p-Index From 2020 - 2025
5.443
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences MANAJEMEN HUTAN TROPIKA Journal of Tropical Forest Management Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Forum Pasca Sarjana Maspari Journal JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Jurnal Perikanan dan Kelautan Berkala Perikanan Terubuk Waste Technology Maspari Journal Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Journal of Indonesian Coral Reefs OCTOPUS : Jurnal Ilmu Perikanan Jurnal Kelautan Tropis Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Omni-Akuatika Jurnal Bina Praja Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal Of Tropical Fisheries Management) Indonesian Journal of Chemistry Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Jurnal Kelautan Nasional Warta Penelitian Perhubungan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology) Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management Indonesian Journal of Mollusk COJ (Coastal and Ocean Journal) International Journal of Disaster Management Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan Jurnal Manusia dan Lingkungan Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan (Journal of Environmental Sustainability Management)
Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Otoritas Pelabuhan Pana, Otto Baka; Fahmi, Idqan; Damar, Ario
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 29 No. 1 (2017): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.723 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v29i1.312

Abstract

Otoritas Pelabuhan adalah lembaga pemerintah di pelabuhan sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan yang diusahakan secara komersial. Oleh karena itu perlu sebuah metode pengukuran kinerja yang komprehensif yang menyeleraskan visi dan misi organiasasi ini dalam menjawab kebutuhan dunia kepelabuhanan yang sudah semakin berkembang dan kompleks. Balanced scorecard  menawarkan suatu peta jalan yang sistematis, obyektif, dan komprehensif untuk menerjemahkan pernyataan visi dan misi ke dalam sekumpulan ukuran kinerja yang saling berkaitan. Perancangan sistem pengukuran kinerja Otoritas Pelabuhan mengambil studi kasus pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok karena dianggap lebih kompleks dan mewakili Otoritas Pelabuhan yang ada di Indonesia. Perancangan pengukuran ini mengambil metode balanced scorecard yang dilakukan dengan melibatkan pihak manajemen Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok dangan beberapa ahli manajemen kepelabuhan. Metode analisis yang diterapkan untuk pengolahan data adalah AHP (analytical hierarchy process). Hasil AHP menunjukan urutan kepentingan tiap perspektif pada balanced scorecard pelabuhan. Hasil dari penyebaran kuesioner diperoleh nilai pembobotan dari keempat perspektif balanced scorecard, yaitu: responden memilih perspektif pelanggan sebagai perspektif yang paling penting yang ditandai dengan nilai tertinggi yaitu sebesar 37,5% terhadap visi Otoritas Pelabuhan, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 31,5%, kemudian diikuti oleh perspektif keuangan sebesar 17,6%, dan yang terakhir adalah perspektif proses bisnis internal 13,4%.
Biodiversity and Relationship Between Phytoplankton and Aquatic Environment in the Majakerta Coastal Waters, Indramayu, West Java, Indonesia: Keanekaragaman Hayati dan Hubungan Fitoplankton dengan Lingkungan Perairan di Perairan Pesisir Majakerta, Indramayu, Jawa Barat, Indonesia Widyarini, Happy; Sulistiono, Sulistiono; Pratiwi, Niken T.M.; Damar, Ario
Habitus Aquatica Vol 3 No 1 (2022): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.3.1.1

Abstract

Coastal area of Majakerta has a high potential fishery resource and it is commonly utilized by the surrounding community. The fluctuation on the aquatic environment around the coastal area can affect the sustainability of the phytoplankton. Sampling of this study was conducted once in each month at four stations distributed from river to the sea from December 2014 to May 2015, aiming to evaluate biodiversity and relationship between phytoplankton and the aquatic environmental condition in that coastal area. Based on the observation, phytoplankton in Majakerta coastal area consisted of six classes, i.e., Bacillariophyceae (36 genera), Cyanophyceae (7 genera), Dinophyceae (5 genera), Chlorophyceae (4 genera), Zygnemaphyceae (2 genera) and Euglenophyceae (2 genera). Based on the phytoplankton diversity index, it can be inferred that the value is relatively low. There were two habitat groups, namely group 1 (Station 1 and 2; river and estuary) and group 2 (Station 3 and 4; sea), which have influencing parameters: turbidity, pH, and salinity.
Meningkatkan model deteksi estimasi distribusi musiman padatan tersuspensi total di perairan Selat Madura, Indonesia Ali Mas'ud Dwi Cahyo; Ario Damar; Fery Kurniawan; Adrian Hidayat
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 11 (2024): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i11.8605

Abstract

High TSS causes siltation around coastal areas in the Madura Strait. TSS impacts water quality and habitat health. It's necessary to know that TSS distribution can vary each season. The algorithm detects TSS distribution by processing Landsat-8 satellite image data. However, existing algorithms are sometimes only suitable for some instances, so the results do not correspond to actual conditions. Therefore, this paper wants to build a better detection model using Laili's algorithm to determine whether satellite image analysis can explain the exact conditions. Laili's algorithm detection was validated and corrected against field data via a correlation test. It’s necessary to know the spatial distribution pattern of data attribute values using the Moran Index. The results TSS in the dry season is 5-18 mg/L and covers an area of up to 4 km; in the rainy season, it is 5-22 mg/L and can cover an area of up to 7.8 km. Moran's Index results show that spatial autocorrelation in the distribution pattern results in a cluster pattern. These results show that the detection model is relatively reasonable and can be used as training data to detect the distribution of TSS in the Madura Strait in subsequent years.
Analisis Perubahan Garis Pantai dan Resiliensi Ekologis Pesisir Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Ella Yuni Astuti; Ario Damar; Fery Kurniawan
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 15 No. 3 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v15i3.42885

Abstract

Wilayah pesisir Kabupaten Tangerang mengalami perubahan secara terus-menerus yang disebabkan faktor alam maupun aktivitas manusia. Perubahan yang terus terjadi ini, dapat merubah tingkat resiliensi ekologi yang ada di pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat resiliensi berdasarkan dinamika perubahan garis pantai dan kondisi ekologi, serta kaitannya dengan penggunaan dan penutupan lahan di pesisir Kabupaten Tangerang. Analisis data terdiri atas pengolahan citra satelit Landsat, analisis penggunaan/penutupan lahan (LULC), dan laju perubahan garis pantai menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS), pengolahan data oseanografi, dan penilaian resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesisir Kabupaten Tangerang memiliki tingkat resiliensi rendah dengan dinamika perubahan garis pantai lebih dominan erosi daripada akresi. Laju perubahan garis pantai berkorelasi positif dengan LULC. Erosi terjadi pada kawasan yang dominan lahan tambak dan sedikit mangrove, sedangkan akresi terjadi di daerah muara sungai dan kawasan industri.
Trophic State of Situ Patengan, Bandung Regency, West Java: Status Kesuburan Perairan Situ Patengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Wahyuni, Ari; Iswantari, Aliati; Damar, Ario; Wulandari, Dwi Yuni; Krisanti, Majariana; Pratiwi, Niken Tunjung Murti; Ayu, Inna Puspa
Habitus Aquatica Vol 6 No 1 (2025): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.6.1.27

Abstract

Situ Patengan is designated as a Natural Tourism Park, offering recreational opportunities. However, human activities in the surrounding area can introduce both organic and inorganic materials, leading to changes in the lake’s trophic conditions. The trophic state level, which indicates the presence of nutrients, is used to evaluate the potential for the utilization of water bodies. The aim of this study was to assess the trophic state of Situ Patengan in Bandung Regency, West Java. Water samples were collected from the lake at four locations over three sampling periods. The trophic index (TRIX) method was applied to evaluate the lake’s trophic state. Total phosphate concentrations ranged from 0.041–0.187 mg/L, dissolved inorganic nitrogen concentrations varied between 0.20 and 0.64 mg/L, and chlorophyll-a levels ranged from 10.08 to 33.83 μg/L. According to the TRIX classification, the trophic state of Situ Patengan is considered eutrophic, with values ranging from 4.25 and 6.54. This information is valuable for predicting potential increases in trophic levels and guiding the sustainable management of Situ Patengan ecosystem.
SUITABILITY AND CARRYING CAPACITY OF MANGROVE ECOTOURISM IN KAMPUNG NIPAH, SEI NAGALAWAN VILLAGE, NORTH SUMATRA Sitompul, Nathania; Yulianda, Fredinan; Damar, Ario
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 16 No 2 (2025): MEI 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.16.125-135

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang rentan terhadap kerusakan, sehingga upaya konservasi sangat diperlukan. Pengembangan ekowisata mangrove menjadi salah satu upaya pemanfaatan jasa ekosistem secara berkelanjutan tanpa merusaknya. Ekowisata di ekosistem mangrove dianggap dapat berintegrasi dengan upaya konservasi, sehingga mendukung perlindungan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesesuaian dan daya dukung ekowisata mangrove di Kampung Nipah, Desa Sei Nagalawan, Sumatra Utara. Penelitian dilakukan pada Juli 2023 di kawasan ekowisata mangrove Kampung Nipah. Lokasi penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling, yang terdiri atas tiga stasiun. Data ekologi dikumpulkan melalui metode transek mangrove untuk memperoleh data primer. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis indeks kesesuaian wisata (IKW) dan daya dukung kawasan (DDK). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kawasan ekowisata mangrove Kampung Nipah untuk 3 stasiun adalah 1,97; 1,87; dan 1,87; serta DDK sebesar 200 orang per hari. Artinya, secara keseluruhan ekowisata mangrove Kampung Nipah, Desa Sei Nagalawan termasuk ke dalam kategori tidak sesuai. Beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan meliputi memperluas area hutan mangrove sehingga ketebalan ekosistem meningkat dan mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan dengan sistem kuota untuk mendukung kelestarian kawasan.
Konektivitas Multi-Dimensi Sistem Sosial-Ekologi dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove (Studi Kasus: Pulau Tanakeke, Sulawesi Selatan) Puspita, Lorensia; Adrianto, Luky; Damar, Ario
Jurnal Kelautan Tropis Vol 28, No 2 (2025): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v28i2.26814

Abstract

Characteristically, the mangrove ecosystem on Tanakeke Island, South Sulawesi, is a complex, adaptive system integrated between the ecological system and the social system within it (Social-Ecological System). This study aims to map SES connectivity in mangrove management in Minasa Baji Village using a Social-Ecological Network Analysis (SENA) approach. Data were collected through field observations and in-depth interviews with 55 respondents, including fishers, seaweed farmers, aquaculture farmers, charcoal producers, and other stakeholders. Network analysis identified 46 nodes (actors/components) and 89 edges (relationships), with four key variables: mangrove conditions, commodity prices, fishery yields, and rehabilitation efforts. Results highlight mangroves as the central node (highest degree centrality) in the SES network, strongly linked to economic factors like income and market prices. However, exploitation for livelihoods threatens ecosystem sustainability. The study also reveals governance fragmentation, where policies are poorly integrated with local practices. For sustainable management, a holistic approach integrating ecological, economic, social, and institutional aspects is critical, including community-based monitoring (POKMASWAS) and multi-stakeholder collaboration. Sesuai karakteristiknya, ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke, Sulawesi Selatan, sistem yang kompleks, dan adaptif terintegrasi antara sistem ekologi dan sistem sosial di dalamnya (Social-Ecological System; SES). Penelitian ini bertujuan untuk memetakan konektivitas SES dalam pengelolaan mangrove di Desa Minasa Baji menggunakan pendekatan Social-Ecological Network Analysis (SENA). Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan 55 responden, termasuk nelayan, pembudidaya rumput laut, petambak, pembuat arang, dan pemangku kepentingan lainnya. Analisis jaringan mengidentifikasi 46 node (aktor/komponen) dan 89 edge (relasi), dengan empat variabel kunci: kondisi mangrove, harga komoditas, hasil tangkapan, dan aktivitas rehabilitasi. Hasil menunjukkan bahwa mangrove berperan sebagai simpul utama (highest degree centrality) dalam jaringan SES, dengan keterkaitan kuat terhadap aspek ekonomi seperti pendapatan (income) dan harga (price). Namun, tekanan eksploitasi untuk kebutuhan ekonomi mengancam kelestarian ekosistem. Studi ini juga mengungkapkan fragmentasi dalam tata kelola (governance), di mana kebijakan pemerintah belum terintegrasi secara optimal dengan praktik lokal. Untuk mencapai pengelolaan berkelanjutan, diperlukan pendekatan holistik yang memadukan aspek ekologi, ekonomi, sosial, dan kelembagaan, termasuk penguatan peran pemantauan berbasis masyarakat (POKMASWAS) dan kolaborasi multi-stakeholder.
Estimasi Serapan dan Nilai Ekonomi Karbon Rhizophora apiculata di Kawasan Konservasi Perairan Nias Utara Lubis, Khairul; Imran, Zulhamsyah; Taryono; Damar, Ario
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 17 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v17i1.57948

Abstract

Mangrove ecosystems are categorized as blue carbon due to their ability to store atmospheric carbon. Rhizophora apiculata, the dominant mangrove species in the Sawo-Lahewa conservation area, North Nias Regency, plays a key role in carbon sequestration and is widely used in ecosystem rehabilitation. This study aims to estimate the carbon stock and its economic value under different compensation scenarios. A non-destructive method was applied to estimate biomass using allometric equations, followed by calculations of carbon stock and CO₂ absorption. The economic value was assessed using three approaches: Forest Carbon Partnership Facility (FCPF), the U.S. government's Social Cost of Carbon (SCC), and Indonesia’s domestic market under the HPP Law. The estimated carbon stock of R. apiculata is 3,687.78 tons/ha, equivalent to 13,534.15 tons of CO₂ absorbed. In 2023, its economic value is approximately IDR 989.35 million (FCPF), IDR 8.31 billion (SCC), and IDR 406.02 million (domestic market). Projected values in 2043 increase to IDR 2.17 billion, IDR 18.21 billion, and IDR 889.65 million, respectively. These results highlight the ecological and economic importance of R. apiculata in supporting climate regulation services. Strategic conservation and sustainable management of mangroves can enhance their carbon offset potential, contributing to both environmental and economic benefits.
The effect of stranded marine debris on the mangrove ecosystem in the coastal area of Liquiça Municipality of Timor-Leste Santos, Alzira de Jesus dos; Damar, Ario; Hariyadi, Sigid; Fonseca, Abilio da
Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management) JPLB, Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Badan Kerjasama Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) se-Indonesia bekerjasama dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB (PPLH-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36813/jplb.9.1.111-127

Abstract

This study aims to determine the types, abundance and composition of the stranded marine debris and its impact on the mangrove ecosystem in Liquiça Municipality, Timor-Leste. Data were collected from 6 September 2024 to 30 October 2024 at three stations using surveys and direct field observations. Analysis was conducted both quantitatively and qualitatively. Seven types of debris were identified : plastic, metal, glass, rubber, fabric, organic and other inorganic waste. Plastic was the most dominant at all stations, Station 1 recorded the highest debris abundance at 1.62 items/m², with plastic waste also dominating by category at Stations 1 and 3 (155 items/m² and 137 items/m²). Station 1 also had the heaviest debris weight at 4,339 g/m² and the largest volume at 235 cm³/m². The findings indicate that stranded marine debris does have a negative impact on the mangrove ecosystem, significant negative correlation between the weight of marine debris and macrozoobenthos. However no correlation between debris and mangrove’s seedlings was found.
Water pollution status of Deli River Medan, North Sumatra, based on Pollution Index (IP) and CCME WQI Jamal, Aulia Fitri; Damar, Ario; Hariyadi, Sigid
Depik Jurnal Ilmu Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Vol 14, No 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.14.3.46921

Abstract

Deli River has been designated as a national river that has made a major contribution to the economic growth and development in the Medan city of North Sumatra. However, rapid urbanization and human population growth have caused degradation of the quality of Deli River due to increasing pollution. This study aims to analyze the level of pollution of the Deli River using the Pollution Index (PI) and CCME Water Quality Index (WQI) methods with reference to Government Regulation Number 22 of 2021. The research location was divided into 4 stations from upstream to downstream of the Deli River. Based on PI method, stations 1, 2, and 3 were classified as lightly polluted, while station 4 experienced moderate pollution. The results were different when using the CCME WQI method, which showed that stations 1, 2, and 3 were classified as having fairly good waters, while station 4 was poor waters. Water quality analysis was carried out on 13 parameters, 5 of which exceeded the river water quality standard threshold, namely BOD, ammonia, Pb, Zn, and Cd.Keywords:Deli riverRiver pollutionWater qualityPollution Index (IP)CCME WQI
Co-Authors Abd Saddam Mujib Abdul Haris Achmad Djaelani Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Aditya Bramana Adrian Hidayat Adriman, Adriman Agung, Gede Panji Agus Atmadipoera Agus Ramli Agus Setiyono Agustinus M Samosir Agustinus M. Samosir Ai Solihat Ai Solihat Akhmad Solihin Al Azhar Al Azhar Alan Frendy Koropitan Ali Mas'ud Dwi Cahyo Alianto , Aliati Iswantari Alimudin Laapo Am Azbas Taurusman Andhi Setyonugroho Ari Purbayanto Ari Wahyuni Aries Asriansyah Aswin Ayu Andriani Ayu, Inna Puspa Bambang Sumartono Beginer Subhan Buda, Mark Budy Wiryawan Charles Parningotan Haratua Simanjuntak Cicik Kurniawati Dedi Soedharma Dedi Soedharma Dedy Eka Syaputra Desmiwati Desmiwati Dewayani Soetrisno Dewayani Sutrisno Dietiech G. Bengen Dietriech Geoffrey Bengen DTF Lumban Batu Dwi Yuni Wulandari Edwarsyah Edwarsyah Ella Yuni Astuti Enan M. Adiwilaga Enan M. Adiwilaga Enan M. Adiwilaga Enang Harris Erba Rafsanjani Fajrin Evy Damayanthi Febrizal . Ferdinan Yulianda FERY KURNIAWAN Fery Kurniawan Fery Kurniawan Flandrianto Sih Palimirmo Fonseca, Abilio da Fredinan Yulianda Gatot Yulianto Gatot Yulianto Hartoni . Hartoni ., Hartoni Hartrisari Hardjomidjojo Hasim Hawis H Madduppa Hefni Effendi Helmy Akbar Heny Suseno Heny Suseno Holyness Nurdin Singadimedja I Wayan Nurjaya I.W. Nurjaya Idqan Fahmi Imam Bachtiar Imam Bahtiar, Imam Inul Adkha IPB, DGB Isdrajad Setyobudiandi Ishak, Mursalin Ismudi Muchsin Ismudi Muchsin Ivonne M. Radjawane Jamal, Aulia Fitri Kadarwan Soewardi Kasman Kasman Lala M Kolopaking Lubis, Khairul Luky Adrianto M Agus Setiadi M F Rahardjo M. Arsyad Al Amin M. Muklis Kamal M. Taufik M.F. Rahardjo M.F. Rahardjo Ma'mun Sarma Majariana Krisanti Marjariana Krisanti Marthen Welly Masykhur Abdul Kadir Mennofatria Boer Minsaris, La Ode Alam Mohammad Mukhlis Kamal Muarif Muarif Muarif Muarif Muhammad Ridwan Muhammad Taufik Nahrowi Neneng Marlian NEVIATY PUTRI ZAMANI Ngoc, Pham Ti Anh Ngurah Nyoman Wiadnyana Niken T.M. Pratiwi Niken Tunjung Murti Pratiwi Nor, Norhariani Mohd Noveldesra Suhery Novit Rikardi Nur Asia Umar Nurfadillah Nurfadillah Nyoman Darma Adi Nyoman Dati Pertami Oktariza, Wawan Pana, Otto Baka Paryono - Paryono Paryono Paulus Boli Purwanto, Budi Purwiyatno Hariyadi Puspita, Lorensia Qonita Sinatrya R. Dikky Indrawan Rahmat Kurnia Rahmat Padyawan, Andhy Reiza Maulana Aditriawan Reny Puspasari Richardus F. Kaswadji Rifki Aldi Ramadhani Rilus Kinseng Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Roni Hermawan Roni Hermawan Rusdi, Rismawaty Safwan Hadi Santos, Alzira de Jesus dos Santoso Rahardjo Setyo Budi Susilo Sigid Hariyadi Sigid Hariyadi Sigit Winarno Singgih Afifa Putra Singgih Afifa Putra Sitompul, Nathania Sri Mira Rahayu Sri Purwaningsih, Sri Sri Suryo Sukoraharjo Subambang, R. Budiono Sudradjat Sugeng Budiharso Sugeng Budiharsono Suharsono . Suharsono _, Suharsono Sulistiono Sumiati Suria Darma Tarigan Syamsul Bahri Agus, Syamsul Bahri Taryono Taryono Taryono Tolentino-Zondervan, Frazen Tridoyo Kusumastanto Ulfah Juniarti Siregar Widyarini, Happy Yonvitner - Yoppie Christian Yudhi Amrial Yusli Wardiatno Zinedine Putra Adinegoro Zulfikar Afandy Zulfikar Afandy Zulhamsyah Imran