Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search
Journal : Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Pengaruh Pemberian Pupuk PhotosyntheticBacteria (PSB) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.) Varietas Yuvita F1 Dewi, Tiara; Rahmadina, Rahmadina; Idami, Zahratul
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8636

Abstract

Indonesia memiliki berbagai varietas terong, baik varietas unggul yang dikembangkan oleh produsen benih maupun lokal oleh petani. Salah satu varietas unggul yaitu Solanum melongena L. Var. Yuvita Fl dengan keunggulan tahan akan serangan hama dan penyakit. Terong ungu dalam berbuah tergantung interaksi tumbuh pada tanaman maupun lingkungan. Terdapat beberapa kendala dalam pertumbuhan dan produksi terong ungu yaitu faktor biotik yang disebabkan oleh serangan hama dan patogen serta abiotik yang disebabkan oleh suhu, lingkungan dan perubahan iklim. Salah satu bentuk pemeliharaan adalah dengan memberikan pupuk photosynthetic bacteria (PSB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk photosynthetic bacteria (PSB) terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman Terong ungu Hibrida F1 dan konsentrasi yang efektif bagi pertumbuhan tanaman terong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berupa eksperimen. Pengambilan data menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial, yaitu konsentrasi (P0 : Kontrol, P1 : Pemberian PSB 5 ml/1 liter air, P2 : Pemberian PSB 10 ml/1 liter air, P3 : Pemberian PSB 15 ml/1 liter air, P4 : Pemberian PSB 20 ml/1 liter air). Berdasarkan Hasil penelitian, Pemberian pupuk photosynthetic bacteria (PSB) memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, kadar klorofil, jumlah bunga dan laju pertumbuhan relatif. Konsentrasi yang efektif dalam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, jumlah bunga dan laju pertumbuhan relatif adalah P2. Namun kadar klorofil konsentrasi paling baik adalah P4
Pemanfaatan Kulit Singkong (Manihot utilisima) Sebagai Bahan Pakan Ternak Alternatif Di Desa Tuntungan II Rahma, Fazira; Rahmadina, Rahmadina; Hardiansyah, Elan; Audi, Fanya; Lubis, Annisa; Hasriana, Eli
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9165

Abstract

Kulit singkong termasuk dalam kategori sampah organik karena dapat terurai secara alami (busuk atau remuk). Selama ini limbah singkong hanya diolah menjadi kompos, pakan ternak, dan bioenergi. Kegunaan ini karena kulit singkong banyak mengandung karbohidrat. Namun hasil pengolahan tersebut belum memberikan nilai jual yang ekonomis. Menurut Hersoelistyoroni, kandungan karbohidrat pada kulit singkong sebesar 4,55%. Oleh karena itu kulit singkong dapat dimakan manusia. Salah satu alternatif pemanfaatan kulit singkong untuk mengkonsumsi kulit singkong dan meningkatkan nilai ekonomi produk olahannya adalah melalui pemanfaatan bioteknologi yang dapat diterapkan pada skala industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi apa saja yang terdapat pada kulit singkong, cara mengolah limbah kulit singkong yang benar untuk dijadikan bahan alternatif pakan ternak dan mengetahui pengaruh pemberian limbah kulit singkong terhadap pertumbuhan ternak. Penelitian ini menggunakan metode survei dan observasi langsung di lokasi. Penentuan lokasi sampel menggunakan “Purposive Sampling” terpilih 9 responden. Yang diukur adalah produksi kulit singkong, daya dukung limbah kulit singkong untuk sapi potong dan kandungan gizi kulit singkong hasil olahan opak. Olahan kulit singkong buram digunakan setelah dikupas, dikuliti dan dikeringkan. Hasil penelitian menunjukkan produksi kayu kulit singkong kering dari olahan kayu opak di desa Tuntungan II sebesar 161.260,41 ton/tahun. Jika dihitung berdasarkan daya dukung olahan kulit singkong opak, Desa Tuntungan II mampu menampung kurang lebih 2583 ST (unit ternak) atau 2583 ekor sapi dewasa setiap tahunnya. Oleh karena itu, pengolahan kulit singkong menjadi opak di Desa Tuntungan II dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak
Sosialisasi Dampak Limbah Rumah Tangga Sebagai Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup Di Desa Tuntungan II Rahmadina, Rahmadina; Alfira, Della; Tiwi, Dinda Dian; Triyudha, Garibaldi; Wirdani, Hidayah; Sifa, Nurharija Awaliah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9169

Abstract

Sampah singkong yang berasal dari limbah rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air sehingga menyebabkan air tercemar, misalnya air bekas cucian yang mengandung bahan kimia. Eco Enzyme merupakan cairan multifungsi yang dihasilkan dari proses fermentasi selama 3 bulan dengan menggunakan bahan sederhana yaitu gula merah/tetes tebu, limbah atau sampah organik dengan komposisi 1:3:10. Beberapa manfaat Eco Enzyme adalah dapat membersihkan sungai yang tercemar, bersifat antiseptik, menyuburkan tanah dan sebagai pengganti produk kimia rumah tangga sehari-hari. Berdasarkan gambar 4, air saluran pembuangan yang telah diolah dengan ecoenzyme terlihat berwarna kuning cerah, hal ini dikarenakan ecoenzyme terbuat dari gula merah. Ecoenzyme dapat digunakan sebagai bahan antijamur, antibakteri, insektisida dan bahan pembersih. Manfaat ecoenzyme sebagai desinfektan dimungkinkan karena adanya kandungan alkohol dan asam asetat dalam cairannya
Pengaruh Kombinasi Pestisida Nabati Terhadap Serangan Hama Thrips Pada Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kacang Hijau (_Vigna radiata_ L.) Lubis, Wisuda Pramarta; Idris, M.; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8530

Abstract

Produktivitas kacang hijau menurut data BPS Sumatera Utara tahun 2021 sejak tahun 2019 hingga 2021 mengalami penurunan yaitu dengan rata-rata 2,52%. Penyebab menurunnya produktivitas kacang hijau salah satunya adalah terjadinya serangan hama thrips. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasai serangan hama thrips adalah menggunakan pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pestisida nabati kombinasi serai dan kenikir terhadap hama thrips pada pertumbuhan vegetatif tanaman kacang hijau serta untuk mengetahui konsentrasi paling efektif dari penggunaan pestisida nabati. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial, yaitu konsentrasi (P0 = kontrol ; P1 = 100 ml ekstrak serai dan kenikir/L air; P2 = 200 ml ekstrak serai dan kenikir/L air; P3 = 300 ml ekstrak serai dan kenikir/L air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P3(300 ml/L) berpengaruh sangat nyata pada intensitas serangan sebesar 14,91%, persentase serangan sebesar 25,35% dan indeks luas daun sebesar 0,46cm. Adapun pada setiap perlakuan P0,P1,P2,P3 tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan kadar klorofil daun.
Pengaruh Pemberian MSG Dan Media Tanam Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.) Sukanti, Sukanti; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7392

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian MSG dan penggunaan media tanam terhadap pertumbuhan cabai rawit. Rancangan penelitian dilaksanakan menggunakan metode percobaan yang dilakukan di dalam polybag dalam rancangan lingkungan menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan.- Faktor yang pertama yaitu dengan media tanam: M0:Tanah + Pasir dengan perbandingan 2:1 M1: Tanah + sekam dengan perbandingan 2:1 M2: Tanah + Pasir + sekam dengan perbandingan 2:1:1- Faktor yang kedua dengan menambahkan MSG takaran dosis yaitu: P1: 0 gr MSG P3: 4 gr MSG P2: 2 gr MSG P4: 6 gr MSG. Adapun parameter yang digunakan yaitu mengukur tinggi tanaman, jumlah cabang, indeks luas daun laju pertumbuhan relatif dan sarapan hara. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah penggunaan media tanam dan pemberian MSG berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman dengan taraf terbaik M1: tanah dan sekam.Pemberian MSG dengan takaran (P2 = 2 gram) memberikan pengaruh sangat nyata pada 2 MST dengan rerata 10,75 cm, dan pada 4 MST dengan rerata 23,96 cm dan pada parameter jumlah cabang dengan taraf terbaik yaitu M1: tanah dan sekam, pemberian MSG pada 2 MST dengan takaran (P4 = 6 gram) memberikan pengaruh sangat nyata dengan rerata 2,44 cabang, dan pada 4 MST dengan takaran (P2 = 2 gram) memberikan pengaruh sangat nyata dengan rerata 5,77 cabang.  Artinya, penggunaan media tanam dan pemberian MSG berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.).
PENGARUH PEMBERIAN SEKAM BAKAR PADI DAN PUPUK KANDANG KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN SELADA MERAH (Lactuca sativa var. crispa) PADA SISTEM WALL PLANTER BAG Fanadillah, Yurike; Idris, M; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8414

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak pupuk  kandang kambing dan sekam padi yang harus diberikan pada tanaman selada merah  yang ditanam dengan sistem wall planter bag dan berapa banyak bahan organik yang harus diberikan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan  eksperimen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok, Non Faktorial, yaitu dosis (P0 = kontrol ; P1 = sekam 0,5 kg + pukan kambing 125 gr ; P2 = sekam 1 kg + pukan kambing 250 gr ; P3 = sekam 1,5 kg + pukan kambing 375 gr. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini memberikan hasil yang signifikan pada setiap parameter penelitian, dan dosis P3adalah dosis yang paling efektif menurut temuan penelitian.
Etnobotani Tumbuhan Obat Di Desa Wonosari Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara Hidayani, Sri; Idris, Muhammad; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7553

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat yang terdapat di Desa Wonosari, mengetahui jenis penyakit yang dapat disembuhkan menggunakan tumbuhan obat, mengetahui cara pengolahan tumbuhan obat, mengetahui kegunaan lain dari tumbuhan obat yang dimanfaatkan, mengetahui nilai Index Of Cultural Significance (ICS) tumbuhan obat di Desa Wonosari. Jenis penelitian yang digunakan adalah deksriptif kualitatif. Objek penelitian adalah tumbuhan obat yang digunakan masyarakat Desa Wonosari, subjek dari penelitian ini adalah tokoh masyarakat yang mengetahui mengenai tumbuhan obat dan beberapa masyarakat Desa Wonosari. Dari hasil penelitian di dapatkan 28 jenis tumbuhan obat yang tergolong dalam 22 famili. Terdapat 3 jenis penggolongan penyakit yang menggunakan tumbuhan obat sebagai bahan pengobatan yang paling banyak yaitu, penyakit tidak menular  68%. Terdapat 5 bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan untuk diramu adalah daun sebesar 43%. Terdapat 6 cara pengolahan tumbuhan obat, yang lebih banyak dilakukan dengan cara ditumbuk yaitu sebanyak 43%. Terdapat 2 kegunaan lain dari tumbuhan obat, yang paling banyak dimanfaatkan yaitu sebagai makanan tambahan 65%. Terdapat nilai ICS yang sering dipakai oleh masyarakat Desa Wonosari yaitu tumbuhan Curcuma domestica Val. memiliki nilai sebesar 90, hal ini menunjukkan bahwa jenis tumbuhan yang ada di Desa Wonosari punya nilai kepentingan tinggi.Kata Kunci : Etnobotani, Tumbuhan Obat, Desa Wonosari.
Struktur Dan Komposisi Tumbuhan Araceae Di Kawasan Hutan Sibayak II Sumatera Utara Hasibuan, Telni Rusmi Tantri; Hutasuhut, Melfa Aisyah; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8477

Abstract

Araceae merupakan salah satu famili tumbuhan yang mengandung talas yang bercirikan memiliki batang lembab dan bunga kompleks yang tersusun atas spathe yang menutupi tongkolnya (spadix). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan Araceae yang terdapat di Hutan Sibayak II Sumatera Utara, serta indeks keanekaragaman tumbuhan Araceae dan keunggulan yang ditawarkan tumbuhan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuadran dan setiap plot berukuran 5 x 5 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tumbuhan Araceae yang ditemukan terdiri dari 17 jenis yaitu: Homolomena pendula (Blume) Bakh.f., Anadendrum microstachyum (de Vriese Miq.) Backer Alderw., Rhapihidophora korthalshii Schott, Epipremnum pinnatum (L.) Engl., Rhapihidophora montana (Blume) Schott, Colacasia esculenta (L.) Schott, Amydrium humile Schott, Homolomena humilis (Jack) Hook.f., Scindapsus hederaceus Miq., Schismatoglottis trivittata Hallier, Arisaema filiforme (Reinw.) Blume, Schismatoglottis calyptra (Roxb.) Zoll. Moritzi, Alocasia macrorrhizoz (L.) G.DON, Schismatoglottis wallichii Hook.f., Xanthosoma robustum Schott, Alocasia longiloba Miq., Amorphophallus beccarii Engl., Meskipun tumbuhan anggota famili Araceae ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias, komponen pangan, dan tanaman obat, namun keanekaragaman famili Araceae di Kawasan Hutan Sibayak II termasuk dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa anggota famili tumbuhan Araceae bersifat tangguh. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem beroperasi dalam kondisi yang agak seimbang. Indeks keanekaragaman tumbuhan pada famili Araceae sebesar 2,37.
ETNOBOTANI TANAMAN OBAT DI DESA DAMULI PEKAN KECAMATAN KUALUH SELATAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA Syafira, Haiyu Asy; Idris, M.; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7513

Abstract

Etnobotani merupakan suatu ilmu mengenai tentang hubungan lingkungan alamnya seperti tumbuhan obat dengan masyarakat lokal. Tumbuhan Obat adalah tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk obat penyembuh penyakit secara alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat, pemanfaatan tumbuhan obat, dan nilai ICS pada tumbuhan obat di Desa Damuli Pekan. Metode penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif serta teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari wawancara responden 30 orang didapatkan 18 tanaman obat yang masih digunakan masyarakat Desa Damuli Pekan, yaitu Ciplukan, Daun Beling, Kumis Kucing, Nanas, Jambu Biji, Daun Bakung, Daun Jarak, Kunyit, Daun Senggani, Manggis, Nangka Belanda/Sirsak, Daun Pandan Wangi, Rimbang, Belimbing, Sirih, Temulawak, Jahe Merah dan Lidah Buaya. Pemanfaatan tumbuhan obat di Desa Damuli Pekan Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara digunakan sebagai obat penyembuh penyakit, yaitu : Kolesterol, Ginjal, Masuk Angin, Darah Tinggi, Gatal-gatal / Cacar Air, Paru-paru, Diare, Demam Berdarah, Luka luar, yaitu : Tersayat, dan Terkena Cangkul, Obat Terkilir, Penyakit Dalam, Menghentikan Pendarahan Luka Luar, Gula Kering, Gula Basah, Lambung, Menormalkan Gula Darah, Obat Mata, Keputihan, Melancarkan Darah, dan Menyuburkan Rambut Kepala. Tumbuhan Ciplukan merupakan tumbuhan paling banyak manfaatnya digunakan sebagai obat klosterol, gula basah, masuk angin, darah tinggi, dan gatal-gatal. Nilai Index of Cultural Significanse (ICS) dari tumbuhan obat yang tertinggi terdapat 2 famili yang berbeda dan spesies yang berbeda yaitu famili Piperaceae tumbuhan Sirih (Piper betle L.) dengan nilai 72 dan famili Solanaceae Ciplukan (Physalis angulata L.) dengan nilai 63.
Pengaruh Ekstrak Daun Samarinda (Carissa carandas Linn) Terhadap Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus L) Hiperkolesterolemia Lestari, Sri Murni Ayu; Febriani, Husnarika; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8179

Abstract

Hiperkolesterolemia  adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Samarinda (Carissa carandas Linn) merupakan tanaman herbal yang sering dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional karena memiliki senyawa aktif flavonoid yang berguna sebagai antioksidan dalam menetralkan dan melindungi jaringan dari kerusakan akibat radikal bebas serta mampu mengatasi kerusakan sel akibat pengingkatan kadar kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun samarinda terhadap histopatologi hepar tikus putih hiperkolesterolemia. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan tikus sebagai hewan coba yang dibagi menjadi 6 kelompok dengan 4 ulangan yaitu: kontrol normal, kontrol negatif, kontrol simvastatin, P1 : 750 mg/kg BB, P2 : 1000 mg/kg BB dan P3 : 1.250 mg/kg BB. Pembuatan preparat histologi hepar tikus menggunakan metode paraffin dengan pewarnaan hematoksilin-eosisn (HE). Analisis data menggunakan ANOVA one-way dan uji Duncan. Hasil data skoring histopatologi berupa  kerusakan sel hepar pada SPSS 23 didapatkan adanya perbedaan yang signifikan (P 0,05). Kesimpulan dari penilitian ini yaitu ekstrak daun samarinda (Carissa carandas Linn) berpengaruh dalam perbaikan histopatologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus L).
Co-Authors Adriani, Khairunisa Ahmad Abdullah Aina, Nurul Alfi, Rizky Afifah Alfiani Sekar Melati Alfira, Della Alifio, Haziq Almurdi Almurdi Anggraini, Gusnia Anggraini, Tri Vanesa Anggreini, Fany Anisa Aprilia Anriani, Epa Aprilia, Tiara Arifal, Muh Arifin, Abin Riyan Arya, M. Ashari, Maya Asir, Alhafidz Atun, Silvi Audi, Fanya Audina, Nida Ayu Puspita Azhari, Raisa Azzahra, Andi Mutiara Br Tarigan, Rindi Atika Chairiah, Nabila Putri Chaniago, Yuyun Amalia Chatarina Umbul Wahyuni Dwi Anggraini Dwitya Elvira, Dwitya Efrida Efrida, Efrida Elen Agustina Faisal, Agung Fanadillah, Yurike Fatih, Muhammad Imam Fatmawati Fatmawati Febriansyah Febriansyah Fitri, Nadia Ginung Pratidina Hafizah, Ummi Haholongan, Rutinias Harahap, Jihan Nur Alifia Harahap, Uswatun Hasanah Hardiansyah, Elan Hariani, Widia Hasanah, Nurul Fizah Hasibuan, Dinda Lestari Hasibuan, Linda Mayanti Hasibuan, Telni Rusmi Tantri Hasriana, Eli Hasyifa, Najwa Herawati, Putri Amelia Herman, Deddy Herry Sutarto Ladjang Hidayani, Sri Husnarika Febriani, Husnarika Hutagalung, Prycila Anggi Prasetia Hutasuhut, Melfa Aisyah Ikraami , Reksa Dzul Ilmi, Lu’lu’ Irda Nila Selvia Jannah, Nuri Julianti, Amanda Jupani, Indah Amelia Khairani, Aulia A'yun Khairani, Dwi Khairuna Khairuna Kholilawati, Nelly Leni Widiarti, Leni Lestari, Anggie Septia Lestari, Sri Murni Ayu Lubis, Annisa Lubis, M Azhar Lubis, Wisuda Pramarta M. Idris Manalu, Kartika Marbella, Nayla Putri Mardiah, Ros Masniladevi, Masniladevi Maurito, Nurul Mawarni, Devi Mayasari, Ulfayani Mindayani, Mindayani Muhammad Aji Nugroho Muhammad Idris Munthe, Yuli Agustinah Nasution, Aulia Mahira Nasution, Rahmadani Nauva Adila Nelvia, Repi Nisa, Dea Fahrum Nugroho, Muhammad Agung Nur, Hammed Nurfazila, Nurfazila Nurhazizah, Refina Prayogi Prayogi Pulungan, Adrian Azhari Puspita, Delawanti Puspita, Siti Neni Putri, Annisyah Tri R. Septian Angga Saputra RAHAYU, WIDYA Rahma, Fazira Rahma, Nadia Rahmadhina, Jestiana Al Kayrani Rahman, Febrian Batara Aditya Raihanah Abiyah Julia Lavenita Rasyida, Wan Ridha Reflina Reflina Rezi, Datuk Fahrul Ridha, M Sa'id Rima Anggraini, Rima Rizky Yulion Putra Rosa, Siti Rosmadani, Wiwid Rubiyah, Rubiyah Russilawati, Russilawati Ruwaida, Salma Salim, Diaz Sya’bania Salsabila, Nazwa Saman Abdurrahman Samsinar Samsinar Sapar Sapar Saputri, Widia Azhari Sari, Leli Mustika Sari, Wanti Puspita Sativa, Selvi Oriza Septika Rudiamon Shafa Salsabila, Qothrunnada Sifa, Nurharija Awaliah Simanjuntak, Putri Dea Firsta Sinaga, Anjelita Siregar, Rivahni Situmorang, Vickasyah Ramadani Sri Ramayanti Sukanti Sukanti Sundari, Lia Syafira, Haiyu Asy Syafi’i, Muhammad Tarigan, Natasya Tegar Wibisono, Apra tiara dewi Tirta, Maura Najwa Noor Raina Tiwi, Dinda Dian Tri Suci Handayani Triyudha, Garibaldi Utami, Elifia Dwi Wahyuni, Risdah Wirdani, Hidayah Yuliani, Anisa Dwi Zahra, Fitri Az Zahratul Idami Zahro, Adinda Husna Fatia