Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Fisikokimia dan Sensori Selai Lembaran Melon (Cucumis melo L.) dengan Penambahan Karagenan Apriliany, Fitri; Hapsari, Distya Riski; Rifqi, Muhammad
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 3 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i3.12649

Abstract

Selai lembaran merupakan produk pangan awetan yang dibuat dari buah-buahan yang di hancurkan. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh perbedaan konsentrasi karagenan terhadap karakteristik fisikokimia, sensori dan mencari produk selai lembaran melon terpilih. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu penambahan karagenan 1%, 1,5% dan 2%. Analisis produk meliputi analisis fisikokimia kadar air, kadar gula pereduksi, total padatan terlarut, derajat keasaman (pH), sineresis serta dilakukan uji mutu sensori dan hedonik. Analisis data dan penelitian yang di gunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan pada selang kepercayaaan 95%. Penambahan karagenan mempengaruhi kadar air, pH, sineresis, dan mutu sensori tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selai lembaran melon terpilih yaitu dengan penambahan karagenan 1% memiliki kadar air 6,53%, 25,56% kadar gula pereduksi, 56oBrix total padatan terlarut, pH 3,57 dan 2,50% sineresis. Uji mutu sensori menunjukkan selai lembaran melon berwarna hijau kecoklatan, aroma khas buah melon, tekstur ke arah keras, dan rasa manis. Parameter warna, rasa, aroma, tekstur dan overall cenderung disukai oleh panelis.
Karakteristik Kimia dan Sensori Kue Satu Berbahan Baku Tepung Tempe dengan Penambahan Tepung Ketan Putih Berliana, Dina; Nurlaela, R. Siti; Hapsari, Distya Riski
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 6 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i6.13342

Abstract

Kue satu merupakan kue kering yang terbuat dari tepung kacang hijau. Ada banyak bahan makanan yang dapat diolah sebagai bahan dasar dalam kue satu, termasuk tepung tempe dan tepung ketan putih. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh tepung tempe dengan tepung ketan putih terhadap kandungan kimia dan sensori dari kue satu. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dan dua ulangan. Taraf perlakuannya yaitu perbandingan tepung tempe dengan tepung ketan putih meliputi P1 (100 g : 0 g), P2 (90 g : 10 g), P3 (80 g : 20 g), P4 (70 g : 30 g). Diperoleh hasil dimana semakin banyak proporsi tepung ketan putih menurunkan kadar abu, air, dan protein, serta menghasilkan warna kue satu mengarah ke kuning, aroma ke arah tidak langu, rasa mengarah tidak terasa tempe, serta tekstur mengarah ke renyah membuat tingkat kesukaan terhadap kue satu semakin tinggi. Kue satu terpilih yaitu perlakuan 70 g tepung tempe dan 30 g tepung ketan putih. Kandungan gizinya yaitu kadar air 2,95%, abu 0,05%, protein 13,32%, lemak 10,07%, dan karbohidrat 73,61%.
Kandungan Protein, Serat Kasar dan Sensori Produk Mochi dengan Isian Kacang-Kacangan Aminullah; Lustiani, Marisa Hijjah; Hapsari, Distya Riski
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 5 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i5.13370

Abstract

Penambahan kandungan protein pada mochi menjadi hal yang penting dilakukan namun dengan memperhatikan dan tidak mengubah tekstur mochi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan protein dan serat tanpa mengubah karakteristik khususnya tekstur dari mochi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yang terdiri dari empat taraf perlakuan yaitu kacang hijau, kacang merah, kedelai, dan kacang tanah yang masing-masing diulang dua kali untuk setiap perlakuan mochi isian kacang-kacangan. Analisis produk meliputi pengujian analisis kadar protein dan kadar serat kasar serta dilakukan uji mutu sensori dan hedonik. Uji sidik ragam (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan pada taraf nyata 0,05 digunakan untuk analisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian isian pasta kacang meningkatkan kandungan protein dan serat mochi. Mochi dengan penambahan pasta kacang kedelai memiliki kadar protein tertinggi kemudian kadar serat tertinggi pada pasta kacang tanah. Selain itu bahwa terlihat tekstur mochi dalam penilaian yang baik. Hasil uji kadar protein terdapat pada isian mochi kacang kedelai dengan nilai sebesar 12,32%, serta kadar serat kasar terdapat pada isian mochi kacang tanah dengan nilai sebesar 24,00%. Produk terpilih dihasilkan pada mochi dengan isian kacang tanah yang memiliki kadar protein 11,90%, kadar serat kasar 24,00% dengan warna isian coklat, tercium aroma khas kacang, rasa yang manis, terasa rasa khas kacang, tekstur yang kenyal keras dan mengarah kearah disukai.
Karakteristik Kimia dan Sensori Egg Roll dengan Penambahan Tepung Biji Alpukat (Persea americana Mill) Sebagai Substitusi Tepung Terigu Januar, Dini; Hapsari, Distya Riski; Nurlaela, Raden Siti
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 6 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i6.13379

Abstract

Egg roll merupakan produk cemilan yang memiliki bentuk gulungan utuh dengan rasa yang manis serta teksturnya yang renyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung biji alpukat terhadap mutu kimia, sensori dan hedonik produk egg roll serta menentukan produk terpilih egg roll berdasarkan kimia dan sensori. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor dengan perbandingan tepung biji alpukat dan tepung terigu pada tiga taraf perlakuan yaitu 25%:75%, 50%:50%, dan 75%:25% dengan dua kali ulangan. Analisis produk meliputi uji kimia yaitu kadar air, kadar abu, kadar protein, serat kasar, kadar lemak, dan kadar karbohidrat serta uji mutu sensori dan hedonik untuk menentukan produk terpilih. Analisis data penelitian yang digunakan adalah uji sidik ragam (ANOVA) yang kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 95%. Hasil perbandingan tepung biji alpukat dan tepung terigu tidak berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat. Akan tetapi, berpengaruh terhadap serat kasar, mutu sensori dan hedonik. Hasil penelitian produk terpilih pada perlakuan 25% tepung biji alpukat dan 75% tepung terigu yang memiliki kadar air 1,94%, kadar abu 1,13%, kadar protein 11,33%, serat kasar dengan 4,07%, kadar lemak 26,26%, dan kadar karbohidrat 59,31% dengan mutu coklat pudar, tidak memiliki bau langu, rasa yang manis, bertekstur renyah, dan mengarah disukai.
Mutu Fisikokimia dan Sensori Kerupuk Berbahan Baku Tapioka dan Buah Campolay Puspitasari, Oktaviani Yosri; Pertiwi, Sri Rejeki Retna; Hapsari, Distya Riski
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 7 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i7.14069

Abstract

Kerupuk buah merupakan varian baru kerupuk dengan bahan baku buah. Salah satu jenis buah yang berpotensi diolah menjadi kerupuk adalah buah campolay.  Buah campolay memiliki kandungan karotenoid yang tinggi yang menghasilkan warna kuning hingga orange ketika matang.  Buah campolay kurang disukai masyarakat karena meninggalkan bekas kuning pada gigi ketika dimakan.  Pada penelitian ini buah campolai dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk dengan harapan dapat menghasilkan kerupuk berwarna menarik dan memiliki gizi lebih tinggi dibandingkan kerupuk berbahan baku tepung atau pati saja. Secara khusus penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh perbandingan tapioka dan pasta campolay terhadap mutu fisikokimia dan sensori kerupuk. Penelitian ini didisain dengan satu faktor perlakuan yaitu perbandingan tapioka dan pasta campolay yang terbagi dalam lima taraf yaitu (95:5)%, (90:10)%, (85:15)%, (80:20)%, (75:25)%.  Kualitas kerupuk yang diukur adalah volume pengembangan, mutu sensori (warna, aroma, rasa dan tekstur) dan nilai kesukaan (warna, aroma, rasa, tekstur dan overall). Kerupuk terpilih diuji proksimat dan total karotenoid.   Perbandingan tapioka dan pasta campolay tidak berpengaruh terhadap volume pengembangan, mutu sensori rasa getir, nilai kesukaan aroma, tetapi berpengaruh meningkatkan mutu sensori warna kuning, aroma langu, kerenyahan tekstur, meningkatkan nilai kesukaan warna, rasa, kerenyahan tekstur, overall.  Kerupuk terpilih berdasarkan volume pengembangan, mutu sensori dan nilai kesukaan adalah kerupuk yang diolah dengan perbandingan tapioka 80% dan pasta campolay 20%.  Kerupuk terpilih memiliki kadar air 3,11 %, abu 1,26%, lemak 35,1%, protein 0,5%, karbohidrat 59,3%, total karotenoid 3,78 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buah campolay matang berpotensi untuk diaplikasikan pada pembuatan produk makanan atau minuman yang berorientasi pada peningkatan warna kuning-orange dan kandungan antioksidan.
Kajian Pustaka : Penggunaan Ikan Kembung sebagai Upaya Peningkatan Kadar Protein Produk Rohmah, Salma Amiatri; Hapsari, Distya Riski; Puspasari, Erna
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 10 (2024): Karimah Tauhid (On Proses)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i10.15566

Abstract

Sebagai sumber zat gizi yang dibutuhkan dan merupakan bahan pangan berprotein tinggi dengan lemak jenuh yang sedikit dibanding dengan protein hewani lainnya, ikan merupakan bahan penting dalam pengolahan makanan. Ikan kembung memiliki kandungan gizi yang cukup besar, yaitu dalam 100 g daging ikan kembung terdapat 21,30 g protein, dan 3,40 g lemak. Pemanfaatan ikan kembung dalam produksi pangan sangat luas karena memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan nilai gizi produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein dalam produk yang mengandung ikan kembung berdasarkan perbedaan jumlah yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi pustaka dengan menggunakan artikel ilmiah yang relevan dengan permasalahan. Menurut hasil penelitian, produk yang mengandung ikan kembung  berpotensi meningkatkan kandungan proteinnya seiring dengan meningkatnya persentase ikan kembung yang ditambahkan. Jumlah ikan kembung yang ideal untuk dimanfaatkan adalah antara 10 hingga 80%, menurut pengujian organoleptik.
Proses Produksi Lada Putih Bangka Bubuk (Muntok White Pepper) di PT. Izzah Globalindo Indonesia - Bangka Selatan Kartawiria, Rifky Fauzi Althafry; Hapsari, Distya Riski; Hutami, Rosy; Nurhalimah, Siti; Uzwatania, Fina; Sapanli, Kastana
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 10 (2024): Karimah Tauhid (On Proses)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i10.15601

Abstract

Lada putih, yang dikenal dengan kandungan piperin dan minyak atsirinya, memiliki peran penting dalam sektor agrikultur sebagai komoditas devisa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses produksi lada putih bubuk di PT. Izzah Globalindo Indonesia, khususnya dalam memanfaatkan lada putih Bangka. Pengolahan lada putih di PT. Izzah melibatkan dua tahap utama: pasca panen dan proses produksi. Pada tahap pasca panen, dilakukan beberapa proses seperti perendaman, pengupasan, pencucian, dan pengeringan untuk menjaga kualitas lada. Tahap produksi melibatkan sortasi, penggilingan, penimbangan, penyegelan, dan pengemasan produk. Dalam proses ini, lada putih dipisahkan berdasarkan ukuran grade, di mana Grade A dijual dalam bentuk butiran, sementara Grade B diolah menjadi bubuk lada. Standar keamanan pangan telah diterapkan di seluruh proses, dengan penggunaan peralatan modern seperti mesin grading dan grinder, serta kemasan yang sesuai dengan standar nasional Indonesia. Proses pengemasan juga mempertimbangkan keamanan produk selama distribusi. Studi ini menunjukkan bahwa sistem produksi PT. Izzah Globalindo Indonesia telah memenuhi standar kualitas tinggi, mulai dari penanganan pasca panen hingga distribusi produk akhir, dengan fokus utama pada kebersihan, efisiensi, dan keamanan pangan.
Proses Produksi “Gaga Otak-Otakku” Ready To Eat di PT. Jakarana Tama, Ciawi-Bogor Ismah, Nabilah Nurul; Hapsari, Distya Riski; Amalia, Lia; Kurniawan, Muhamad Fakih
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 10 (2024): Karimah Tauhid (On Proses)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i10.15602

Abstract

Proses produksi merupakan proses yang mencakup semua aktivitas yang menghasilkan barang atau jasa untuk menghasilkan suatu produk. Otak-otak ikan merupakan produk olahan perikanan berbahan dasar surimi melalui beberapa tahapan produksi. Makanan siap saji (ready to eat) adalah makanan yang dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu dimasak atau diolah terlebih dahulu sehingga memudahkan konsumen dalam penyajiannya. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari proses produksi Gaga Otak-Otakku Ready To Eat di PT. Jakarana Tama dalam rangka upaya memahami dan mengembangkan disiplin ilmu Teknologi Pangan. Metode yang dilakukan dalam kajian ini adalah observasi langsung (pengamatan langsung kegiatan di lapangan), wawancara dengan karyawan produksi, pencatatan, analisis data, diskusi, dan telaah pustaka. Hasil menunjukkan bahwa pada saat penerimaan bahan baku, dilakukan pemeriksaan administrasi (pengecekan surat jalan dan nomor polisi) dan kesesuaian dengan CoA (Certificate Of Analysis), kondisi kemasan, kuantitas dan kualitas bahan baku, kode produksi, kondisi tanda kadaluarsa, segel dan kelengkapan surat oleh departemen QC RM (Quality Control Raw Material). Bahan baku utama yang digunakan adalah surimi, sementara bahan tambahan yang digunakan yaitu tepung tapioka, air es, ice flakes, STPP, garam, gula, premix, dried leek, minyak nabati, MSG, dan potassium sorbat. Pada proses produksi Gaga Otak-Otakku Ready To Eat melalui beberapa tahapan yaitu persiapan dan penimbangan bahan, penggilingan daging surimi (grinding), pencampuran bahan (mixing), pengisian adonan (filling) ke selongsong PVDC, pemasakan dan sterilisasi, pencucian (washing), pengeringan dan pendinginan (drying & cooling), penyortiran (sorting), pengemasan (packing) dan pengkartonan (cartoning).
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG MANAJEMEN PRODUKSI HALAL PADA UMKM YOGURT SABILULUNGAN DI MASA COVID-19 Rohmayanti, S.Si, M.Si, Titi; Fitrilia, Tiana; Hapsari, Distya Riski; Kurniawan, Muhammad Fakih; Rifqi, Muhammad
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.011 KB) | DOI: 10.30997/qh.v8i1.3590

Abstract

Kampung Carangpulang memiliki kelompok wirausaha produk yogurt yang diprakarsai oleh ibu-ibu setempat. Kurangnya pembinaan dan pelatihan kepada kelompok wirausaha ini menyebabkan kurangnya pemahaman terkait manajemen produksi halal, sanitasi, dan higienitas serta gagalnya produksi secara kontinyu. Selain itu, di masa pandemi produksi yogurt menjadi terbatas akibat bahan baku yang tersedia. Keterbatasan ini menyebabkan berkurangnya semangat pada ibu-ibu dalam memproduksi yogurt. Padahal, produksi yogurt ini dapat menjadi sumber perekonomian bagi ibu-ibu setempat. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra yaitu pemberian penyuluhan online kepada ibu-ibu wirausaha yogurt mengenai pelatihan Sistem Jaminan Halal untuk industri rumah tangga, pemberian materi mengenai Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Bantuan pengadaan bahan baku susu dan starter. Pemberian pre-test sebelum materi dan post-test setelah materi penyuluhan untuk mengevaluasi sejauh mana kelompok wirausaha menyerap dan memahami materi penyuluhan secara online. Pemberian pelatihan semi virtual Sistem Jaminan Halal untuk industri rumah tangga, pemberian materi mengenai Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), Pelaksanaan pendaftaran sertifikasi halal, Melakukan evaluasi kegiatan, dan pembuatan laporan akhir. Pengadaan bahan baku susu sapi segar dan starter disuplai dari Fakultas Peternakan IPB. Seminar semi virtual yang diadakan, diikuti oleh 8 orang peserta ibu-ibu UMKM Yogurt Sabilulungan. Pemahaman ibu-ibu berdasarkan nilai pre-test dan post-tes yang telah dilakukan mengalami peningkatan. Pemahaman terkait materi kandungan gizi yogurt mengalami peningkatan sebesar 7,5%, materi CPPOB sebesar 17,85% dan materi Sistem Manajemen Halal sebesar 32,81%. Ketelusuran kehalalan bahan baku yang digunakan pada produk yogurt sabilulungan sudah halal secara kesluruhan sehingga memudahkan untuk melakukan pendaftaran sertifikat halal LPPOM MUI.
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PROSES SERTIFIKASI HALAL SERTA PENERAPAN SISTEM JAMINAN HALAL BAGI UMKM SOTO MI DAN KERUPUK KULIT Nurhalimah, Siti; Hutami, Rosy; Amalia, Lia; Riski Hapsari, Distya
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v9i3.8126

Abstract

Makanan yang banyak dijual dan diminati oleh masyarakat di kota Bogor diantaranya adalah Soto Mi dan kerupuk kulit. Soto Mi biasanya menggunakan daging ayam, daging sapi, kikil, dan jeroan. Sedangkan kerupuk kulit menggunakan kulit sapi dan kulit kerbau. Soto mi dan kerupuk kulit yang dijual di kota Bogor masih belum banyak yang memiliki sertifikat halal sehingga diperlukan sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pedagang tentang proses sertifikasi halal dan penerapan Sistem Jaminan Halal. Kegiatan ini terdiri dari pemetaan UMKM (Usaha Kecil dan Menengah) atau pedagang soto mi dan kerupuk kulit di kota Bogor, pemberian brosur penerapan Sistem Jaminan Halal, pemberian pretest, pelatihan, pemberian pretest dan posttest, dan analisa deskriptif. Pedagang soto mi dan kerupuk kulit cukup mengetahui dan memahami tentang kehalalan pangan. Pengetahuan proses sertifikasi halal dan penerapan Sistem Jaminan Halal penjual soto mi mengalami peningkatkan setelah mengikuti pelatihan.
Co-Authors Adnandhika, Muhammad Faris Tsany Al-antama, Rizky Anugrah AMINULLAH Aminullah Aminullah Aminullah Aminullah Aprilia, Sapira Apriliana, Riyanda Arista, Gita Martya Arshyla Eliska Arti Hastuti Aulannisa, Fairuza Berliana, Dina Caesandra Indah Arlina Cici Fitriani Delfitriani Dihya Al Faqih Aulia Robbani Erna Puspasari Fachriani, Felia Faridah Handayasari Fauziah, Putri Nurul Fina Uzwatania Fitri Apriliany, Fitri Fitri Yani Fitrilia, Tiana Halimah, Siti Nur Hastuti, Arti Ikhsan Ma'ruf Bukhari Indrastuti, Nindya Atika Intan Kusumaningrum Intan Kusumaningrum Irahmah, Siti Ismah, Nabilah Nurul Iznilillah, Wilna Januar, Dini Juanda, Dede Kartawiria, Rifky Fauzi Althafry Kurniawan, M. Fakih Lia Amalia Lia Amelia Lia Amelia Lola, Amelia Lustiani, Marisa Hijjah Mandira, Mugi Tyas Mardiah Mardiah Mardiah Maulana, Ihsan Muhammad Rifqi Mukrimah, Siti Nasution, Ainun Mardiah Noli Novidahlia Nuraimy Citra Nurlaela, Raden Siti Nurul Izah, Linda Pajrin , Ajriani Dainita Pambudi, Galang Prasaja Pebrianti, Tanti Pertiwi, Sri Rejeki Retna Pratami, Aprilia Pratiwi, Namira Indah Puspitasari, Oktaviani Yosri Puspitasari, Sri Dewi Putri Nurul Fauziah R. Siti Nurlaela Raden Siti Nurlaela Rahma, Anisa Aulia Rahmawati, Agnia Refani Fadli Rahman Rohmah, Salma Amiatri Rosy Hutami Saidah, Bulan sapanli, kastana Sari, Berliana Mustika Sari, Trifani Permata Shiddiq, Muhammad Fahmi Siti Aminah Siti Aminah Siti Masithoh Siti Masitoh Siti Nurhalimah Siti Nurhalimah Sonjaya, Nabila Rizqi Chairiyati Sri Dewi Puspitasari Titi Rohmayanti Tri Ayu Anjani Wilna Iznilillah Wulan, Nawang