstacles resolve sharia insurance disputes through sharia arbitration institutions and how, ideally, arrangements in sharia insurance cases through sharia arbitration institutions can be resolved. The research methods used an analytical perspective, namely an investigation aiming to provide an overview or formulate a problem according to existing circumstances/facts. So it is necessary to revise the Arbitration and Alternative Dispute Resolution Law (1999), especially Article 61, Article 62, Article 63, Article 64, and Article 65, to regulate the scope, duties, and functions of sharia arbitration by considering the use of virtual arbitration processes in developing sharia arbitration as a special, authoritative, and independent arbitration forum.Keywords: Dispute Resolution; Sharia Arbitration; Sharia Insurance.
Co-Authors Abdan Rahim, Abdan Adiyono Adiyono Adiyono Ahmad Fauzan Alaagapedo Eben Ezer Alfian, Rika Alfonico Hirohito Ali Maftuuh Mutaqiin Ali Ridlo Almakki, M. Arsyad Almas Shafira Mayzahira Anis Syamsu Rizal Apriyanti Apriyanti Aqil Dhiya Ulhaq Aslan Aslan Aslan Aslan Asri, Meidi Atha, Nasruddin Audie C. Wibisana Chrisanto, Eka Yudha Cita Citrawinda Noerhadi Dewi Anggraini, Mega Dewi Kusumaningsih Dodi Darjanto Dwi Sogi Sri Redjeki Elliya, Rahma Elvania, Dewa Ayu Neli Eshariyani, Eshariyani Furqoni, Prima Dian Halim Zaini, Halim Hariyanto Hariyanto Hartanto Hartanto Hartati, Sawitri Yuli Hartono Widodo Hasan Mustofa Al-Baihaq Husnusyaziah, Husnusyaziah Irwan Irwan Jupriadi Jupriadi Keswara, Umi Romayati Kusnadi M. Iman Santoso M. Rasuli Mardeli, Iis Mardiani, Wiwin Mas Diding Eki Sukmadadi Mohamad Jaenudin Muhamad Musonif Muhammad Ichsan Murendah Tjahyani Mutiarany Nepiana, Nurul Nirwanto Nirwanto, Nirwanto Noprianti, Noprianti Novikasari, Linawati Nurhidayah Nurhidayah Palupi, Antika Prabowo, Rhesa Yusuf Prabowo, Sukma Prasetyono Hendriarto Pratiwi, Siswantar Qonitah Elghina Dzakiyyah Kamilah R. Jossy Belgradoputra Rahmi, Agustina Rara Mutia Rasuna Rasuna, Rasuna Rendy Arsy Ridho Riska Wandini, Riska Rita, Desi Risna Rizwan, Al Khairul Rochyana, Amir Rachman Romdani Rommy Widjaja Rosyanto, Diding Tri S Siswanto Saefullah Saefullah Safitri, Aida Sardjana Orba Manullang Sari, Husna Selvianti, Utari Aditia Setiawati Setiawati Siswantari Pratiwi Siswantri Pratiwi Siti Khoiriah Soekmana Soma Suci Fathia Suharto, Ambarwati Sutrisno, Sutrisno Tri Kusmita Triyono, Taufiq Hidayat Veithzal Rivai Zainal Warasman Marbun Windiani, Arovah Wisnu Nugraha Yesi Mutia Basri Yessy Kusumadewi Yulyani, Vera Yuniarti Yuniarti Zefri Zefri Zulham Effendi Lubis Zulhijra, Zulhijra