Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Level Soy Milk Waste (SMW) Terhadap Produktivitas Ayam Pejantan Buras Nining Haryuni; Binti Khopsoh
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 9 No 2 (2024): Volume 9 Nomor 2, Mei 2024
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/briliant.v9i2.1615

Abstract

This biological research aims to obtain the best level of soy milk waste (SMW) in improving the productivity of native chicken roosters. The object of this biological research is 20 native chicken roosters aged 85 weeks with chicken weights ranging from 2.70 – 3.0 kg in healthy condition. The design used in this biological test was a completely randomized design (CRD) with 5 SMW levels and repeated 4 times for each level. Statistical analysis shows that SMW as an alternative feed ingredient for male free-range chickens has a very significant effect (P<0.01) in reducing feed consumption and increasing semen production but has no significant effect (p>0.05) on mortality and Rooster weight gain. The average consumption of native chicken roosters from 107.50 - 118.17 g/bird/day; mortality 0.00%; PBB 19.11- 20.89 g/head/day; cement production 0.73- 1.19 ml. The results obtained from biological tests on native chicken roosters can be concluded that the use of soy milk waste (SMW) can improve the productivity of native chicken roosters. The best level of SMW use in improving the productivity of native chicken roosters is 15%.
Economic Feasibility Analysis of Cattle Fattening Business Case Study at Lembu Handhini Farm in Blitar Regency, East Java Province, Indonesia M. Rizal Fanani; Nining Haryuni; Lestariningsih Lestariningsih
Journal of Development Research Vol. 7 No. 2 (2023): Volume 7, Number 2, November 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jdr.v7i2.208

Abstract

The purpose of this study was to determine the feasibility level of beef cattle business at Lembu Handini Farm, which is located in Sumber Village, Sanan Kulon District, Blitar Regency, East Java. This research is a case study with a descriptive quantitative approach. The data collected during the next study were analyzed quantitatively and then described. The material used in this research is primary data and secondary data. Primary data was obtained through interviews and direct observation at Lembu Handini Farm. Secondary data is obtained from research reports or from relevant agencies related to the theme of this research. The results obtained in this study are the profits obtained per month by raising 6 beef cattle of Rp. 9,124,250 with an R/C value of 1.04. Based on the analysis, it can be concluded that the beef cattle fattening business at Lembu Handini Farm is still feasible in terms of business sustainability.
Evaluasi Pemanfaatan Tepung Maggot dalam Pakan terhadap Performa Ayam Joper Putra azis Guntari; Lestariningsih lestariningsih; nining haryuni
Journal of Science Nusantara Vol 2 No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v2i2.349

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi pakan,pertambahan bobot badan,rasio konversi pakan dan mortalitas pada ayam joper dengan subtitusi tepung maggot. Dunia peternakan memiliki peran penting dalam proses pembangunan seiring perkembangan sektor peternakan yang semakin baik. Salah satu usaha peternakan yang memiliki prospek cerah adalah peternakan ayam kampung super. Ayam kampung super dalam pemeliharaannya membutuhkan pakan yang berkualitas dalam rangka pemenuhan nutrisi untuk memberikan hasil optimal. Namun pada umumnya peternak unggas menggunakan pakan komersial yang harganya relatif lebih mahal karena itu dibutuhkan alternatif lain dalam pemenuhan ketersediaan pakan untuk ransum. Salah satu upaya mengatasi masalah pakan dengan memanfaatkan ketersediaan maggot yang diolah menjadi tepung sebagai alternatif pakan pada peternakan unggas. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 ekor ayam kampung super umur 6 minggu dengan pakan yang tepung manggot level yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Pakan perlakuan dalam penelitian ini adalah P0: tepung maggot 0%, P1: tepung maggot 25% P2: tepung maggot 50% dan P3: tepung maggot 100%,Sedangkan perubahan yg diamati adalah konsumsi pakan, rasio konversi pakan, pertambahan bobot badan dan mortalitas ayam joper . Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat tepung maggot dalam pakan memberikan pengaruh tidak nyata ( P>0,05 ) terhadap peningkatan pertambahan bobot badan, dan rasio konversi pakan tetapi memberikan pengaruh nyata pada konsumsi pakan. Berdasarkan hasil dari penelitian disimpulkan bahwa pemanfaatan tepung maggot dalam pakan dapat meningkatkan performa ayam joper. Performa terbaik didapatkan pada pakan perlakuan dengan campuran tepung maggot 100%.
Pengaruh Waktu Sangrai Terhadap Kadar Air, Konsentrasi Aflatoksin dan Kualitas Fisik Jagung untuk Pakan Ternak Ahmad Tamam Nahroni; Nining Haryuni; Yuniar Alam
Journal of Science Nusantara Vol 3 No 3 (2023): Volume 3, Nomor 3, September 2023
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v3i3.1177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu sangrai terhadap kadar air, konsentrasi aflatoksin dan kualitas fisik jagung untuk pakan ternak. Metode yang digunakan adalah penelitian laboratorium yang didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan waktu pemanasan (0, 10, 15, 20 dan 25 menit) dan tiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Suhu pemanasan dalam metode sangrai pada penelitian ini adalah 800C. Berdasarkan analisis statistik didapatkan bahwa waktu pemanasan pada metode sangrai memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0.01) terhadap penurunan (kadar air jagung dan konsentrasi jamur) dan peningkatan kualitas jagung yang meliputi warna, aroma dan tekstur. Kadar air yang didapatkan pada penelitian ini berkisar antara 12,28-23,88%; konsentrasi aflatoksin berkisar 37,75-289,75ppb; skor kualitas warna jagung berkisar antara 1,00-2,00; skor kualitas aroma berkisar antara 1,00-3,00; dan skor kualitas warna berkisar antara 1,00-3,00. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa lamanya waktu sangrai pada jagung yang berjamur dapat menurunkan konsentrasi aflatoksin dan meningkatkan kualitas fisik jagung. Lamanya proses sangrai yang terbaik untuk meningkatkan kualitas jagung yang telah berjamur pada suhu 800C adalah 25 menit.
Pengaruh Level Air Rebusan Daun Kelor (Moringa Oliefera) Terhadap Kualitas Intrinsik Telur Ayam Selama Penyimpanan di Suhu Ruang Yuvita Mulia Wurandani; Nining Haryuni; Yuniar Alam
Journal of Science Nusantara Vol 3 No 3 (2023): Volume 3, Nomor 3, September 2023
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v3i3.1179

Abstract

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah mengetahui samapai sejauh mana pengaruh dari air rebusan daun kelor (Moringa oliefera) dalam mempertahankan kualitas intrinsikdari telur ayam yang disimpan selama 14 hari dalam kondisi suhu ruang. Penelitian laboratorium ini dilakukan pada kondisi suhu ruang selama 14 hari dengan desain yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakukan (0, 5, 10, 15 dan 20 g/lt) dimana tiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali ulangan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa level air rebusan daun kelor (Moringa oliefera) memberikan efek yang berbeda nyata (p<0,05) terhadap IKT, IPT, berat jenis, HU dan tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap penyusutan bobot. Penyusutan bobot telur yang didapatkan pada penelitian ini berkisar antara 1,76 -1,97 g/butir; nilai HU berkisar 54,64-77,92; IKT berkisar 0,247-0,270; IPT berkisar 0,02-0,04; dan berat jenis berkisar 0,989-1,002g/ml. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa telur ayam yang direndam menggunakan air rebusan daun kelor (Moringa olifera) dapat meningkatkan kualitras intrinsik telur selama penyimpanan di suhu ruang. Dosis daun kelor (Moringa olifera) yang terbaik untuk meningkatkan kualitas intrinsik telur ayam sebesar 10g/lt.
Dampak Perendaman Pada Air Rebusan Daun Bidara (Ziziphus Mauritiana) Terhadap Kualitas Intrinsik Telur Ayam Pada Penyimpanan Suhu Ruang Lutvi Aldila; Nining Haryuni; Yuniar Alam
Journal of Science Nusantara Vol 3 No 3 (2023): Volume 3, Nomor 3, September 2023
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v3i3.1181

Abstract

Telur merupakan produk ternak unggas yang memiliki sumber protein baik untuk dikonsumsi oleh manusia. Ketersediaan telur ayam yang melimpah dan permintaan pangan sumber protein yang tinggi memerlukan suatu inovasi untuk menjaga quality assurance dari telur ayam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak perendaman menggunakan air rebusan daun bidara (Ziziphus mauritiana) terhadap Kualitas Intrinsik Telur Ayam pada Penyimpanan Suhu Ruang. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan level penggunaan daun bidara (0, 5, 10, 15, dan 20 g/lt air) dan diulang sebanyak 4 kali ulangan untuk tiap perlakuan. Analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan level daun bidara memberikan dampak yang sangat nyata (P<0,01) dalam mempertahankan kualitas intrinsik telur ayam yang disimpan pada suhu ruang selama 14 hari. Penyusutan bobot telur yang didapatkan berkisar antara 1,64-1,91 %; HU berkisar 46,55-81,73; indeks kuning telur berkisar 0,14-0,30; dan indeks putih telur berkisar 0,02-0,04. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perendaman telur ayam menggunakan air rebusan daun bidara (Ziziphus mauritiana) dapat digunakan untuk mempertahankan kualitas intrinsiknya yang disimpan pada suhu ruang selama 14 hari. Pemberian level air rebusan daun bidara yang terbaik didapatkan pada level pemberian sebesar 10 g/lt air.
Pengaruh Suhu Pemanasan Metode Sangrai Terhadap Peningkatan Kualitas Fisik dan Penurunan Konsentrasi Aflatoksin Pada Jagung Mohamad Rouf Rozaqi; Nining Haryuni; Yuniar Alam
Journal of Science Nusantara Vol 3 No 3 (2023): Volume 3, Nomor 3, September 2023
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jsnu.v3i3.1187

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui suhu yang tepat pada pemanasan menggunakan metode sangrai dalam meningkatkan kualitas fisik dan menurunkan konsentrasi aflatoksin pada jagung yang berjamur. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode riset dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan suhu pemanasan (0, 80, 90, 100 dan 110 0C) dimana setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan level suhu pemanasan pada saat sangrai memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) dalam menurunkan kadar air jagung dan konsentrasi aflatoksin; dan meningkatkan kualitas jagung (warna, aroma dan tekstur). Rataan kadar air yang didapatkan dalam penelitian ini berkisar antara 8,13-19,28%; konsentrasi aflatoksin berkisar 14,23-459,00 ppb; skor warna berkisar 1,00-2,00; skor aroma berkisar 1,00-3,00; skor tekstur berkisar 1,00-3,00. Berdasarkan dari hasil penelitian disimpulkan bahwa peningkatan suhu pada saat pemanasan menggunakan metode sangrai dapat meningkatkan kualitas fisik dan menurunkan konsentrasi aflatoksin pada jagung yang telah berjamur. Suhu yang terbaik untuk proses sangrai sebesar 110 0C.
Pengaruh Tipe Kandang (Closed House dan Open House) dan Umur Ayam terhadap Tingkat Keuntungan Usaha Ayam Petelur Agung, Fajar Agung; Haryuni, Nining; Lestariningsih, Lestariningsih
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v9i1.2755

Abstract

This study aimed to determine the effect of the type of cage and the age of the chickens on the profits of the laying hens business. The research was conducted from January to March 2022 at Buana Intan Sejati Farm, which is located in Kawedusan Village, Ponggok District, Blitar Regency. This study used 2000 laying hens using a 2x5 factorial completely randomized design (CRD). The first factor is the type of cage (K) which in this study used a close house type cage and an open house type cage. The second factor is the age of the chicken (U) which consists of 3 types of age, namely 33, 50 and 79 weeks. The results of statistical analysis showed that the type of cage gave a very significant effect (p<0.01) on production costs, revenues, profits and R/C; chicken age has a very significant effect (p<0.01) on revenue, profit and R/C; and the interaction between the two factors has a very significant effect (p<0.01) on revenue, profits and R/C. The conclusion of this study is that the type of cage and the age of the chickens have an effect on the profits of laying hens. The best interaction was found in close house cages and 33 weeks old chickens with a profit of IDR. 10,319,700,-/1000 heads/month and the R/C value is 1.3477
Evaluasi Performa Produksi Ayam Petelur Sistem Closed House di UD. Supermama Farm Banyuwangi Hasanah, Niswatin; Kustiawan, Erfan; Nurkholis, Nurkholis; Prasetyo, Budi; Amalia, Rizki; Bahri, Abdul; Haryuni, Nining
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v8i2.3791

Abstract

Secara umum ayam petelur asli Indonesia berasal dari hutan liar yang dipelihara untuk diambil kebutuhan telurnya. Ayam petelur merupakan ternak yang dikhususkan untuk menghasilkan telur konsumsi. Performa produksi telur dapat berproduksi secara maksimal dengan memperhatikan aspek- aspek pokok dan menerapkannya dengan baik. Aspek yang perlu diperhatikan yaitu manajemen pemeliharaan yang baik, sistem perkandangan yang baik, manajemen pakan dan nutrisi yang mencukupi, manajemen air dan program kesehatan. Tujuan dari pengamatan ini adalah Mengevaluasi performa produksi ayam petelur pada kandang closed house di UD. Supermama Farm Banyuwangi. Pelaksanaan pengamatan dilakukan selama 2 bulan mulai tanggal 1 oktober 2022 sampai dengan 30 November 2022. Lokasi pengamatan dilaksanakan di peternakan ayam petelur sistem kandang closed house UD. Supermama Farm Banyuwangi di Dusun Mojoroto Desa Tegalsari Kecamatan Tegalsari RT 04 RW 02 Kabupaten Banyuwangi. Alat yang digunakan yaitu kandang closed house, recording, tempat pakan, tempat air minum, tandong, gerobak dorong untuk mengangkut telur, pakan, timbangan, dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah ayam petelur fase layer strain Lohman Brown berumur 24 minggu sampai dengan 30 minggu sebanyak 2311 ekor dari total populasi kandang satu sebanyak 4.000 ekor dan total populasi keseluruhan 62.000 ekor. Hasil dari pengamatan yang dilakukan yaitu rata-rata konsumsi pakan yaitu sebesar 117,0 gram/butir. Hen Day Production yaitu sebesar 90,06%. Egg Weight yaitu 58,75 gram/butir. Feed Egg Ratio (FER) sebesar 2,2. Mortalitas atau tingkat kematian rata-rata sebesar 0,6%. Dapat disimpulkan bahwa manajemen pemeliharaan sudah tergolong baik dan penggunaan kandang closed house dapat meningkatkan tingkat performa dengan menjaga manajemen dan memperhatikan faktor-faktor pemeliharaan dengan baik.
Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Kualitas Fisi k Silase Kulit Kentang (Solanum tuberosum) Adi Putra, Febriyan; Lidiyawati, Anna; Haryuni, Nining
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v8i2.2846

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk bagaimana pengaruh waktu fermentasi terhadap kualitas fisik silase kulit kentang (Solanum tuberosum) yang meliputi uji pH,warna, aroma, dan tekstur. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pakunden Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Jawa Timur selama satu bulan pada bulan Juni. Bahan yang digunakan adalah kulit kentang yang di dapat di tempat pengumpasan kentang daerah Pakunden, EM4, molases, pollard. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen berdasarkan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan empat ulangan dan dilanjutkan dengan uji Duncan's Multiple. Hasil penelitian ini menunjukkan rata – rata pH P0 (4,22 ± 0,12), P1 (4,05 ± 0,05), P2 (4,00 ± 0,08), P3 (4,02 ± 0,28), P4 (4,10 ± 0,08), kemudian dari variabel keberadaan jamur tidak terdapat keberadaan jamur disetiap perlakuan. Dari hasil uji organoleptik menunjukan dari variabel warna P0 (3,14 ± 0,16), P1 (2,96 ± 0,13), P2 (2,95 ± 0,06), P3 (2,95 ± 0,15), P4 (2,89 ± 0,08), dari variabel bau P0 (3,11 ± 0,06), P1 (3,12 ± 0,03), P2 (3,03 ± 0,03), P3 (3,05 ± 0,05), P4 (3,10 ± 0,05), dari variabel tekstur P0 (4,00 ± 0), P1 (3,92 ± 0,03), P2 (3,87 ± 0,08), P3 (3,85 ± 0,08), P4 (3,88 ± 0,10). Dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa lama fermentasi tidak berpengaruh terhadap warna, bau, tekstur, pH, dan jamur (P>0,05). Hal ini disebabkan rendahnya kandungan WSC (water soluble carbohtdrate) dan LAB (Lactic Acid Bacteria) sehingga proses ensilase berjalan lambat. pH silase pada umur simpan 28 hari menunjukkan angka 4,1 yang menindikasikan bahwa proses silase berjalan dengan baik.