Claim Missing Document
Check
Articles

Tangerang Regency Government Policy in Addressing School Dropouts Farchan Nurhakim; Wasehudin; Encep Syarifudin; Agus Gunawan
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 8 No. 3 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v8i3.1653

Abstract

This article discusses the extent of the causes and efforts that the government can take to overcome school dropout in Tangerang Regency. The type of research used in this research is qualitative narrative. The results of the research will be in the form of data excerpts from the origins of interviews, photos, field notes, personal documents, voice recordings and other documents. This research wants to discuss (1) The causes of children dropping out of school, namely: the economic situation of the family, the educational background of the father and mother, the status of the father in society as well as employment and social psychological correlation between parents and between children and parents, (2) Policy Analysis Regional government in overcoming school dropouts in: (a) Optimizing the distribution of scholarships through BOS funds, KIP, family hope events, and/or similar assistance, (b) Regional government and school principals encourage the community, public figures, DUDI, to encourage completion of education according to the level, (c) Counseling and guidance for children's parents by the Education Department, (d) Strengthening family education.
Menerapkan Prinsip Komunikasi Terapeutik dalam Supervisi Pendidikan untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif Syifa Fauziah El Abida; Ahmad Jubaedi; Agus Gunawan; Supardi
IQRO: Journal of Islamic Education Vol. 8 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v8i2.8329

Abstract

Supervisi pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh pendekatan inspektif-evaluatif yang menimbulkan tekanan psikologis pada guru dan menghambat pengembangan profesional berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan prinsip komunikasi terapeutik dalam supervisi pendidikan dan dampaknya terhadap terciptanya lingkungan kerja yang positif. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka melalui kajian sistematis terhadap literatur akademik yang dipublikasikan tahun 2021-2025 untuk artikel dan buku-buku di 10 tahun terakhir yang diperoleh dari berbagai basis data seperti Google Scholar, ERIC, ProQuest, dan portal jurnal nasional terakreditasi. Analisis data dilakukan dengan teknik content analysis tematik untuk mengidentifikasi, mengkategorisasi, dan mensintesis tema-tema utama terkait komunikasi terapeutik dalam supervisi. Hasil penelitian mengidentifikasi lima prinsip inti komunikasi terapeutik yang dapat dioperasionalisasikan dalam tahapan supervisi klinis: empati, mendengarkan aktif, kejujuran terapeutik, penerimaan tanpa syarat, dan konkretisasi masalah. Penelitian menemukan tiga mekanisme psikologis bagaimana komunikasi terapeutik memfasilitasi psychological safety: pengurangan ancaman perseptual, pembangunan kepercayaan interpersonal, dan normalisasi kegagalan sebagai pembelajaran. Temuan menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik mentransformasi dinamika supervisi dari hierarkis-defensif menjadi kolaboratif-konstruktif, dengan supervisor mampu memberikan feedback jujur namun tetap supportive melalui diferensiasi evaluasi perilaku dari evaluasi personal. Faktor pendukung implementasi meliputi kompetensi emotional intelligence supervisor, alokasi waktu memadai, dan budaya organisasi yang developmental, sementara hambatan utama adalah beban kerja berlebihan, keterbatasan kompetensi komunikasi, dan budaya hierarkis. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan model supervisi komunikatif-terapeutik yang mengintegrasikan person-centered theory dengan clinical supervision cycle, memperkaya literatur supervisi pendidikan dengan dimensi humanistik dari disiplin psikologi konseling, serta menawarkan kerangka operasional untuk transformasi praktik supervisi menuju pendekatan yang lebih humanis dan berorientasi pengembangan profesional berkelanjutan.