The collapses of Malacca to Portuguese, the centre of trades in Southeast Asia moved to the northen part of Indonesia (Aceh) and some of them moved to the southern part of Indonesia (Banten). One of the famous port in our archipelago, namely the Port of Banten. Since the development of the economic activities, Banten expands its territory to the famous pepper producer, namely Lampung. The writer used the historical research method incorporated data collection techniques through technical literature and documentation, and the technique for this research is data analysis and qualitative research. The result shown that Banten-Lampung have a strong relationship and both of them are need edach other. It means that if there was no Lampung, there were no peppirs, and without peppirs there was no Banten. Therefore, Banten-Lampung have the economic system and social cultural relationship which is very important to the development for their areas. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, mengakibatkan pergeseran pusat perdagangan di Asia Tenggara yang sebagian ke arah utara (Aceh) dan sebagian ke arah selatan (Banten).Salah satu pelabuhan yang terkenal di Nusantara yaitu Pelabuhan Banten. Seiring dengan perkembangan kegiatan ekonominya, Banten mengembangkan kegiatan ekonominya ke daerah Lampung yang sudah lama terkenal dengan ladanya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian historis dengan teknik pengumpulan data melalui teknik kepustakaan dan dokumentasi.Teknik yang digunakan adalah teknik analisis dan kualitatif. Hasil dan pembahasan bahwasannya Banten-Lampung memiliki ikatan kekerabatan yang sangat kuat dan hubungan saling membutuhkan satu sama lain, dengan istilah tanpa Lampung tak akan ada lada, tanpa lada tak akan ada Banten. Kesimpulannya bahwa Banten-Lampung memiliki hubungan sistem ekonomi, sosial dan budaya yang sangat penting untuk kemajuan daerah keduanya.Kata kunci: budaya,hubungan ekonomi,sosial