Claim Missing Document
Check
Articles

Reliabilitas dan Validitas Kuesioner WHOQOL-BREF sebagai Alat Ukur Kualitas Hidup pada Pasien Osteoarthritis Lutut Fadilah, Yustitya Aprila Nur; Komalasari, Dwi Rosella
Jurnal Sehat Mandiri Vol 20 No 1 (2025): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 20 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v20i1.1808

Abstract

The quality of life of people with knee osteoarthritis (KOA) is generally lower than that of individuals who do not experience the condition. This decrease in quality of life is caused by significant inflammation, which directly affects the physical function of the patient. This study aimed to determine to validity and reliability questionnaire knee osteoarthritis (KOA). Methods: This research method was conducted at Pandanarang Hospital, Boyolali, on September 4, 2024. This study used the WHOQoL BREF questionnaire, according to WHO this questionnaire is used to measure the quality of life in patients with knee osteoarthritis. Using a purposive sampling method to determine the sample. Data collection was carried out by test-retest reliability testing with a three-day interval. The final stage of the study was to analyze the validity and reliability of the questionnaire using a validity test per item and a test-retest reliability test using Cronbach's alpha, and ICC to ensure the accuracy and consistency of the measuring instrument. Results. This study involved 67 respondents. The validity test showed a high validity (r=0.949) and p<0.001. Reliability was confirmed with a Cronbach's alpha of 0.835 and an Intraclass Correlation Coefficient (ICC) of 0.974, indicating excellent reliability. Conclusion. The WHOQOL BREF questionnaire was a valid and reliable instrument for assessing the quality of life in patients with knee osteoarthritis.
Reliability Test of The Timed Up and Go Test in Elderly People with Knee Osteoarthritis Komalasari, Dwi Rosella; Motik, Annisa Firsita
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol. 5 No. 2 (2024): Personalized Physiotherapy
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v5i2.4227

Abstract

Introduction: Osteoarthritis (OA) of the knee is a degenerative disease in elderly. Pain is a common problem that can decrease balance ability in static and dynamic balance. The Timed Up and Go test (TUG) is one of the tests that could be used to evaluate dynamic balance. However, the reliability of this test in knee OA has not been proven in Indonesia. Therefore, this study aimed to determine the reliability of TUG in elderly with OA knee, especially for test-retest and inter-rater reliability. Methods: This study was an observational study method with a methodological research approach. There were 58 respondents involved in this study who were taken by purposive sampling and met the inclusion and exclusion criteria. Result: Analysis test revealed test-retest reliability and inter-rater reliability have ICC 0.982 and 0.995 (excellent). The test-retest has α=0.991 (excellent), p<0.001, and r=0.962 (very strong correlation). Meanwhile, inter-rater reliability was obtained α=0.997 (excellent), p<0.001, and r=0.990 (very strong correlation). Conclusions: Therefore, the TUG test is reliable for test-retest and inter rater as a measure of dynamic balance as well recommended for elderly with knee osteoarthritis.
Realizing Healthy and Fit Elderly Through Njangkah Exercise and Simbah Bugar Application Komalasari, Dwi Rosella; Kurniahadi, Tsania Haifa’; Fadhilla, Fahra; Hanafi, Muhammad Isa; Zain, Siti Azzura; Minalloh, Aldin Nasrun
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 11, No 2 (2025): June
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpkm.104647

Abstract

“Seger Waras,” which means healthy and fit, referred to important aspects of well-being for the elderly, including those at the Melati Bendosari Elderly Posyandu, in supporting their functional independence. Due to degenerative factors, the elderly were at risk of declining health and fitness, which could interfere with their daily functional activities. To address this, the Pondok Simbah program was developed. It consisted of the Simbah Pinter, Simbah Njangkah, and Simbah Seger components and involved Posyandu cadres, elderly participants, and their families. The program aimed to improve the knowledge of cadres, the elderly, and their families regarding elderly health and fitness, and to enhance the physical fitness of the elderly, measured using the Six-Minute Walk Test (6MWT). The program included the development of the Simbah Njangkah mobile application, which was made available on the Play Store to support the 5000-step daily exercise routine for the elderly. The program ran for approximately two months and began with Simbah Pinter, a counseling session on health and fitness for cadres, elderly participants, and their families, including training on how to use the application. This was followed by weekly monitoring and evaluation of the 5000-step exercise. After the counseling sessions, there was an increase in knowledge about elderly health and fitness among participants. In addition, elderly fitness levels improved, as shown by a 68 percent increase in the number of individuals who achieved high fitness scores on the 6MWT. The Pondok Simbah program proved to be highly beneficial in improving the health and fitness of the elderly at the Melati Bendosari Elderly Posyandu.
SLEEP QUALITY PREDICTORS IN PATIENTS WITH DIABETIC PERIPHERAL NEUROPATHY: SYSTEMATIC REVIEW Fitriyah, Oktaviani; Komalasari, Dwi Rosella; Prakoeswa, Ramona Sigit
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 35 No. 3 (2025): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v35i3.3320

Abstract

Diabetic Peripheral Neuropathy (DPN) merupakan salah satu komplikasi kronis diabetes mellitus tipe 2 yang berdampak besar terhadap kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk pada pasien DPN berkaitan erat dengan peningkatan nyeri neuropatik, disfungsi saraf otonom, serta gangguan metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor prediktor yang memengaruhi kualitas tidur pada pasien dengan DPN melalui pendekatan systematic review. Penelusuran literatur dilakukan menggunakan tiga database PubMed, Google Scholar, dan ProQuest menggunakan kata kunci “diabetic peripheral neuropathy”, “sleep quality”, “sleep disorder”, dan “peripheral neuropathy” dengan batasan publikasi tahun 2020–2025, bahasa Inggris dan Indonesia, serta status open access. Dari 18.558 artikel yang diidentifikasi, sebanyak 11 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis secara naratif. Hasil menunjukkan bahwa nyeri neuropatik merupakan prediktor utama kualitas tidur yang buruk. Faktor lain yang turut berpengaruh adalah durasi diabetes, depresi, kecemasan, kontrol glikemik buruk, serta komorbiditas seperti penyakit kardiovaskular dan gaya hidup tidak sehat. Kualitas tidur pada pasien DPN dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor biologis, psikologis, dan gaya hidup. Hasil penelitian ini memberikan implikasi penting bagi praktik klinis, yaitu perlunya skrining nyeri dan gangguan tidur serta intervensi multidimensi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Manajement Fisioterapi Pada Bell’s Palsy sinistra: A Report Study Dermin, D; Komalasari, Dwi Rosella
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Bell’s Palsy adalah penyakit paralisis nervus kranialis ke 7 yang menyebabkan kelemahan sementara otot-otot wajah sesisi, sehingga pasien tidak mampu menutup mata, bersiul, mengangkat alis dan tersenyum. Penyebab penyakit ini belum diketahui, tanpa adanya kelainan neurologik lainnya. Intervensi fisioterapi dengan menggunakan Infra Red Radiation, massage dan mirror exercise diketahui dapat meningkatan kemampuan fungsional dan kekuatan otot-otot wajah pada kondisi Bell’s Palsy. Tujuan : Untuk mengetahui manfaat infra red, massage dan mirror exercise terhadap kemampuan fungsional otot wajah pada penderita bell’s palsy. Metode : Seorang laki-laki usia 65 tahun dengan kondisi bell’s palsy sinistra. Diberikan modalitas berupa infra red, massage dan mirror exercise selama 3 kali pertemuan. Infra red diberikan selama 15 menit di area otot-otot wajah sebelah kiri. Massage yang diberikan dengan teknik Efflurage, stroking, finger kneading dan tapotement selama 10 menit. Mirror exercise berupa mengangkat alis, mengerutkan dahi, menutup mata, tersenyum, bersiul, mencucu, menarik sudut mulut kesamping kanan maupun kiri, mengembang-kempiskan cuping hidung yang diberikan selama selama 10 menit. Evaluasi kemampuan fungsional otot wajah menggunakan skala ugo fisc. Hasil : Terdapat peningkatan kemampuan fungsional, saat diam nilai 6, mengerutkan dahi nilai 6, menutup mata nilai 9, tersenyum nilai 3, bersiul nilai 0. Kesimpulan : terapi Infra Red dikombinasikan dengan massage dan mirror exercise yang dilakukan selama 3 kali pertemuan sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan fungsional otot wajah pada penderita bells palsy sinistra
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post Orif Fraktur Humerus Distal Setyaningratri, Yeni; Komalasari, Dwi Rosella; Ismadi, I
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Fraktur humerus distal adalah patah diujung bawah tulang lengan atas, salah satu dari tiga tulang yang bersatu untuk membentuk sendi elbow. Salah satu penanganan kondisi ini dengan dilakukan pembedahan ORIF (Open Reduction Internal Fixation). Salah satu rehabilitasi fisioterapi menggunakan terapi latihan secara aktif maupun pasif, baik menggunakan alat maupun tanpa menggunakan alat. Yang dapat membantu pemulihan kekuatan otot, tendon, ligament, serta dapat mempertahankan stabilitas sendi dan menambah lingkup gerak sendi (LGS). Tujuan : Untuk mengetahui efek penatalaksaan fisioterapi pada post ORIF fraktur humerus distal sinistra terhadap penurunan nyeri dan peningkatan LGS elbow. Metode: Studi kasus ini dilakukan pada seorang pasien post ORIF fraktur humerus distal sinistra di RSUD Wonosari. Problematika yang dialami pasien adalah terdapat nyeri, dan penurunan LGS elbow. Intervensi fisioterapi yang diberikan adalah instrument assisted soft tissue mobilization (IASTM) dikombinasikan dengan resisted active exercise dilakukan 1x/minggu selama 1 bulan. Hasil: Pemeriksaan nyeri dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) menunjukkan penurunan nyeri diam dari 1 menjadi 0, nyeri tekan dari 6 menjadi 2 dan nyeri gerak dari 7 menjadi 3, LGS diukur dengan goniometer untuk ekstensi & fleksi elbow dimana T0: S.130o-0o-70o menjadi S.155o-0o-95o. Kesimpulan : Intervensi IASTM dikombinasikan dengan resisted active exercise 1x/minggu selama 1 bulan, mampu menurunkan nyeri serta dapat meningkatan lingkup gerak sendi elbow.
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Sprain Ankle Sinistra: A Case Report Setyaningratri, Yeni; Komalasari, Dwi Rosella
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Sprain ankle adalah cedera pada ligament ankle karena adanya overstretch dengan posisi plantar flexi dan inversi yang terjadi secara mendadak saat kaki tidak mampu menumpu pada permukaan tanah dengan sempurna. Rehabilitasi pasca cedera harus dilakukan dengan tepat untuk menghindari terjadinya cedera berulang. Salah satu rehabilitasi fisioterapi menggunakan elektroterapi dan terapi latihan secara aktif maupun pasif. Yang dapat membantu pemulihan kekuatan otot, tendon, ligament, serta dapat mempertahankan stabilitas sendi dan menambah range of motion (ROM). Tujuan: Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada sprain ankle terhadap nyeri, kekuatan grup otot flexor, extensor, inversor, eversor ankle, serta peningkatan range of motion ankle. Metode: Studi kasus ini dilakukan pada seorang pasien sprain ankle di Bintang Physio Klinik. Problematika yang dialami pasien adalah terdapat nyeri dan terdapat kelemahan otot dorsi flexor, plantar flexsor, invertor, evertor ankle. Intervensi fisioterapi yang diberikan adalah elektroterapi yang dikombinasikan dengan terapi latihan dilakukan selama 1 kali/minggu selama 1 bulan. Hasil: Pemeriksaan nyeri dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) menunjukkan penurunan nyeri tekan 3 menjadi 0, nyeri gerak 4 menjadi 2, dan nyeri diam tetap 0. Kekuatan otot diukur dengan Manual Muscle Testing (MMT) otot dorsi flexor, plantar flexsor, invertor, evertor ankle dengan nilai 4 menjadi 5. Range of motion (ROM) diukur dengan goniometer pada gerakan plantar-dorso flexi S:15?-0?-35? menjadi S.20o-0o-35o, sedangkan pada gerakan inversi-eversi R:30?-0?-15? menjadi R:30?-0?-20?. Kesimpulan: Intervensi elektroterapi dikombinasika dengan terapi latihan 1x/minggu selama 1 bulan mampu menurunkan nyeri, meningkatkan kekuatan otot tungkai bawah serta meningkatkan range of motion ankle.
Case Report : Intervensi Fisioterapi Pada Kasus Tear Meniscus Medial Dextra Susanti, Eka Widya; Komalasari, Dwi Rosella
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tear meniscus adalah terjadinya robekan pada bantalan atau jaringan tulang rawan pada persendian lutut yang disebabkan karena degenerative maupun traumatic yang sering terjadi saat berolahraga bahkan saat melakukan aktivitas sehari- hari. Dari problematika pasien dengan kasus tear meniscus menimbulkan beberapa masalah seperti adanya nyeri, adanya penurunan kekuatan otot serta adanya penurunan aktivitas fungsional. Dari permasalahan tersebut fisioterapi dapat memberikan intervensi berupa ultra sound, icing, exercise (mobilisasi patella, hamstring setting, quadriceps setting, slight right raise (SLR) dan Transcutaneous Electrical NerveStimulation (TENS). Penatalaksanaan fisioterapi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian intervensi pada kasus tear meniscus. Metode penelitian ini dilakukan secara langsung kepada 1 pasien yang mengalami tear meniscus selama 3 kali pertemuan fisioterapi. Didapatkan hasil yang signifikan dalam penurunan nyeri, adanya peningkatan aktivitas fungsional serta belum adanya peningkatan kekuatan otot yang signifikan. Kesimpulan yang didapatkan pada penatalaksanaan fisioterapi pada kasus tear meniscus terbukti dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan aktivitas fungsional.
Efektivitas Chest Physical Therapy Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Pada Anak Dengan Bronkhopneumonia A Case Report Rahmawati, Yulia; Komalasari, Dwi Rosella; Haris, Abdul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bronkhopneumonia merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian utama pada anak di bawah usia 5 tahun, ditandai dengan batuk dan atau tanda kesulitan bernafas yaitu adanya nafas cepat, kadang disertai tarikan dinding dada bagian bawah kedalam, dengan frekuensi nafas berdasarkan usia penderita. Untuk mengetahui manfaat chest physical therapy terhadap peningkatan kualitas hidup pada anak dengan bronkhopneumonia. Metode: Seorang anak usia 4 tahun, dengan diagnosa medis brokhopneumonia. Dengan keluhan utama demam sudah 4 hari lalu, batuk berdahak, pilek, disertai muntah lendir, nafsu makan dan minum berkurang, BAK berkurang, serta sesak napas pada malam hari. Dan intervensi fisioterapi yang diberikan berupa chest physical therapy yang terdiri dari postural drainase, perkusi dan vibrasi, selama 5 hari dengan 2 kali treatment setiap hari, intensitas 5 menit per segmen dengan waktu tretment yang diberikan 20 - 40 menit sekali treatment. Dengan menggunakan Pediatric Qualyty Of Life (Peds-QL) diperoleh hasil adanya peningkatan pada fungsi fisik seperti (berjalan, berlari, berolahraga, penurunan nyeri, dan peningkatan tenaga/kebugaran). Pada fungsi emosional berkurangnya rasa takut, rasa sedih, rasa marah, dan kualitas tidur bertambah baik, serta berkurangnya rasa khawatir. Pada fungsi social dan fungsi sekolah tidak terjadi perubahan secara signifikan. Intervensi fisioterapi berupa chest physical therapy yang terdiri dari postural drainage, perkusi, dan vibrasi yang diberikan selama 5 hari dengan 2 kali treatment setiap hari, intensitas 5 menit per segmen dengan waktu treatment 20 – 40 menit sekali treatment, sangat efektif meningkatkan kualitas hidup pada anak dengan bronkhopneumonia.
Dampak Durasi Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Komplikasi Mikrovaskular Terhadap Keseimbangan Tubuh dan Kualitas Hidup Komalasari, Dwi Rosella; Susilo, Taufik Eko; Fatmarizka, Tiara; Hifayati, Laily Maulida Nur
Annual Physiotherapy Scientific Meeting Proceeding 2023: Annual Physiotherapy Scientific Meeting Proceeding
Publisher : Ikatan Fisioterapi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronis yang dapat menimbulkan komplikasi mikrovaskular meliputi neuropati perifer, retinopati, dan vestibulopati. Lamanya menderita DM merupakan salah satu faktor yang memperparah komplikasi mikrovaskular dan menurunkan kualitas hidup. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan komplikasi mikrovaskular DM terhadap kualitas hidup penderita DMT2 berdasarkan lama menderita DMT 5-10 tahun dan lebih dari 10 tahun. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan teknik purposive sampling. Responden yang memenuhi kriteria berjumlah 242 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok. Hasil: Komplikasi mikrovaskular meningkat seiring dengan bertambahnya lama menderita DMT2. Komplikasi mikrovaskular berupa gangguan vestibular meningkat 2 kali lipat pada DMT2 dengan lama menderita DMT >10 tahun yang berdampak pada penurunan keseimbangan statis (berdiri di atas busa dengan mata tertutup) dan kualitas hidup. Kesimpulan: Pasien DM tipe 2 mengalami penurunan keseimbangan dan kualitas hidup yang signifikan dibandingkan dengan DM tipe 2 dengan durasi 5-10 tahun.
Co-Authors Abdul Haris Adha, Faradila Risky Afifatuzzahra, Sabina Agustyaningsih, Nur Afni Amanda, Mutiara Sabta Ananda, Risti Aquariza, Eliska Elok Arianti, Bella Arif Pristianto Az-Zahra, Fadhilah Azzahra, Najla Lutfhi Billa, Azizah Shalsa Chaiyawat, Pakaratee Dermin, D Dewangga, Mahendra Wahyu Dewi, Diani Qomara Fadhilla, Fahra Fadilah, Yustitya Aprila Nur Farid Rahman Firdaus, Muhammad Rais Hasan Fitriani, Dessy Fitriyah, Oktaviani Gani, Purnomo Hamidah, Nilam Nur Hanafi, Muhammad Isa Handayani, Tri Mukti Hifayati, Laily Maulida Nur Isak, Galih Adhi Ismadi, I Isnaini Herawati Izzuddin, Amar Maulana Jannah, Hanabila Rawdhatul Kaidah, Muh Anugerah Dzul Khairullah, Fakhri Khotimah, Annisa Khusnul Kurniahadi, Tsania Haifa’ Kurniasari, Fitri Lathifani, Nabila Rizka Masitha, Sita Maulana, Hakny Minalloh, Aldin Nasrun Motik, Annisa Firsita Muazarroh, Salma Musyafa, Zafaf Nabilah, Hana Laila Ningrum, Tyas Sari Ratna Ningrum Nurma, Hanifah Dwi Perdana, Suryo Saputra Prakoeswa, Ramona Sigit Pratama, I Putu Aditya Pratiwi, Rossy Eka Prayitno, P Putra, Rezky Guna Putri, Adelia Kurnia Putri, Aprilia Nurlita Dwi Putri, Fatati Nurainni Putri, Nafisa Destriana Putri, Sulista Ramona, Dela Rendranandini, Widya Rosidah, Nikmatur Saadah, Raihanah Nur Safari Wahyu Jatmiko Salatina, Alfi Salsabila, Dika Tiara Saputro, Sigit Sari, Etik Yunita Sari, Mely Erlika Sari, Priyanika Candra Setiawan, Rizki Setyaningratri, Yeni Silaen, Nevada Bulandari Sukatwo, S Susanti, Eka Widya Syinta, Ahmada Norma Taufik Eko Susilo Tiara Fatmarizka Totok Budi Santoso Umi Budi Rahayu Utami, Mulatsih Nita Vitasari, Lingga Wahyu Anita Sari wahyuni wahyuni Wardhani, Desvita Savitri Kusuma Wijayanti, Christina Wahyu Wijayanti, Wahyu Kusuma Yanuar, Reza Arshad Yulia Rahmawati, Yulia Zain, Siti Azzura Zalfa, Raden Andrea Zulfah, Khairina