Claim Missing Document
Check
Articles

The Relationship between Screen Time and Screen Size with Computer Vision Syndrome Sisca Erlita; Nurfitri Bustamam; Sri Wahyuningsih
Saintika Medika Vol. 19 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol19.SMUMM1.22564

Abstract

During the COVID-19 pandemic, student activities are carried out online using various gadget sizes. This situation increases the risk of computer vision syndrome (CVS). This study aims to determine the relationship between screen time and screen size with CVS among Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta medical students. The study used a cross-sectional design, questionnaire, and application to measure screen time. The study showed that 59.5% of the 84 subjects experienced CVS symptoms. The screen time of subjects on smartphones was 7.22 ± 3.01 hours/day, and on laptops 6.03 ± 3.49 hours/day. The subject uses a laptop 14 (11 - 16) inches and a smartphone 6.4 (4.7 - 6.7) inches. The Pearson correlation test showed a correlation between screen time and CVS scores (p = 0.032; r = 0.234). The Chi-square test showed there were differences in symptoms of excessive blinking between the group with laptops ≤ 14 inches and > 14 inches (p = 0.019), as well as differences in symptoms of eyes redness (p = 0.042) and blurred vision (p = 0.031) between the group with smartphones < 5.8 inches and ≥ 5.8 inches. There is a relationship between screen time and screen size with CVS.
Program Pendampingan Hidup Sehat untuk Mencegah dan Mengendalikan Diabetes Mellitus di Posbindu Delima Depok Nurfitri Bustamam; Yosha Putri Wahyuni; Nugrahayu Widyawardani; Cut Fauziah
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7434

Abstract

Data Posbindu Delima Bedahan Sawangan Depok pada tahun 2023 menunjukkan ada 10 warga dengan diabetes mellitus (DM) dan 8-13 warga yang tergolong prediabetes dari hasil pemeriksaan gula darah puasa setiap bulannya. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dalam bentuk Program Pendampingan Hidup Sehat dengan tujuan untuk memotivasi warga agar melakukan gaya hidup sehat. Kegiatan program terbagi menjadi tiga tahap, yaitu: sosialisasi program termasuk cara mengisi logbook hidup sehat, edukasi melalui WhatsApp group, dan evaluasi. Sebelum dan sesudah mengikuti program, parameter kesehatan warga diukur. Implementasi gaya hidup sehat yang dilakukan oleh warga dievaluasi berdasarkan isian logbook. Kegiatan program yang berlangsung selama 5 minggu diikuti oleh sembilan warga berusia rata-rata 55,4 tahun, sebagian besar perempuan dengan indeks massa tubuh tergolong obese. Hasil PKM menunjukkan setelah melakukan gaya hidup sehat, terjadi perbaikan parameter kesehatan, yaitu penurunan kadar gula darah puasa, kolesterol total, tekanan darah, dan berat badan. Dapat disimpulkan bahwa Program Pendampingan Hidup Sehat ini berhasil mendorong warga untuk melakukan hidup sehat dalam mencegah dan mengendalikan DM.
Hubungan antara Tingkat Keparahan Obstructive Sleep Apnea dan Fungsi Kognitif pada Pasien Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo Eko Satrio Bahari; Nurfitri Bustamam; Marie Selvester Thadeus
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v8i1.159

Abstract

Prevalensi obstructive sleep apnea (OSA) pada populasi dewasa diperkirakan berkisar antara 5-14%. Sebagian besar pasien OSA di Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr. Mintohardjo, Jakarta diukur tingkat keparahannya menggunakan polisomnografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat keparahan OSA dan fungsi kognitif. Penelitian menggunakan desain cross sectional dan teknik consecutive sampling. Data diambil dari 60 pasien OSA Rumkital Dr. Mintoharjo pada bulan April-Mei 2018. Data tingkat keparahan OSA diambil dari rekam medis, sedangkan data fungsi kognitif diukur menggunakan kuesioner Montreal Cognitive Assessment Indonesia version (MoCA-Ina). Subjek penelitian sebagian besar adalah pasien OSA laki-laki dengan usia rata-rata 43 tahun, berpendidikan tinggi, dan bekerja sebagai pegawai swasta. Berdasarkan data apnea-hypopnea index didapatkan 25 pasien OSA berat, 23 pasien OSA sedang, dan 12 pasien OSA ringan. Pada penelitian didapatkan pula sebanyak 45 pasien dengan fungsi kognitif terganggu dan 15 pasien dengan fungsi kognitif normal. Hasil uji Chi-square menunjukkan hubungan antara tingkat keparahan OSA dan fungsi kognitif (p = 0,000). Perlu diberikan edukasi kepada pasien OSA agar patuh mengikuti tatalaksana yang dianjurkan dokter, sehingga penurunan fungsi kognitif lebih lanjut dapat dicegah.
Analysis of macronutrient and micronutrient intake with the incidence of stunting and wasting in toddlers 0-59 months of age at public health center Bojong, Bogor regency nugrahayu widyawardani; Nurfitri Bustamam; Citra Ayu Aprilia; Niniek Hardini; Panji Octo Prasetio; Kevina Nuraini Yusuf; Muhammad Harahap; Rafi Raihan
World Nutrition Journal Vol. 7 No. i2 (2024): Volume 07 Issue 2, February 2024
Publisher : Indonesian Nutrition Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25220/WNJ.V07.i2.0010

Abstract

Background : Stunting is defined as not achieving optimal height for age. One of the factors of stunting is caused by unbalanced nutrition. This is due to long-term nutrient intake inadequacies that potentially lead to insufficient nutrient requirements from food. Wasting often has symptoms of severe weight loss in the short term. It usually occurs when toddlers do not get a good quality and quantity of food and/or they suffer from recurrent or chronic illnesses. Objective : Assessing the relationship between macro-micronutrient intake with the incidence of stunting and wasting in the Bojong Health Center working area, Bogor Regency July-August 2023 Period. Methods : This research using cross-sectional study was conducted in the working area of Public Health Centre Bojong, Bogor Regency, Indonesia, from July 2023 to August 2023. The number of subjects is 93 subjects. Subjects were recruited using consecutive sampling, toddlers aged 0-59 months and mothers were the respondents who answered questions during interviews, 2x24-hour food recall, SQFFQ. The data in this study was obtained through direct interviews with respondents. Results : Subject macronutrient and micronutrient intake tended to be deficient refer to RDA 2019. There was an association (p=0.000) between the intake of energy, protein, carbohydrates, fat, Fe, Omega 3, Zn, vitamin D, and Ca with the incidence of stunting and wasting. Conclusions : Intakes of energy, protein, carbohydrate, fat, iron, omega-3, zinc, vitamin D, and Ca were significantly lower in children with nutritional problems (stunting and wasting) compared to RDA Indonesian Ministry of Health 2019.
Hubungan antara Adiksi Telepon Pintar dengan Refleks Berkedip dan Kuantitas Air Mata Salma Tania; Nurfitri Bustamam; Winda Lestari
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 28 No 1 (2022): JANUARI-APRIL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v28i1.2278

Abstract

Adiksi telpon pintar meningkatkan paparan blue light yang bersifat merusak kornea dan lapisan air mata sehingga dapat mempengaruhi refleks berkedip dan sekresi air mata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adiksi telepon pintar dengan refleks berkedip dan kuantitas air mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Penelitian menggunakan desain potong lintang. Sebanyak 88 subjek dengan kriteria menggunakan telpon pintar, tidak memakai softlens dan obat tetes mata serta tidak memiliki riwayat operasi mata, alergi mata, dan Sindroma Sjorgen, ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Data diambil menggunakan kuesioner smartphone addiction scale, rekaman video, dan Schirmer I Test. Hasil penelitian didapatkan subjek berusia 20 (18-23) tahun, 76,1% perempuan dan 45,5% menggunakan telpon pintar lebih dari 6 jam sehari. Sebanyak 52,3% subjek mempunyai adiksi telepon pintar dengan frekuensi refleks berkedip 11 (3-32) kali/menit dan kuantitas air mata 30,5 (4-35) mm dalam 5 menit. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada hubungan antara adiksi telepon pintar dengan refleks berkedip (p = 0,537), tetapi ada hubungan antara adiksi telepon pintar dengan kuantitas air mata (p = 0,011).
Perbandingan Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Kedokteran yang Melakukan Diet Vegetarian dan Non-Vegetarian Abimanyu Putera Yudha; Nurfitri Bustamam; Cut Fauziah; Hikmah Muktamiroh
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 29 No 1 (2023): JANUARI
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v29i1.2570

Abstract

Computer Vision Syndrome (CVS) adalah kumpulan gejala pada mata dan penglihatan akibat penggunaan perangkat digital dalam jangka panjang. Pada saat ini berbagai pola diet yang dilakukan oleh mahasiswa dapat berpengaruh terhadap fungsi penglihatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diet terhadap CVS pada mahasiswa kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (FKUPNVJ). Penelitian menggunakan desain case-control. Data diambil dari 20 mahasiswa vegetarian dan 20 mahasiswa non-vegetarian menggunakan Computer Vision Syndrome Questionnaire. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan uji t independen. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 24 dari 40 (60%) subjek mengalami CVS. Tidak terdapat perbedaan karakteristik demografi, durasi penggunaan gawai, dan perilaku penggunaan komputer antara kelompok vegetarian dan kelompok non-vegetarian (p > 0,05). Hasil uji Chi-square menunjukkan tidak ada perbedaan kejadian CVS pada kedua kelompok tersebut (p = 0,333). Diet vegetarian berisiko untuk mengalami gejala CVS mata berair (p = 0,027; OR = 5,444; CI = 1,408 - 21,054) dan nyeri kepala (p = 0,009; OR = 8,500; CI = 1,861 - 38,817) dibandingkan dengan diet non-vegetarian. Diperlukan penelitian lanjutan untuk menganalisis asupan nutrien antara vegetarian dan non-vegetarian serta mengidentifikasi pengaruhnya terhadap CVS pada mahasiswa.
Comparison of Micronutrient Intake Among Students with and without Computer Vision Syndrome: Perbandingan Asupan Mikronutrien pada Mahasiswa dengan dan tanpa Computer Vision Syndrome Nurfitri Bustamam; Nanang Nasrulloh; Pritha Maya Savitri; Panji Octo Prasetio
Amerta Nutrition Vol. 7 No. 4 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v7i4.2023.494-502

Abstract

Background: During the COVID-19 pandemic, the risk of computer vision syndrome (CVS) increased due to the prolonged use of digital devices. According to a study in 2018, the adult population in Indonesia suffered from micronutrient deficiency which is essential for the anatomy and physiology of the eye. Objectives: This study aims to compare the micronutrient intake among students with and without CVS. Methods: This study used a cross-sectional design. The data were collected online from 34 students of the Nutritional Science Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta using 24-hour dietary recalls and questionnaires. The data collection was repeated four times. The diagnosis of CVS was established using the Computer Vision Syndrome Questionnaire (CVS-Q) which consists of 16 questions about the frequency and intensity of each symptom. The micronutrient intake was analyzed using an application, namely NutriSurvey 2007. A univariate analysis was carried out to describe the characteristics of the variables. An unpaired t-test or Mann-Whitney test was carried out to test the hypothesis about the difference in micronutrient intake between the non-CVS group and the CVS group. Results: From a total of 34 subjects, 22 subjects (64.7%) had CVS, most of whom suffered from micronutrient deficiency. The results showed no significant difference in subject characteristics and computer usage between the CVS group and the non-CVS group (p > 0.05). The two groups that showed no significant difference in micronutrient intake included Fe, Mg, Cu, vitamin E, vitamin A, retinol, vitamin C, and omega-3 (p > 0.05). However, the results of unpaired t-test showed a significant difference in Zn intake between the two groups (p = 0.036; CI = 0.125-2.716). Conclusions: Zn intake plays an important role in preventing CVS. Further research on the benefits of Zn supplementation in preventing CVS is necessary.
THE RELATIONSHIP BETWEEN VISCERAL FAT AND RISK OF OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA IN MEDICAL STUDENTS Muhammad Ferrel Privansyah Cader Cader; Nurfitri Bustamam; Feda Anisah Makkiyah; Marlina Dewiastuti
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 11 No. 2 (2024): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Univers
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v11i2.397

Abstract

The COVID-19 pandemic has caused changes in student’s lifestyles, triggering visceral fat accumulation. Visceral fat accumulation increases the risk of obstructive sleep apnea because it causes airway collapse. This study aims to determine the relationship between visceral fat and the risk level of obstructive sleep apnea in medical students. The study used a cross-sectional design on 55 students from the Faculty of Medicine, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, using a simple random sampling technique. Visceral fat was measured using the Tanita Body Composition analyzer, while the obstructive sleep apnea risk level was measured using the stop-bang questionnaire. The body mass index differed between the normal and high visceral fat groups (p=0.000). There were no differences in age, sedentary behavior, and eating habits between visceral fat groups (p > 0.05). Chi-square exact test results showed a relationship between visceral fat and the risk level of obstructive sleep apnea (p = 0.018). The higher the visceral fat, the higher the risk level of obstructive sleep apnea.
RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND SLEEP QUALITY WITH MUSCLE MASS IN FEMALE MEDICAL STUDENTS Kevina Nuraini Yusuf; Nurfitri Bustamam; Tri Faranita; Diana Agustini Purwaningastuti
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 9, No 1 (2024): Improve physical competence, fitness, motivation, and enjoyment of physical acti
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpjo.v9i1.66263

Abstract

Female medical students tend to have low physical activity (PALP levels accompanied by poor sleep quality. This condition could disrupt muscle protein metabolism, resulting in decreased muscle mass at a young age. This study aims to determine the association between physical activity and sleep quality with muscle mass in female medical students. A cross-sectional study design was conducted on 60 female students according to the criteria selected using stratified random sampling. The study instruments were Tanita Medical Body Composition Analyzer (MC-980MA Plus), Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), and Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Study results found that 34 (56,7%) subjects, 23 (38,3%) subjects, and 3 (5%) subjects had low, normal, and high muscle mass respectively.  Physical activity levels PAL of 25 (41,7%) subjects were low, 30 (50%) subjects were moderate, and 5 (8,3%) subjects were high. A number of 55 (88,3%) subjects had poor sleep quality, while the other 7 (11,7%) subjects had good sleep quality. Multiple regression logistic test showed that PAL had more effect on muscle mass (p = 0,000; OR = 14,056, CI = 3,488-56,637) compared to sleep quality (p = 0,104; OR = 7,680, CI = 0,657-89,726). Therefore, young adults need to exercise regularly and perform sleep hygiene to maintain their muscle mass.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERUBAHAN PERILAKU MELALUI EDUKASI MANFAAT ASAM FOLAT PADA WANITA USIA SUBUR DAN IBU HAMIL DI DESA RAJAIYANG Uswatun Hasanah; Nurfitri Bustamam; Cut Fauziah; Nugrahayu Widyawardani; Tri Faranita
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4102

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat (PKM) mengenai edukasi manfaat asam folat bagi wanita usia subur dan ibu hamil di Desa Rajaiyang merupakan program yang berkelanjutan merujuk pada indikator Sustainable Development Goals (SDG) yaitu kehidupan sehat dan sejahtera, menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa. Seperti diketahui, pembentukan dan perkembangan otak sudah dimulai pada trimester awal kehamilan. Gangguan pertumbuhan otak selama kehamilan dapat disebabkan oleh kekurangan zat gizi esensial, salah satunya adalah asam folat. Asam folat merupakan mikronutrien (Vitamin B9) yang penting tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga kecukupannya diperoleh dari asupan makanan tinggi folat dan suplementasi asam folat. Asam folat penting pada periode pembelahan dan pertumbuhan sel, pembentukan sel darah merah, dan mencegah anemia. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan edukasi pengetahuan dan perilaku mengenai manfaat asam folat. Edukasi dilakukan kepada 31 wanita usia subur (kader) dan ibu hamil di Desa Rajaiyang dengan tiga kali kunjungan. Saat pelaksanaan kegiatan, mitra diberikan kuesioner pre-test untuk mengukur pengetahuan tentang asam folat. Setelah mengisi pre-test, mitra diberikan edukasi secara langsung, selanjutnya diminta mengisi kuesiner post-test. Untuk menilai perilaku asupan asam folat, mitra diminta mengisi kuesioner food recall, dan food frequency. Saat pelaksanaan kegiatan juga dilakukan pemeriksaan kesehatan mencakup kadar hemoglobin, tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan. Hasil PKM ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku berkaitan dengan asupan asam folat pada wanita usia subur dan ibu hamil di Desa Rajaiyang. Kata Kunci: Asam folat; Ibu hamil; Pengetahuan; Perilaku; Wanita usia subur
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abimanyu Putera Yudha Achmad Zuchriadi Agneta Irmarahayu Agustini Purwaningastuti, Diana Andrisha, Naufal Hilmi Astari, Riezky Valentina Aulia Chairani Aulia Chairani, Aulia Auliannissa, Salma Ayodya Heristyorini Ayudia, Tsabita Azzahra Brenda Tam Basuki Supartono Budiman, Anisa Novita Citra Ayu Aprilia Citra Ayu Aprilia Citra Ayu Aprilia Cut Fauziah Cut Fauziah Cut Fauziah Cut Fauziah Darmawan, Mutiara Dewi, Via Arsita Dhia Adhi Perwirawati Diana Agustini Purwaningastuti Diana Agustini Purwaningastuti Duma Lumban Tobing Eko Satrio Bahari Eko Satrio Bahari Erna Harfiani Evin Novianti Fahira Alia Natassha Fajriati Zulfa Fatma M Idrus Baagil Fazriani, Alifianisa Fellicia Naurah Andryas Ferrany Thifla Aghni Brilliana Fiora Ladesvita Hany Yusmaini Harastha Qinthara Mathilda Hardini, Niniek Harumi Kusuma Wardani Heri Wibisono Heristyorini, Ayodya Hikmah Muktamiroh Indra Setiawan Indra Setiawan Kevina Nuraini Yusuf Kevina Nuraini Yusuf Laura Hotdiana Lisa Safira Makkiyah, Feda Anisah Malvin Dharma Wiratama Manpan Drajat Maria Selvester Thadeus Marie Selvester Thadeus Marlina Dewiastuti Marlina Dewiastuti, Marlina Mashoedojo Mashoedojo Maulida, Ika Meiskha Bahar Muhammad Afrian Wiji Pratama Muhammad Ferrel Privansyah Cader Cader Muhammad Harahap Muhammad Reiza Musthafa, Zainal Nasrulloh, Nanang Naufal Hilmi Andrisha Ningsih, Sri Rahayu Niniek Hardini Nugrahayu Widyawardani Nugrahayu Widyawardani Pangaribuan, Kia Iglesias Panji Octo Prasetio Panji Octo Prasetio Prijo Sidipratomo Pritha Maya Savitri Purba, Raja Soaloon Purwaningastuti, Diana Agustini Rachmawati, Alfira Rafi Raihan Retno Yulianti Ria Maria Theresa Runinda Pradnyamita Safira, Lisa Salma Tania Simanjuntak, Kristina Sisca Erlita Soroy Lardo Sri Wahyuningsih Sri Wahyuningsih Sunarya, Putri Amelia Taufiq Fredrik Pasiak Theodore, Ishak Ramos Tri Faranita Tri Faranita Uswatun Hasanah Via Arsita Dewi Wahyukarno Wahyukarno Wibowo, Naufal Rafi Kusuma Widianingsih Widianingsih Widyaningrum, Chairunisa Widyanto, Didit Winda Lestari Yanti Harjono Hadiwiardjo Yanto Sandy Tjang Yosha Putri Wahyuni Zainal Musthafa