Claim Missing Document
Check
Articles

Filsafat Dan Sains Prespektif Yunani Dan Islam Ramadhana, Muhammad Nasrullah; Amin, Mat; OK, Azizah Hanum
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 6 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i6.2062

Abstract

Aqidah This research aims to explain the development of philosophy and science in ancient Greece and the Islamic era. The type of research used in this study is a literary study using a descriptive analytical approach method. This research was carried out by collecting various kinds of information and studying various literature related to the Development of Philosophy in Science, Palda Zamaln Yulnani and the Islamic Era. The results of this research show that Philosophy and Science in the Yulnan Era was a very important period due to the emergence of the human thought pattern from mythocentric to logocentric. And during the golden age of Islamic civilization (750-1258 AD), Muslim scholars developed philosophy and science by adopting and modifying Greek thought. Keywords: Philosophy, Science, Greece, Islamic
Sekularitas dan Spiritualitas : Mencari Format Integrasi Ilmu Untuk Konstruksi Kurikulum Pendidikan Islam Ciptadi, Ikhwan; Hasibuan, Fitri Diana; OK, Azizah Hanum
PEMA Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i1.713

Abstract

Pemisahan ilmu di lembaga pendidikan Islam telah menimbulkan berbagai permasalahan kemanusiaan. Pemisahan antara ilmu agama dan ilmu sains umum telah lama menjadi perdebatan, dan sebagian umat Islam masih mempertahankan pandangan bahwa keduanya tidak dapat digabungkan karena perbedaan domainnya. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan barat yang bersifat sekuler dinilai tidak sesuai dengan konsep ajaran Islam yang menitikberatkan pada kepercayaan wahyu. Atas dasar ini muncul para ilmuan dengan gagasan pemikiran islamisasi ilmu pengetahuannya pada awal tahun 60-an. Ide awal ini dicetuskan oleh Naquib Al-attas dan dipopulerkan oleh Ismail Raji al-Faruqi. Konsep islamisasi yang mereka usung adalah untuk mengintegrasikan prinsip, konsep dan nilai-nilai Islam dalam kerangka pengembangan disiplin ilmu modern sehingga tidak ada lagi ilmu yang bersifat sekuler atau bebas nilai dengan begitu dapat selaras dengan pandangan Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis pendekatan studi kepustakaan berupa data sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk memahami sejauh mana integrasi ilmu dalam Islam berhasil membentuk karakteristik unik suatu institusi pendidikan serta kontribusinya dalam menjawab tantangan kompleksitas permasalahan dunia nyata serta melahirkan para lulusan yang unggul yang memiliki kompetensi akademik yang berlandaskan kepada nilai-nilai Islam.
EPISTEMOLOGICAL QUESTIONS: THE RELATIONSHIP OF SENSING, REASON, INTUITION, AND REVELATION IN THE BUILDING OF ISLAMIC SCIENCE Asriana, Asriana; Ok, Azizah Hanum
FORUM PAEDAGOGIK Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/paedagogik.v15i1.11086

Abstract

The purpose of writing this article is to find answers related to epistemological questions: the relationship of sense, reason, intuition, and revelation in the development of Islamic science. The research method used is library research. The data collection technique used by researchers is a literature study. The library method is research carried out by reading books or magazines with other data sources in the library. The results of this research found that epistemology in seeking knowledge originates from Empiricism, Rationalism, and Intuition-Revelation. Judging from the basic teachings of Islam, the Koran is knowledge obtained through the senses, reason, and heart. The senses, reason, and heart play a role in distinguishing truth from falsehood. Reason is considered a source of thinking and philosophizing with the aim of pursuing truth. Revelation provides an explanation to explore the truth. Reason is considered a tool capable of rationally expressing the truth brought by revelation. In Islamic teachings, the use of reason is not given absolute freedom. The suggestion for the next writer is that it is deemed necessary to develop the range of reason in finding truth based on the kauniyah verses.
Pendekatan dan Model-Model Pendidikan Multikultural Salmah, Nur; OK, Azizah Hanum
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13102

Abstract

Pendidikan multikultural sangat penting diberikan kepada anak sejak dini di sekolah. Namun, mengingat beban mata pelajaran sekolah ini sudah cukup banyak, maka alangkah baiknya bila mata pelajaran pendidikan multikultural tidak menjadi mata pelajaran tersendiri, tetapi diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman pendekatan dan model-model pendidikan multicultural. Penelitian ini memakai metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa Hasil penelitian menunjukan bahwa model-model pendidikan multicultural dikenali lima pendekatan, yaitu: pertama, pendidikan mengenai perbedaan-perbedaan kebudayaan atau multikulturalisme; kedua, pendidikan mengenai perbedaan-perbedaan kebudayaan atau pemahaman kebudayaan; ketiga, pendidikan bagi pluralisme kebudayaan; keempat, pendidikan dwi-budaya; kelima, pendidikan multikultural sebagai pengalaman moral manusia. Serta dalam pendekatan multicultural terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pengimplementasian pendidikan multikultur, yaitu: 1) Pendekatan Historis, 2) Pendekatan Sosiologis, 3) Pendekatan Kultural, 4) Pendekatan Psikologis, 5) Pendekatan Estetik, dan 6) Pendekatan Berspektif Gender
Implementasi Pendidikan Multikultural di SMP IT Darur Rasyid Silatong Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Hadi, Sufian; Maha, M. Fatahurahman; OK, Azizah Hanum
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13331

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis perencanaan, menjelaskan penerapan dan evaluasi pendidikan multikultural di lingkungan sekolah SMP IT Darur Rasyid Silatong. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Dengan menerapkan metode penelitian kualitatif dan studi lapangan, pendekatan yang dipakai pada penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, dimana sebuah pendekatan yang bermaksud untuk menganalisis secara menyeluruh terhadap satu kasus atau beberapa kasus yang berhubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan multikulturalisme dalam pendidikan memerlukan pendekatan holistik, melibatkan aspek-aspek seperti kurikulum, model pembelajaran, suasana sekolah dan peran guru. Pentingnya penilaian isi, pendekatan, dan kurikulum yang menghargai perbedaan dan tidak diskriminatif juga ditekankan. Guru memiliki peran sentral dalam mengelola konten sekolah, memimpin proses pembelajaran, dan mengorganisir kegiatan lintas budaya. Selain itu, upaya untuk menghargai budaya lain dapat ditekankan melalui pendekatan pedagogis, seperti memotivasi siswa untuk mempelajari berbagai bahasa suku lain sejak dini, sehingga mereka dapat memahami dan menghargai orang dari etnis yang berbeda. Kesimpulannya, penelitian ini menyoroti pentingnya penerapan pendidikan multikultural dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memperkaya pengalaman pendidikan bagi siswa di sekolah menengah pertama.
Konsep Pendidikan Multikultural di SMP Swasta Al-Hikmah Tanjung Pura Ridho, Muhammad; Badawi, Muhammad Rifa; Wahyuni, Indah Sri; Ok, Azizah Hanum
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara multikultural yang sangat besar dengan keberagaman suku, ras, agama dan budaya. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang berdasarkan pada prinsip dan ajaran konsep multikulturalisme, khususnya konsep keberagaman yang mengakui, menerima dan menekankan perbedaan dan persamaan antar manusia mengenai gender, ras dan golongan, tentang agama, berdasarkan demokrasi, nilai-nilai dan perjanjian untuk mempromosikan pluralisme budaya dalam bisnis. menentang prasangka dan diskriminasi. Pentingnya pendidikan multikultural di Indonesia terletak pada kenyataan bahwa pendidikan multikultural memberikan alternatif penyelesaian konflik. Siswa tidak boleh meninggalkan  akar budayanya, dan pendidikan multikultural sangat cocok dengan demokrasi  yang ada saat ini. Urgensi penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan konsep pendidikan multikultural  di sekolah umum yang notabenenya diisi dengan peserta didik yang memiliki latar belakang yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian kepustaan dengan sumber datanya merupakan literatur terkait objek pembahasan. Salah satu sekolah yang melaksanakan pendidikan multikultural adalah SMP Swasta Al-Hikmah Tanjung Pura. Konsep pendidikan multikultural yang dikemukakan adalah perubahan paradigma dalam memandang kurikulum, menghindari pandangan yang menyamakan kebudayaan dengan kelompok etnik dan interaksi inisiatif dalam. Implementasi pendidikan multikultural di SMP Swasta Al-Hikmah Tanjung Pura dilaksanakan dengan mengintegrasikan multikulturalisme dalam kurikulum, penanaman nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran, penanaman pemahaman kemajemukan dan keberagaman budaya dan kegiatan penunjang pendidikan multikultural.  
Implementasi Punishment dalam Meningkatkan Tanggung Jawab Belajar PAI pada Siswa UPT SMP Negeri 17 Medan Naibaho, Putri; OK, Azizah Hanum
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 4 No. 10 (2025): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Oktober 2025
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v4i10.4764

Abstract

This research method uses a qualitative approach with a phenomenological approach. This approach was chosen to understand students' subjective experiences related to the implementation of punishment in the context of Islamic Religious Education (PAI) learning responsibilities. The data collection process was carried out through in-depth interviews with students, teachers, and schools involved in the implementation of punishment. This interview aims to explore their views, feelings, and experiences regarding the effects of punishment on students' learning responsibilities. In addition, classroom observations were also conducted to see the dynamics of interactions between students and teachers and the implementation of punishment in real situations. The data obtained were analyzed using thematic analysis techniques, where researchers identified the main themes that emerged from interviews and observations. This process involves coding data, grouping themes, and interpreting the meaning of the experiences expressed by participants. With a phenomenological approach, this study seeks to provide a deep understanding of how punishment affects students' learning responsibilities in PAI, as well as how students and teachers respond to and interpret these experiences. The results of this study are expected to provide valuable insights for the development of more effective educational strategies in the context of PAI learning.
Students' Morals Toward Educators Syeikh Abdurrauf As-Singkily's Perspective in The Book Turjuman Al-Mustafid Maha, M Fatahurahman; OK, Azizah Hanum; Harahap, Muhammad Riduan
AJIS: Academic Journal of Islamic Studies Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/ajis.v9i1.11138

Abstract

 This research aims to analyse 1). Biography of Syeikh Abdurrauf As-Singkily, 2). The values of students' moral education towards educators from the perspective of Syeikh Abdurrauf As-Singkily, 3). The relevance of students' morals towards educators from the perspective of Syeikh Abdurrauf As-Singkily with the goals of national education. This type of research is a qualitative approach to character studies with data analysis techniques using content analysis. The results of this research are: 1). Syeikh Abdurrauf was born in 1024 H/ 1615 M, his parents were Syeikh Ali Fansuri and Aminah, he grew up in the village of Ukhuk Datar Suro, as a teenager Syeikh Abdurrauf As-Singkily studied in the land of Fansur (Barus) then continued his education in Aceh studying with Syeikh Syamsudin Sumatrani and then left for Arabia in 1642 AD, after the death of Syeikh Ahmad Qusya His teacher in Arabia, Syeikh Abdurrauf returned to Aceh during the sultanate of Tuan Iskandar Muda and became the Mufti of the Aceh kingdom at that time. Then Syeikh Abdurrauf became the pioneer of the Syattariyah order and had several of them, including Burhanuddin Ulakan, Muhyi Pamijahan, and Baba Daud Al-Jawi. Some of his relics are in the form of a stick, a handwritten Al-Qur'an and books, one of which is the book Turjuman Al-Mustafid. 2). The moral values of students towards educators are, patience, obedience, do not ask something that has not been taught, pay attention and listen carefully, do not whisper, do not disturb the teacher's break time, be polite in speaking, ask nicely, do not deny the teacher, do not raise your voice. 3). This research is relevant to the National Goals in shaping the character, morals, and ethics of students and the integration of knowledge, but is less relevant in the development of today's era and technology.
Implementasi Teknik Desensitisasi Kecemasan Berbicara di Depan Umum pada Siswa SMA Negeri 2 Binjai Damanik, Adelia Santi; Lubis, Ramadhan; OK, Azizah Hanum
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 3 (2023): Oktober 2023-Januari 2024
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v3i3.399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi teknik desensitisasi kecemasan berbicara di depan umum pada siswa SMA Negeri 2 Binjai. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek penelitian dari peneltian ini terdiri dari 1 guru BK dan 5 siswa. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi dengan menanyakan hal yang sama dengan sumber berbeda. Hasil dari penelitian ini yaitu guru bimbingan konseling (BK) mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengatasi kecemasan berlebihan pada siswa. Hal ini sesuai dengan fungsi BK yaitu membantu peserta didik untuk berkembang secara optimal sesuai dengan perkembangan dan tuntutan yang terjadi di lingkungan. Implementasi yang dilakukan guru BK dalam mengurangi kecemasan berbicara dengan mengaplikasikan layanan bimbingan individu maupun kelompok, sehingga siswa mampu mengaplikasikan dengan optimal ketika berbicara di depan umum.
Harmonisasi Ilmu dan Iman : Peran Wahdatul Ulum dalam Proses Islamisasi Ilmu Pengetahuan dalam Pendidikan di Indonesia Putri, Umi Muti’ah; Burhanuddin, Burhanuddin; OK, Azizah Hanum
Education Achievement: Journal of Science and Research Volume 6 Issue 1 March 2025
Publisher : Pusdikra-Publishing.com

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/jsr.v6i1.2277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran wahdatul ulum sebagai pendekatan integratif dalam harmonisasi antara ilmu dan iman, terkhusus dalam konteks islamisasi ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan. Konsep fundamental wahdatul ulum dalam pemikiran Islam ini menekankan pada kesatuan ilmu pengetahuan yang pada dasarnya semua bersumber dari satu hal, yaitu Allah Swt. Masalah utama yang akan dibahas adalah melihat peran wahdatul ulum dalam proses islamisasi ilmu pengetahuan sebagai jawaban atas adanya dikotomi antara ilmu pengetahuan modern dan nilai-nilai keimanan yang sering kali memisahkan keduanya dalam proses pendidikan dan pengembangan ilmu. Sehingga tidak ada lagi pertentangan antara ilmu agama dan ilmu umum, melainkan keduanya saling melengkapi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur, di mana data diperoleh melalui analisis teks keislaman, konsep wahdatul ulum, kajian teoretis tentang islamisasi ilmu pengetahuan dan kajian ilmiah pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa wahdatul ulum mampu menjadi kerangka konseptual yang menjembatani sains dan nilai-nilai Islam sehingga menghasilkan paradigma ilmu pengetahuan yang tidak hanya memperkuat landasan keilmuan yang sesuai dengan syariat Islam tetapi juga relevan untuk menjawab tantangan global dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern.