Claim Missing Document
Check
Articles

PROFIL PEMECAHAN MASALAH BANGUN RUANG SISI DATAR OLEH SISWA SMP DITINJAU DARI KECERDASAN VISUAL-SPASIAL Nur’aini Jafar; Sukayasa; Rita Lefrida
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 4 No. 4 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah bangun ruang sisi datar oleh siswa SMP yang memiliki kecerdasan visual-spasial. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek pada penelitian ini berjumlah 1 (satu) orang. Subjek dipilih berdasarkan hasil tes kecerdasan majemuk dengan melihat tingkat kecerdasan visual-spasial yang dominan. Pemecahan masalah pada penelitian ini mengacu pada langkah-langkah pemecahan masalah Polya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) profil pada saat memahami masalah, subjek memahami kalimat pada masalah yang berikan. Subjek dapat menemukan informasi mengenai hal-hal yang diketahui dan ditanyakan. (2) Profil pada saat menyusun rencana pemecahan masalah, subjek melihat keterkaitan dari informasi pada masalah yang diberikan untuk mencari informasi baru yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. (3) Profil pada saat melaksanakan rencana pemecahan masalah, subjek menghubungkan antara informasi-informasi yang diperoleh, pengalaman, serta pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya untuk dapat memecahkan masalah. (4) Profil pada saat memeriksa kembali jawaban, subjek melakukannya dengan cara melihat-lihat serta sesekali menghitung hasil pekerjaannya. Kata kunci : Profil pemecahan masalah, bangun ruang sisi datar, kecerdasan visual-spasial. Abstrac: This study aimed to describe the problem solving polyhedron by junior high school students who have visual-spatial intelligence. The research was conducted in SMP Negeri 5 Palu. This research is a qualitative research. Subjects in this study amounted to 1 (one) person. Subjects were selected based on multiple intelligence test results given the level of visual-spatial intelligence are dominant. Solving the problem in this study refers to measures Polya problem solving. The results showed that (1) profile at the time to understand the problem, the subject understand the sentence on a given problem. The subject can find information about things that are known and questioned. (2) When designing the profile to solving the subject see the interconnectedness of information on a given issues to find new information that could be used to solve the problem. (3) Profiles when implementing plan problem-solving, the subject of linking the information obtained, experience and knowledge that has been previously studied in order to solve the problem. (4) Profile of the time of check answer, subjects do it by sight-seeing and occasional calculate his work. Keywords: Profile problem solving; polyhedron, visual-spatial intelligence.
PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA BERKEMAMPUAN MATEMATIKA TINGGI DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA KELILING DAN LUAS PERSEGI PANJANG DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER DI SMP NEGERI 15 PALU Tri Endrawati; Sukayasa; Bakri Mallo
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil proses berpikir siswa berkemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan soal cerita keliling dan luas persegi panjang ditinjau dari perbedaan gender di SMP Negeri 15 Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek laki-laki dan perempuan berkemampuan matematika tinggi dalam memahami masalah, melaksanakan rencana penyelesaian masalah dan memeriksa kembali jawaban melakukan proses berpikir asimilasi, sedangkan dalam menyusun rencana penyelesaian masalah melakukan proses berpikir asimilasi dan akomodasi. Kata kunci: profil proses berpikir, penyelesaian masalah, keliling dan luas persegi panjang, gender. Abstrack: This research aim to describe the thinking process of students with high mathematics skill in solving perimeter and area of rectangle problem based on gender differences in SMP Negeri 15 Palu. This is a qualitative research. The result shows that subjects with high mathematics skill male and female in understanding the problem, doing the problem solving plan and rechecking the answer by assimilation thinking process, while making problem solving plan by both assimilation and acommodation thinking process. Keyword: thinking process profile, problem solving, perimeter and area of rectangle, gender.
PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII DITINJAU DARI SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) TINGGI Surya Prasamyati Tahumang; Muh. Rizal; Sukayasa
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh profil pemecahan masalah matematika siswa SMP kelas VIII ditinjau dari Spiritual Quotient (SQ) tinggi yang dilaksanakan di SMP Karuna Dipa Palu. Peneliti melakukan pemilihan subjek dengan menggunakan tes SQ kepada seluruh siswa kelas VIII Metta. Kemudian menganalisis hasil tes untuk memperoleh skor hasil SQ siswa. Berdasarkan skor tes yang diperoleh, peneliti mengelompokkan siswa yang memiliki SQ tinggi, SQ sedang dan SQ rendah. Selanjutnya memilih satu siswa yang memiliki SQ tinggi untuk dijadikan subjek. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan tahap-tahap pemecahan masalah dari Polya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil pemecahan masalah siswa yang memiliki tingkat SQ Tinggi: a) memahami masalah, pada tahap ini siswa tenang sehingga dapat mengidentifikasi informasi dari masalah. b) membuat rencana pemecahan masalah, pada tahap ini siswa membuat model matematika terlebih dahulu kemudian mencari selesaiannya. c) melaksanakan rencana pemecahan masalah, pada tahap ini siswa konsisten melaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. d) memeriksa kembali jawaban, pada tahap ini siswa mengerjakan kembali masalah dengan cara yang sama. Kata kunci: Profil Pemecahan Masalah; Masalah Matematika, Tahap-Tahap Pemecahan Masalah dari Polya, Spiritual Quotient (SQ) Abstract: The aim of the research was to obtain the profile of mathematics problem solving at eight grade students of SMP viewed from high spritual quotient (SQ) level which conducted at Karuna Dipa Junior High School Palu. Researcher did subject choice with SQ test to all student at Metta eight grade. After that analised the test result for got the students SQ result score. Based from the test score, researcher grouped into high SQ level, medium SQ level, and low SQ level. The next, choosing one student who had high SQ level to be a subject. The method used qualitative method with descriptive qualitative approach based on the problem solving phases of Polya. The result of research showed that problem solving profile of students who had high SQ level: a) understanding the problem, in this phase student quieted so that could identify information of the problem. b) devising a plan, in this phase student made mathematics model at first afterwards looking for the completion. c) carrying out the plan, in this phase student consistent implement as planned. d) looking back, in this phase student rechecked the problem with the same way. Keywords: The Profile of Problem Solving; Mathematics Problem, Problem Solving Phases of Polya, Spiritual Quotient (SQ)
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA METERI FUNGSI KOMPOSISI DI KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 9 PALU Guntur Moh. Akbar; Sukayasa; Sutji Rochaminah
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi fungsi komposisi di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Palu. Rancangan penelitian mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yakni perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi tindakan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi fungsi komposisi di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Palu dengan mengikuti tahap-tahap: 1) pemanasan, yaitu kegiatan yang mengarahkan siswa agar siap belajar, meliputi menyampaikan kompetensi dasar, tujuan, apersepsi dan manfaat dari materi yang dipelajari, 2) pengamatan, yaitu kegiatan siswa untuk mengumpulkan informasi, 3) interpretasi hasil pengamatan, yaitu kegiatan siswa untuk menafsirkan informasi yang telah dikumpulkan, 4) peramalan, yaitu siswa menyimpulkan atau memperkirakan berdasarkan hubungan antar informasi dari interpretasi hasil pengamatan, 5) pengkajian, yaitu kegiatan siswa untuk mengetahui hasil peramalan melalui keterampilan menghitung dalam menyelesaikan soal fungsi komposisi, 6) generalisasi penemuan, yaitu kegiatan siswa untuk menyimpulkan rumus fungsi komposisi dari hasil yang telah diperoleh, 7) penerapan, yaitu kegiatan untuk menerapkan rumus fungsi komposisi yang telah diperoleh melalui soal latihan dan 8) komunikasi, yaitu kegiatan siswa dalam kelompok untuk menyampaikan hasil temuan dalam bentuk presentasi. Kata kunci: Pendekatan keterampilan proses; pemahaman siswa; fungsi komposisi. Abstract: The purpose of this research is to give a description of the implementation of approaching skill the process to improve the understanding of students to the subject function of composition in class XI IPA 1 SMA Negeri 9 Palu. The design of this research refers to Kemmis’ and Mc. Taggarts’ design those are planning, action, observation and reflection. The subject of study this is class XI IPA 1 SMA Negeri 9 Palu. The research results show that the implementation of approaching skill the process can be improve the understanding of students to the subject function of composition in class XI IPA 1 SMA Negeri 9 Palu by following these steps: 1) warming, some activities which are direct the students in order to be ready to study, its includes deliver the basic competence, the goal aperseption and the benefit of the subject that has been learned, 2) observation, it is an activity of the students to collect the information, 3) interpretation the result of the observation, is the activity of students to interpret information that has been collected, 4) forecasting, is the concluded or estimate that taken by the students based on the relationship between information of an interpretation from the result of the observation, 5) study, is the activity of the students to know the result of forecasting through skill counting in resolving about function composition, 6) the generalization discovery, is the activity of the students to infer the formula function the composition of the result that has been obtained, 7) the implementation, is the activitiy to implement the formula function of composition that has been obtained through practice problem, and 8) communication, is the activity of students in the group to convey the outcome of the experiment in the form of presentation. Keywords: Process skills approach; student understanding; composition function.
PROFIL PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR SEGITIGA DITINJAU DARI LEVEL PERKEMBANGAN BERPIKIR VAN HIELE PADA SISWA SMP NEGERI 3 PALU Pildayani; Sukayasa; Mustamin Idris
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 5 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah bangun datar segitiga ditinjau dari level perkembangan berpikir Van Hiele pada siswa SMP Negeri 3 Palu berdasarkan langkah-langkah Polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil pemecahan masalah siswa yang memiliki: 1) level 0 (visualisasi), a) pada tahap memahami masalah, subjek menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakan pada soal, b) merencanakan masalah, subjek masih salah dalam menyusun rencana penyelesaian, c) melaksanakan rencana pemecahan masalah, subjek tidak dapat menyelesaikan masalah karena rencana pemecahan masalah yang dibuat salah, d) memeriksa kembali, subjek tidak memeriksa kembali hasil penyelesaian yang dibuatnya. 2) level 1 (Analisis), a) memahami masalah, subjek menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan secara lengkap, b) merencanakan masalah, subjek menyusun rencana penyelesaian menggunakan informasi yang diketahuinya, c) melaksanakan rencana pemecahan masalah, subjek menyelesaikan masalah sesuai rencana yang dilakukan sebelumnya, d) memeriksa kembali, subjek tidak memeriksa kembali atas jawaban yang diperoleh. 3) level 2 (Deduksi Informal), a) memahami masalah, subjek menuliskan dan memaparkan hal yang diketahui dan ditanyakan secara lengkap, b) merencanakan masalah, subjek memahami hal yang diketahui dari masalah di soal, kemudian menyusun rencana penyelesaian menggunakan informasi yang diketahui, c) melaksanakan rencana pemecahan masalah, subjek mengerjakan dengan menggunakan strategi yang telah direncanakan dan menyelesaikannya dengan menggunakan pengetahuannya untuk menemukan solusi dari masalah yang diberikan, d) memeriksa kembali, subjek mengecek kembali langkah demi langkah hasil pekerjaan yang telah dibuatnya dengan teliti. Kata kunci: profil pemecahan masalah, bangun datar segitiga, perkembangan berpikir Van Hiele, langkah-langkah polya. Abstract: The purpose of this study is to describe the problem solving problem of flat triangle building in terms of the development level of Van Hiele thinking on the students of SMP Negeri 3 Palu based on Polya steps. The type of this research is qualitative research. The results showed that the problem solving profiles of students who have: 1) level 0 (visualization), a) at the stage of understanding the problem, the subject write down the known and asked questions, b) plotting the problem, the subject is still wrong in preparing the settlement plan, c ) Implements a problem-solving plan, the subject can not solve the problem because the wrong problem-solving plan, d) re-examine, the subject does not re-examine the result of the settlement it made. 2) level 1 (Analysis), a) understanding the problem, the subject writes the known and the complete question, b) plotting the problem, the subject prepares the settlement plan using the information it knows, c) executes the problem solving plan, the subject of problem solving according to plan Done earlier, d) re-examine, the subject does not check back for the answers obtained. 3) level 2 (Informal Deduction), a) understanding the problem, the subject writes and explains what is known and asked in full, b) plots the problem, the subject understands the known matter of the problem, then prepares the settlement plan using the known information, C) implementing a problem-solving plan, the subject is working on a planned strategy and solving it by using his knowledge to find a solution to the problem, d) re-examine the subject by rechecking the step by step the work he has done carefully. Keywords: Problem solving profile, wake up triangle, development of Van Hiele thinking, polya steps
PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI INTEGRAL TAK TENTU FUNGSI ALAJABAR SISWA KELAS XII KEPERAWATAN SMK NEGERI 4 PALU Muhaimin; Sukayasa; Sudarman Bennu
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 5 No. 4 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode penemuan terbimbing yang dapat meningkatkan hasil belajar pada materi integral tak tentu fungsi bentuk aljabar siswa kelas XII keperawatan SMK Negeri 4 Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian ini mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Penerapan metode penemuan terbimbing yang dapat meningkatkan hasil belajar pada materi integral tak tentu fungsi bentuk aljabar siswa kelas XII keperawatan SMK Negeri 4 Palu dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) perumusan masalah, 2) pemrosesan data dan penyusunan konjektur, 3) pemeriksaan konjektur, 4) verbalisasi konjektur, dan 5) umpan balik. Kata kunci: penemuan terbimbing, hasil belajar, Integral tak tentu fungsi aljabar Abstract: The purpose of this research was to describe the application of guided discovery method that can improve student learning outcomes at the indefinite integral of algebraic functions in class XII SMK Negeri 4 Palu. Kind of this research is classroom action research. The design of this research refered to the Kemmis and Mc. Taggart is planning, action, observation, and reflection.This research was conducted in two cycles. Data of this research was collected through observation sheet, interview, field note and test. The results showed that the application of the method of guided discovery can improve student learning outcomes at the material surface area and volume geometry, by following the steps as follows: 1) formulation of the problem, 2) data processing and preparation of conjecture, 3) examination of conjecture, 4) verbalization conjecture, and 5) feedback. Keywords: guided discovery, learning outcomes, the indefinite integral of algebraic functions
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 4 PALU DALAM MEMAHAMI KONSEP PECAHAN BERDASARKAN GENDER YANG BERKEMAMPUAN TINGGI Moh. Rizki Fauzan; Usman H.B; Sukayasa
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP Negeri 4 Palu dalam memahami konsep pecahan berdasarkan gender yang berkemampuan tinggi. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan purposive sampling, adapun karakteristik utama yang menjadi pentingnya dalam memilih subjek adalah “siswa yang memiliki kemampuan tinggi”. Selanjutnya dua subjek yang dipilih yaitu siswa laki-laki (LK) dan siswa perempuan (PR) yang memiliki kemampuan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis subjek LK dan subjek PR dalam memamahami konsep pecahan berdasarkan gender yang kemampuan tinggi. Kedua subjek mampu memahami konsep pecahan dan mampu mengomunikasikan ide-ide matematis yang dimiliki kedalam bentuk tulisan maupun lisan. Kata Kunci:Kemampuan komunikasi matematis; Gender; Konsep Pecahan. Abstract : The purpose of this study is to describe the mathematical communication skills of SMP Negeri 4 Palu students in understanding the concept of fractions based on high-ability gender. This type of research is case study research using qualitative approach. Research subjects were chosen based on purposive sampling, while the main characteristics that became important in choosing the subject were "students who have high ability". Furthermore, two selected subjects are male students (LK) and female students (PR) who have high ability. The results of this study indicate that the mathematical communication ability of LK subject and the subject of PR in memamahami fraction concept based on high ability of gender. Both subjects are able to understand the concept of fractions and able to communicate mathematical ideas that belong to the form of writing and oral . Keywords: Ability of mathematical communication; Gender; Fractional Concepts.
ANALISIS JENIS PERTANYAAN GURU BERPENGALAMAN DAN GURU PEMULA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI MODEL TERPADU MADANIAbstrak Pengajuan pertanyaan merupakan salah satu rangsangan instruksional yang dilakukan dalam proses pembelajaran oleh seorang Indah Roofiqo Addini; Sukayasa; Usman H.B
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 6 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pengajuan pertanyaan merupakan salah satu rangsangan instruksional yang dilakukan dalam proses pembelajaran oleh seorang guru. Pemberian pertanyaan merupakan salah satu hal yang selalu dilakukan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran. Guru dapat dibedakan menurut masa kerja sebagai guru berpengalaman dan guru pemula. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang karakteristik jenis-jenis pertanyaan guru berpengalaman dan guru pemula di SMP Negeri Model Terpadu Madani. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Analisis Isi Kualitatif dengan melibatkan dua partisipan yaitu guru pemula dengan masa kerja 2 tahun dan guru berpengalaman dengan masa kerja 12 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pemula menggunakan jenis pertanyaan “pemikiran”, “peduli”, dan “tertutup” pada level permukaan dan dangkal, sedangkan guru berpengalaman menggunakan jenis pertanyaan “menyelidiki”, “pemikiran”, “tertutup”, “mengelola” dan “berbagi” pada level permukaan, dangkal dan mendalam. Kata kunci : Jenis-jenis pertanyaan, guru berpengalaman, dan guru pemula Abstract Questioning is one of the instructional stimuli conducted in the learning process by a teacher. Giving questions is one thing that is always done by a teacher in the learning process. Teachers can be differentiated by length of service as experienced teachers and novice teachers. This study aims to obtain a description of the characteristics of the types of questions experienced teachers and beginner teachers in Madani Junior High School. This type of research is case study research using qualitative approach. Data collection techniques used in the research are observation and interview. This research was conducted by using Qualitative Content Analysis by involving two participants that is beginner teacher with 2 years working period and experienced teacher with working period of 12 years. The results show that in the learning process conducted by novice teachers using the types of questions "thinking", "care", and "closed" at the surface and superficial levels, while experienced teachers use the types of questions "investigate", "thought", "closed" , "Manage" and "share" at the surface level, shallow and deep. Keywords: Types of questions, experienced teachers, and beginner teachers
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA DI KELAS VIIC MTS ALKHAIRAAT TONDO Nurul Hidayah; Sukayasa; M. Nur Yadil
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 6 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang penerapan model pembelajaran Van Hiele yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi keliling dan luas segitiga di kelas MTs Al-khairaat Tondo. Rancangan penelitian ini mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri atas empat komponen setiap siklusnya, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Van Hiele yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan mengikuti langkah-langkah, yaitu (1) fase informasi, (2) fase orientasi terarah, (3) fase penjelasan/uraian, (4) fase orientasi bebas, dan (5) fase integrasi. Kata Kunci: Pembelajaran Van Hiele, hasil belajar, keliling dan luas segitiga Abstract: The purpose of this study is to obtain a description of the application of Van Hiele learning model that can improve student learning outcomes on mobile materials and triangle area in class MTs Al-khairaat Tondo. The design of this study refers to the design of Kemmis and Mc Taggart research which consists of four components each cycle, namely planning, action, observation and reflection. This study was conducted in two cycles. The results showed that through the application of Van Hiele learning model that can improve student learning outcomes, by following the steps, namely (1) the phase of information, (2) the orientation phase, (3) explanation/description phase, (4) free orientation phase, and (5) integration phase.. Keywords: Van Hiele Learning, learning outcomes, circumference and area of triangle
PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPOSISI DUA FUNGSI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA GKST IMANUEL PALU Asti Perlin Terampe; Sukayasa; Gandung Sugita
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 6 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan metode penemuan terbimbing yang dapat meningkatkan hasil belajar komposisi dua fungsi pada siswa kelas XI IPA SMA GKST Imanuel Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yakni; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar komposisi dua fungsi pada siswa kelas XI IPA SMA GKST Imanuel Palu melalui tahap-tahap sebagai berikut: (1) perumusan masalah, guru memberikan informasi pokok-pokok materi dan memberikan LKS kepada siswa, (2) pemrosesan data, siswa mengamati, menalar, dan menganalisi data berupa masalah yang disajikan dalam LKS, (3) penyusunan dugaan sementara (konjektur), siswa menyusun dugaan sementara dari LKS yang dikerjakan, (4) pemeriksaan dugaan sementara, guru memeriksa hasil dugaan sementara siswa dan memberikan bimbingan seperlunya kepada siswa yang mengalami kesulitan pada saat mengerjakan LKS, (5) verbalisasi dugaan sementara, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dan (6) umpan balik, guru memberikan soal latihan tambahan kepada siswa. Kata Kunci: Metode Penemuan Terbimbing; Hasil Belajar; Komposisi Dua Fungsi Abstract: The purpose of this study is to obtain a description of the application of guided discovery methods that can improve the learning outcomes of the composition of two functions in grade XI students IPA SMA GKST Imanuel Palu. This type of research is a classroom action research (PTK) which refers to the design of Kemmis and Mc research. Taggart, ie; (1) planning, (2) implementation of action, (3) observation and (4) reflection. This study was conducted in two cycles. The result of the research shows that the application of guided discovery method can improve the learning result of the composition of two functions in the grade XI students of SMA GKST Imanuel Palu through the following stages: (1) problem formulation, the teacher gives the material information and give the LKS to the students, (2) data processing, students observing, reasoning, and analyzing data in the form of problems presented in the worksheet, (3) preparation of temporary suspicion (conjecture), students making temporary estimates of the work LKS, (4) examination of interim suspicion, (5) temporary alleged verbalization, students present their group work in front of the class and (6) feedback, the teacher provides additional training questions to the students. Keywords: Guided Discovery Method; Learning outcomes; Composition Two Functions
Co-Authors Addini, Indah Roofiqo Adnyana, I Wayan Purwa Guna Agung Wicaksono Akbar, Guntur Moh. Andika Buntu Anggraini Anizzar Fazira Arfanuddin, Arfanuddin Asti Perlin Terampe Asyita, Asyita Badria, Sitti Hazrah Baharuddin Baharuddin Baharuddin Paloloang Baharuddin Paloloang Bakri Bakri Bakri Bakri Bakri Bakri Bakri M, Bakri M Bakri Mallo Baso Amri Dahniar Dahniar Dasa Ismaimuza Destria Pitaloka Pertiwi Desy Katrinatalin Topile Dewi Puspita Domut, Ika Kurniawan Dyantari, Putu Eka Surnyadewi Eka Widhiani, Ni Luh Regita Endrawati, Tri Evie Awuy Evie Awuy Fachry Erick Mohammad, Fachry Erick Fani Isdayanti Fatmawati Fausan Fausan Fausan, Fausan Fauzan, Moh Rizki Fazira, Anizzar Ferdiawan A. Malidje Gandung Sugita Greskensia, NI Made Vemi Gumanambo, Nening Gumanambo, Nening Guntur Moh. Akbar Hariyanto Hartina Pertiwi Hasmiati Hasmiati Heri Hermawan Hijrah Nur Dg. Sute Holyness Nurdin Singadimedja I Luh Restini I Luh Restini I Made Ariana I Made Saelendra Wiryawan I Nyoman Murdiana I Nyoman Murdiana I Nyoman Murdiana I Nyoman Murdiana I Nyoman Murdiana I Nyoman Murdiana I Putu Nadiat Mika I Wayan Jati Jaya I Wayan Purwa Guna Adnyana Ibni Hadjar Indah Roofiqo Addini Inti Nahdataeni S Jaeng, Maxinus Jaeng, Maxinus Jaeng, Maxinus Jaya, I Wayan Jati Juliartini, Ni Kadek Kadek Widiastuti Karniman, Tegoeh S. Kiswanda Bago Komang Melin Lantang, Nortje D. J Lantang, Nortje D.J Linawati Linawati Lusiana Lusiana M, Bakri M. Nur Yadil Mardia, Ainal Mariana Marinus B. Tandiayuk Marinus Barra Tandiayuk Maxinus Djaeng Maxinus Jaeng Maxinus Jaeng Meinarni, Welli Melin, Komang Mika, I Putu Nadiat Moh Taufik Moh. Habil S. Saleh Moh. Rizki Fauzan Mohammad Rizal, Mohammad Mubarik Mubarik Mubarik Muh Hasbi Muh. Aditya Adi Putra Muh. Hasbi Muh. Hasbi Muh. Rizal Muh. Rizal Muhaimin Muhaimin Muhaimin Murdiana, I. N. MUSTAMIN IDRIS Muzdalifa, Muzdalifa Nahdataeni S, Inti Nasution, Annio Indah Lestari Nening Gumanambo Neri Sondek Nubaya, Siti Nur janah, Nur Nurainun Nurainun Nur’aini, Jafar Nurhalisa, Nurhalisa Nurhayadi Nurmala Nurmala Nurul Hidayah Nurul Mutmainnah Hasmun Nur’aini Jafar Nyamping, I Nyoman Olpi Jenli K Pathuddin Pildayani Pildayani, Pildayani Pratiwi, A. Rezky Puspita, Elfa Putra, Muh. Aditya Adi Putri Vasra Handayani Putri Vasra Handayani Putu Dyantari Rahman, Afdalul Rahmayani, Risti Raiyan Raiyan Rajab Rajab Rajab, Rajab Ramadhani Ramadhani Ramadhani Rick Clove Rifki Nufriansyah Rina Rina Riska Riska Riska Riski Rismah Gaib Rita Lefrida Safira Seftianingsih Lamalaka Sartika, Mawar Sasmitha Puri Indah Satriana Satriana Sindi Geby Sintia Siti Nurbaya Sitti Hazrah Badria Sondek, Neri Sri Katon Stela Stela, Stela Suci Ramadhani Sudarman Bennu Sudarman Sudarman Sumampouw, Alex Sumarni Sumarni Surnyadewi, Eka Surya Prasamyati Tahumang Suryadi Suryadi Sutji Rochaminah Syahrial Syahrir Tamauni Syamsudin Syamsudin Syamsudin Syamsudin Tahumang, Surya Prasamyati Tamauni, Syahrial Syahrir Terampe, Asti Perlin Topile, Desy Katrinatalin Tri Endrawati Usman H.B Usman H.B, Usman H.B Violita Gracia Gracia Welli Meinarni Welli Meinarni Welli Meinarni Yadil, Muh Nur