p-Index From 2020 - 2025
6.743
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Ulul Albab: Jurnal Studi Islam El-HARAKAH : Jurnal Budaya Islam Jurnal Studi Islam Vidya Karya DINAMIKA: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Dirosat : Journal of Islamic Studies Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim Society Pendas : Jurnah Ilmiah Pendidikan Dasar JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Jurnal Basicedu SIGMA JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Reflektika Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti EDUTEC : Journal of Education And Technology Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar Likhitaprajna: Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Wisnuwardhana Malang Jurnal Ilmiah Ar-Risalah: Media Ke-Islaman, Pendidikan, dan Hukum Islam Jurnal Konseling Pendidikan Islam Jurnal Inovasi Penelitian Al-Muaddib : Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Jurnal Tinta: Jurnal Ilmu Keguruan dan Pendidikan Al-Kawakib Journal of Education Research Pancasila: Jurnal Keindonesiaan JIPMukjt:Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Djati Jurnal Basicedu Electronic Journal of Education, Social Economics and Technology JS (Jurnal Sekolah) HIKMAH: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak EDUCARE: Journal of Primary Education International Journal of Islamic Boarding School Shahih : journal of islamicate multidisciplinary al-Balagh : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim Society Jurnal Pendidikan Progresif Shine : Jurnal Bimbingan dan Konseling Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan
Claim Missing Document
Check
Articles

TRADISI MITOS SANGKAL DALAM PERTUNANGAN DINI PERSPEKTIF KIAI DI MADURA Kuswandi, Iwan; Azizah, Lilik Fadilatin
Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim Society Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.844 KB) | DOI: 10.22515/islimus.v3i2.1391

Abstract

This paper aims to analyze early childhood engagement in Pragaan, Madura. In this case, the focus of his study is on the views of the kiai in the area regarding people's belief in the myth of sangkal tako’  in the tradition of early engagement. This research uses a qualitative approach, with a type of case study. The location of this study is in Pragaan District, Sumenep Regency, Madura. The results of this study indicate that the kiai in Pruruan District, agree on the tradition of early engagement in their area, not in conflict with Islamic law. However, some scholars think that the blessing of parents is a condition of engagement, and some others say that girls are free to choose a partner. Furthermore, the myth of sangkal in the tradition of early childhood engagement is considered not to violate the Islamic Shari'a and is considered a habit (al'adah).
PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DENGAN MODEL PENDIDIKAN SEBAYA (STUDI KASUS DI TMI AL-AMIEN PRENDUAN SUMENEP) Kuswandi, Iwan
Jurnal Likhitaprajna Vol 18 No 2 (2016): September 2016
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.11 KB) | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v18i2.57

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana pendidikan sebaya dilaksanakan di lembaga TMI Al-Amien Prenduan? Serta apa saja bentuk peningkatan kreativitas siswa TMI melalui pendidikan sebaya tersebut?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Setelah dilakukan penelitian, maka ditemukan hasil bahwa: Pertama, kegiatan ektrakurikuler yang ada di TMI Al-Amien Prenduan (diistilahkan Kompetensi Pilihan). Para tutornya terdiri dari santri kelas V dan Kelas VI TMI Al-Amien Prenduan. Bahkan mereka juga ada yang menjadi pendidik sebaya pada kegiatan tadarus al-Qur’an dan kegiatan ibadah nawafil lainnya. Kedua, sebagai pendidik sabaya, maka santri Kelas V dan VI TMI termotivasi untuk menjadi teladan bagi adik kelasnya, dengan meraih prestasi perlombaan di bidangnya. Para tutor termotivasi untuk mencetak santri berprestasi, karena nama turornya pasti akan dituliskan juga di laporan Warta Singkat. Santri yang sukses berprestasi di luar pondok, maka nama tutornya juga akan menggema saat acara Apel Tahunan.Kata kunci: kreativitas siswa, pendidikan sebaya 
TAHAPAN PENGEMBANGAN MORAL: PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM (Telaah Terhadap Gagasan Thomas Lickona, Lawrence Kohlberg dan Al-Qur’an) Kuswandi, Iwan
Ar-Risalah: Media Keislaman, Pendidikan dan Hukum Islam Vol 18 No 1 (2020): (April 2020)
Publisher : Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.376 KB) | DOI: 10.29062/arrisalah.v18i1.329

Abstract

A decline in moral is among the impacts of technological development. For this reason, Thomas Lickona and Lawrence Kohlberg developed a concept of moral development, a concept which has also been discussed in the Holy Quran. Lickona stated that moral development stages are started with the ownership of moral knowledge (moral knowing) and move to moral feeling and moral action. Kohlberg stated that there are six stages in moral development. The stages are in three phases. First phase is called pre-conventional, which consists of stage 1 and stage 2. In this phase, people are more concerned about being right and wrong and getting reward or punishment. The next phase is called conventional phase, which consists of stage 3 and stage 4. In this level, people are more driven by internal motivation and how they are perceived by society. The final phase is post conventional phase, consisting of stage 5 and stage 6. In this level, people are able to independently interpret moral values and are driven by more universal values. The Quran divided the stages into some classes which are mentioned as ulul ilm (those of knowledge), ulin nuha (those of intelligence), ulil abshar (those of vision), ulil albab (those of understanding), ulil amri (those in authority), ulil aidi (those of strength) dan ulil azmi (those of determination).
ETIKA BELAJAR PUTRA KIAI DI PONDOK PESANTREN (Studi Kasus di TMI Al-Amien Prenduan Sumenep) Muzayin, Muzayin; Kuswandi, Iwan
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v2i1.655

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan tentang etika belajar di pesantren secara umum serta etika belajar putra kiai yang mondok di pesantren, khususnya di TMI Al-Amien Prenduan Sumenep. Jenis dan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif lapangan, dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi dan doku-mentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa etika belajar di pesantren dilandasi oleh kepercayaan yang utuh, kesadaran yang tinggi, ke-mauan dan usaha yang keras, dan hidayah Allah Swt. Adapun etika belajar putra kiai yang mondok di TMI Al-Amien Prenduan, me-reka memiliki kemauan yang keras untuk berdisiplin dan belajar, didukung oleh aturan disiplin di TMI yang dijalankan tidak pan-dang bulu, membuat para putra kiai sangat takut untuk melanggar. Selain itu, putra kiai yang mondok di TMI tetap memiliki etika yang baik kepada para gurunya, karena bagi mereka guru laksana orang tua.
INTERCONNECTION MODEL OF MORALS-REASONING-RESEARCH IN PESANTREN CURRICULUM Kuswandi, Iwan; Tobroni, Tobroni; In'am, Akhsanul; Khozin, Khozin; Asmoni, Asmoni
ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam Vol 22, No 1 (2021): Islamic Education and History
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ua.v22i1.11611

Abstract

This paper described the interconnection model of morals-reasoning-research in the curriculum of Tarbiyatul Muallimien al-Islamiyah (known as TMI) Al-Amien Prenduan. It also examined the supporting and inhibiting factors for the implementation of the interconnected-curriculum. It is a case study employing observation, interviews and documentation, and the data were analyzed using qualitative analysis. Two conclusions were drawn. First, TMI uses multidisciplinary approaches in its curriculum by interconnecting morals, reason and research. Morals are instilled through reading and learning the morals books such as Ta‘lîm al-Muta‘allim and Iḥyâ’ ‘Ulûm al-Dîn. The reasoning skills are taught through school subjects such as logic, Islamic jurisprudence and the science of hadith. In contrast, the research skills are taught through research subjects and a compulsory program called writing a research paper. Second, the class classification model, which takes students’ talent and interest into account, and other research-related programs such as book review and fatḥ al-kutub (classical book research) are the supporting factors for the writing program. They are accommodating for students in completing their writing. Meanwhile, there are also numbers of inhibiting factors such as student’s lacking motivation, the prohibition of internet use, unsuitable supervisor expertise, and the minimum role of Islamic Study Center (Pusdilam).
Pendidikan Penderita Gangguan Jiwa di Pesantren dalam Upaya Menjadikan Generasi Bangsa Berkarakter Iwan Kuswandi
DINAMIKA : Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.919 KB) | DOI: 10.32764/dinamika.v4i01.363

Abstract

This study talks about how is the solving of abnormal person by KyaiAbdurrahman and organizers as therapist in Pesantren Al-Bajigur TenonanManding Sumenep Madura? And what are the character education that is usedto educating to abnormal person in pesantren? The research is used qualitativeapproaching by kinds of case study. It is located in Pesantren Al-BajigurTenonan Manding Sumenep. The collected method of dates by observation toabnormal person in pesantren, and added by interview deepen to guardian andorganizers of pesantren who are therapists to student who has abnormal. Theanalysis dates is used based on model of Miles & Huberman. The result of thisresearch are about the method that is used by pesantren Al-Bajigur in handling ofabnormal person, namely: First, the family and patient invited to talkpersuasively. Second, patient gave thinking and took a bath. Third, patient wasgift ingredients meals. Fourth, patient is introduced to environment. And thefifth, patient is prayed as connection of horizontal to the God. And the charactereducation given are self-discipline character, environment care character,independent character, responsibility character, honest character and religiouscharacter.
Education Policy Overcome Coronavirus, A Study of Indonesians Muh Barid Nizarudin Wajdi; Iwan Kuswandi; Umar Al Faruq; Zulhijra Zulhijra; Khairudin Khairudin; Khoiriyah Khoiriyah
EDUTEC : Journal of Education And Technology Vol 3 No 2 (2020): March 2020
Publisher : STAI Miftahul Ula Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/edu.v3i2.42

Abstract

The COVID-19 or Coronavirus that encircled Indonesia seems to be unmuted. Its massive and relatively fast spread makes people feel scared. Everyone is forced to remain at home to break the COVID-19 transmission chain. Mass agenda eliminated because of COVID-19 also the term work from home (WFH) so popular. COVID-19 also has a serious impact on the education sector in Indonesia. Here are some policies in the world of education taken by the Indonesian government in the emergency period of Coronavirus (COVID-19) year 2020. This article aims to discuss government policy, especially about the education policy to deal with Coronaviruses. The results showed that some government policies related to education in the time Coronavirus could minimize the spread of coronaviruses. These policies include online learning for school children, online lectures, national Examinations 2020 canceled, UTBK SBMPTN 2020 postponed, the implementation for SNMPTN still in review
ETIKA BELAJAR PUTRA KIAI DI PONDOK PESANTREN (Studi Kasus di TMI Al-Amien Prenduan Sumenep) Muzayin Muzayin; Iwan Kuswandi
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v2i1.655

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan tentang etika belajar di pesantren secara umum serta etika belajar putra kiai yang mondok di pesantren, khususnya di TMI Al-Amien Prenduan Sumenep. Jenis dan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif lapangan, dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi dan doku-mentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa etika belajar di pesantren dilandasi oleh kepercayaan yang utuh, kesadaran yang tinggi, ke-mauan dan usaha yang keras, dan hidayah Allah Swt. Adapun etika belajar putra kiai yang mondok di TMI Al-Amien Prenduan, me-reka memiliki kemauan yang keras untuk berdisiplin dan belajar, didukung oleh aturan disiplin di TMI yang dijalankan tidak pan-dang bulu, membuat para putra kiai sangat takut untuk melanggar. Selain itu, putra kiai yang mondok di TMI tetap memiliki etika yang baik kepada para gurunya, karena bagi mereka guru laksana orang tua.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BATU AKIK PADA PELAJARAN MATEMATIKA SD DENGAN PEMANFAATAN POTENSI LOKAL Agusriyanti Puspitorini; Lilis Mariyatul Fitriyah; Iwan Kuswandi
SIGMA Vol 3, No 1 (2017): SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.292 KB) | DOI: 10.0324/sigma.v3i1.332

Abstract

Siswa dalam belajar matematika, masih banyak mengalami kesulitan dalam menemukan konsep, mengaplikasikan konsep dan menyelesaikan masalah dengan konteks dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu perlu adanya inovasi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan potensi lokal daerah. Berdasarkan hal itu peneliti ingin menerapkan formulasi model pembelajaran Batu Akik (Bermakna, Asik, Terintegrasi, Unggul, Aktif, Kreatif, inovatif, Konseptual) agar siswa dapat belajar matematika dengan bermakna dan pada konteks lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menghasilkan desain tentang model pembelajaran Batu Akik pada Pelajaran Matematika dengan Pemanfaatan Potensi Kearifan Lokal Kec Bluto, dan mendiskripsikan implementasi model pembelajaran Batu Akik pada Pelajaran Matematika kelas IV SD. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Aengbaja Raja dan Aengbaja Kene’ Kec Bluto Sumenep Madura. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan design research dimana tahapan pelaksanaan design research melalui tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan desain eksperimen, tahap analisis data yang diperoleh dari tahapan sebelumnya. langkah yang dilakukan pada tahap persiapan adalah mengkaji literatur, diskusi dengan guru dan tokoh masyarakat, mendesain model pembelajaran batu akik, dan telaah desain awal, pada pelasanaan desain eksperimen langkah yang dilakukan adalah pengumpulan data dan uji coba di SDN Aengbaja Kene’ Bluto. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwasanya 81% hasil belajar siswa tuntas, aktivitas siswa selama pembelajaran di kelas menjadi aktif, kreatif, inovatif dan respon siswa baik serta kecintaan siswa terhadap budaya dan potensi lokal daerah semakin tinggi.
ETIKA TERHADAP PENGEMIS DALAM PERSPEKTIF TAFSIR KLASIK DAN KONTEMPORER Iwan Kuswandi
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.578 KB) | DOI: 10.32806/jkpi.v1i2.25

Abstract

Selama ini, fenomena pengemis banyak dibahas dari sisi orang yang melakukan tindakan mengemis. Sangat jarang kajian tentang bagaimana seharusnya orang lain bersikap terhadap para pengemis tersebut. Dalam tulisan ini, bertujuan untuk mengidentifikasi tentang makna pengemis dalam perspektif al-Qur’an, dan ingin memahami bagaimana kedudukan pengemis dalam al-Qur’an, serta ingin mendeskripsikan etika orang lain terhadap pengemis dalam perspektif al-Qur’an. Tulisan ini menggunakan metode maudu’i, dengan metode analisis yang digunakan adalah metode muqarrin, dalam hal ini membandingkan ayat dengan ayat, ayat dengan hadits dan pendapat para mufassir dalam menafsirkan ayat. Kesimpulan tulisan ini sebagai berikut: Pertama, pengemis dalam al-Qur’an dinamakan as-Sail. Kata as-Sail di dalam al-Qur’an, bukan hanya memiliki makna meminta harta, namun juga peminta ilmu pengetahuan. Kedua, peminta (pengemis) di dalam al-Qur’an memiliki hak untuk mendapat zakat dan hal selain zakat, seperti sedekah. Sedangkan untuk peminta ilmu pengetahuan dan ilmu agama, ada beberapa ahli tafsir yang menghukumi fardhu kifayah untuk memenuhi permintaan tersebut. Ketiga, etika terhadap pengemis, tidak boleh membentaknya (tanhar). Kata tanhar ini di al-Qur’an juga terdapat pada larangan membentak orang tua. Beberapa mufassir, menafsirkan kata tanhar terhadap pengemis ini, tidak boleh menghardik, atau ada juga yang menjelaskan agar menyakiti perasaan pengemis.