Claim Missing Document
Check
Articles

The use of modern devices and human activity today have increased noise problem. The applicaton of acoustic panels in building construction could be as an alternative to overcome this problem. The purpose of this study was to investigate acoustical properties of sound absorption coefficient and sound transmission loss from wood wool or excelsior board. Three fast growing species, sengon (Paraserianthes falcataria), african wood (Maesopsis eminii), and mangium (Acacia mangium) lumbers were proces Lina KARLINASARI; Dede HERMAWAN; Akhiruddin MADDU; Bagus MARTIANTO
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan Vol. 4 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Teknologi Hasil Hutan
Publisher : Departemen Hasil Hutan, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of modern devices and human activity today have increased noise problem. The applicaton of acoustic panels in building construction could be as an alternative to overcome this problem. The purpose of this study was to investigate acoustical properties of sound absorption coefficient and sound transmission loss from wood wool or excelsior board. Three fast growing species, sengon (Paraserianthes falcataria), african wood (Maesopsis eminii), and mangium (Acacia mangium) lumbers were processed to obtain wool particles. Two different categories of board density and types of resins were used in this study. Sound absorption coefficient was determined using the impedance tube method, while that for the determination of transmission loss based on the reverberation room method. The results showed that the board density of 0.8 g/cm3 had good sound absorption for low and high frequencies compared with board of 1.0 g/cm3. In the medium frequencies those boards reflected the sound. Wood wool cement bonded board was good in sound absorption for high frequency. In the range low to high frequencies, the boards with isocyanate adhesive were good in transmission loss value compared with cement bonded boards. Meanwhile, the boards with density of 1.0 g/cm3 possessed transmission loss value higher than board of 0.8 g/cm3.   Keywords:     acoustic panel, wood wool board, fast growing species, sound absorption, transmission loss
PAPAN SEMEN-GYPSUM DARI CORE-KENAF (Hibiscus cannabinus L.) MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGERASAN AUTOCLAVE Rohny Setiawan Maail; Dede Hermawan; Yusuf Sudo Hadi
PERENNIAL Vol. 2 No. 2 (2006)
Publisher : Forestry Faculty of Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v2i2.156

Abstract

Cement and gypsum bonded cellulosic fiber reinforced materials are ultimately ideal ecological building products. Their capability to use industrial coproducts and wastes as both their matrix material make its reinforcement also environmentally sustainable products. The objective of this study was to evaluate the effect of proportion cement-gypsum and curing autoclave time on the properties of cement gypsum board from core-kenaf. Three levels of proportion cement and gypsum were applied, namely; 40:60, 50:50, and 60:40, where cements contain at face-back layers and gypsum contain at core layers. Five levels of curing autoclave time were applied, namely ; conventional curing 2 weeks (control), curing autoclave 2, 4, 8, and 16 hours. CaCl2 3% and Borax 2 % was used as an accelerator and retarder. The physical and mechanical properties of cement-gypsum board were observed in according to JIS A 5417-1992. The results show that the physical and mechanical properties were gain on proportion of cement-gypsum 60:40 with 8 hours curing autoclave. Key words : Core-kenaf, Cement-gypsum board, Autoclave References
KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL CAMPURAN LIMBAH SENGON DAN BAGAS SORGUM MENGGUNAKAN PEREKAT ASAM SITRAT Jajang Sutiawan; Suci Mardhatillah; Dede Hermawan; Firda Aulya Syamani; Subyakto Subyakto; Sukma Surya Kusumah
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2020.38.3.139-150

Abstract

Limbah sengon dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan papan partikel. Namun demikian, papan patikel dari sengon memiliki beberapa kekurangan yaitu memiliki sifat fisis dan mekanis yang belum memenuhi standar Jepang (JIS A 5908:2003). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sifat fisis dan mekanis papan partikel sengon dengan penambahan bagas sorgum pada berbagai komposisi bahan baku menggunakan perekat asam sitrat. Perekat yang digunakan adalah asam sitrat dengan kadar perekat 20% terhadap berat kering partikel. Komposisi campuran sengon dan bagas sorgum adalah 100:0, 75:25, 50:50, dan 25:75 (% g/g). Target kerapatan papan partikel yang diproduksi adalah 0,8 g/cm3. Papan partikel dikempa panas pada suhu 200°C selama 10 menit. Pengujian sifat fisis dan mekanis papan partikel dilakukan dengan mengacu pada standar JIS A 5908:2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, keteguhan lentur, keteguhan patah dan keteguhan rekat telah memenuhi persyaratan standar JIS A 5908-2003. Penambahan bagas sorgum bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sifat fisis dan mekanis papan partikel sengon. Penambahan 75% bagas sorgum mampu meningkatkan kadar air, daya serap air, pengembangan tebal, keteguhan lentur, dan keteguhan patah terbaik pada papan partikel.
KARAKTERISTIK DAN DAYA JERAP POLUTAN ARANG AKTIF DARI BATANG KENAF (Hibiscus cannabinus L.) (Characteristics and Pollutan Absorbtion Capacity of Activated Charcoal Made Muhammad Sadir; Dede Hermawan; Ismail Budiman; Gustan Pari; Jajang Sutiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2022.40.1.7-18

Abstract

Kenaf adalah salah satu tanaman yang diambil seratnya, sehingga batang kenaf berpotensi menjadi limbah biomassa. Pemanfaatan limbah batang kenaf dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk, salah satunya adalah untuk bahan baku pembuatan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh suhu dan bahan kimia aktivasi terhadap sifat-sifat arang aktif dan daya jerap polutan. Bahan baku berupa arang hidro direndam dengan bahan kimia H3PO4 dan K2CO3 selama 24 jam, kemudian diaktivasi fisik pada suhu 600°C, 700°C, dan 800°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua arang aktif memenuhi syarat mutu arang aktif teknis yang ditetapkan standar SNI 06-3730-1995 untuk parameter kadar air dan kadar zat terbang, namun hanya sebagian arang aktif yang dapat memenuhi syarat untuk kadar abu, karbon terikat dan daya jerap yodium. Daya jerap arang aktif terhadap formaldehida, amonia, kloroform dan benzena cenderung meningkat seiring meningkatnya suhu aktivasi. Arang aktif terbaik berdasarkan rendemen dan daya jerap iodin adalah aktivator K2CO3 pada suhu 700°C dan aktivator H3PO4 pada suhu 600°C, sedangkan kemampuan daya jerap terbaik terhadap formaldehida, amonia, kloroform, dan benzena adalah pada suhu 800°C.
KARAKTERISTIK BIOPELET DARI LIMBAH PADAT KAYU PUTIH DAN GONDORUKEM Sofia Mustamu; Dede Hermawan; Gustan Pari
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1749.584 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2018.36.3.191-204

Abstract

Biopelet adalah bahan bakar padat yang dihasilkan dari pengempaan biomassa menjadi sumber energi bakar alternatif. Limbah padatan kayu putih dan gondorukem berpotensi untuk biopelet. Kualitas pembakaran biopelet lebih baik dari pembakaran biomassa secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari ukuran serbuk dan suhu pengempaan yang optimal untuk menghasilkan biopelet berkualitas terbaik dan ramah lingkungan. Limbah padat kayu putih dan gondorukem dicampur dan dijadikan serbuk, dengan ukuran penyaringan 20 mesh, 40 mesh, 60 mesh, dan 80 mesh. Dari masing-masing ukuran serbuk dilakukan pencampuran sebanyak 30 g untuk dicetak dengan perbandingan 70% limbah padat kayu putih dan 30% gondorukem. Pencetakan biopelet dilakukan dengan menggunakan mesin kempa hidrolik bertekanan 526,48 kg/cm2 dengan suhu pencetakan yang diinginkan antara lain 120, 150, 180, 200, 230, dan 260°C. Hasil penelitian menunjukan biopelet yang dibuat dari serbuk berukuran 40 mesh dan suhu pengempaan 230°C menghasilkan biopelet dengan kualitas terbaik. Sifat fisik biopelet yang dihasilkan dari ukuran serbuk 40 mesh dan suhu pencetakan 230°C yaitu kadar air 1,905% ; kadar abu 3,955%; kandungan zat terbang 72,189%; kadar karbon terikat 21,949%; nilai kalor 5097,5 kkal/kg; dan keteguhan tekan 53,746 kgf/cm2.
PEMANFAATAN CAMPURAN BATANG JAGUNG DAN BAMBU SEMBILANG SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN PARTIKEL Dede Hermawan; Jajang Sutiawan; Nofrisman Jaya Putra Zendrato; Robi’atul Utami Aini; Ismail Budiman; Kurnia Wiji Prasetyo
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2020.38.1.1-9

Abstract

Batang jagung (Zea mays L.) dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan papan partikel. Namun demikian, papan patikel dari batang jagung memiliki sifat mekanis yang rendah, tidak dapat memenuhi standar Jepang (JIS A 5908:2003). Performa produk yang demikian dapat disempurnakan dengan penambahan bahan lignoselulosa lain yang memiliki nilai kekuatan yang tinggi seperti bambu sembilang (Dendrocalamus giganteus Munro). Penelitian ini menguji sifat papan partikel batang jagung yang ditambahkan serat bambu pada berbagai komposisi bahan baku. Jenis perekat yang digunakan adalah urea formaldehida dan fenol formaldehida dengan kadar perekat 10%. Komposisi campuran batang jagung dan bambu sembilang adalah 100 : 0; 75 : 25; 50 : 50; dan 25 : 75. Target kerapatan papan partikel yang diproduksi  adalah 0,8 g/cm3. Pengujian sifat mekanis papan partikel dilakukan dengan mengacu pada standar JIS A 5908:2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat mekanis papan partikel dengan kualitas paling tinggi dihasilkan pada komposisi bahan baku 25% jagung dan 75% bambu sembilang dengan perekat fenol formaldehida. Penambahan bahan baku lignoselulosa yang memiliki kekuatan tinggi seperti bambu merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan sifat mekanis papan partikel batang jagung.
KARAKTERISTIK PAPAN PARTIKEL CAMPURAN LIMBAH SENGON DAN BAGAS SORGUM MENGGUNAKAN PEREKAT ASAM SITRAT Jajang Sutiawan; Suci Mardhatillah; Dede Hermawan; Firda Aulya Syamani; Subyakto Subyakto; Sukma Surya Kusumah
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2020.38.3.139-150

Abstract

Limbah sengon dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan papan partikel. Namun demikian, papan patikel dari sengon memiliki beberapa kekurangan yaitu memiliki sifat fisis dan mekanis yang belum memenuhi standar Jepang (JIS A 5908:2003). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sifat fisis dan mekanis papan partikel sengon dengan penambahan bagas sorgum pada berbagai komposisi bahan baku menggunakan perekat asam sitrat. Perekat yang digunakan adalah asam sitrat dengan kadar perekat 20% terhadap berat kering partikel. Komposisi campuran sengon dan bagas sorgum adalah 100:0, 75:25, 50:50, dan 25:75 (% g/g). Target kerapatan papan partikel yang diproduksi adalah 0,8 g/cm3. Papan partikel dikempa panas pada suhu 200°C selama 10 menit. Pengujian sifat fisis dan mekanis papan partikel dilakukan dengan mengacu pada standar JIS A 5908:2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, keteguhan lentur, keteguhan patah dan keteguhan rekat telah memenuhi persyaratan standar JIS A 5908-2003. Penambahan bagas sorgum bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sifat fisis dan mekanis papan partikel sengon. Penambahan 75% bagas sorgum mampu meningkatkan kadar air, daya serap air, pengembangan tebal, keteguhan lentur, dan keteguhan patah terbaik pada papan partikel.
KARAKTERISTIK DAN DAYA JERAP POLUTAN ARANG AKTIF DARI BATANG KENAF (Hibiscus cannabinus L.) (Characteristics and Pollutan Absorbtion Capacity of Activated Charcoal Made Muhammad Sadir; Dede Hermawan; Ismail Budiman; Gustan Pari; Jajang Sutiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2022.40.1.7-18

Abstract

Kenaf adalah salah satu tanaman yang diambil seratnya, sehingga batang kenaf berpotensi menjadi limbah biomassa. Pemanfaatan limbah batang kenaf dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk, salah satunya adalah untuk bahan baku pembuatan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh suhu dan bahan kimia aktivasi terhadap sifat-sifat arang aktif dan daya jerap polutan. Bahan baku berupa arang hidro direndam dengan bahan kimia H3PO4 dan K2CO3 selama 24 jam, kemudian diaktivasi fisik pada suhu 600°C, 700°C, dan 800°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua arang aktif memenuhi syarat mutu arang aktif teknis yang ditetapkan standar SNI 06-3730-1995 untuk parameter kadar air dan kadar zat terbang, namun hanya sebagian arang aktif yang dapat memenuhi syarat untuk kadar abu, karbon terikat dan daya jerap yodium. Daya jerap arang aktif terhadap formaldehida, amonia, kloroform dan benzena cenderung meningkat seiring meningkatnya suhu aktivasi. Arang aktif terbaik berdasarkan rendemen dan daya jerap iodin adalah aktivator K2CO3 pada suhu 700°C dan aktivator H3PO4 pada suhu 600°C, sedangkan kemampuan daya jerap terbaik terhadap formaldehida, amonia, kloroform, dan benzena adalah pada suhu 800°C.
KARAKTERISTIK BIOPELET DARI LIMBAH PADAT KAYU PUTIH DAN GONDORUKEM Sofia Mustamu; Dede Hermawan; Gustan Pari
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 36, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2018.36.3.191-204

Abstract

Biopelet adalah bahan bakar padat yang dihasilkan dari pengempaan biomassa menjadi sumber energi bakar alternatif. Limbah padatan kayu putih dan gondorukem berpotensi untuk biopelet. Kualitas pembakaran biopelet lebih baik dari pembakaran biomassa secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari ukuran serbuk dan suhu pengempaan yang optimal untuk menghasilkan biopelet berkualitas terbaik dan ramah lingkungan. Limbah padat kayu putih dan gondorukem dicampur dan dijadikan serbuk, dengan ukuran penyaringan 20 mesh, 40 mesh, 60 mesh, dan 80 mesh. Dari masing-masing ukuran serbuk dilakukan pencampuran sebanyak 30 g untuk dicetak dengan perbandingan 70% limbah padat kayu putih dan 30% gondorukem. Pencetakan biopelet dilakukan dengan menggunakan mesin kempa hidrolik bertekanan 526,48 kg/cm2 dengan suhu pencetakan yang diinginkan antara lain 120, 150, 180, 200, 230, dan 260°C. Hasil penelitian menunjukan biopelet yang dibuat dari serbuk berukuran 40 mesh dan suhu pengempaan 230°C menghasilkan biopelet dengan kualitas terbaik. Sifat fisik biopelet yang dihasilkan dari ukuran serbuk 40 mesh dan suhu pencetakan 230°C yaitu kadar air 1,905% ; kadar abu 3,955%; kandungan zat terbang 72,189%; kadar karbon terikat 21,949%; nilai kalor 5097,5 kkal/kg; dan keteguhan tekan 53,746 kgf/cm2.
PEMANFAATAN CAMPURAN BATANG JAGUNG DAN BAMBU SEMBILANG SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN PARTIKEL Dede Hermawan; Jajang Sutiawan; Nofrisman Jaya Putra Zendrato; Robi’atul Utami Aini; Ismail Budiman; Kurnia Wiji Prasetyo
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2020.38.1.1-9

Abstract

Batang jagung (Zea mays L.) dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan papan partikel. Namun demikian, papan patikel dari batang jagung memiliki sifat mekanis yang rendah, tidak dapat memenuhi standar Jepang (JIS A 5908:2003). Performa produk yang demikian dapat disempurnakan dengan penambahan bahan lignoselulosa lain yang memiliki nilai kekuatan yang tinggi seperti bambu sembilang (Dendrocalamus giganteus Munro). Penelitian ini menguji sifat papan partikel batang jagung yang ditambahkan serat bambu pada berbagai komposisi bahan baku. Jenis perekat yang digunakan adalah urea formaldehida dan fenol formaldehida dengan kadar perekat 10%. Komposisi campuran batang jagung dan bambu sembilang adalah 100 : 0; 75 : 25; 50 : 50; dan 25 : 75. Target kerapatan papan partikel yang diproduksi  adalah 0,8 g/cm3. Pengujian sifat mekanis papan partikel dilakukan dengan mengacu pada standar JIS A 5908:2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat mekanis papan partikel dengan kualitas paling tinggi dihasilkan pada komposisi bahan baku 25% jagung dan 75% bambu sembilang dengan perekat fenol formaldehida. Penambahan bahan baku lignoselulosa yang memiliki kekuatan tinggi seperti bambu merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan sifat mekanis papan partikel batang jagung.
Co-Authors Abdillah, Imam Busyra Adi Santoso ADI SANTOSO Agus Yuniawan Isyanto Ahmad Syahrir Aisyah, Syifa Akhiruddin Maddu Alessandro Geovani Damanik Alfarisi, Muhammad Tsalman Algifari, M. Alimuddin Alimuddin Andi SRD Lestari Anita Firmanti Apri H Iswanto Apri Heri Iswanto Apri Iswanto Apri Iswanto, Apri Astari, Lilik Bagus MARTIANTO Bambang Subiyanto Bernadeta Ayu Widyaningrum Bernadeta Ayu Widyaningrum Budi Setia Deni Purnomo Deni Purnomo Deni Purnomo Deni Zulfiana Dimas Triwibowo Elfrida Ratnawati Endang Sukara Fathur Rohman, Muhammad Iqbal Fauzi Febrianto Fauzi, Habal Fauziah, Rizkia Fazhar Akbar Firda A. Syamani Firda Aulya Syamani Fisimar, Farhan Al Gustan Pari Gustan Pari Gustan Pari Hakim, Mizanul Heni Pujiastuti Hidayat, Danih Jian Ikhsan Guswenrivo Iman Hidayat Ismadi Ismadi Ismadi Ismail Budiman Ismail Budiman Ismail Budiman Jajang Suryana Jajang Sutiawan Jajang Sutiawan Jajang Sutiawan Kenji Umemura Khairun Hidayat Khoirunnissa, Khoirunnissa Kurnia Wiji Prasetiyo Kurnia Wiji Prasetyo Lina Karlinasari Lisman Suryanegara M. Farouq Iksan Madani, M Fikri Haikal Mangurai, Silvia Uthari Nuzaverra Mayang Maolana, Ikhsan Merici, Elfriyani Angela Muh Yusram Massijaya, Muh Yusram Muhammad Agus Muljanto Muhammad F Ikhsan Muhammad Firdaus Muhammad Sadir Muhammad Y Massijaya Muhammad Zairin Jr Munadian, Munadian Murni Handayani Mustamu, Sofia Naresworo Nugroho Narto Nijar, Afnan Farhan Nofrisman Jaya Putra Zendrato Nurhaida, . Odang Carman Pari, Rohmah Prama Hartami Ramadani, Arfah Ramadhan, Dikri Ramadhan, Risan Rani Andriani, Rani Riska Surya Ningrum Robi’atul Utami Aini Rohny Setiawan Maail Rosa, Tina Salim Hiziroglu Sasa Sofyan Munawar Sasa Sofyan Munawar Siti Nursaadah, Siti Sopyan, Alif Wahyu Stafian Nisa, Rihab Subyakto Subyakto Subyakto Subyakto Subyakto Subyakto Subyakto Subyakto Suci Mardhatillah Sudarmanto Sukirno Sukirno Sukma S. Kusumah Sukma Surya Kusumah Sukma Surya Kusumah Sukma Surya Kusumah Sukma Surya Kusumah suratmi, tri Surdiding Ruhendi Surdiding Ruhendi Surdiding RUHENDI Syamani, Firda Aulya Triguna, M Ivan Wida Banar Kusumaningrum Yunia Frida Adelka Yusuf Hadi Yusuf Hadi, Yusuf Yusuf Sudo Hadi