Claim Missing Document
Check
Articles

Food Intake, Infectious Disease, and Environmental Sanitation in Toddlers Aged 6-24 Months in Cibatu Health Center, Garut Yusigania, Dinna; Dewanti, Linda; Suryawan, Ahmad
JUXTA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/juxta.V15I12024.23-28

Abstract

Highlights: This study found a significant relationship between food intake, environmental sanitation, and the incidence of infectious diseases in toddlers with stunting. Each variable (food intake, infectious diseases, and environmental sanitation) demonstrated a significant association with the stunting category, indicating their importance in addressing stunting in the target population.   Abstract Introduction: Indonesia is a developing nation with complex issues, particularly regarding nutrition. Stunting is a nutrient deficiency that persists over time as a result of being fed food that is not sufficient to meet nutritional requirements. This study aimed to analyze the relationship between food intake, illness, and environmental sanitation in the stunting category in toddlers aged 6-24 months at Cibatu Health Center, Garut, in 2022. Methods: This was a correlational analytical study with a cross-sectional design. The population in this study was all toddlers with stunting (aged 6-24 months) at Cibatu Health Center, Garut, with a total sample of 99 people. The sampling technique used was total sampling. The analysis techniques used were univariate, bivariate, and multiple correlation analyses with a significance level of p < 0.05. Results: There was a significant relationship between food intake, environmental sanitation, and the incidence of infectious diseases in the stunting category, where the p-value (each) was <0.05. Food intake (X1), infectious diseases (X2), and environmental sanitation (X3) had a significant relationship with the stunting category (Y), where the p-value was < 0.05. Conclusion: Food intake, environmental sanitation, and the incidence of infectious diseases had a significant relationship with the stunting category at Cibatu Health Center, Garut.
Cavendish Banana Peel Extract's Antibacterial Activities Potential as Disinfectant Ramadhan, Erlangga Lazuardi; Retnowati, Wiwin; Dewanti, Linda; Wahyunitisari, Manik Retno
JUXTA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/juxta.V14I22023.100-104

Abstract

Highlights:1. The COVID-19 pandemic makes personal hygiene more important than ever, and antibacterial substances such as disinfectants are crucial in maintaining said hygiene.2. The MBC of cavendish banana peel extract against the growth of bacteria Escherichia coli and Staphylococcus aureus was 25%, with no activity against Bacillus subtilis.3. Musa acuminata peel extract has the potential to be used as a disinfectant. AbstractIntroduction: The COVID-19 pandemic makes personal hygiene more important than ever, and antibacterial substances such as disinfectants are crucial in maintaining said hygiene. This study aimed to determine the minimum inhibitory concentration (MIC) and the minimum bactericidal concentration (MBC) of cavendish banana peel extract (Musa acuminata) against Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Bacillus subtilis.    Methods: The design of this study was a laboratory experiment that used the broth dilution method with test tubes using methanol as the extract's solvent. Sterile aquadest was used as the solvent, and Mueller-Hinton broth was used as the growth medium in tubes. All samples of the bacteria (Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Bacillus subtilis) were provided by the Laboratory of Microbiology Faculty of Medicine, Universitas Airlangga.Results: MBC was the only parameter found due to the color and particulates, which hindered the turbidity assessment of MIC. From the dilution test, the MBC of cavendish banana peel extract against the growth of bacteria Escherichia coli and Staphylococcus aureus was 25%, with no activity against Bacillus subtilis.Conclusion: There were antibacterial activities of Musa acuminata peel extract against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Therefore, it has the potential to be used as a disinfectant.
Hubungan Pengetahuan Anemia dan Pola Menstruasi dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri di SMA Negeri I Ende Maria Camelia T.Bupu; Linda Dewanti; Ivon Diah Wittiarika
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 10 (2024): Volume 4 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i10.15661

Abstract

ABSTRACT Anemia is a condition where there is a decrease in the number of erythrocytes as indicated by a decrease in hemoglobin levels, hematocrit and the number of erythrocytes. The incidence of anemia in adolescent girls in developing countries is around 53.7%, anemia often attacks adolescent girls due to stress, menstruation, or late eating (WHO, 2018). Data from the NTT Provincial Health Office in 2022, the coverage of adolescent girls who received anemia status (hemoglobin) screening services was 32.7%. In 2023, in the first quarter, the number of teenage girls in grades 7 and 10 who were identified as anemic was 38.1%. From the results of the screening at the high school level, the Ende District Health Service in 2022 stated that in Ende there were 38% of female students at risk of anemia.To determine the relationship between knowledge of anemia and menstrual patterns in adolescent girls with hemoglobin levels at SMA Negeri I Ende. This research is an observational analytical research with a cross-sectional approach. The sample of this study was 246 teenagers aged 15-16 years who met the inclusion and exclusion criteria. There is a significant relationship between knowledge about anemia and menstrual patterns in young women (p value < 0.05) with hemoglobin levels at SMA Negeri I Ende. There is a significant relationship between knowledge of anemia and menstrual patterns in adolescent girls and hemoglobin levels at SMA Negeri I. Keywords: Knowledge of Anemia, Menstrual Patterns, State High School 1 Ende  ABSTRAK Anemia adalah keadaan dimana terjadi penurunan jumlah masa eritrosit yang ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan hitung eritrosit. Angka kejadian anemia pada remaja putri di Negara- negara berkembang sekitar 53,7%, anemia sering menyerang remaja putri disebabkan karena keadaan stress, haid, atau terlambat makan (WHO, 2018). Data dari Dinkes Propinsi NTT pada tahun 2022 cakupan remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin) sebesar 32,7% . Pada tahun 2023 triwulan I jumlah remaja putri kelas 7 dan 10 yang teridentifikasi anemia sebanyak 38,1 %. Dari hasil penjaringan tingkat SLTA Dinas Kesehatan Kabupaten Ende tahun 2022 menyatakan bahwa di Ende terdapat 38 % siswi mengalami resiko anemia. Mengetahui hubungan pengetahuan anemia dan pola menstruasi pada remaja putri dengan Kadar hemoglobin di SMA Negeri I Ende. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah 246 remaja umur 15-16 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Ada hubungan yang signifikan pengetahuan tentang anemia dan pola menstruasi pada remaja putri (p value < 0,05) dengan dengan kadar Hemoglobin di SMA Negeri I Ende. terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan anemia dan pola menstruasi pada remaja putri dengan kadar hemoglobin di SMA Negeri I Ende. Kata Kunci: Pengetahuan Anemia, Pola Menstruasi, SMA  Negeri I Ende
Pemberdayaan Pendamping ODHIV Demi Terwujudnya Health for All Dewanti, Linda; Sulistiawati, Sulistiawati; Sulistina, Dewi Ratna; Simangunsong, Darmika Caroline; Bupu, Maria Camelia T.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 8 (2024): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i8.1516

Abstract

HIV AIDS masih menjadi masalah kesehatan besar di seluruh dunia. Indonesia, sebagaimana negara member dari United Nations, telah mencanangkan akan mengakhiri epidemi AIDS tahun 2030. Capaian tren keberhasilan three zero nampaknya masih terkendala dengan besarnya stigma dan diskriminasi dari masyarakat. Peran Pendamping bagi orang yang baru terifeksi HIV (ODHIV) sangat penting. Pendamping memotivasi dan membangkitkan mental ODHIV agar tetap berobat dan mnium ARV secara teratur, serta menjaga kesehatan tubuh agar dapat tetap sehat dan hidup layak seperti orang pada umumnya.  Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan kapasitas pendamping orang dengan HIV (ODHIV). Melalui Training of Trainer, 30 pendamping atau calon pendamping diberi buku materi dan dijelaskan lebih lanjut tentang HIV AIDS, kesehatan serta kehidupan ODHIV. Focus Group Disscussion juga dilaksanakan untuk menggali data kualitatif tentang pendampingan ODHIV. Hasil dari TOT ini, tingkat pemahaman terkait HIV-AIDS dan kesehatan menjadi meningkat secara bermakna (nilai pretest 72,0 9,7 vs. post-test 85,9 8,7 ; p 0,035).  Kesimpulan Pemahaman pendamping ODHIV meningkat dan adanya program ini, pendamping merasa bahagia karena institusi Perguruan Tinggi memperhatikan keberadaan pendamping ODHIV.
Pelayanan Kesehatan Lansia Komprehensif di Posyandu Sedap Malam Songgon Banyuwangi Djuari, Lilik; Dewanti, Linda; Sulistiawati, Sulistiawati; Brilianti, Natasya Nurvita; Nurdiansyah, Farhan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1879

Abstract

Pelayanan kesehatan lansia dimulai dari tingkat masyarakat, dan di sarana pelayanan kesehatan dasar dengan mengembangkan Puskesmas Santun Lansia, sampai ke tingkat rujukan Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan komprehensif yang mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatf. Upaya promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan lansia dapat dilakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam bentuk posyandu lansia.  Pengabdian masyarakat ini didahului dengan pelatihan pada kader lansia tentang pelayanan kesehatan komprehensif dan penyerahan kit posyandu lansia. Tujuan pengabdian masyarakat untuk mengukur karakterikstik, kondisi kesehatan, sosial dan spiritual serta kemandirian lansia yang datang ke Posyandu lansia. Pelayanan kesehatan lansia komprehensif diselenggarakan di Posyandu Sedap Malam, desa Parangharjo, Songgon Banyuwangi dihadiri oleh 47 lansia dan dilayani oleh kader lansia dan petugas kesehatan dari Puskesmas Songgon Banyuwangi.  Lansia yang datang ke Posyandu rata-rata umur 66,2 tahun. Terbanyak yang hadir adalah lansia perempuan, janda, petani, masih produktif, lulusan SD, status sebagai kepala keluarga, saat ini tinggal bersama anak, merasa sehat, keluhan pegel linu, mempunyai kebiasaan minum obat, bila sakit berobat ke Puskesmas dengan biaya BPJS Kesehatan, aktifitas sehari-hari yang dilakukan adalah kegiatan rumah tangga, aktif dalam pengajian dan beribadah rutin, tingkat kemandirian lansia baik. Lansia yang datang ke Posyandu lansia sebagian besar adalah wanita dengan kondisi kesehatan, sosial, spiritual dan kemandirian yang baik.
Skrining Gangguan Emosi Lansia dengan Metode 2 Menit di Posyandu Djuari, Lilik; Dewanti, Linda; Sulistiawati, Sulistiawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.1926

Abstract

Jumlah lansia di Indonesia terjadi peningkatan yang signifikan, tahun 2019 ada 25 juta, tahun 2024 bertambah menjadi 32 juta, diperkirakan pada tahun 2050 jumlah lansia di Indonesia akan mencapai 80 juta jiwa. Jumlah lansia yang meningkat akan menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat bila lansia tidak dalam keadaan sehat baik fisik, psikis dan sosial dan ekonomi. Masalah kesehatan, sosial dan ekonomi akan berdampak pada kondisi psikis lansia yang akan menimbulkan gangguan emosi pada lansia. Deteksi dini gangguan emosi dan intervensi yang tepat sangat penting untuk membantu lansia menjalani kehidupan yang sehat dan bermakna di usia tua nya. Proporsi lansia di Puskesmas Trawas 16,04%. Puskesmas Trawas memiliki 27 posyandu lansia, salah satunya adalah posyandu lansia Bambu 2 yang ada di dusun Sukorame, desa Ketapanrame dengan jumlah lansia terbanyak. Untuk itu perlu dilakukan skrining gangguan emosi pada lansia di Posyandu Bambu 2. Metode Penelitian deskriptif dengan populasi lansia di dusun Sukorame, desa Ketapanrame, Trawas, Mojokerto. Sample penelitian adalah lansia yang datang di Posyandu Bambu 2 sebanyak 40 orang. Teknik sampling secara non random  yaitu accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan oleh kader lansia yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan , instrument yang digunakan adalah  skrining gangguan emosi lansia dengan metode 2 menit. Hasil skrining gangguan emosi lansia didapatkan 55% lansia mengeluh sukar tidur, 20% lansia merasa khawatir, 18% lansia merasa murung dan 15% lansia merasa gelisah. Gejala gangguan emosi lansia diarasakan lebih dari 3 bulan sebanyak 18% yang memerlukan tindak lanjut dengan melibatkan keluarga dan puskesmas.
Perbandingan Seminar Offline dan Online dalam Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan tentang Pengelolaan Limbah B3 Medis Djuari, Lilik; Dewanti, Linda; Sulistiawati, Sulistiawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.1961

Abstract

Timbulan limbah B3 medis cenderung meningkat dalam era pandemic COVID-19. Puskesmas belum memiliki praktik pengelolaan limbah medis yang memenuhi standar, sehingga beresiko menjadi sumber penularan. Untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan skill staf puskesmas dalam pengelolaan limbah B3 medis. Selama pandemic Covid-19 seminar dilakukan secara offline dan online. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan limbah B3 medis yang diberikan melalui seminar offline dan online. Peserta seminar offline sebanyak 20 peserta, sedangkan peserta online sebanyak 41 orang. Peserta offline dan on line mengisi kuesioner pretest untuk mengukur tingkat pengetahuan dan ketrampilan sebelum seminar. Materi seminar meliputi limbah B3, Limbah B3 medis, Pengelolaan Limbah B3 medis dan Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) B3 medis. Sesudah seminar, dilakukan post-test untuk mengukur skor pengetahuan dan ketrampilan peserta seminar. Terdapat perbedaan bermakna skor pengetahuan dan ketrampilan sebelum dan sesudah seminar offline maupun online. Sebelum dan sesudah seminar offline, rerata skor pengetahuan adalah 6,2 dan 8,1, serta rerata skor ketrampilan 6,3 dan 8,65. Sebelum dan sesudah seminar online, rerata skor pengetahuan adalah 6,8 dan 7,28, serta rerata skor ketrampilan 7,24 dan 7,9. Terdapat perbedaan bermakna antara peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sebelum dan sesudah seminar offline dan online. Ada peningkatan skor pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan limbah B3 Medis pada seminar online maupun offline. Peningkatan skor pengetahuan dan ketrampilan seminar offline lebih tinggi daripada online.
EFFECTS OF EDAMAME (Glycine max) EXTRACTON POST-PRANDIAL SERUM TRIGLYCERIDE IN WISTAR RATS Kamal, Imran H; Dewanti, Linda; Wironegoro, Rio
Folia Medica Indonesiana Vol. 52 No. 1 (2016): JANUARY - MARCH 2016
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.142 KB) | DOI: 10.20473/fmi.v52i1.5211

Abstract

Edamame (Glycine max) is a preparation of immature soybeans in the pod, which is high in calcium and dietary fiber, two elements described in previous studies that could alter the level of post-prandial serum triglyceride.The purpose of this research is to analyze the effect of edamame (Glycine max) extract on post-prandial serum triglyceride in rats after intragastric administration of palm oil.The materials used in this study are palm oil, edamame extract, and ether. The design of this study is experimental post-test study design, which is a design to measure the serum triglyceride level after meal with and without Glycine max. Triglyceride is measured on each subject two times on total, first one after consumption of meal without Glycine max and the second one after consumption of meal with Glycine max. There is a washout period of 1 week between two times the samples were taken. Both results are then compared in every subject.The level of 2-hour post-prandial serum triglyceride in rats after palm oil without intragastric edamame (Glycine max) extract administration and with intragastric edamame (Glycine max) extract administration showed no significant difference. In conclusion, edamame (Glycine max) extract had no effect on 2-hour post-prandial serum triglyceride after palm oil administration via intragastric tube.
Prevalence of The Most Common Disease Among the Community in Gili Iyang, Sumenep, Madura Island Alpha Fardah Athiyyah; Sulistiawati Sulistiawati; Nurmawati Fatimah; Linda Dewanti; Steven Christian Susianto; Novianto Edi Suharno
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 12 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is currently experiencing a shift in disease trends, this is marked by an increase in the prevalence of non-communicable diseases (NCDs). The prevalence of these NCDs is also increasingly observed among younger age groups due to rising risk factors such as overweight and obesity. This study aimed to determining the prevalence of the most common diseases and the health profile of the community in Gili Iyang, Sumenep. The samples included in this study were participant in Airlangga Community Hub 2024 in Gili Iyang Island, Sumenep Regency. There were several services in this community development including anthropometry measurement, physical examination and simple lab test. Data was collected and processed using a data processing application, Microsoft Excel. A total of 114 participant were included in this study, hypertension was the most prevalent disease during the community development program 30.1%, followed by hypercholesterolemia as the second most common condition 28.16%, and myalgia as the third leading cause of illness 17.48%. Urgent need for comprehensive health interventions, including routine screening, early management, and targeted health education programs to address the growing burden of NCDs.
Socioeconomic Profile of Lymphadenitis Tuberculosis Patients in The Outpatient Department of dr. Soetomo Hospital, Surabaya, Indonesia Ghifari, Adiarsya; Sahudi; Dewanti, Linda
Journal of Community Medicine and Public Health Research Vol. 6 No. 1 (2025): Journal Community Medicine and Public Health Research
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jcmphr.v6i1.46812

Abstract

Tuberculosis (TB) remains one of the most lethal infectious diseases worldwide, with a rising incidence of lymphadenitis TB, the most common form of extrapulmonary TB (EPTB) in recent years. Lymphadenitis TB can be transmitted through primary infection via the oropharyngeal mucosa, and various socioeconomic factors may influence the risk of infection. Understanding the socioeconomic profile and risk factors associated with lymphadenitis TB is crucial for effective control and prevention strategies. This descriptive cross-sectional study aims to investigate the socioeconomic profile of lymphadenitis TB patients and analyze potential risk factors. Sampling was conducted using a total sampling method, including medical records and interviews via Google Forms or WhatsApp. The sample comprised all lymphadenitis TB outpatients at the General Hospital dr. Soetomo, Surabaya, from January to December 2022, resulting in 180 eligible patients, 103 of whom agreed to the interview. Among the 180 patients, the majority were female (56%), aged 11-20 years (24%), and high school graduates (41%). Among 103 interview participants, most had a monthly income below the minimum wage (55%). Most respondents preferred to cook their meals (62%), with a significant proportion having an income below the average salary (62%). Most respondents (76%) showed good awareness of lymphadenitis TB signs, but nonspecific and mild symptoms led to delayed treatment-seeking in 39% of patients. These findings suggest a potential association between various socioeconomic profiles and lymphadenitis TB infection, although further research is needed to strengthen this association.
Co-Authors A'yunin, Ulinnuha Qurrota Abu Rizal Dwikatmono Johan Adi, Pandu Satriya Ahmad Cholifa Fahruddin Ahmad Cholifa Fahruddin Ahmad Suryawan Akbar Nyong husain Akbar, Tito Robbani Alda Dini Wijayanti Alfi Syifa Darmastuti Alpha Fardah Athiyyah Anandia Nafisah Putri Anang Endaryanto Andriati Andriati Anggraeni, Sylvia Anisa Ayu Maharani Ariobimo, Bonfilio Neltio Arlean, Maria Agatha Arrianti, Emilia Eka Arya Ivan Mahendra Arya Ivan Mahendra Arya Wiradewa Asra Al Fauzi Atika Anggarsari Audi Salman Faza Azwin Mengindra Putera Bagus Setyo Boedi Bagus Setyoboedi Benny Iswanto Pantoro Branandito Putra Brilianti, Natasya Nurvita Budi Amalia, Rize Budi Prasetyo Budiono, Perthdyatama Syifaq Bupu, Maria Camelia T. Chabib Fachry Albab Cindy Zerlina Artanti Damayanti Dessy Putri Pratiwi Dessy Putri Pratiwi Dewi Ratna Sulistina Dewi Setyowati Dewi, Gusti Agung Ayu Ira Kencana Dharmadjati, Budi Baktijasa Dharmawati, Ira Dian Neni Naelasari Diani, Masyithoh Wahyu Dominicus Husada Dwi Retno Wulandari Eddy Bagus Wasito Eko Budi Koendhori, Eko Budi En, Theophilus Tan Zhu Erlangga, Wildan Anugrah erma nurlita sari Ernawati Ernawati Fardana, Nur Ainy Farhan Nurdiansyah Fatihuddin, Mohammad Fata Fatimah, Niswah Silmi Fatimah, Nurmawati Febriyana, Nining Gabriel Rio Widipriyatama Ghifari, Adiarsya Gunawan, Ayu Liana H. M. S. Wiyadi Husniyah, Barizatul Ivon Diah Wittiarika Izzatul Fithriyah Kamal, Imran H Kasiati Kasiati Khoirunnisa, Auliai Kinanthi, Monica Tiara Arum Kuntaman Kuntaman Laksana, Muhammad Ardian Cahya Laksmi Wulandari Lamara, Ariikah Dyah Lilik Djuari Lukman Hakim Lupita Ghilang Laraz Maria Camelia T.Bupu Maria Marind Desrianti Hutauruk Maytasya Dwinaqifah Meitavany, Estya Nadya Moediarso, Bisyamsi Nawaijaya Mogi, Anjelina Kristina Mujtaba, Farah Natasya Nurvita Brilianti Netti Herlina Ni Ketut Maya Purvitagiri Nida&#039;an Khafiya Ningrum, Astika Gita Nining Febriana Novi Dwi Ambarsari Nudy Purwanto, Putri Nur Anisah Rahmawati Nurdiansyah, Farhan Nuswantoro, Djohar Oscarhiny Firda Lorenzha Paladan, Triadi Putra Prasticha, Anggraini Dian Pratama, Mulia Pratiwi, Dessy Putri Puguh Oktavian Purwati, Cincin Hari Qonita Hanifah Qualisa, Prafidina Qurnianingsih, Ema Rahmawati, Nur Anisah Rahmi, Koyuki Atifa Ramadhan, Erlangga Lazuardi Rani Sidaryanti Rantam, Berli Arfani Rarasati, Birgitta Vania Rayanti Sagala Rayhan Alma Shafannisa Heru Reka Elvia Dirda Prasasta Romdhoni, Achmad Chusnu Rosantia Sarassari Rukmana, Nabila Ilma Nisa Sahudi Sampurna, Mahendra Tri Arif Seif Firinda Septiana, Fitri Nurina Shuviatul Chasanah Silvia Salsabilah Simangunsong, Darmika Caroline Sitisalma Amirah Dzakiyyah Sri Utami Steven Christian Susianto Subagyo, Zaufy Verlieza Oktaviano Subur Prajitno Suharno, Novianto Edi Sulis Bayusentono Sulistiawati Sulistiawati Sulistiawati Sulistiawati Sulistiawati Surya, Prima Ardiansah Thirafi, Sacharissa Zerlina Tsarwah Triana Novitasari Visky Afrina Wahyul Anis Wahyunitisari, Manik Retno Wardhani, Indrayuni Lukitra Widati Fatmaningrum Wironegoro, Rio Wiwin Retnowati Woro Setia Ningtyas Yashinta, Yolanda Ayu Yusigania, Dinna