Claim Missing Document
Check
Articles

Gambaran Histopatologi Epitel Transisional Kolorektal pada Pasien Hemoroid Indri Seta Septadina; Fifi Veronica
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis. Hemoroid terdiri dari tipe hemoroid interna, eksterna, dan campuran yang dapat ditentukan melalui pemeriksaan histopatologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik histopatologi pada penderita hemoroid di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Dari 28.241 arsip pasien yang diperiksa di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada tahun 2009-2013, diperoleh 97 sampel hemoroid yang memenuhi kriteria inklusi. Angka kejadian hemoroid di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada tahun 2009-2013 adalah 0,34%. Hemoroid lebih banyak ditemukan pada laki-laki (64,95%) dan paling sering terjadi pada kelompok usia 39-46 tahun(27,84%). Karakteristik histopatologi berdasarkan tipe hemoroid yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini adalah hemoroid eksterna (49,49%), diikuti dengan hemoroid interna (26,80%), dan hemoroid campuran (23,71%). Angka kejadian hemoroid di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada tahun 2009-2013 adalah 0,34%. Hemoroid eksterna merupakan tipe hemoroid yang paling sering ditemukan pada pemeriksaan histopatologi hemoroid.
Struktur Anatomi Wajah Terhadap Gigi Kaninus Maksila Indri Seta Septadina
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 4 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i4.2723

Abstract

Posisi gigi kaninus sangat penting dalam susunan gigi tiruan karena memberikan dukungan jaringan pada sudut mulut dan posisinya sebagai titik lengkung gigi. Lebar ujung intercanine (ICTW) perlu diperhatikan secara lengkap dalam hal estetika gigi tiruan karena dari gigi kaninus dapat memberikan informasi berharga untuk memilih ukuran gigi anterior atas. Evaluasi struktur anatomi wajah seperti lebar distal permukaan kaninus (WDC), terkait dengan landmark wajah termasuk lebar interalar (IAW), lebar intercommissural(ICoW), dan jarak antara garis proyeksi kiri dan kanan diambil dari dalam canthus mata pada alae hidung (DPICa) juga memiliki keterkaitan terhadap gigi caninus sebagai pertimbangan tenaga kesehatan dalam membuat gigi tiruan.
HubunganIndeks Massa Tubuhdengan Range of Motion Sendi Panggul dan Fleksi Lumbal pada Siswa Laki-Laki SMA Xaverius 1 Palembang Muhammad Ma'ruf Agung; Tri Suciati; Indri Seta Septadina
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 2 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v50i2.8546

Abstract

Range of Motion (ROM) merupakan ukuran gerak yang tersedia pada sendi untuk pergerakan antar-segmental tertentu. Nilai ROM menggambarkan fleksibilitas suatu sendi. Semakin besar nilai ROM dari suatu sendi, maka semakin rendah pula kemungkinan sendi dapat mengalami cedera.Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan ROM adalah adanya peningkatan IMT (Indeks Massa Tubuh) pada seseorang akibat adanya akumulasi beban yang berlebihan. Bila peningkatan nilai IMT terjadi pada remaja, maka resiko terjadinya patah tulang khususnya sendi yang menopang tubuh seperti sendi panggul dan lumbal akan meningkat bahkan bila dibiarkan kelebihan berat badan akan meningkatkan resiko penyakit degeneratif pada sendi. Hal ini melatarbelakangi untuk dilakukannya penelitian tentang hubungan Indeks Massa Tubuh pada siswa laki-laki Sekolah Menengah Atas Xaverius 1 Palembang dengan nilai Range of Motion sendi panggul dan fleksi lumbal. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan menggunakan desain potong lintang. SampelpenelitianiniadalahsebagiansiswaSekolahMenengahAtasXaverius 1 Palembang kelas X, XI, dan XII. Total dari subjek penelitian adalah 84 siswa.TerdapatIMT normal (42 siswa), obesitas (15 siswa), Overweight (23 siswa), danUnderweight (4 siswa).Terdapathubungan signifikanIMT dengan ROM sendi panggul dan fleksi lumbal (endorotasi panggul p value 0,032, eksorotasi panggul p value 0,000, abduksi panggul p value 0,007, adduksi panggul p value 0,031, fleksi panggul p value 0,000, ekstensi panggul p value 0,028, dan fleksi lumbal p value 0,000). Terdapathubungansignifikan IMT dengan ROM sendi panggul dan fleksi lumbal.
Factors Affecting Low Back Pain (LBP) among Public Transportation Drivers Muhammad Arma; Indri Seta Septadina; Legiran Legiran
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 51, No 4 (2019): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v51i4.10240

Abstract

Low back pain (LBP) is one of the most common health problems among public transportation drivers. On the average, public transportation drivers has 12 hours working time per day with prolonged static sitting position so that it can cause problems such as muscle and spine pain in the lower back area. This study was conducted to analyze what factors affect LBP the most among public transportation drivers in Palembang. This analytic observational reasearch is using cross sectional design and incidental sampling technique. Subject of the research is 60 public transportation drivers in Palembang. LBP is measured with Nordic Questionnaire and the other factors is measured with self identity questionnaire, Perceived Stress Scale and anthropometric measurement. Data is analysed with Chi-Square method and logistic regression analysis. Thirty seven drivers (61,7%) of 60 drivers complained about LBP. There is significant association of LBP with age (p=0.044), BMI (p=0.006), working period (p=0.037), working time (p=0.040), and smoking (p=0.016), but no significant association with waist circumference (p=0.111), pelvis height (p=0.066), psychosocial stress (p=0.229), and family history(p=0.443). Multivariate analysis with logistic regression showed that BMI is associated with LBP (p=0.002). There is significant association between LBP with age, BMI, working period, working time, and smoking. BMI has a greater association with LBP. 
Perubahan Anatomi Bola Mata pada Penderita Diabetes Mellitus Indri Seta Septadina
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 47, No 2 (2015): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v47i2.2757

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme, baik secara genetis maupun klinis, bermanifestasi dengan hilangnya tolerensi karbohidrat. Diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerotik dan penyakit vaskular mikroangiopati, dan neuropati . Mikroangiopati merupakan komplikasi vaskular jangka panjang yang sering ditemukan. Defek pada pembuluh-pembuluh darah kecil ini dapat menyebabkan kerusakan pada banyak jaringan terutama pada mata. Salah satu jaringan yang sering mengalami kerusakan adalah retina. Kerusakan pada retina akibat mikroangiopati diabetes dinamakan retinopati diabetes. Retinopati diabetes dapat didefinisikan sebagai adanya lesi mikrovaskular pada retina pasien dengan diabetes. Kerusakan retina pada retinopati diabetes menyebabkan menurunnya fungsi makula. Makula atau macula lutea merupakan proporsi posterior retina yang kaya akan pigmen xantofil dan sel-sel fotoreseptor, khususnya sel kerucut
Inflammatory Indicators and Radiological Features of Vertebral Column Weaving Craftsmen Indri Seta Septadina; Rulan Adnindya; Tri Suciati; Hanna Marsinta Uli
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 52, No 1 (2020): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v52i1.11430

Abstract

Static sitting conditions in the weaving craftsmen for a long time can cause negative effects in terms of health, especially in musculoskeletal complaints such as muscle pain, spinal pain, and cramps. Complaints of musculoskeletal disorders need to be treated well because if the pain is left it can spread to the extremities, and increase the risk of other diseases. This study was conducted to determine the effects of musculoskeletal disorders (MD) on weaving craftsmen in Palembang to radiologic features of the vertebral column, and inflammatory indicators. The research is an observational analytic study with a cross-sectional design. The population of this research is 30 public weaving craftsmen in Palembang. The variables studied were age, working time, radiologic features by X-Ray examination. Low Back Pain (LBP) was identified from a Nordic questionnaire whereas other factors were measured using a self-data questionnaire. Data were analyzed using the Chi-square method. The results of the analysis of the difference in low back pain based on radiological images (X-ray) found that there was no significant difference between the mean low back pain scores based on the radiological picture (p-value = 0.641) P> ?. The results of the correlation analysis of low back pain with degrees of disability found that there was no significant correlation between low back pain with CRP (p-value = 0.780) p> ?, with a Correlation Coefficient (r) = -0.53 meaning the strength of the correlation between low back pain with SRT category is very weak with negative correlation direction.
Pola Sidik Bibir pada Suku Palembang Berdasarkan Jenis Kelamin Nadya Aviodita; Legiran Legiran; Indri Seta Septadina
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 49, No 4 (2017): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v49i4.8522

Abstract

Sumatera Selatan yang merupakan bagian dari Indonesia dikenal dengan keanekaragaman individu dengan ciri khas masing-masing yang unik pada setiap sukunya, diantaranya suku Palembang. Ciri khas tersebut salah satunya dapat dilihat dari pola sidik bibir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan pola sidik bibir antara laki-laki dan perempuan pada suku Palembang. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional deskriptif potong lintang. Sebanyak 140 subjek penelitian yang berasal dari suku Palembang diwilayah kota Palembang diambil pola sidik bibirnya. Pengambilan dilakukakan dengan penggunaan pewarna bibir yang selanjutnya ditempelkan pada selotip transparan. Sidik bibir yang dianalisis pada bagian pertengahan bibir bawah dengan lebar 10 mm menggunakan klasifikasi Suzuki dan Tsuchihashi. Pola yang dianalisis berupa pola berpotongan, pola retikuler, garis vertikal, garis bercabang, dan bentuk lainnya. Pola sidik bibir tipe IV (23,6%) merupakan pola sidik bibir yang paling banyak muncul pada laki-laki dan tipe I’ (24,3%) paling banyak muncul pada perempuan. Pola tipe I (11,4%) paling sedikit ditemuakan pada perempuan dan pola tipe V (7,9%) paling jarang ditemukan pada laki-laki. Pola tipe vertikal sebagian lebih banyak ditemukan pada perempuan dan pola tipe retikuler lebih banyak ditemukan pada laki-laki.
Prinsip Penatalaksanaan Dislokasi Sendi Temporomandibular Indri Seta Septadina
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 47, No 1 (2015): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v47i1.2744

Abstract

Mekanisme dislokasi sendi temporomandibular bervariasi tergantung pada jenis dislokasi seperti dislokasi akut, kronis menahun, dan rekuren kronis. Mekanisme tersebut sangat berhubungan dengan struktur dan fungsi sendi temporomandibular yaitu sebagai sistem pengunyahan yang dinamis. Pemahaman yang komprehensif terhadap proses patologi penting untuk penatalaksanaan semua jenis pergeseran kondilus mandibularis dari posisi normalnya pada fossa glenoid. Perawatan yang lebih kompleks dan invasif mungkin tidak serta merta menjadi pilihan dan memberikan hasil yang terbaik. Oleh karena itu pendekatan konservatif harus dimaksimalkan dan dimanfaatkan dengan tepat sebelum dilakukan teknik bedah yang lebih invasif.
Pirani Score Difference in CTEV Patients Treated with Ponseti’s Serial Cast in RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang Davin Caturputra Setiamanah; Nur Rachmat Lubis; Indri Seta Septadina
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 52, No 1 (2020): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v52i1.11427

Abstract

Congenital talipes equinovarus (CTEV) is a congenital deformity involving calcaneo-navicular complex. It is best understood with mnemonic CAVE which includes cavus, adduction, varus, and equinus of the foot. Ponseti’s method, the gold standard of treating CTEV, includes strapping and tapping technique, manipulation, serial casting, and functional therapy. The purpose of this study is proving that there is a significant Pirani score difference in CTEV patients treated with Ponseti’s serial casts. It is an observational study with time series design. Observation and evaluation to the CTEV patients were conducted during the period of August-December 2017 at The Orthopedics Clinic in RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. All the data were analyzed with Wilcoxon test using IBM SPSS version 24. Total 14 CTEV feet were treated with Ponseti method. From all of the 7 patients, four were females (57.1%) and three were males (42.9%). Every patient had bilateral deformity and less than a year in age. Mean Pirani score of the study group after the second plaster cast were 3.78 ± 2.05 for the left feet and 4.07 ± 1.66 for the right feet. Mean post-treatment Pirani score of the study group, respectively left and right feet, were 0.57 ± 0.60 and 0.28 ± 0.39. Total 92% of the feet were treated successfully by Ponseti’s serial casts. There is a significant difference in Pirani score before and after the treatment of CTEV using Ponseti’s serial casts (p < 0.05).
Penilaian Sensitivitas Makula Pada Pasien Diabetes Melitus Dengan MetodePhototest Recovery Time Test Ramzi Amin; Indri Seta Septadina; Ashita Hulwah A
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 1 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i1.2679

Abstract

Angka kejadian diabetes melitus di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya sehingga angka mortalitas akibat komplikasi diabetes melitus pun meningkat. Salah satu komplikasi dari diabetes melitus (DM) adalah makulopati diabetes. Pada makulopati diabetes akan terjadi penurunan sensitivitas makula. Penurunan sensitivitas makula dapat dinilai dengan menggunakan metode photostress recovery time test. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai rata-rata photostress recovery time (PRT) pada pasien DM. Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan pada pasien DM di RSUP Moh. Hoesin Palembang pada bulan September sampai Desember 2013. Besar subjek penelitian yang didapat adalah 24 orang pasien DM, yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 15 orang perempuan dengan jumlah mata yang diteliti sebanyak 48 mata. Rata-rata PRT pada pasien DM dengan retinopati diabetes adalah 50 detik (SD ±18,318). Rata-rata PRT pada pasien dengan makulopati diabetes adalah 60,83 detik (SD ± 19,783). Kedua mata yang mengalami retinopati diabetes maupun makulopati diabetes memiliki nilai PRT yang lebih panjang dibandingkan dengan pasien DM tanpa retinopati diabetes maupun makulopati diabetes.
Co-Authors Abdusallam Adawiyah, Al Ahda Adelia Fara Adelien, Adelien Adipputra, Ricky Fajar Aditiawati Aditiawati Aditiawati Adnindya, Msy Rulan Agita Diora Fitri Agita Diora Fitri Alvin Masaiz Amanda Moeza Fadillah Amardeep Kaur Kaur Singh Ananingsih, Esti Sri Annisa Hasyrahim Redha Annisa Hasyrahim Redha Antarini Idriansari, Antarini Ardesy Melizah Kurniati Ariesta, Nisrina Arya Prasetya Arya Prasetya Beumaputra Ashita Hulwah A Astri Rizky Andini Astri Rizky Andini Atriani, Delvy Bellinda Dwi P Bellinda Dwi P Bintang Arroyantri Prananjaya Citta Aliyah, Sania Dalilah Dalilah Davin Caturputra Setiamanah Desi Oktariana Desi Oktariana Devitania Azzahra Devitania Azzahra Devy Puspita Sari Dwi Budi Santoso Eddy Roflin Eka Febri Zulissetiana Eka Febri Zulissetiana Eka Febri Zulissetiana Elpita Miftahul Jannah Elsya Mulyani Emma Novita Esty Risa Mubarani Esty Risa Mubarani Evi Lusiana Fachmi Idris Fanseca Alvarez, Frashad Fariza Hasyati Fatimah, Nyimas Febrina Art Feby Hariani Ferdian Fifi Veronica Fifi Veronica Fuji Rahmawati Gita Dwi Prasasty Gita Dwi Prasasty Ha Sakinah Se Hanna Marsinta Uli Hanna Marsinta Uli Harapan, Jesslyn harun hudari Harun Hudari Hasanul Arifin HENDRA SUTYSNA Iche Andriyani Liberty, Iche Andriyani Ika Kartika Ika Kartika Ilyah Abdullah, Nour Indah Octantia Indah Octavia Iredho Fani Reza Irfanuddin Irfanuddin Irsan Irsan Jayawarsa, A.A. Ketut Jesslyn Harapan Kaima Ishmata Rianti Krisna Murti Krisna Murti Legiran Legiran Legiran Liberty, Iche Lidya Puji Astuti M. Gozali Magfiroh Mariana Mariana Marsinta Uli, Hanna Mega Permata Mega Permata Miftah Tazkiah Miftah Tazkiah Msy Syarenta Adenina Mubarani, Esty Risa Muhammad Arma Muhammad Farhan Muhammad Farhan Muhammad Ma&#039;ruf Agung Muhammad Reagan Muthia Sinaga Mutia Sinaga Mutiara Budi Azhar Mutiara Budi Azhar Mutiara Budi Azhar, Mutiara Budi Muzhaffar Zaid Rahman Nadya Anggun Pertiwi Nadya Aviodita Nasywa Syahira Oktaviani Nelda Aprilia Salim Nelda Aprilia Salim Neliza Utari Nia Savitri Tamzil Nisrina Ariesta Syaputri Nisrina Ariesta Syaputri Nita Parisa Novira Parawansa Nur Alfiah Nur Rachmat Lubis Nurrahman, Muhammad Irfian Nurul Ilmi Rahmatullah Oktariana, Desi Pariyana pariyana, Pariyana Petty Purwanita Pinta Gracia, Regina Priba, Bellinda Dwi Puji Rizky Suryani Putra, Muhammad Rafi PUTRI WULANDARI Putri, Dwi Octaverina Rahmatullah, Nurul Ilmi Rahmatullah, Nurul Ilmi Ramzi Amin, Ramzi Regista Ramadhania Rianzie, Raissa Richard D Naibaho Rini Nindela Rini Nindela Rizal Sanif Rosalyn, Elisha Rulan Adnindya Rulan Adnindya Salsabila Salsabila Nur Kamilah Silaban, Krisdayanti Siti Nurhayati Utami Syifa Inanta Mulia Nasution Taqi, Muhammad Bariq Tilka Rahmatia Quddusi Tri Suciati Tri Suciati Tri Suciati Tri Suciati Tri Suciati Tri Suciati Tri Suciati Tri Suciati Tri Suciati Tri Suciati Tri Suciati, Wardiansah Utama, Meria Utami, Siti Nurhayati Wardiansah Wardiansah Wardiansah Wardiansah Wardiansah Wardiansah Wardiansah Wardiansah wardiansah Wardiansah, Wardiansah Wardiansah, Wardiansah Wardiansyah Wardiansyah Wardiansyah Wardiansyah Wardiansyah Wardiansyah Yudhie Tanta Yudhie Tanta Zulkarnain Musa Zulkarnain Musa Zulkarnain Musa, Zulkarnain