Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS JENIS ALAT TANGKAP DAN JENIS UMPAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENANGKAP UDANG AIR TAWAR DI DANAU KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR Meutiya Agustina; Achmad Farajallah; Daisy Wowor
ZOO INDONESIA Vol 24, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v24i2.2337

Abstract

Studi mengenai penangkapan udang air tawar dengan metode eksperimental fishing telah dilakukan di Danau Kampus Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penangkapan udang air tawar dengan menggunakan alat tangkap Tray net dan bubu yang diberi tiga jenis umpan yang berbeda, yaitu terasi, pelet pakan ikan dan kelapa bakar. Alat tangkap tray net lebih efektif dibandingkan bubu dalam penangkapan udang, namun umpan terasi yang dimasukkan kedalam perangkap bubu adalah umpan yang paling efektif diantara ketiga jenis umpan yang diberikan. Udang air tawar yang diperoleh diidentifikasi dan didapatkan dua jenis udang yaitu Macrobrachium lanchesteri dan Caridina propinqua sebanyak 474 individu.
Hubungan Filogenetik Phrynella pulchra Boulenger, 1887 Berdasarkan Gen 16S rRNA Farid Akhsani; Amir Hamidy; Achmad Farajallah; Eric N. Smith
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3721

Abstract

Phrynella merupakan marga monotipik yang sejauh ini hanya terdiri dari satu jenis, yakni Phrynella pulchra. Jenis ini terdistribusi di Semenanjung Malaysia, Sumatra dan Pulau Mentawai. Kami mengevaluasi status taksonomi populasi yang berasal dari Sumatra menggunakan data sekuen dari gen 16S rRNA mitokondria. Hubungan filogenetik dianalisis menggunakan Neighbour Joining (NJ), Maximum Likelihood (ML), Bayesian Inference Analisys (BI) dan Unweighted Pair Group Method with Arithmetic Means (UPGMA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa P. pulchra adalah kelompok monofiletik terhadap anggota luar (Metaphrynella, Kaloula dan Micryletta). Kelompok monofiletik P. pulchra terbagi menjadi dua kelompok besar: Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Kelompok Sumatra terdiri dari dua subkelompok: Aceh dan Sumatra Utara- Bengkulu. Jarak genetik (uncorrected p-distance) antara populasi Semenanjung Malaysia dan Sumatra berkisar antara 1,1 sampai 2,0%, sedangkan di dalam populasi Sumatra berkisar antara 0,0 sampai 1,1%. Rendahnya jarak genetik populasi Semenanjung Malaysia dengan Sumatra secara taksonomi menunjukkan populasi tersebut masih berada pada tingkat Jenis yang sama.
Population dynamics of pronghorn spiny lobster (Panulirus penicillatus) in Palabuhanratu Bay, Sukabumi, West Java Mennofatria Boer; Rudi Alek Wahyudin; Yusli Wardiatno; Achmad Farajallah; Agus Alim Hakim
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 11 No. 2 (2021): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.11.2.204-214

Abstract

Pronghorn spiny lobster (Panulirus penicillatus) is one of the dominant lobsters and has high economic value. The fishing activities are conducted continuously and put aside the preservation of these resources. This study purposed to analyze the population dynamics of pronghorn spiny lobster (Panulirus penicillatus) in Pelabuhanratu Bay, Sukabumi, West Java. The data were collected from January until December 2016 with samples from local fisherman. Lobsters were measured carapace length and total weight. Data analysis included the relationship between length and weight, growth parameters, recruitment patterns, mortality, exploitation rate, length at first maturity or incubating eggs (Lr), and length for first capture (Lc). Panulirus penicillatus from the Palabuhanratu Bay has growth pattern of a negative allometric in both males and females. The asymptotic carapace length (CL∞) of males is higher than females while the growth coefficient (K) of males is lower than females. The peak recruitment for males is expected to be in April and July, while for females in May and August. The total mortality rate of males is higher than the natural mortality rate and vice versa for females. The male lobsters have occurred overexploitation, while females have not occurred overexploitation. The female lobsters have an Lr <Lc value which indicates that the female lobsters are caught after incubating the eggs.
APLIKASI TEKNIK ENVIRONMENTAL DNA(eDNA) UNTUK DETEKSI SPESIES Cheraxquadricarinatus (VON MARTENS 1868) MENGGUNAKAN SAMPEL AIR Vella Nurazizah Djalil; Achmad Farajallah; Yusli Wardiatno
Jurnal Biologi Tropis Vol. 18 No. 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.507 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v18i2.878

Abstract

Cherax quadricarinatus merupakan spesies introduksi yang berasal dari Australia. Siklus hidup yang cepat dan toleransi yang tinggi terhadap lingkungan mengakibatkan C. quadricarinatusmudah menginvasi ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan teknik eDNA secara cepat untuk deteksi C.quadricarinatus. Teknik ekstraksi dilakukan dengan menggunakan teknik pengendapan. Validasi keberadaan C.quadricarinatusdilakukan dengan menggunakan metode pengembangan PCR dan desain primer spesifik. Hasil menunjukkan bahwa keberadaan C.quadricarinatusterdeteksi sebanyak 60%dari keseluruhan badan perairan. Kombinasi protokol deteksi eDNA dan metode pengembangan PCR, serta primer spesifik yang didesain dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan C. quadricarinatus.Kata kunci :Cherax quadricarinatus, Environmental DNA, deteksi, keberadaan, PCR
Hubungan Filogenetik Phrynella pulchra Boulenger, 1887 Berdasarkan Gen 16S rRNA Farid Akhsani; Amir Hamidy; Achmad Farajallah; Eric N. Smith
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3721

Abstract

Phrynella merupakan marga monotipik yang sejauh ini hanya terdiri dari satu jenis, yakni Phrynella pulchra. Jenis ini terdistribusi di Semenanjung Malaysia, Sumatra dan Pulau Mentawai. Kami mengevaluasi status taksonomi populasi yang berasal dari Sumatra menggunakan data sekuen dari gen 16S rRNA mitokondria. Hubungan filogenetik dianalisis menggunakan Neighbour Joining (NJ), Maximum Likelihood (ML), Bayesian Inference Analisys (BI) dan Unweighted Pair Group Method with Arithmetic Means (UPGMA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa P. pulchra adalah kelompok monofiletik terhadap anggota luar (Metaphrynella, Kaloula dan Micryletta). Kelompok monofiletik P. pulchra terbagi menjadi dua kelompok besar: Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Kelompok Sumatra terdiri dari dua subkelompok: Aceh dan Sumatra Utara- Bengkulu. Jarak genetik (uncorrected p-distance) antara populasi Semenanjung Malaysia dan Sumatra berkisar antara 1,1 sampai 2,0%, sedangkan di dalam populasi Sumatra berkisar antara 0,0 sampai 1,1%. Rendahnya jarak genetik populasi Semenanjung Malaysia dengan Sumatra secara taksonomi menunjukkan populasi tersebut masih berada pada tingkat Jenis yang sama.
MIGRASI Hemidactylus platyurus (Squamata: Gekkonidae) DI INDONESIA Devi Sandriliana; Rose Ida Ummah; Vella Nurazizah Djalil; Achmad Farajallah
ZOO INDONESIA Vol 27, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v27i1.3915

Abstract

Identifikasi Molekuler Microhyla, Tschudi 1839 dari Sumatera Berdasarkan Gen 16S rRNA Tengku Gilang Pradana; Amir Hamidy; Achmad Farajallah; Eric N. Smith
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3717

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi posisi jenis Microhyla dari Sumatra berdasarkan sekuen data dari gen 16S rRNA di dalam pohon filogeni Microhyla secara umum. Pohon filogeni dihasilkan dengan menggunakan analisis Unweighted Pair Group Method with Aritmatic Means (UPGMA), Neighbor Joining (NJ), Maximum Likelihood (ML) dan Bayesian Inference (BI). Kami menggunakan Phrynella pulchra, Kaloula pulchra, Kalophrynus pleurostigma, Chalcorana chal-conota, dan Leptobrachium waysepuntiense sebagai anggota outgroup. Hasil pohon filogeni menunjukkan bahwa Micro-hyla terdiri dari sembilan kelompok utama, enam diantaranya merupakan Microhyla dari Sumatra. Microhyla dari Su-matra mengelompok dengan M. achatina, kelompok M. heymonsi, kelompok M. fissipes, kelompok M. palmipes, kelompok M. berdmorei dan kelompok M. superciliaris. Beberapa kelompok memiliki jarak genetik yang besar seperti pada M. achatina (3,1−3,4%), M. heymonsi (3,3−7,1%) dan M. palmipes (2,5−3,4%). Microhyla fissipes membentuk parafiletik dengan M. mukhlesuri, kemungkinan termasuk kedalam complex atau cryptic spesies. Hal ini membutuhkan kajian lebih lanjut secara morfologi dan suara guna menentukan status taksonomi dari masing masing populasi di dalam jenis-jenis tersebut.
EFEKTIVITAS JENIS ALAT TANGKAP DAN JENIS UMPAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENANGKAP UDANG AIR TAWAR DI DANAU KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR Meutiya Agustina; Achmad Farajallah; Daisy Wowor
ZOO INDONESIA Vol 24, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v24i2.2337

Abstract

Studi mengenai penangkapan udang air tawar dengan metode eksperimental fishing telah dilakukan di Danau Kampus Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penangkapan udang air tawar dengan menggunakan alat tangkap Tray net dan bubu yang diberi tiga jenis umpan yang berbeda, yaitu terasi, pelet pakan ikan dan kelapa bakar. Alat tangkap tray net lebih efektif dibandingkan bubu dalam penangkapan udang, namun umpan terasi yang dimasukkan kedalam perangkap bubu adalah umpan yang paling efektif diantara ketiga jenis umpan yang diberikan. Udang air tawar yang diperoleh diidentifikasi dan didapatkan dua jenis udang yaitu Macrobrachium lanchesteri dan Caridina propinqua sebanyak 474 individu.
Association between Polymorphism of β-Lactoglobulin Gene on Milk Yield and Quality in Local Sheep at Jonggol Animal Science Teaching and Research Unit (JASTRU) Cece Sumantri; Nurhayati D; Ahmad Farajallah; A Anggraeni
ANNALES BOGORIENSES Vol 12, No 1 (2008): Annales Bogorienses
Publisher : Research Center for Biotechnology - Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4236.897 KB) | DOI: 10.14203/ann.bogor.2008.v12.n1.17-24

Abstract

The aims of this study were to identify the effects polymorphism of β-lactoglobulin gene  on milk yield and percentage of milk protein  and  fat  in  local sheep. A total number of 83  heads of  lactating ewes  raised under an extensive management at  Jonggol Animal Science Teaching and Research Unit (JASTRU) of  the Faculty of Anima Science, Bogor Agricultural  University were  studied.  Research  activities  were  carried  out  through  some  step involving blood collection. DNA isolation, DNA amplification and separation of DNA fragments by electrophoresis with silver staining method. By using polymerase chain reaction (P  R) then genotyped by single strand  conformation polymorphism technique (SSCP), it was success fully amplified a fragment length at 420 bp in β-lactoglobulin gene located on  the exon 7. The electrophoresis  pattern  revealed 5 types of β-lactoglobulin gene and designated as AB. C, D and E types. The proportion for  those respective 5 type from the  highest to  the lowest were for A (27.7%)C (16.87%), D (12.05%), (10.84%) and B (9.64%)  respectively. There were no  significant effect  polymorphism β-lactoglobulin gene on both milk yield and quality  in  I  cal  sheep at JASTRU.   Keywords : polymorphism. β-lactoglobulin in gene, PCR-SSCP and local sheep
Determination of Grouper Species of Subfamily Epinephelinae from Raja Ampat (West Papua) Region Using CO1 Gene Sequence Yanti Ariyanti; Achmad Farajallah
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 36, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.412 KB) | DOI: 10.20884/1.mib.2019.36.3.837

Abstract

The Raja Ampat Islands, located near the heart of the “Coral Triangle” on Bird's Head Peninsula, West Papua, Indonesia are well known for its outstanding biological diversity and stunning marine and terrestrial habitats. Groupers (family Serranidae) has included as part of the 5 largest families associated with coral reefs on the Bird’s Head region. The grouper identification was generally done on the basis of color patterns and morphological characters, but oftentimes these characters show intraspecific variations or differences in color patterns between juvenile and adult individuals. This study aims to confirm the type of grouper species that were obtained from the sport fishing activities around Raja Ampat Island. Species confirmation from subfamily of Epinephelinae determined by analyzing the number of differences of nucleotides and genetic distance on the sequence of the CO1 gene (Cytochrome oxidase subunit 1). A total of eight fish samples were successfully sequenced and aligned. Those samples consist of eight species belonging to the three genera namely Anyperodon, Epinephelus, and Cephalopolis.
Co-Authors A Anggraeni A Anggraeni A Anggraini A Batubara A. Anggraeni A. Anggraeni Achmad, Alfiyan Agus Alim Hakim AKICHIKA MIKAMI Alfandy Hermansyah ALFIYAN, ACHMAD Ali Mashar Ali Suman Amir Hamidy AMIR HAMIDY Amir Hamidy ANIFA BINTAR Annawaty Annawaty, Annawaty Arma Aditya Kartika Aron Batubara Aron Batubara Arum Widayati, Kanthi Asri Febriana Asri Febriana, Asri B Tiesnamurti B. Tiesnamurti Baiq Farhatul Wahidah Bambang Purwantara Bambang Suryobroto Burhanuddin Burhanuddin C Sumantri C Sumantri C. Sumantri C. SUMANTRI Cece Sumantri D Perwitasari D, Nurhayati D. Herdiana D. Rahmat Daisy Wowor Daisy Wowor Daisy Wowor, Daisy Dede Setiadi Devi Sandriliana DEWI APRI ASTUTI DEWI PURNAMA Dwi Sendi Priyono Dyah Perwitasari DYAH PERWITASARI -FARAJALLAH E Andreas E. Andreas E. Andreas Ekayanti Mulyawati Kaiin Eric N. Smith Eric N. Smith Erni Sulistiawati Eryk Andreas Farid Akhsani Fauzan, Muhammad Fakhri Ferdy Saputra H. Nuraini HANIM, NISFA HERA MAHESHWARI I Inounu Imas Batubara Irma Shita Arlyza Isdoni Bustaman J F Salamena Jarmuji Jarmuji Jeane Siswitasari Mulyana Joni Setiawan Jumadin, La KANTHI ARUM WIDAYATI Khairiza Lubis koekoeh santoso KREY KREY Kuswati Kuswati Lora purnamasari, Lora Luthfia Nuraini Rahman M Doloksaribu M Karmita M. CHANDRA WIDJAJA M. Doloksaribu Mahendra, Arindina Maria Ulfah Maria Ulfah Mennofatria Boer Meutiya Agustina Meutiya Agustina, Meutiya Moch. Syamsul Arifin Zein Mufti Sudibyo N Satriani NEVIATY PUTRI ZAMANI Nirmala Fitria Firdhausi Nisfa Hanim Nisfa Hanim Novita Anggraeni Nurhayati D Nurlisa Alias Butet Nurulvadini Safrudin Paskah Partogi Agung Person Pesona Renta Pradana, Tengku Gilang Pudji Achmadi Putri, Vinna Windy R Diyono R Misrianti R R Noor R R Noor R.R. Noor R.R. Noor Rarah Ratih Adjie Maheswari RIKA RAFFIUDIN Rissa Herawati Ginting Riyanto, Awal Riyanto, Awal Rose Ida Ummah Rudi Alek Wahyudin Sasmita, Annissa Nuridfi Silvia Puspitasari Siti Lutvaniyah Slamet Mulyanto Smith, Eric N. Soemarno, Suprayogo Soemarno, Suprayogo Syahruddin Said Tanaka, Hiroyuki TARUNI SRI PRAWAST MIEN KAOMINI ANY ARYANI DEDY DURYADI SOLIHIN TARUNI SRI PRAWASTI Tatewaki, Takafumi Tri Eko Susilorini Tsuji, Yamato Vella Nurazizah Djalil Wahyudin Abd. Karim Widayat, Kanthi Arum i Widayati, Kanthi Wijayanti, Pristina Tuti Yanti Ariyanti Yanti Ariyanti Yusli Wardiatno