Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam

Joint Property Inheritance Distribution Practiced by Community of Bandar Lampung Abdul Qodir Zaelani; Syamsul Hilal; Abdul Hanif
Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam Vol 5, No 1 (2021): Vol. 5, No. 1, Oktober 2021
Publisher : Sultang Agung Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jua.v5i1.15561

Abstract

Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 96 ayat (1) dinyatakan bahwa apabila terjadi cerai mati, maka separuh harta bersama menjadi hak pasangan yang hidup lebih lama. Ketentuan pasal ini bila ditelusuri tampaknya sedikit kontradiksi dengan hukum waris Islam dalam al Qur’an, dimana dalam ketentuan hukum waris Islam seorang suami ataupun istri tidak dapat langsung dipastikan mendapat bagian separo dari harta peninggalan, akan tetapi seorang suami atau istri bisa mendapatkan bagaian separo dari harta peninggalan kalau suami atau istri tersebut tidak memiliki anak. Ketentuan pasal 96 KHI diberlakukan secara universal tanpa melihat kontribusi istri dalam menghasilkan harta kekayaan dalam suatu rumah tangga tentu ketentuan ini akan banyak merugikan pihak istri dan ahli warisnya bila yang meninggal dalam rumah tangga tersebut adalah istri. Berdasarkan persoalan tersebut, maka artikel ini bertujuan mendeskripsikan konsep pembagian kewarisan pasal 96 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam dan mendeskripsikan praktik pembagian kewarisan pasal 96 ayat (1) dalam Kompilasi Hukum Islam pada masyarakat kota Bandar Lampung. Setelah hasil wawancara dengan berbagai tokoh dan masyarakat ditemukan fakta bahwa implementasi pembagian waris harta bersama di Bandar Lampung sangat variatif. Adakalanya istri atau suami mendapatkan harta gono gini, sebagaimana dalam ajaran Islam. Adakalanya istri yang memiliki penuh harta untuk dikelolanya. Adakalanya istri tidak mendapatkan apa-apa, yang mendapatkan adalah anak pertama laki-laki, atau anak bungsu dalam keluarga (tergantung adat atau suku). Adakalanya suami atau istri dan anak-anak yang dilahirkannya dapat warisan, sebelum suami atau istrinya meninggal dunia. Adakalanya pula, harta warisan dibagikan setelah kedua orang tuanya meninggal. Latar belakang terjadinya system kewarisan pembagian harta gono gini disebabkan beberapa factor yakni adat, etika, pemahaman hukum dan agama dan factor inkulturasi.
Transformation of Dowry from Traditional Practices to Maqashid Sharia: A Causal Analysis of Women's Dignity and Family Harmony Fajar, Mokhammad Samson; Zaelani, Abdul Qodir
Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam Vol 8, No 2 (2025): Vol. 8, No. 2, April 2025
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jua.v8i2.41634

Abstract

Marriage is a sacred institution in Islam that encompasses moral, social, and spiritual implications. The dowry, as an essential element of the marriage contract, has been prescribed to uphold the dignity of women and reinforce the foundation of the family. However, in social reality, the practice of dowry is often reduced to a mere symbol of formality or a burdensome customary obligation. This phenomenon illustrates the disconnect between the implementation of dowry and the objectives of Islamic law. This research employs a qualitative approach utilising normative-theological and sociological methods. Primary data were sourced from classical fiqh texts and al-Syāṭibi's seminal work (al-Muwāfaqāt), while secondary data were obtained from academic journals and customary marriage documents. This article adopts the framework of maqashid sharia and the principles of customary law (al-'ādah muḥakkamah), integrating perspectives from Islamic legal philosophy and cultural sociology theory to analyse the meaning of dowry both causally and contextually. The findings of the study indicate that the transformation of the concept of dowry from a customary symbol to a maqashid necessitates a reinterpretation of local values through a dialogue between tradition and the objectives of sharia. The dowry, restructured within the framework of maqashid sharia, contributes to the preservation of women's dignity, the strengthening of relational justice, and the enhancement of household harmony. This research presents the development of a maqashid causality analysis framework grounded in an Islamic social philosophy approach. Furthermore, it offers insights for both the community and policymakers to facilitate maqashid-based customary deliberation and enhance family law literacy. An extension of this research could involve an exploration of women's perceptions regarding the symbolic and strategic value of dowry within diverse Muslim customary communities.
Co-Authors Abdul Hanif Abdul Hanif Abdul Hanif Adawiyah, Robiatin Agus Hermanto Agus Hermanto Amin Rais Andi Armi Ardi, Muh Zaitun Azizah, Asyifa Nur Azizah, Khana A’dawiyah , Robi’atin Burhan, Rusli Bustomi Chaidir Nasution Dewi Setia Wati Enizar Enizar Enizar Etika Pujianti Eva Fitriyanah Faisal Faisal Faisal, Agus Fajar, Mokhamad Samson Fajar, Mokhammad Samson Fathurrahman Fathurrahman Fauzan Febrian Maulana Putra Gegana, Tomi Adam Ghummiah, Shivi Mala Gusher, Agus Hermanto Hadi , Bagus Kusumo Hadi, Bagus Kusumo Hadi, Dino Gautman Raharjo Hanif Hanif Al-fauzi Nur Hanif, Abdul Imam Syafi'i Indra, Gandi Liyorba Irwantoni Irwantoni Irwantoni Irwantoni Irwantoni Irwantoni Is Susanto Iskandar Syukur Issusanto, Issusanto Ja’far, Ahmad Khumedi Khairudin Khairudin Kusuma, Kurniawan Putra Liky Faizal Linda Firdawati Linda Firdawaty Luqman Hafiz M. Yasin Al Arif Madnasir Madnasir Maimun Maimun Maimun Maimun Maliki, Ibnu Akbar Millah, Nadiya Ihda Mubasit Mubasit Mubasit Mubasit, Mubasit Muhammad Akmansyah Muhammad Alvin Saputra Muhammad Iqbal Fasa MUHAMMAD REZA FAHLEVY Muhammad Samson Fajar Mujahid, Amin Mukhlisin Muzakki, M Harir Mu’in, Fathul Na'im, Arroyan Nida Rafiqa Izzati Nur, Hanif Al-fauzi Nurnazli Nurnazli Pranika, Ranita Putri, Mutiara Eka Rais, Amin Relit Nur Edi Rinaldo, Edward Robi'atin A'dawiyah Ronaldo, Reza Rosidi Rosidi Rudi Santoso, Rudi Ruslan Abdul Ghofur SITI MAHMUDAH Sofyan Munawar Supriyadi Supriyadi Syamsul Hilal Syamsul Hilal Teresa, Teresa Tomi Adam Gegana Wati, Dewi Setio Yusuf Baihaqi Zuhraini