Articles
Peningkatan Kompetensi Mengajar Guru dengan Pembelajaran Berbasis Kompetensi Melalui In House Training
Madya Aditama
Madani: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Kewirausahaan Vol 2 No 1 (2023): Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Internasional Batam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pembelajaran dalam era learning loss pasca pandemi memberikan tantangan kepada guru dan satuan pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Kebijakan Kurikulum Merdeka yang harus diimplementasikan serta target kompetensi yang harus dicapai siswa dalam Profil Pelajar Pancasila merupakan kesatuan yang harus dilakukan oleh guru dilapangan. Guru – guru akan dapat menjalankan pembelajaran denagn lebih mudah dan aktif jika disesuaikan dengan kebutuhan dan pemaksimalan kompetensi yang tepat. Perlunya peningkatan komptensi guru dalam mengajar sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan tersebut. Kegiatan In House Training (IHT) di SD Muhammadiyah Limpung ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari guru dan kepala sekolah di sekolah tersebut. Metode yang digunakan adalah pelatihan yang meliputi FGD, refleksi, diskusi, konsultasi dan praktik. Tujuan utama dalam kegiatan pelatihan ini adalah: 1) peserta mengetahui konsep Pembelajaran berbasis Kompetensi yang sesuai untuk penerapan Kurikulum Merdeka; 2) peserta mengetahui penerapan Pemebelajaran berbasis kompetensi; 3) peserta memiliki kanvas pembelajaran berbasi Kompetensi sesuai implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan ini berdampak baik kepada guru – guru di SD Muhammadiyah Limpung dalam mengembangkan pembelajaran berbasis kompetensi. Hal ini ditunjukkan dengan pembuatan kanvas rancangan pembelajaran berbasis kompetensi yang disesuaikan denagn latar belakang dan kondisi masing – masing siswa dan lingkungan sekolah.Learning in the post-pandemic learning loss era challenges teachers and education units in improving the quality of learning. The Merdeka Curriculum policy that must be implemented and the competency targets that students must achieve in the Pancasila Student Profile are a unity that must be carried out by teachers in the field. Teachers will be able to carry out learning more easily and actively if it is tailored to the needs and maximisation of appropriate competencies. The need to increase teacher competence in teaching is needed to face these challenges. The In House Training (IHT) activity at SD Muhammadiyah Limpung was attended by 20 participants consisting of teachers and principals at the school. The method used was training which included FGD, reflection, discussion, consultation and practice. The main objectives in this training activity are: 1) participants know the concept of Competency-based Learning which is suitable for implementing the Merdeka Curriculum; 2) participants know the application of competency-based learning; 3) participants have a competency-based learning canvas according to the implementation of the Merdeka Curriculum. This activity has a good impact on teachers at SD Muhammadiyah Limpung in developing competency-based learning. This is shown by making a competency-based learning design canvas that is adjusted to the background and conditions of each student and the school environment.
PELATIHAN SIAP ASESMEN PADA KURIKULUM MERDEKA BAGI GURU SMA NEGERI 1 WONOTUNGGAL
Madya Giri Aditama
-
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33387/pengamas.v6i2.4793
Kebijakan Kurikulum Merdeka yang belum sepenuhnya dipahami oleh guru dan pendidik di lapagan menjadi kesulitan tersendiri yang dihadapi dalam menyongsong penerapan kurikulum baru ini pada tahun ajaran baru nanti. Salah satu poin penting dalam penerapan kurikulum ini adalah penerapan asesmen dalam proses pemebelajaran. Di SMA N 1 Wonotunggal, guru mengalami kesulitan dalam memahami dan menerapkan asesmen sesuai dengan kebijakan kurikulum yang baru. Mayoritas guru masih menganggap asesmen adalah tes yang dilakukan hanya diakhir pembelajaran, namun faktanya asesmen lebih dari itu. Guru akan dapat mengetahui kebutuhan murid dan memaksimalkan potensi murid dengan menerapkan tahapa asesmen yang tepat dan sesuai. Kegiatan pelatihan siap asesmen pada kurikulum merdeka di SMA N 1 Wonotunggal ini diikuti 26 peserta yang terdiri dari guru – guru di sekolah tersebut. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah polysynchronus learning dimana merupakan perpaduan synchronous dan asynchronous learning secara daring dan luring. Tujuan utama dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajran terutama asesmen sesuai kebijakan Kurikulum Merdeka. Kegiatan pelatihan ini berdampak baik pada guru – guru di SMA N 1 Wonotunggal dalam mengembangkan kemampuan mengajar dan metode asesmen. Hal ini ditunjukkan dengan pembuatan kanvas pembelajaran dan asesmen serta latihan praktik mengajar yang dilakukan.  Hal ini juga didukung dengan hasil kuesioner menunjukkan kepuasan guru setelah mendapatkan pelatihan serta menerapkan metode asesmen yang sesuai denagn kebutuhan belajaran murid.
Implementation of Differentiated Learning based on Local Wisdom in ELT
Aditama, Madya Giri
ELLITE Vol 8, No 2 (2023): ELLITE: November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/ellite.v8i2.21121
An educational process must be able to analyze and meet the learning needs of each student. Differentiated learning is an educator's effort to adjust learning activities in the classroom to fulfill the learning needs of students related to readiness to receive new material, students' interests and learning profiles or learning styles of diverse students. Differentiated learning can be done by 1) content differentiation; 2) process differentiation; and 3) product differentiation; The integration of local wisdom in learning gives a real picture to students so students can understand material concepts more easily. This research is qualitative research using a phenomenology approach with data collection methods using observation, interviews and questionnaires where the data subjects were 20 high school and vocational high school English teachers in Batang Regency who applied differentiation learning. According to the results of the research conducted, it was found that 12 teachers applied content differentiation, 14 applied process differentiation, 15 applied product differentiation, and among these results some teachers applied a combination of differentiation in their learning.
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Project Based Learning melalui Temu Pendidik Daerah
Aditama, Madya Giri;
Shofyana, Maila Huda;
Muslim, Rachmat Imam;
Pamungkas, Imam;
Susiati, Susiati
Buletin KKN Pendidikan Vol. 4, No. 1, Juni 2022
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/bkkndik.v4i1.18215
Penerapan Kurikulum Merdeka menuntut peningkatan kemampuan guru untuk menyesuaikannya. Salah satu poin utama dalam aplikasi kurikulum tersebut adalah penerapan metode Project Based Learning yang dianggap memiliki potensi besar dalam memaksimalkan kompetensi siswa. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk meingkatakan kompetensi guru di daerah Kota Pekalongan dalam memahami Project Based Learning dan penerapannya. Kegitan yang di selenggarakan di SMA Sains Cahaya Al Quran Pekalongan ini diikuti oleh 32 peserta, terdiri dari guru-guru yang berasal dari beberapa sekolah di kota pekalongan. Metode pelatihan diterapkan dalam kegiatan pengabdian ini yang dikemas dalam konsep Temu Pendidik Daerah. Fakta dilapangan yang telah terjadi bahwa mayoritas pendidik hanya memahami PjBL sebatas pemberian tugas keapada siswa, padahal PjBL lebih dari itu. Metode ini dapat memaksimalkan kompetensi siswa, menerapkan 6 profil pelajar pancaseila dengan maksimal, serta dapat membantu guru dalam penilaian apabila dikombinasikan dengan asesmen yang tepat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selain meluruskan miskonsepsi tersebut juga untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam menyusun pembelajaran dalam era Merdeka Belajar.
Pemberdayaan Guru dalam Peningkatan Layanan Bimbingan Konseling di SD/MI Muhammadiyah Se-Surakata pada Era Komunikasi Global
Prayitno, Harun Joko;
Wulandari, Murfiah Dewi;
Widyasari, Choiriyah;
Nursalam, Nursalam;
Malaya, Krisma Anugra;
Bachtiar, Faisal Yusuf;
Hermawan, Hengki;
Wulandari, Desi Tri;
Aditama, Madya Giri
Buletin KKN Pendidikan Vol. 2, No. 2, Desember 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/bkkndik.v2i2.11853
Tata kelola penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran jenjang sekolah dasar dihadapkan banyak tantangan dan persoalan pada era komunikasi dan komputasi global ini. Layanan kegiatan bimbingan dan konseling dari guru kepada siswa dan orang tua/wali memerlukan adaptasi cepat supaya pendidikan dan pembelajaran mampu mengikuti perkembangan dan tunturan perubahan tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan layanan bimbingan konseling bagi guru-guru SD/MI Muhammadiyah Se-Surakarta pada era komunikasi dan komputasi global. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan holistik reflektif partisipatif (HRP). Kegiatan dirancang bersama dengan melibatkan kepala sekolah dan guru unggulan sebagai model layanan bimbingan. Kegiatan diteruskan dengan totorial KDT (Kelompok Disukusi Terpumpun), dan partisipasi aktif serta diakhiri dengan refleksi secara holistik. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah bahwa guru-guru SD/MI kemampuan layanan bimbingan dan konselingnya diperlukan pengayaan dan pemutakhiran secara berkala dan terus-menerus. Layanan bimbingan dan konseling guru-guru SD/MI perlu menyeimbangkan antara kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Kompetensi sosial ini memerlukan jangka waktu dan proses yang lebih lama karena berhubungan dengan hakikat kemampuan dan kemandirian anak dalam berkehidupan bermasyarakat. Layanan bimbingan konseleling dari guru kepada anak-anak dan orang tua/wali pada era komunikasi dan komputasi global memerlukan adaptasi teknik dan strategi yang kontekstual.
Pengembangan Sistem Klasifikasi Kepustakaan dengan Dewey Decimal Classification (DDC)
Anggraeni, Diah Bekti;
Widyastuti, Widyastuti;
Rahmawati, Fitri Puji;
Aditama, Madya Giri
Buletin KKN Pendidikan Vol. 3, No. 2, Desember 2021
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/bkkndik.v3i2.15734
Perpustakaan suatu sekolah menjadi salah satu tolak ukur suatu sekolah dikatakan maju atau tidak. Perpustakaan yang ideal ialah yang memiliki ruang perpustakaan nyaman, bahan pustaka yang lengkap, serta pustaka-wan yang melakukan pelayanan secara COMFORT. SD Negeri 1 Gema-wang berada di Kecmatan Girimarto Kabupaten Wonogiri mempunyai koleksi pustaka yang memadai, akan tetapi sistem administratif per-pustakaan serta belum adanya sumber manusianya sebagai pustakawan. Perpustakaan di SD Negeri 1 Gemawang telah mendapatkan bahan pustaka baru dari Dinas Pendidikan yang belum ditata dan dilakukan pengadminitrasian. Pembuatan kategorisasi bahan pustaka yang dil-akukan di perpustakaan SD Negeri 1 Gemawang menggunakan sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC). Mengklasifikasi bahan pustaka dengan menggunakan sistem klasifikasi DDC terdiri dari nomor klasifikasi, lalu diikuti 3 huruf awal nama pengarang kemudian satu huruf kecil dari judul buku. Penyusunan buku harus sistematis. Penyusunan pertama dimulai dari nomor klasifikasi, dimulai dari nomor klasifikiasi terkecil dari bahan pustaka di perpustakaan hingga ke terbesar, kemudian menurut abjad dari tiga huruf awal pengarang, dan menurut abjad terkecil dari huruf pertama judul. Dengan adanya pembu-atan kategorisasi bahan pustaka menurut DDC memberikan kemudahan bagi pustakawan dalam temu kembali koleksi. Selain itu, diharapkan dapat menumbuhkan minat baca para siswa-siswi dan menjadikan SD Negeri 1 Gemawang sekolah yang semakin maju dan berkembang.
Integrasi Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Warga Binaan Lapas Kelas IIA Kendal
Sugiharto, Prasetyawan Aji;
Santoso, Yan Imam;
Najib, Muhammad Reza Ainun;
Shofyana, Maila Huda;
Aditama, Madya Giri;
Mubarak, Zaky
TRIMAS: Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Trimas: Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Indra Institute Research & Publication
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58707/trimas.v4i2.969
Efforts to build character through education are the right of every citizen to obtain education. The educational movement in prisons (correctional institutions) aims to strengthen the character of inmates through harmonization of heart (ethics), sense (aesthetics), thought (literacy) and sports (kinesthetics) with the support of public involvement and collaboration between educational institutions. Apart from that, it equips inmates to face conditions of moral, ethical and character degradation. The method of community service activities is through lectures and outreach to the target residents regarding religious aspects, educational aspects, legal aspects and health aspects. This community service activity was carried out on June 6 2024 at the Kendal Class IIA Correctional Institution. With this activity, prison inmates can strengthen their religious aspects so that they are able to correct mistakes and behave well, become citizens based on the character values of the Indonesian nation, can know their rights as legal prisoners and lead a healthy life in body and soul.
Integrating Local Wisdom in Project-Based Learning to Improve Post-Pandemic English Learning
Huda Shofyana, Maila;
Giri Aditama, Madya;
Iqbal Nugroho, Harliyandri;
Tri Asmoro, Heri
ENGLISH FRANCA : Academic Journal of English Language and Education Vol. 6 No. 2 November (2022): ENGLISH FRANCA : Academic Journal of English Language and Education pr
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29240/ef.v6i2.5418
The project-Based Learning (PjBL) method is the recommended method to be applied in the Merdeka Belajar curriculum. The application of Proj-BL based on local wisdom allows students to freely express and maximize creativity in doing assignments and also as a medium for cultural preservation and the introduction of various kinds of local wisdom, as well as a socialization event in the environment. It is qualitative research with the purpose is to analyze the local wisdom-based Project Based Learning (PjBL) teaching method applied by English teachers at SMA and SMK levels in Batang Regency in post-pandemic learning in the Merdeka Belajar curriculum. The objects of this study are 20 English teachers in Batang regency. The result shows that the application of PjBL based on local wisdom by teachers is commonly used in culture, Tourism, peoples, local industry, entrepreneurship, folklore, and myth scopes. This study reveals several examples of the application PjBl in Language Learning, which can be referenced for readers and teachers. It is also found that this method can develop students’ soft skills such as sympathy, empathy, self-confidence, problem-solving, and teamwork; also this method can maximize students' & teachers’ competencies in learning
PEMANFAATAN PUBLIC SPEAKING BAGI SISWA SMA DALAM PERSIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA
Yan Imam Santoso;
Aji Sugiharto, Prasetyawan;
Madya Giri Aditama;
Muhammad Reza Ainun Najib;
Muhammad Andre Wibisana;
Firyal Afaf Anasa
PROFICIO Vol. 5 No. 1 (2024): PROFICIO: Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36728/jpf.v5i1.3290
Public speaking merupakah sebuah kemampuan manusia dalam mengungkapkan gagasan atau ide secara oral dikhalayak ramai, yang kemudian memberikan pesan yang mudah dipahami dan dapat dipercaya. Namun tidak semua orang dapat melakukan public speaking dengan baik dan benar. Hal ini juga terjadi pada siswa-siswa SMA Muhammadiyah Tersono. Dimana kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan memberikan kebermanfaatan mengenai public speaking dalam rangka mempersiapkan kemampuan siswa untuk menghadapi dunia kerja sehingga mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Pelatihan ini dilaksanakan secara online atau daring melalui zoom meeting. Kegiatan ini disampaikan dengan metode ceramah dan diskusi secara interaktif dengan memberikan penjelasan-penjelasan dengan video, gambar, sesi tanya jawab, berlatih praktik secara langsung serta memberikan kuisioner. Hasil dari kegiatan ini adalah banyak siswa yang menegaskan bahwa public speaking memberikan dampak positif secara psikologi dan sosial.
Pengembangan Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Diferensiasi Melalui Kegiatan Temu Pendidik
Madya Giri Aditama;
Saiful Risqi;
Bagiya;
Eny Winaryati;
Opah Ropiah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pembelajaran pada era penerapan Kurikulum Merdeka memberikan fokus utama pada peningkatan kompetensi siswa dan pemenuhan kebutuhan siswa. Sangat penting bagi guru untuk mampu menerapkan pembelajaran diferensiasi guna memenuhi tuntutak kebutuhan belajar siswa yang berbeda. Kegiatan pelatihan bertajuk Temu Pendidik ini merupakan Kerjasama dengan Komunitas Guru Belajar Pekalongan yang diikuti oleh 42 guru dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA di daerah Pekalongan. Bertempat di SMK Muhammadiyah Pekalongan, metode yang digunakan berupa FGD dan dilanjutkan dengan pelatihan. Hasil dari kegiatan ini adalah, dari total 42 guru yang awalnya 95% masih bingung dengan konsep pembelajaran diferensiasi, di akhir kegiatan 100% peserta telah mengerti dan mampu merancang konsep pembelajaran diferensiasi untuk diterapkan di kelasnya masing-masing