Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana individu atau kelompok menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, serta mendorong kesadaran masyarakat agar tidak terus mengulang kesalahan yang sama. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, karena memungkinkan peneliti mengembangkan konsep dan menggambarkan fenomena secara mendalam berdasarkan data. Data diambil dari komentar pengguna di media sosial TikTok, berupa satuan kebahasaan seperti kata, frasa, klausa, dan kalimat. Dalam bidang fonologi, ditemukan 15 kesalahan yang berkaitan dengan penggunaan huruf kapital, fonem, dan ejaan. Di bidang morfologi, terdapat 10 kesalahan yang mencakup pemakaian kata ulang dan afiksasi. Sementara itu, pada bidang sosiolinguistik ditemukan 5 kesalahan yang berkaitan dengan konteks sosial penggunaan bahasa. Kesalahan-kesalahan ini umumnya disebabkan oleh faktor psikolinguistik, seperti kebiasaan komunikasi lisan, penggunaan bahasa informal, dan kurangnya pemahaman terhadap aturan bahasa Indonesia yang benar.