p-Index From 2020 - 2025
7.315
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Konseling dan Pendidikan Al-Manar : English and Arabic Journal Al Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman Nazharat: Jurnal Kebudayaan SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education) Indonesian Journal of Islamic Educational Management AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam Ijaz Arabi Journal of Arabic Learning Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI El-Thumuhat LISANAN ARABIYA: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Aphorisme: Journal of Arabic Language, Literature, and Education Insyirah: Jurnal Ilmu Bahasa Arab dan Studi Islam Al-Uslub: Journal of Arabic Linguistic and Literature Muhadasah : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Indo-MathEdu Intellectuals Journal Kutubkhanah Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Ukazh : Journal of Arabic Studies Journal of Innovation Research and Knowledge SYAMIL: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (JOURNAL OF ISLAMIC EDUCATION) Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora HuRuf Journal : International Journal of Arabic Applied Linguistic Aurelia: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia JPLED Jurnal El-Hadhary: Jurnal Penelitian Pendidikan Multidisiplin At-Tajdid: Journal of Islamic Studies International Journal of Language and Ubiquitous Learning Tuah Riau Journal Ghiroh Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Jurnal Pendidikan Educandum Tamilis Synex: Multidimensional Collaboration
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Al Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman

Pemikiran Gramatikal Bahasa Arab Oleh Linguistik Arab (Studi Tokoh Lintas Madzhab Nahwu) Hakmi Wahyudi; Hakmi Hidayat; Sri Wahyuni Hakim
AL-FIKRA Vol 19, No 1 (2020): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v19i1.10235

Abstract

The grammatical thinking of Arabic begins with the phenomenon of giving a society and how to read words in Arabic both before Islam and after the spread of Islam. If the benchmarks are from Islam then the grammatical is related to the Qur'an but if with before Islam the grammatical Arabic is related to Arabic words such as poetry and Arabic prose. Grammatical development also grows and develops according to the early pioneers and learning methods. So that each grammatical cleric of Arabic composes independently until the grammatical is mature epitimologies, each grammatical cleric of Arabic is like a teacher and student relationship. The Aim this study is illustrate how each grammatical thinker of Arabic language originates and develops the grammatical, so that it becomes a standard science until now as linguistic studies in linguistics. This research is a qualitative research with descriptive method with data analysis in the form of data interpretation called ta'wil and hermeneutics. The findings of this research are self-composed science in the grammatical history of Arabic such as Uslub Taajjub, harakat and the point by Abu Aswad ad Duali, Arudh Qawafi by Khalil Ahmad Al Farahidi, taukid and ‘ataf Bayan by Sibawaiyh. Lafadz and Meaning by Ibn Jinni, al Ma’ani by Jurjani and other Arabic grammatical scholars.Pemikiran linguistik bahasa arab berawal dari fenomena untuk memberikan harakat dan cara membaca  sebuah kata-kata dalam bahasa arab baik sebelum Islam maupun setelah menyebarnya agama Islam. Jika tolak ukurnya dari Islam maka gramatikal tersebut berhubungan dengan al Qur’an tapi jika dengan sebelum Islam maka gramatikal bahasa arab tersebut berhubungan dengan kalam-kalam Arab.  Perkembangan gramatikal pun tumbuh dan berkembang sesuai perintis awal dan perkembangannya. Sehingga masing-masing ulama gramatikal bahasa arab menyusun secara mandiri walaupun sebelumnya disusun gramatikal tersebut, setiap ulama gramtikal bagaikan hubungan guru dan murid. Tujuan penelitian ini pun menggambarkan bagaimanakah masing pemikir gramatikal bahasa arab mencetus dan mengembangkan gramatikal tersebut, sehingga menjadi ilmu yang baku sampai sekarang sebagai kajian-kajian linguistik dalam ilmu bahasa . Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode deskriptif dengan analisis data berupa interpretasi data yang disebut dengan ta’wil dan hermeneutika.
Islamization of science from the perspective of Ismail Raji al-faruqi Nur Azizah Lubis; Hakmi Wahyudi; Rudiadi Rudiadi
AL-FIKRA Vol 19, No 2 (2020): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v19i2.11311

Abstract

 The orientation of this article is to discuss the Islamization of science from the perspective of Ismail Raji al-Faruq. Humans living in this world have a desire to seek knowledge and truth. Knowledge is the result of a human effort to know. Knowledge in the narrow sense is a correct and definite decision. In the matter of science, humans must first understand what science is, what the obligations regarding science itself are. Even to the glory of science, humans must know it so that a sense of compulsory learning arises. In this day and age, we live in the modern era, we are obliged to study science in order to keep up with the times, because in fact science can reach the truth at the level of probability or possibility. Finding the truth is not easy and can be dangerous, but it is even more dangerous if we assume that the absolute truth is already in our hands. One of the pioneers of the Islamization of science is Ismail Raji AL-Faruqi, this simple article will attempt to explain how Ismail Raji al-Faruqi thinks about the Islamization of science. The method used is reviewing books and journals.  
Analisis Pendidikan Belajar Norma Bagi Peserta Didik di Madrasah Menurut Umar Bin Ahmad Baradja (Tela'ah Kitab Akhlaqul Lilbanin) Agus Mulyanto; Hakmi Wahyudi; Ahmad Fadhil Rizki; Sri Wahyuni Hakim; Zulfadhly Mukhtar
AL-FIKRA Vol 20, No 2 (2021): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v20i2.12017

Abstract

ABSTRAKDi negara Indonesia, kitab Akhlaqul banin karya ustadz umar bin ahmad barodja  dikaji dan dipelajari hampir disetiap lembaga pendidikan klasik tradisional seperti pondok pesantren maupun dimadrasah . Kitab ini berisi kiat-kiat bagi para peserta didik/murid agar mengetahui segala sesuatu tentang bagaimana mempuyai norma dalam menuntut ilmu yang baik dan benar serta memberikan solusi tentang bagaimana menciptakan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada keduniawian saja, akan tetapi juga berorientasi pada akhirat. Pada Akhlaqul banin karya ustadz umar bin ahmad barodja  menjelaskan tentang norma norma.  Seorang peserta didik  tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya bermanfaat, kecuali ia mau mempuai norma – norma yang baik dalam penulisan ini juga akan membahas konsep, prinsip dan sumber belajar dalam perspektif Al-Qur’an bagi peserta didik dengan harapan nanti akan bermanfaat yang menjadikan peserta didik mempuyai dasar belajar dari sumber pokok dan didukung dengan norma yang mulia dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci:  belajar, norma, peserta didik. perspektif Al-Qur’an
Gagasan Kurikulum Pendidikan Islam Perspektif Al-Ghazali Siti Zaleha; Hakmi Wahyudi; Masrun Saridin; Agustiar Abbas; Hakmi Kurniawan; Maila Dasri
AL-FIKRA Vol 19, No 2 (2020): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v19i2.11344

Abstract

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Pembahasan pada artikel ini adalah bertujuan untuk mengetahui gagasan-gagasan kurikulum pendidikan Islam perspektif al-Ghazali. Pembahasan dalam artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan analisis isi untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Pembahasan pada makalah ini memaparkan hasil deskriptif  tentang gagasan kurikulum pendidikan Islam perspektif al-Ghazali. Gagasan kurikulum pendidikan Islam perspektif al-Ghazali yang di paparkan pada artikel ini adalah berkaitan dengan pengertian kurikulum pendidikan Islam, tujuan kurikulum pendidikan Islam, materi kurikulum pendidikan Islam, organisasi kurikulum, dan sistem pelaksanaan kurikulum.
MENGAGUNGKAN ILMU DAN AHLI ILMU DALAM PERSPEKTIF IMAM AZ-ZARNUJI (Tela’ah Kitab Ta’limul Muta’allim Bab IV) Adelina Zahida Fathonah; Iwandi Iwandi; Hakmi Wahyudi; Ahmad Fadhil Rizki; Hakmi Hidayat; Hakmi Kurniawan; Cendra Wahyuni
AL-FIKRA Vol 19, No 2 (2020): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v19i2.11640

Abstract

Di Indonesia, kitab Ta’lim al-Muta’alim karya Imam Zarnuji dikaji dan dipelajari hampir disetiap lembaga pendidikan klasik tradisional seperti pondok pesantren. Kitab ini berisi kiat-kiat bagi para penuntut ilmu/murid agar mengetahui segala sesuatu tentang bagaimana menuntut ilmu yang baik dan benar serta memberikan solusi tentang bagaimana menciptakan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada keduniawian saja, akan tetapi juga berorientasi pada akhirat. Pada pembahasan bab ke IV, Imam Az-Zarnuji menjelaskan tentang mengagungkan ilmu dan ahli ilmu. Seorang penuntut ilmu tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya bermanfaat, kecuali ia mau mengagungkan ilmu itu sendiri, ahli ilmu, dan menghormati keagungan gurunya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kajian pustaka dengan pendekatan studi analisa teks. Hasil yang diperoleh dalam analisa tersebut ialah diantara wujud memuliakan ilmu ialah dengan menghormati guru itu sendiri. Salah satu cara menghormati seorang yang ahli ilmu adalah tidak berjalan didepannya, tidak menduduki tempat duduknya, tidak memulai pembicaraan dihadapannya kecuali atas izinnya, tidak banyak berbicara dihadapannya, tidak bertanya tentang sesuatu saat sedang bosan, memperhatikan waktu, dan tidak mengetuk pintunya hingga dia keluar.Kata Kunci: Mengangungkan, Ilmu, Ahli Ilmu
Islamic Education in Middle School Perspective KH. Ahmad Dahlan (1868 – 1923 M) Nur Azizah Lubis; Mhd Rasid Hamdi; Hakmi Wahyudi; Zulfadhly Mukhtar
AL-FIKRA Vol 20, No 2 (2021): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v20i2.13076

Abstract

Islamic Renewal Thought is a very interesting study in the development of thought in the Islamic world. Moreover, the emergence and renewal movements that occurred in Indonesia provided a new, more advanced atmosphere in the field of Islamic Education. K.H. Ahmad Dahlan is a reformist thinker in Indonesia who is engaged in education. Ahmad Dahlan sees that the problem of education is the main root that causes the Indonesian nation, especially Muslims to be left behind. That's why he took the educational path as the main means of preaching. However, to expand the movement of this da'wah step, the existence of educational institutions is presumably too narrow. Some of Ahmad Dahlan's friends advised him to establish an organization. Finally he founded the Muhammadiyah organization. One of the Muslim intellectuals or Islamic education figures who tried to reconstruct the paradigm building that could be used as the basis for the National Education system was KH Ahmad Dahlan. He is a reformist figure in Indonesia who comes with his thoughts to respond to the condition of the ummah, especially in the field of Islamic education, which was very bad in Indonesia during the Dutch colonial government. Seeing this with the K.H. renewal movement. Ahmad Dahlan struggled to change education for the better and more advanced. KH.Ahmad Dahlan is called to take part in thinking about and improving the plight of Indonesian Muslims. KH.Ahmad Dahlan's efforts were realized with the establishment of the Muhammadiyah Organization. The purpose of writing this article is to find out K.H. Ahmad Dahlan on Renewing Islamic Education in Indonesia. The method used is qualitative with the approach used is library research where the data is obtained through various existing literacy.
PEMBAGIAN ILMU MENURUT AL-GHAZALI (Tela’ah Buku Ihya’ ‘Ulum ad-Din) Yuri Indri Yani; Hakmi Wahyudi; Mhd.Rafi'i Ma'arif Tarigan
AL-FIKRA Vol 19, No 2 (2020): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v19i2.11338

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya pembagian ilmu-ilmu yang terdapat dalam pendidikan agama islam seperti adanya ilmu yang fardu’ain dan fardu kifayah, sehingga dari hal ini juga berdampak pada sistem pendidikan yang ada di Indonesia seperti adanya Madrasah dan Sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pembagian ilmu menurut pandangan Al-Ghazali dalam kitabnya yang berjudul Ihya’ ‘Ulum ad-Din, maka menurut penulis judul yang tepat dalam penelitian ini adalah “Pembagian Ilmu Menurut Al-Ghazali (Tela’ah Kitab Ihya’ ‘Ulum ad-Din)”.Dilihat dari judul penelitian, maka karya ilmiah ini termasuk kedalam kategori penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan teknik pengumpulan data berdasarkan dokumentasi yaitu cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis seperti tulisan, gambar, arsip, maupun buku-buku tentang pendapat toeri maupun dalil dan hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian.Pembagian ilmu adalah hal yang sudah lama terjadi dalam dunia pendidikan Islam. Dimana banyak ahli atau pun ulama yang mengklasifikasikan ilmu tersebut berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda. Dalam Islam sendiri ilmu adalah dasar dalam beribadah sehingga mengetaui  pengertian, objek serta sumber ilmu sangat diperlukan dalam suatu pendidikan.Dalam buku Ihya’ ‘Ulum ad-Din, Al-Ghazali membagi ilmu ke dalam dua jenis yakni ilmu yang fardhu’ain dan ilmu yang fardhu kifayah. Ilmu fardhu ‘ain adalah ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap manusia, sedangkan ilmu yang fardhu kifayah adalah ilmu yang apabila sudah ada seseoran atau sekelompok orang yang mempelajarinya maka kewajiban ini gugur pada masyarakat lainnya dalam suatu daerah tersebut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kitab Ihya’ ‘Ulum ad-Din, Al-Ghazali mengklasifikasikan ilmu menjadi dua yakni ilmu yang fardu’ain dan ilmu fardu kifayah. Yang termasuk kedalam ilmu yang fardhu’ain adalah ilmu muamalah (aqidah, bebuat dan tidak berbuat) dan ilmu mukasyafah. Sedangkan ilmu yang termask kedalam ilmu fardhu kifayah adalah ilmu syari’ah dan ilmu yang bukan syari’ah (ilmu terpuji, ilmu tercela dan ilmu yang dibolehkan).
Co-Authors Abdiana Ilosa Adelina Zahida Fathonah Afriza, Afriza Agus Mulyanto Agustar Agustar Agustiar Abbas Agustiar agustiar Agustiar Agustiar Ahmad Fadhil Rizki Ahmad Fadhil Rizki Ajiji Lubis, Muhammad Akbar, Syawal Rizki Alwizar Alwizar ALWIZAR ALWIZAR, ALWIZAR Amida Fazuhrah Anuhgra, Yudha Okta Aprijon Efendi Ayu Lestari Cendra Wahyuni Darmawati Darmawati Darni Darni Djeprin E Hulawa E. Hulawa, Djeprin Fazuhrah, Amida Fitri Rahayu Fitri, Ramadhaniati Fuzielestari, Syarifah Rizcy Hakim, Sri Wahyuni Hakmi Hidayat Hakmi Hidayat Hakmi Hidayat Hakmi Kurniawan Hakmi Kurniawan Halil, Rahmatika Hary Darmawan Hasibuan, Abdul Halim Helfi Rozalina Hendra Saputra Hidayat, Hakmi Irfan Ridha Iskandar Arnel Istiqomah Istiqomah Iwandi Iwandi Jon Pamil Jon Pamil Kamaluddin Karlina, Reni Kasful Anwar Us Kasmiati Khusniah, Hikmatul Lermian Harahap Lias Hasibuan Lubis, Muhammad Ajiji Lutfiyah, Wan M. Fahli Zatrahadi M. Yusuf, Kadar Maidarlis, Safni Maila Dasri Masbukin Masbukin Masnawi Masnawi Masrun masrun Masrun Masrun Masrun Saridin Mhd Rasid Hamdi Mhd.Rafi'i Ma'arif Tarigan Milasari Milasari Muhammad Ajiji Lubis Muhammad Azhar Muhammad Azhar Muhammad Rifqi Ananda Mukhlis, M. Hasbi Nandang Sarip Hidayat Nandang Syarif Hidayat Nelly Yusra Noverma, Rika Novika Dwi Anjani Nur Azizah Lubis Nurahasnawati Nurahasnawati Nurhaliza Nurhaliza NURHASNAWATI NURHASNAWATI Nurrahmi Hayani Nurry Marfu’ah Nurul Zaman Pangadilan Rambe, Pangadilan Priambodo, Thrio Promadi Karim Promadi Promadi Promadi Promadi Rahmadeni Rahmadeni Rahmadhani, Saszlin Ramadhan, Mohd. Ghufran rambe, sari madani rambe Rika Noverma Rudiadi Rudiadi Saipul Al Sukri Saputri, Marisa Sari, Hannisa Wandan Siregar, Juwairiyah Siti Zaleha Sri Wahyuni Hakim Sri Wahyuni Hakim Suhardi Suhardi Suhardi Suhardi Suriyah, Suriyah Syafaruddin Syafaruddin Syafaruddin Syafaruddin Syarifah Syarifah Utami, Diah Ira Widiarti Kamaruddin Yogia Prihartini Yogia Prihartini Yuni Anggaraini Yuri Indri Yani Yusriyah Yusriyah, Yusriyah Zulbaida Zulbaida Zulfahmi Zulfahmi Zulhaida Zulhaida