Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

STUDY RE-ANALYSIS OF HIGH WAVE DEFORMATION IN RE-DESIGN COASTAL REVETMENT PROTECTION OF RAJABASA BEACH KALIANDA Muhammad Aldhiansyah Rifqi Fauzi; Muhammad Gilang Indra Mardika; Muhammad Fatkhurrozi; Ahmad Fadlun Harianto Martino
Journal of Science and Applicative Technology Vol 8 No 1 (2024): Journal of Science and Applicative Technology June Chapter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jsat.v8i1.1754

Abstract

The eruption of Mount Krakatau in 2018, along with high waves, has impacted the coastal conditions of Kalianda Beach. The parameters for planning the revetment include significant wave height, highest high water level (HHWL), refraction and shoaling coefficients, wave set-up, and SLR. Wave data processing was conducted using the FT Type I. The extreme wave 50-year period has a height (Hr) of 2.22 m and a period (Tr) of 14.67 s. The wave transformation coefficients for refraction and shoaling, which are 0.74 and 1.44 respectively, lead to a deformation wave height of 2.19 m at a depth of 5 m. Admiralty tide analysis yielded a tidal range element at MSL of 0.94 m, which serves as the datum for elevation point 0. The HHWL from MSL is 0.73 m, wave set-up is 0.58 m due to breaking waves at 3.43 m, and SLR is 0.16 m, leading to a DWL of 1.46 m. The wave run-up varies according to the type of revetment, boulder type elevations id 4.60 m, tetrapod type is 3.80 m, and dolos type is 4.40 m. Differences elevation are attributed to different wave run-up every type of revetment material, run-up of the type material boulder is 2.83 m, run-up of tetrapod is 2.08 m, and dolos is 2.67 m.
Studi modeling dan mapping inundasi tsunami menggunakan software Delft3D studi kasus Pantai Labuan Jukung Lampung M. Gilang Indra Mardika; Mashuri; Dandi Rahman Hakim
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/pd.13.1.9348.54-63

Abstract

To begin with, one of the valuable beaches at Pesisir Tengah Krui District is Labuhan Jukung Beach that directly encounters the Indian Ocean and is crossed by tectonic plates. The current position could consequence a tsunami disaster and cause loss and damage to the area at any time soon. In addition, no hazard map released by the National Center for Volcanology and Disaster Mitigation in the study location is one of the shortcomings of tsunami-prone areas in the West Coast tourist area. Tsunami wave propagation model establishment is a monumentally vital step in tsunami mitigation to pinpoint areas which are vulnerable to tsunami disasters and maximize the damage control. One way or another is by utilizing Delft3D 4.04.01 software according to wave propagation simulation scenario analysis. The input for modeling adopts historical tsunami height data which has similar characteristics to the case study location points, simultaneously 3.6 meter, 8 meter and 15 meter. The outcome wave height of 3.6 meter takes within 36 minutes to reach the coast and it does not cause inundation, meanwhile the outcome of waves height of 8 meter and 15 meter are accomplishing a tsunami inundation on land which takes 33 - 35 minutes to approach the coast. The data used in these scenarios demands the model accuracy requirements of modeling validation by inspecting the wavelengths formed in shallow water. Based on all of these scenario modeling results, the maximum propagation scenario for an 8 meter wave height on land is 330 meter, on the other hand for a 15 meter wave height is 450 meter from the coastline.
Arahan Peningkatan Kemakmuran Kota Samarinda Pada Dimensi Infrastruktur Maryo Inri Pratama; Ajeng Meidiany Putri; Umar Mustofa; Muhammad Gilang Indra Mardika
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 6 No 2 (2024): Bandar: Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v6i2.4249

Abstract

Kota Samarinda, ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, menghadapi tantangan signifikan dalam menyelaraskan pertumbuhan pesat dengan pengembangan infrastruktur yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dimensi infrastruktur Kota Samarinda menggunakan City Prosperity Index (CPI) dan memberikan rekomendasi perbaikan. Data sekunder diperoleh melalui survei literatur untuk mengidentifikasi praktik terbaik dari kota-kota yang telah sukses dalam analisis CPI. Dengan menggunakan metode triangulasi, studi ini membandingkan hasil CPI Samarinda dengan kriteria CPI dan best practice dari kota lain yang memiliki karakteristik serupa. Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa aspek infrastruktur Samarinda, seperti akses air bersih, kepadatan penduduk, ketersediaan dokter, dan transportasi umum, memerlukan perbaikan signifikan untuk mencapai kategori “cukup kuat”. Rekomendasi termasuk peningkatan cakupan layanan dasar, pengembangan transportasi massal, dan perbaikan fasilitas sosial. Implementasi strategi ini diharapkan dapat meningkatkan peringkat CPI Samarinda dan mendukung kemakmuran kota secara keseluruhan. Penelitian ini memberikan panduan praktis untuk pengembangan infrastruktur dan kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan daya saing ekonomi Kota Samarinda.
Low-cost alternative flood modeling using CHIRPS data in the Way Garuntang Catchment, Bandar Lampung, Indonesia Sahid, Sahid; Nana, Yanto Putri; Fahmi, Aziz; M Gilang, Mardika Indra; Ferial, Asferizal; Syukry, Zein Akbar; Wiedad, Diyaulhaq; Devi, Yunida
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 7, No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.94307

Abstract

Floods are hydro-meteorological events that could impact economic losses and threaten human life. Floods are events where water overflows in potential areas due to exceeding the river's capacity. Flood modeling is the key in reducing the impact of losses resulting from flood disasters. Satellite-based rainfall data provides data with spatial and temporal distribution that has the potential to be an alternative as input in flood modeling. The availability of satellite rainfall data as input for flood modeling certainly requires an assessment of the modeling results' accuracy level. This research aims to investigate the performance of flood inundation modeling using CHIRPS data. The accuracy value of flood modeling results is calculated by comparing flood modeling results through Snyder-Alexejev synthetic unit hydrograph discharge calculations, which are then applied to 2D flood hydraulic modeling using HEC-RAS. The findings indicate that as an alternative to rainfall station data to model flood inundation, Chirps data have a level of accuracy that can be considered. Even though there are differences in the extent and depth of flood inundation between CHIRPS data and observation rainfall stations data, the results of modeling with CHIRPS data can contribute to mapping potential flood-prone areas.
EVALUASI EFISIENSI REHABILITASI SALURAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BATANGHARI UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Mardika, M. Gilang Indra; Fitriana, Indri Rahmandhani; Priyono, Alfito
Journal of Civil Engineering and Infrastructure Technology Vol 3 No 2 (2024): JCEIT
Publisher : Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jceit.v3i2.4374

Abstract

Rehabilitasi saluran primer sepanjang 20 km pada tahun 2023 di Daerah Irigasi Batanghari Utara, Lampung Timur dilakukan untuk mengatasi permasalahan distribusi air yang tidak optimal. Debit air irigasi tidak mampu untuk mencapai saluran sekunder hilir mengakibatkan kekurangan air pada lahan pertanian bagian tersebut. Hal ini akibat kebocoran saluran yang selanjutnya mengganggu distribusi debit air irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas rehabilitasi saluran dalam menyelesaikan permasalahan distribusi debit air irigasi. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis neraca air untuk mengetahui kondisi kesetimbangan ketersediaan air dan kebutuhan air irigasi dan pemodelan hidraulika dengan menggunakan HEC-RAS untuk memodelkan distribusi air dengan dimensi saluran pasca rehabilitasi. Analisis debit kebutuhan didasarkan pada pola tanam eksisting padi-padi-palawija dan masa tanam 120 hari. Skenario pemodelan hidraulika yaitu pada saat neraca air surplus, neraca air defisit dan neraca air ekstrim. Hasil penelitian didapatkan bahwa neraca air surplus sebesar 8.707 m3/s pada bulan februari pola tanam padi distribusi air mencapai saluran sekunder hilir G12, neraca air defisit sebesar -8.141 m3/s pada bulan mei pola tanam padi distribusi air mencapai saluran sekunder G4 dan neraca air ekstrim sebesar -5.264 m3/s pada bulan november pola tanam palawija distribusi air mencapai saluran sekunder G1. Berdasarkan analisis neraca air dan pemodelan menunjukkan bahwa permasalahan utama tidak meratanya distribusi air karena debit ketersediaan tidak mencukupi debit kebutuhan pasca rehabilitasi saluran primer.
STUDI TSUNAMI INUNDATION MODELLING PADA PANTAI TANJUNG SETIA LAMPUNG DENGAN PEMANFAATAN SOFTWARE DELFT3D Mardika, M Gilang Indra; Mashuri, Mashuri; Dukhi Safaraz, Muhammad
Jurnal Infrastruktur Vol 10 No 2 (2024): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v10i2.6573

Abstract

Tanjung Setia Beach is located in the West Coast area of Lampung Province. This location is very vulnerable of disaster such as tsunami, because it is on the edge of a geologically active continent with a coastline facing the Indian Ocean and distinguished by the confluence of tectonic plates. With such conditions at any time a tsunami disaster can occur and cause damage to the area. One of the weaknesses in the Tanjung Setia coastal tourist area on, West Coast of Lampung Province, is non exist of hazard maps or KRB (Disaster Prone Vulnerability) maps made by the National Center for Volcanology and Disaster Mitigation. Modeling the propagation of tsunami waves by determining the distribution pattern of tsunami waves and implementing several planned wave height values and historical wave height is a basic step of disaster mitigation in the area. Using Delft3D 4.04.01 software based on data and scenario analysis can produce wave propagation in the area. The height and wave period of the plan are calculated using the hindcasting method and are based on the SPM 1984 standard and then used as input in Delft3D modeling software. From the calculation results, the height and wave period of the maximum plan for the 15 year is 3.01 m with a period of 8.21 s, the 25 year is 3.16 m with a period of 8.49 s and the 50 year is 3.37 m with a period of 8.87 s. In addition, historical tsunami wave heights of 3.6 m, 8 m and 15 m are also used as inputs in the Delft3D model. The results of propagation planned wave does not cause a significant tsunami disaster. As a result of wave propagation based on the historical height of tsunamis used, 3.6 m wave does not cause tsunami disasters in the area and take 35 minutes to reach coastal areas, while waves of 8 and 15 meters are able to cause tsunami disasters on land, which takes 27-34 minutes to reach the coast. All three scenarios qualify for model accuracy in shallow seas. From the results of mapping using GIS software, the maximum propagation of the scenario of high waves of 8 meters on land as far as 803 meters and waves of 15 meters as far as 872 m from the coastline.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam Identifikasi Penentuan Lokasi Pembangunan Gedung Galeri Dekranasda Kota Pangkalpinang Ilpandari, Ilpandari; Sabri, Fadillah; Maini, Miskar; Yudi, Ahmad; Ribowo, Anggarani Budi; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Aprilia, Ayu Sinta; Khanza, Ayu Kamila; Marina, Bernaditha Catur; Saputra, Cahyo Agung; Zhafira, Elian; Prayogi, Galih Rio; Tambunan, Hermon Frederik; Fitriana, Indri Rahmandhani; Hayati, Julita; Susanti, Junita Eka; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Mardika, M Gilang Indra; Michael, Michael; Nadi, Muhammad Abi Berkah; Dwiyana, Putri Ayu; Kurniawan, Rahmat; Ekaputra, Reza Asriandi; Apriwelni, Siska; Syuhada, Syahidus; Sihombing, Tera Melya Patrice
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2031

Abstract

Pembangunan Gedung Galeri Dekranasda di Kota Pangkalpinang merupakan langkah strategis untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif, khususnya kerajinan tangan khas Bangka Belitung. Gedung ini dirancang sebagai pusat promosi, pameran, dan pemasaran produk kerajinan lokal, sekaligus menjadi simbol identitas budaya daerah. Salah satu aspek penting dalam perencanaan pembangunan adalah penentuan lokasi yang strategis, dengan mempertimbangkan aksesibilitas, konektivitas, dan potensi pengembangan kawasan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi proses kolaborasi pemangku kepentingan dalam menentukan lokasi pembangunan Gedung Galeri Dekranasda. Metodologi yang digunakan meliputi observasi lapangan, analisis spasial, dan diskusi kelompok terfokus dengan pemerintah daerah, pengrajin, komunitas lokal, serta akademisi. Pendekatan kolaboratif ini bertujuan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil bersifat inklusif, berbasis data, dan berkelanjutan. Hasil kegiatan ini memberikan alternatif lokasi terbaik untuk pembangunan Gedung Galeri Dekranasda berdasarkan kajian teknis dan social yaitu direncanakan pada tiga alternatif lokasi, yaitu Lokasi 1 (Taman Mandara), Lokasi 2 (Tumpuk Pinangpura), dan Lokasi 3 (Tugu Remangok, Jl. Selindung). Ketiga lokasi tersebut telah dikaji berdasarkan berbagai aspek teknis, termasuk aksesibilitas melalui jalan lokal, ketersediaan jaringan air bersih, listrik, telekomunikasi tetap, penerangan jalan, dan kedekatan dengan tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Namun, infrastruktur pemadam kebakaran belum tersedia di ketiga lokasi tersebut.
Pendampingan Teknis Identifikasi Pedagang untuk Proyek Relokasi dan Perluasan Pasar Muntok di Kabupaten Bangka Barat Ilpandari, Ilpandari; Sabri, Fadillah; Maini, Miskar; Yudi, Ahmad; Ribowo, Anggarani Budi; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Aprilia, Ayu Sinta; Khanza, Ayu Kamila; Marina, Bernaditha Catur; Saputra, Cahyo Agung; Zhafira, Elian; Prayogi, Galih Rio; Tambunan, Hermon Frederik; Fitriana, Indri Rahmandhani; Hayati, Julita; Susanti, Junita Eka; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Mardika, M Gilang Indra; Michael, Michael; Nadi, Muhammad Abi Berkah; Dwiyana, Putri Ayu; Kurniawan, Rahmat; Ekaputra, Reza Asriandi; Apriwelni, Siska; Syuhada, Syahidus; Sihombing, Tera Melya Patrice
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2032

Abstract

Pasar Muntok memiliki sejarah panjang sebagai pusat aktivitas ekonomi di Bangka Barat. Namun, peningkatan jumlah pedagang dan kunjungan masyarakat memunculkan berbagai permasalahan, seperti kemacetan, ketidakteraturan tata letak, dan keterbatasan fasilitas pendukung. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat memulai proyek strategis relokasi dan perluasan Pasar Muntok guna menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih modern, tertib, dan nyaman. Proyek ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas pasar, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Salah satu tahap awal yang krusial dalam pelaksanaan proyek ini adalah identifikasi pedagang terdampak. Langkah ini bertujuan untuk memastikan akomodasi yang sesuai bagi para pedagang berdasarkan kebutuhan dan jenis usaha mereka, sekaligus meminimalkan potensi konflik, meningkatkan transparansi, serta mendorong partisipasi masyarakat. Berdasarkan hasil pendampingan teknis, ditemukan bahwa terdapat setidaknya 55 pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Yos Sudarso, sehingga mengurangi fungsi jalan tersebut sebagai jalur transportasi utama. Para pedagang ini direkomendasikan untuk direlokasi ke lokasi baru yang lebih layak dan mendukung kegiatan jual beli, yaitu di Pasar Muntok.Relokasi ini diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih tertib, aman, dan nyaman. Selain itu, langkah ini juga bertujuan meningkatkan kualitas infrastruktur pasar, memberikan dampak positif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat lokal, serta memperlancar arus lalu lintas di kawasan sekitar pasar.
OPTIMASI PINTU AIR DAERAH IRIGASI (D.I) PUNGGUR UTARA ZONA C PETAK 16 KIRI 1 KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DAN LAMPUNG TENGAH Mardika, M Gilang Indra; Fitriana, Indri Rahmandhani; Rahmawati, Vaisyah
Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jts.v18i1.9993

Abstract

Daerah Irigasi Punggur Utara, bagian dari Sistem Sekampung, mencakup 132,28 hektar di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Kota Metro. Tantangan utamanya adalah distribusi air yang tidak efisien, menyebabkan pemborosan dan persaingan atas sumber daya air yang terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, pintu air dioptimalkan dengan menyesuaikan hubungan antara ketinggian pintu dan kebutuhan air. Daerah ini mengikuti pola tanam Padi-Padi-Bera, dengan data curah hujan dari tahun 2014-2023 menunjukkan puncak 5,13 mm/hari pada bulan Maret. Kebutuhan air berkisar dari 0,04 m³/detik di bulan April hingga 0,20 m³/detik di bulan Mei. Pintu air Crump de Gruyter, dengan lebar 0,75 meter dan koefisien 0,913, mengatur aliran air. Bukaan pintu 5 cm menyediakan 0,20 m³/detik untuk memenuhi kebutuhan tertinggi, sedangkan bukaan 1 cm menghasilkan 0,04 m³/detik untuk kebutuhan terendah. Optimalisasi dilakukan menggunakan Pemrograman Linear melalui Solver, menyesuaikan ketinggian pintu untuk memenuhi kebutuhan irigasi dalam batas kapasitas. Metode ini meningkatkan manajemen sumber daya air di Punggur Utara.
Optimization of Ready-Mix Concrete Quality at PT Kalla Beton Setiawan, Preza; Indri Rahmadhani Fitriana; Lukamnul Hakim; M Gilang Indra Mardika; Michael
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 10 No 1 (2025): MARET
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v10i1.1316

Abstract

Quality control from raw material to finished ready-mix concrete is vital in the construction industry, where increasing demand aligns with industry growth projected at 4% annually. PT Bumi Sarana Beton (Kalla Beton) faces challenges in maintaining consistent quality due to variations in natural raw materials, which impact product quality and cost. This research investigates the company's quality control strategies, focusing on optimizing material selection and mix designs. Experimental research methods were used, including testing different mix proportions and assessing compressive strength and production costs. The study involved aggregate suitability testing, redesigning concrete mixes with fly ash, and evaluating cost-effectiveness. Findings show that using fly ash improves compressive strength and reduces costs. The research concludes that refined material selection and mix design strategies can enhance product quality and cost efficiency. Recommendations include further exploration of alternative materials, and rigorous quality control to sustain high production standards and maintain competitive advantage in the ready-mix concrete market