Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

PENGENDALIAN HAMA Spodoptera exigua Hbn. UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI JENEPONTO, SULAWESI SELATAN , Nurjanani; , Ramlan
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 11, No 2 (2008): Juli 2008
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Control of Spodoptera exigua Hbn. to Raise Shallot Productivity on Rain Fed in Jeneponto District. Spodoptera exigua is one of reason of low productivity of shallot in South Sulawesi. The use of insecticide to control the pest is high, on the other hand, the effective and safe control method of the pest has much been reported. The objective of the research was to find out control technology package of S. exigua that are effective, efficient, save and appropriate with local condition. The research was conducted from June to September 2006 in Bontotangnga Village, Tamalate District, Jeneponto Regency, South Sulawesi. The research was carried out in farmers land with five cooperator farmers as replications. The study of technology to control S. exigua includes: (a) the use of biological agents Spodoptera exigua Nuclear Polyhedrosis Virus (SeNPV) ; (b) Physical method by using trap light; (c) Mechanical method by collecting eggs package and larvae and by spraying bio-insecticide when pest population was above the economic threshold; and (d) applying traditional farmers method (using insecticide conventionally). The results of the research showed that using trap light control was effective to reduce the attack of S. exigua on shallot with average intensity was 9.65%, lower than control farmers method, mechanical method, and SeNPV method with attack intensity were 43.73%; 41.82%; and 48.83% respectively. Based on the results it can be concluded that the control of S. exigua by using trap light method was effective and could reduce the use of insecticide up to 85,30%. The shallot was feasible and beneficial to be planted after rice harvest in rain fed areas with an R/C was 2.07. Key words: Shallot, S. exigua, light trap, SeNPV, mechanical method, productivity, rain fed. Spodoptera exigua merupakan salah satu penyebab rendahnya produktivitas bawang merah di Sulsel. Penggunaan insektisida untuk pengendalian hama tersebut cukup tinggi, di lain pihak cara pengendalian yang efektif dan aman sudah banyak dilaporkan. Pengkajian ini bertujuan mendapatkan paket teknologi pengendalian S. exigua yang efektif, efisien dan ramah lingkungan serta sesuai dengan kondisi setempat. Pengkajian telah dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2006 di kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalate, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kajian dilaksanakan di lahan petani melibatkan lima petani kooperator sebagai ulangan. Teknologi yang dikaji adalah teknologi pengendalian hama S. exigua meliputi pengendalian: (a) menggunakan agens hayati Spodoptera exigua Nuclear Polyhedrosis Virus (SeNPV); (b) secara fisik (menggunakan lampu perangkap); (c) secara mekanik dengan mengumpulkan paket telur dan larva dan penyemprotan bioinsektisida apabila populasi hama melampaui ambang ekonomi; dan (d) cara petani (menggunakan insektisida secara konvensional). Hasil kajian menunjukkan bahwa pengendalian dengan menggunakan lampu perangkap efektif menekan serangan S. exigua pada tanaman bawang merah dengan rataan intensitas serangan 9,65%, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pengendalian cara petani, mekanik, dan penggunaan SeNPV dengan intensitas serangan masing-masing 43,73%; 41,82%; dan 48,83%. Dari hasil pengkajian ini dapat disimpulkan bahwa pengendalian S. exigua dengan menggunakan lampu perangkap efektif dan dapat mereduksi penggunaan insektisida sebesar 85,3%. Bawang merah layak dan menguntungkan diusahakan setelah padi di sawah tadah hujan dengan R/C 2,07. Kata kunci: Bawang merah, Spodoptera exigua, SeNPV, cara mekanik, lampu perangkap, produktivitas
PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI BAWANG MERAH DI SULAWESI SELATAN Thamrin, Muh.; , Ramlan; , Armiati; , Ruchjaniningsih; , Wahdania
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 6, No 2 (2003): Juli 2003
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the problem of shallot in South Sulawesi is low productivity, due to low quality of seed plant,suitable packaged technology is not available, powerless support institution level of farmer, and small scale offarming system. The assesment was conduct at farmer land in Bangkalaloe village, Bontoramba subdistrict,Jeneponto district, South Sulawesi from May to August 2002. Two treatment were studied, introcuced technologyand farmer technology, involved cooperator farmer and non cooperator farmers. Activities carried out werecaracterisation farmers, existing technology package to farmers level were: superior variety Bangkok; fertilizer (10t/ha manure goat, 175 kg/ha Urea, 175 kg/ha SP-36, 175 kg/ha KCl and 400 kg/ha ZA); integrited pest/deseasmanagement; post harvest and harvest is right. The result showed that the farmers had practiced growing shallot 15years, with area of 0.20 – 0.50 ha. Package technology adoption is 71.5 % for cooperators and 21.3 % by noncooperators.The shallot productivity by cooperator was 11,4 t/ha and 9,0 t/ha non-cooperators. Income and R/CRatio of cooperator farmers were RP. 13,772,000, - and 1.94, while in non-farmers cooperator, the sameparameters were RP. 6,842,000,- and 1.44.Key words : farming system, technology adoption, shallot  Rendahnya produktivitas bawang merah di Sulawesi Selatan antara lain disebabkan penggunaan benihyang tidak bermutu, tidak tersedianya paket teknologi spesifik lokasi, lemahnya dukungan kelembagaan, dan skalausahatani yang kecil. Pengkajian dilaksanakan di desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, KabupatenJeneponto, Sulawesi Selatan pada bulan Mei sampai Agustus 2002. Metode pengkajian menggunakan duaperlakuan yang dibandingkan yaitu penerapan sistem usahatani anjuran dan non anjuran (cara petani setempat).Masing-masing kegiatan diulang pada 14 petani koperator dalam kelompok tani yang sama pada lahan petaniseluas 3,0 ha. Pengkajian diawali dengan survei pendahuluan/karakterisasi dan penerapan paket teknologi yangmeliputi: penggunaan varietas unggul Bangkok; pemupukan (10 t/ha pupuk kotoran kambing, 175 kg/ha Urea,175 kg/ha SP-36, 175 kg/ha KCl dan 400 kg/ha ZA); pengendalian hama/penyakit secara terpadu; serta panen danpasca panen yang tepat. Jenis data yang dikumpulkan adalah data biofisik dan sosial ekonomi. Analisis datadilakukan terhadap keragaan pertumbuhan, produksi, pendapatan usahatani dan sosial ekonomi denganmenggunakan uji t, R/C Ratio dan statistik deskriptif. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penerapan paketteknologi anjuran diusahakan oleh petani yang sudah berpengalaman 15 tahun dengan luas pengusahaan rata-rata0,20-0,50 ha. Adopsi paket teknologi usahatani bawang merah baru mencapai 71,5 persen untuk petani koperatordan 21,3 persen pada petani non koperator. Produksi bawang merah pada petani koperator mencapai 11,4 ton/hadengan keuntungan bersih (NPV) Rp. 13.772.000,- per ha atau R/C Ratio 1,94; sedang non koperator hanya 9,0t/ha dengan keuntungan Rp. 6.842.000,- per ha atau R/C Ratio 1,44.Kata Kunci : sistem usahatani, adopsi teknologi, bawang merah
Co-Authors Ade Saptomo Akbar Kurnia Putra Akhmad Aminuddin Bama Amijaya, Hasanah Tisna Andi Umar Annisa Apriyansyah Ardion Arfan Ariel Arjuna Ayu Astasari Ayu Dwi Putri Rusman Bachtiar Simatupang bayu saputra Bernard Sipahutar Budhy Kurniawan Budi Ardianto Dahlan Devy Nurbayty Dian Safitri Dwi Nanto, Dwi Edy Sudaryanto Eka Patra Elysa, Ratianarimamy Niriko Farisi, Mochammad Ferry Budhi Susetyo Firman Kasbia Fitriani Fitriani Fitriani Umar Fitrizki, St Dewi Nurul Harjoni Harjoni Hasyim Henni Kumaladewi Hengky Herry Soebagyo Hesti, Hestiria Anggraeni Hotma Banjarnahor Humaira , Rizka Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ilham Bela Perkasa Imam Wahyudi Indrawan, Imam Wahyudi Immanuel Simanjuntak Irfan Hadi Irwan Batubara Isbandi Jaka Permana Jamaliah Jan Setiawan Januar Widakdo Julian, Farhan Kurnia Mulia Ki La Ode Ahmad Akbar La Ode Sasonasis Mahfudz Masno Ginting Michele Aprilia Miftahurrahmah, Mulya Mirsa Astuti Muh. Thamrin Muhammad Adli, Muhammad Muhammad Nur Ali Muhammad Said MUhammad Yusrizal Muliati Muluki Munthe, Abdul Rahman Hidayat Mushaddaq, Reyhan Fikri Nadirah, Ida Naibaho, Marzuki Nehan, Phahul Zhemas Zul Notonegoro, Hamdan Akbar Novianti Novita Nur Asiah Nur Qalbi Nurdin Rahman Nurhikmah Nurjanani Nurlinda Nurqadaria Batjo Pebrianto, Dony Yusra Prabowo Setiyawan, Prabowo Putriyanti, Selvi R, Fitriani Rahayu Repindowaty Harahap Randy Asmoro Dwi Purnomo Rendi Rizka Syafriana Ruchjaniningsih RUSMA AYU R Saade, Aminuddin Saade, Faisal Sari, Maili Simbolon, Silviana Siti Hajar Siti Nuraisah Siti Nurkhotijah Sri Juwarni Taufiq Al Farizi Tengku Erwinsyahbana Tihera, Dinda Titik Lestariningsih Triana Novelia Ulmuftia, Nisa Usman Usman Vitayaya, Okvarahireka Wahdania Wisnu Ari Adi Yunasfi