Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        MODEL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) PADA MATERI KONTROVERSI (CONTROVERSY ISSUES) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KOTA SEMARANG 
                    
                    Purnomo, Arif; 
Muntholib, Abdul; 
Amin, Syaiful                    
                     Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 33, No 1 (2016): April 2016 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15294/jpp.v33i1.7661                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Social science subjects need to be constructed to shape the life of a democratic citizen. Organizing the material needed to form a controversy very intelligent character and critical learners. Organizing materials studied so interesting controversy will be able to develop a model that is capable of learning controversy develops the creativity of learners. The problems of this study are: (1) Which materials in IPS is controversial in the Junior High School?, (2) how teachers prepare and implement instructional materials IPS on the controversy?, and (3) how the teacher needs to be learning model on the IPS material controversy?.This study uses a design research and development (R & D), proceeded by a qualitative approach to determine the need for learning model IPS on the matter of controversy. Data collected through observation and interviews, and data analysis techniques used qualitative analysis.Based on the results of the study concluded that the learning material in the field of IPS controversy has not constructed well by the teacher. Teachers have not done the analysis of the material by separating the material which can be developed to foster critical thinking of students because it contains materials that controversy. Thus, the learning was done using a learning model that is not based matteri, because equating the controversy materials with other materials. This happens because the educational background of teachers who monodisiplin and analysis of materials that do not involve groups of teachers in the MGMP forum as well as a lack of understanding of the controversy in the learning material IPS. Based on the conclusions suggested: (1) teachers need to do the analysis of learning materials in MGMP so that the development of learning materials are made into more depth, and (2) there needs to be an understanding of the learning model that can be used by teachers to develop the material controversy in social studies.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PLAYING CARD SLOT UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 12 SEMARANG 
                    
                    Amin, Syaiful; 
Sugiarto, Sugiarto                    
                     Indonesian Journal of History Education Vol 7 No 2 (2019): Indonesian Journal of History Education 
                    
                    Publisher : Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang, Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15294/ijhe.v7i2.35295                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Berbeda dengan pembelajaran ilmu eksak, pembelajaran ilmu sosial kurang dapat menarik perhatian siswa. Pembelajaran ilmu eksak tanpa menggunakan model dan metode yang kreatif banyak siswa yang tertarik dan berminat. Berbeda dengan pembelajaran ilmu sosial seperti sejarah. Di SMA Negeri 12 Semarang pembelajaran sejarah juga kurang menarik minat siswa. Siswa kurang antusias ketika pembelajaran sejarah berlangsung. Penyebabnya dapat berbagai hal, seperti model pembelajaran yang digunakan guru atau penyebab lain. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah menggunakan model playing card slot dalam pembelajaran sejarah. Penerapan model playing card slot ini diterapkan dalam pembelajaran sejarah di SMAN Negeri 12 Semarang. Dilakukan observasi selama proses pembelajaran dan wawancara dengan siswa setelah proses pembelajaran. Hasilnya siswa sangat antusias selama proses pembelajaran menggunakan model playing card slot. Sebelumnya mereka belum pernah menggunakan model seperti ini dan selalu diskusi kelompok ketika pembelajaran sejarah.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PEMANFAATAN SITUS PURBAKALA SEMEDO SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH BAGI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 DUKUHWARU DAN SMA NEGERI 3 SLAWI KABU-PATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 
                    
                    Safitri, Noviana; 
Utomo, Cahyo Budi; 
Amin, Syaiful                    
                     Indonesian Journal of History Education Vol 6 No 2 (2018): Indonesian Journal of History Education 
                    
                    Publisher : Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang, Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Tujuan penelitian ini mengetahui relevansi koleksi Situs Purbakala Semedo dalam materi pembelajaran sejarah, dan implementasi pemanfaatan Situs Purbakala Semedo dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif Naratif. Pengumpulan Sampel dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik Observasi, dokumentasi dan wawancara. Uji validitas dengan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan Reduksi Data, Display, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koleksi Situs Purbakala Semedo relevan dengan materi pembelajaran Pra Aksara KI 3 dan 4, KD 3.9, 4.9 dan 3.10, 4.10. Model pembelajaran Discovery Learning dengan lawatan sejarah dan HOTS. Pendekatan pembelajaran SMA Negeri 1 Dukuhwaru dan SMA Negeri 3 Slawi Scientific Learning. Pemanfaatan Situs Purbakala Semedo disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus dan materi yang sedang berlangsung. Pemanfaatan ini memberi dampak positif meningkatkan minat belajar siswa dan membantu guru dalam menggunakan sumber belajar sejarah untuk siswa. Kata kunci: situs purbakala; Semedo; sumber belajar
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PERSEPSI SISWA ETNIS TIONGHOA TERHADAP PEMBELAJARAN SEJARAH POKOK BAHASAN PERGERAKAN NASIONAL DI SMA KRISTEN WONOSOBO 
                    
                    Ilyasin, Ilyasin; 
Amin, Syaiful; 
Atmaja, Hamdan Tri                    
                     Indonesian Journal of History Education Vol 7 No 1 (2019): Indonesian Journal of History Education 
                    
                    Publisher : Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang, Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15294/ijhe.v7i1.30680                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui implementasi pembelajaran sejarah pada pokok bahasan pergerakan nasional, mengetahui persepsi siswa etnis Tionghoa terhadap pembelajaran sejarah pada pokok bahasan pergerakan nasional dan Mengetahui hambatan yang di alami dalam pembelajaran sejarah pada pokok bahasan pergerakan nasional di SMA Kristen Wonosobo. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah informan, dokumen dan lain-lain. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan trianggulasi data yang meliputi reduksi data, penyajian data, penyimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini adalah implementasi pembelajaran sejarah pokok bahasan pergerakan nasional dilakukan lewat tahap perencanaan dan pelaksanaan. Dalam perencanaan guru mempersiapkan RPP, media berupa power point, metode berupa diskusi kelompok serta materi pembelajaran yang kemudian diterapkan pada tahap pelaksanaan pembelajaran. Persepsi siswa keturunan Tionghoa terhadap pembelajaran sejarah pokok bahasan pergerakan nasional berbeda antara satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi mereka tentang pembelajaran sejarah pokok bahasan pergerakan nasional. Dalam pembelajaran sejarah pokok bahasan pergerakan nasional, siswa keturunan tionghoa memiliki hambatan tersendiri. Berkaitan dengan status siswa etnis Tionghoa sebagai minoritas tidak menjadi penghambat dalam pembelajaran karena sekolah yang menerapkan toleransi yang tinggi.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Peran Gedung Sobokartti Terhadap Pelestarian Kesenian Di Semarang Tahun 1992-2010 
                    
                    priliandana, yolanica; 
Amin, Syaiful                    
                     Journal of Indonesian History Vol 10 No 1 (2021): Journal Of Indonesian History 
                    
                    Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15294/jih.v10i1.47882                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Indonesia memiliki beberapa pusat kebudayaan yang tersebar diberbagai wilayah. Namun para seniman Indonesia saat itu kurang memiliki wadah untuk berkesenian dan mengembangkan berbagai kesenian di Indonesia. Maka dari itu Ir. Thomas Karsten membangun Gedung Sobokartti untuk menambah wadah berkesenian. Kesenian yang berkembang di Sobokartti ada beberapa macam seperti wayang, tari, pedalangan juga pranatacara. Setiap kesenian di Sobokartti memiliki gurunya masing-masing. Gedung Sobokartti memiliki masalah pendanaan dan kurangnya pengetahuan akan adanya Gedung berkesenian Sobokartti ini. Walaupun sudah di Cagar budaya namun masyarakat tidak begitu tertarik karena banyaknya budaya-budaya luar yang lebih unggul eksistensinya daripada budaya Jawa. Lalu bagaimana strateginya agar tetap lestari dan tidak kalah saing dengan budaya modern? Tujuan dalam penulisan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan Sobokartti dari pembuatan hingga sekarang. Juga untuk mengetahui apa peran serta strategi pengelolaan Sobokartti dalam melestarikan kebudayaan indonesia. Peneliti menulis skripsi dengan menggunakan metode sejarah. Peneliti melakukan wawancara dengan ketua perkumpulan Sobokartti yang baru ganti tahun 2019 lalu yaitu Bapak Sutrisno dan pelatih karawitan bapak Sudardi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perkumpulan Sobokartti untuk membuat sebuah pertunjukan harus mengeluarkan dana dari para pengelola sendiri dan hanya dapat memberikan penampilan seadanya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PERCIKAN API REVOLUSI DI KAMPUNG TULUNG MAGELANG 1945 
                    
                    Amin, Syaiful; 
Kurniawan, Ganda Febri                    
                     Journal of Indonesian History Vol 7 No 1 (2018): Journal of Indonesian History (JIH) 
                    
                    Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Beberapa kajian tentang Revolusi Indonesia masih terfokus pada wilayah administrasi yang luas, seperti Provinsi atau Kabupaten/Kota. Padahal, desa juga memiliki potensi untuk dikaji tentang keterlibatannya dalam proses perubahan cepat yang terjadi pasca kekalahan Jepang melawan Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya (PATR). Kampung Tulung di Kota Magelang merupakan contoh kasus, dimana desa ikut terlibat merasakan percikan api revolusi yang membakar semangat rakyat untuk merdeka. Kondisi Magelang yang darurat, kemudian disikapi oleh pemerintah pusat dengan menjadikan daerah Magelang sebagai daerah darurat militer. Saat Jepang melakukan pawai milter dari Semarang dan tiba di Kampung Tulung. Dalam waktu sangat singkat Tentara Kido Butai telah sampai di belakang Kelurahan, dan oleh para Pemuda yang berada di Kelurahan mengira bahwa itu adalah kawan sendiri yang berasal dari Tentara Keamana Rakyat (BKR). Para Pemuda sibuk menyiapkan makan siang bagi para pejuang, karena di Kelurahan itu adalah penyelenggara Dapur Umum. Kedatangan mendadak para Tentara Kido Butai menyerang para pemuda yang tidak bersenjata untuk melawan. Akibatnya, penduduk Kampung Tulung yang berada di sekitar dan dalam Kantor Kelurahan dibantai dengan kejam. Jumlah penduduk Kampung Tulung tewas yang berhasil teridentifikasi berjumlah 42 orang, pemuda 42 orang, 16 pejuang, dan 26 anggota TKR berasal dari Kelurahan Magelang. Penyerangan tersebut disinyalir dilatarbelakangi oleh faktor kebrutalan situasi perang. Jepang yang sudah terdesak oleh Sekutu dan Tentara Republik mencoba bertindak agresif, sehingga mereka tidak segan melakukan penjarahan bahkan pembunuhan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Sejarah dan Perkembangan Pondok Pesantren Girikusumo di Demak Tahun 1997-2008 
                    
                    Faiz, Mazdar; 
Sodiq, Ibnu; 
Amin, Syaiful                    
                     Journal of Indonesian History Vol 8 No 1 (2019): Journal of Indonesian History (JIH) 
                    
                    Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15294/jih.v8i1.27972                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menjelaskan bagaimana sejarah dan perkembangan pondok pesantren Girikusumo tahun 1997-2008; (2) Menjelaskan peran kyai dalam perkembangan pondok pesantren Girikusumo; dan (3) Menjelaskan pengaruh pondok pesantren Girikusumo bagi masyarakat Girikusumo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi tahap heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Girikusumo didirikan pada tahun 1868 oleh Muhammad Hadi. Pesantren Girikusumo merupakan pesantren yang selain memberikan pengajaran dan pendidikan juga sebagai pesantren yang terkenal sebagai pusat pengajaran Tarekat Naqsyabandiyah. Pada tahun 1997 pesantren Girikusumo mengalami perkembangan yang cukup pesat hingga saat ini. Sosok kyai yang kharismatik sangat berperan dalam perkembangan pondok pesantren Girikusumo. Adanya pondok pesantren Girikusumo sangat berpengaruh bagi masyarakat Girikusumo mulai dampak sosial, agama, pendidikan dan ekonomi. Kata Kunci: perkembangan, pesantren dan peran kyai
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Peran Gedung Sobokartti Terhadap Pelestarian Kesenian Di Semarang Tahun 1992-2010 
                    
                    priliandana, yolanica; 
Amin, Syaiful                    
                     Journal of Indonesian History Vol 10 No 1 (2021): Journal Of Indonesian History 
                    
                    Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15294/jih.v10i1.47882                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Indonesia memiliki beberapa pusat kebudayaan yang tersebar diberbagai wilayah. Namun para seniman Indonesia saat itu kurang memiliki wadah untuk berkesenian dan mengembangkan berbagai kesenian di Indonesia. Maka dari itu Ir. Thomas Karsten membangun Gedung Sobokartti untuk menambah wadah berkesenian. Kesenian yang berkembang di Sobokartti ada beberapa macam seperti wayang, tari, pedalangan juga pranatacara. Setiap kesenian di Sobokartti memiliki gurunya masing-masing. Gedung Sobokartti memiliki masalah pendanaan dan kurangnya pengetahuan akan adanya Gedung berkesenian Sobokartti ini. Walaupun sudah di Cagar budaya namun masyarakat tidak begitu tertarik karena banyaknya budaya-budaya luar yang lebih unggul eksistensinya daripada budaya Jawa. Lalu bagaimana strateginya agar tetap lestari dan tidak kalah saing dengan budaya modern? Tujuan dalam penulisan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan Sobokartti dari pembuatan hingga sekarang. Juga untuk mengetahui apa peran serta strategi pengelolaan Sobokartti dalam melestarikan kebudayaan indonesia. Peneliti menulis skripsi dengan menggunakan metode sejarah. Peneliti melakukan wawancara dengan ketua perkumpulan Sobokartti yang baru ganti tahun 2019 lalu yaitu Bapak Sutrisno dan pelatih karawitan bapak Sudardi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perkumpulan Sobokartti untuk membuat sebuah pertunjukan harus mengeluarkan dana dari para pengelola sendiri dan hanya dapat memberikan penampilan seadanya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Penguatan Kepercyaan Publik Terhdap Unnes Melalui Citizen Journalism 
                    
                    Amin, Syaiful; 
Kurniawan, Edi; 
Lusianto, Junaidi Fery                    
                     Jurnal Abdimas Vol 25, No 2 (2021): December 2021 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15294/abdimas.v25i2.33254                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
As an agency that has direct contact with the media and public attention, UNNES pays special attention to how to strengthen public trust. Efforts started from internal campus parties to invite relevant partners to support the realization of the effort to produce a reliable and competent journalist. This service aims to educate how important it is to present correct data and balanced news. The method of this activity is online and offline training. This training takes place in 4 stages of training. The participants of this activity are students. Stage 1 takes place online, and stages 2-4 take place offline with a limited number of participants and implementing strict Health protocols. This training activity went smoothly and well. Participants were very enthusiastic during the training activities. Based on the results of the evaluation using a questionnaire and participants as respondents, the training process which includes the preparation of material and the suitability of the answers during the QA process is also considered good.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Meningkatkan Minat Berbisnis Online Melalui Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemuda Karang Taruna Desa Kedungcino 
                    
                    Dewi, Idama Kusuma; 
Putri, Febriana Mulyana; 
Puspadiningrum, Dwi Noor Rachmawati; 
Amin, Syaiful                    
                     Jurnal Puruhita Vol 3 No 2 (2021): August 2021 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15294/puruhita.v3i2.53128                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan minat pemuda karang taruna desa Kedungcino Jepara untuk memasarkan produk melalui bisnis online. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan mengenai strategi marketing online sehingga suatu bisnis online bisa berkembang. Hasil yang dicapai adalah peningkatan pemahaman pemuda karang taruna desa kedungcino terhadap bisnis online meliputi dasar-dasar marketing online, strategi bisnis online, dan media marketing online. Pengabdian ini sangat bermanfaat bagi pemuda karang taruna desa kedungcino untuk memiliki pemahaman serta pengetahuan yang lebih mengenai bisnis online serta strategi pemasarannya.