ABSTRAK Ekonomi kreatif menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang berbasis kreativitas, ditunjukkan melalui capaian yang meningkat hingga triwulan I tahun 2024. Fasilitas di kota Surabaya untuk mengembangkan produk ekraf masing kurang. Dalam mendesain creative hub, terdapat tiga pilar utama yaitu ekonomi, ekologi, dan masyarakat. Dalam hal ekologi, kota Surabaya menghadapi permasalahan utama yaitu kepadatan bangunan sehingga konsep kontekstual lingkungan digunakan sebagai bentuk respon terhadap lingkungan sekitar pada tapak. Selain itu, paradigma rasionalisme dengan mengambil 1 objek studi preseden yaitu Hayy Jameel. Kontekstual lingkungan yang diterapkan pada desain dapat terlihat pada massa yang berbentuk segiempat; tampilan fasad (material dan warna) dengan material ACP, kaca laminasi, dan secondary skin dengan warna dengan konsep earth tone (abu,cokelat bata, cokelat tua, dan krem); bentuk bukaan; bentuk atap; dan adanya identitas bangunan sebagai ciri khas dari hub ini. Selain itu, kontekstual juga diambil dari aspek budaya dengan penggunaan dudukan lesehan pada interiornya. Pengalaman ruang juga ditonjolkan pada ruang terbuka dimana pengunjung dibawa menuju suasana perkotaan dan festival. Oleh karena itu, dengan berbagai fasilitas yang tersedia dan lokasi yang strategis, Surabaya Creative Hub diharapkan dapat menarik banyak pengunjung serta menjadi sarana kreatifitas dan rekreatif bagi masyarakat di sekitar tapak. Kata kunci: Creative hub, ekonomi kreatif, kontekstual lingkungan, rasionalisme