p-Index From 2020 - 2025
5.443
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences MANAJEMEN HUTAN TROPIKA Journal of Tropical Forest Management Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Forum Pasca Sarjana Maspari Journal JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Jurnal Perikanan dan Kelautan Berkala Perikanan Terubuk Waste Technology Maspari Journal Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Journal of Indonesian Coral Reefs OCTOPUS : Jurnal Ilmu Perikanan Jurnal Kelautan Tropis Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Omni-Akuatika Jurnal Bina Praja Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal Of Tropical Fisheries Management) Indonesian Journal of Chemistry Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Jurnal Kelautan Nasional Warta Penelitian Perhubungan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology) Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management Indonesian Journal of Mollusk COJ (Coastal and Ocean Journal) International Journal of Disaster Management Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan Jurnal Manusia dan Lingkungan Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan (Journal of Environmental Sustainability Management)
Claim Missing Document
Check
Articles

MEASUREMENT OF DISSOLVED INORGANIC NUTRIENT IN EUPHOTIC ZONE THE BANTEN BAY Alianto Alianto; Enan M. Adiwilaga; Ario Damar; Enang Harris
Indonesian Journal of Chemistry Vol 9, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.894 KB) | DOI: 10.22146/ijc.21533

Abstract

At a few this last years, measurement concentration of dissolved inorganic nutrient is has rapidlyed grow by using various methods. But method anything applied must based on at formation of indicator end of measurement amonia, nitrite, nitrate, orthophosphate and silicate. At measurement of amonia its indicator is formation of blue indophenol, nitrite formation of pink azo, nitrate formation of yellow colored solution, orthophosphate formation of blue molybdenum, and silicate based on formation of yellows silicomolibdate. The intensity of color that is highly dependent on the concentration of each element. Measurement of amonia blue indophenol intensity perfected concentration in the range 0.206-0.396 mg/L. Measurement nitrite the formation of a pink azo easy imperfect because its low concentration. Intensity measurements nitrate solution yellow perfect concentration in the range 0.128-0.989 mg/L. Measurement of imperfect blue molybdenum intensity orthophosphate because its low concentration. While measuring the formation silicate of yellow silicomolibdate  perfect concentration on the range 10.573-26.470 mg/L. As a whole from result of measurement is obtained chemical composition of dissolved inorganic nutrient in euphotic zone the Banten bay is more predominated by silicate 97.27%, nitrate 1.84%, amonia 0.49%, orthophosphate 0.20%, and nitrite 0.18%.
ANALYSIS DINAMIKA SPASIAL DAN TEMPORAL PENGGUNAAN LAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SEDIMENTASI DI WILAYAH PESISIR DAS CITARUM Paryono -; Sri Suryo Sukoraharjo; Ario Damar; Setyo Budi Susilo; Rokhmin Dahuri; Heny Suseno
Jurnal Kelautan Nasional Vol 11, No 3 (2016): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.032 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v11i3.6118

Abstract

Upaya mengelola wilayah pesisir akan efektif jika diikuti pengelolaan di Daerah Aliran Sungai (DAS) di atasnya, karena perubahan penggunaan lahan di DAS akan berdampak pada sedimentasi di wilayah pesisir. Pengelolaan wilayah pesisir secara efektif membutuhkan kajian keterkaitan penggunaan lahan di wilayah DAS  terhadap sedimentasi di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan menganalisis : (a) perubahan luas penggunaan lahan di DAS Citarum bagian hilir; (b) luas sedimentasi di sekitar muara Sungai Citarum; (c) hubungan antara perubahan luas penggunaan lahan dengan luas sedimentasi.   Lokasi penelitian  di DAS Citarum bagian hilir. Perhitungan luas penggunaan lahan dan luas sedimentasi menggunakan analisa citra satelit. Hasil perhitungan luas penggunaan lahan  menunjukkan  terjadi perubahan luas penggunaan lahan  di DAS Citarum bagian hilir dari tahun 2000 - 2014 secara signifikan, yaitu : (1) terjadi peningkatan luas penggunaan lahan non-vegetasi; (2) terjadi penurunan luas lahan sawah;  dan (3) terjadi penurunan luas lahan bervegetasi. Hasil perhitungan luas area sedimentasi di sekitar muara Sungai Citarum menunjukkan peningkatan luas sedimentasi tahun 2000 - 2014.  Analisa keterkaitan antara luas sedimentasi dengan berbagai luas penggunaan lahan yaitu : (1)  semakin luas lahan  bervegetasi maka semakin kecil luas sedimentasi; (2) semakin luas lahan non-vegetasi maka luas sedimentasi makin besar ; (3)   peningkatan luas lahan sawah berdampak pada penurunan luas sedimentasi.  Dari berbagai faktor tersebut, faktor yang berpengaruh nyata terhadap peningkatan sedimentasi adalah  faktor lahan bervegetasi. Hasil pemodelan perhitungan luas penggunaan lahan di DAS Citarum hilir  yang berdampak pada luas sedimentasi paling kecil terjadi jika curah hujan maksimum dan luas sawah minimum dengan komposisi luasan yaitu luas sawah sebesar 124.796 hektar dari kisaran 124.796 - 179.416 hektar, luas lahan bervegetasi maksimum 92.134 hektar dari kisaran 71.015 - 92.134 hektar,  dan luas lahan non vegetasi 76.000 hektar dari kisaran 40.000 - 90.000 hektar.
PENGEMBANGAN VARIABEL-VARIABEL INDEKS KEPEKAAN EKOLOGI (IKE) BAGI PENGENDALIAN TUMPAHAN MINYAK DI EKOSISTEM MANGROVE Muarif Muarif; Ario Damar; Sigid Hariyadi; Dewayani Sutrisno; Mennofatria Boer
Jurnal Kelautan Nasional Vol 11, No 1 (2016): APRIL
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.608 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v11i1.6064

Abstract

Ketepatan suatu indeks dalam menggambarkan kondisi lingkungan sangat ditentukan oleh ketepatan dalam memilih  variabel-variabel pembentuknya.  Survei pakar internasional telah dilakukan untuk menilai validitas variabel-variabel terpilih dari indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak.  Variabel-variabel IKE ekosistem mangrove hasil studi literatur dan telah disaring melalui survei pakar internasional adalah sebanyak 26 variabel yang meliputi tipe pasut, rentang pasut, tinggi gelombang, curah hujan, jumlah hari hujan, lama penggenangan pasang, jenis substrat, tipologi mangrove, jenis mangrove, umur flora mangrove, jumlah jenis mangrove, keberadaan flora invasif, kerapatan pohon, kerapatan anakan, kerapatan semai, perbandingan anakan dan pohon, kondisi ekosistem mangrove, jenis fauna, umur fauna, kemampuan gerak fauna, ruang hidup fauna, keberadaan flora mangrove dilindungi, keberadan fauna dilindungi, keberadaan nurshery habitat, keberadaan spawning ground, dan status lindung ekosistem mangrove.  Variabel-variabel tersebut mampu mewakili 6 karakteristik ekosistem mangrove. Variabel-variabel yang memiliki rangking yang tertinggi adalah variabel keberadaan nurshery habitat, sedangkan variabel yang memiliki rangking terendah adalah keberadaan flora invasif.  Variabel-variabel IKE ekosistem mangrove telah diujicoba di Pesisir Kabupaten Indramayu, dan mendapatkan sebaran IKE ekosistem mangrove tergolong mulai cukup peka sampai peka, dengan sebagian besar tergolong peka.
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN KERAMBA JARING APUNG, DI PERAIRAN PULAU SEMAK DAUN KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA Aditya Bramana; Ario Damar; Rahmat Kurnia
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 2 (2014): NOVEMBER 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3495.095 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.5.161-170

Abstract

Penelitian ini menguraikan estimasi daya dukung lingkungan perairan terhadap kegiatan budidaya. Analisis yang digunakan yaitu estimasi limbah organik dan pendugaan daya dukung perairan. Jenis ikan yang dibudidayakan yaitu ikan kerapu. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa beban limbah dari kegiatan budidaya sebesar 1.04 kg N/hari/ unit. Estimasi beban limbah antropogenik yaitu 20.56 kg N/hari. Berdasarkan pendekatan beban limbah N, daya dukung lingkungan perairan Pulau Semak Daun terhadap kegiatan budidaya adalah 114 unit keramba jaring apung. Diasumsikan satu unit keramba jaring apung menghasilkan 300 kg ikan, maka diperoleh 28.2 ton produksi ikan yang dapat ditampung.
PROFIL EKOSISTEM MANGROVE DI AREA REHABILITASI MANGROVE KABUPATEN TANGERANG Ai Solihat; Ario Damar; YONVITNER; Fery Kurniawan; M. Arsyad Al Amin; Muhammad Ridwan
Coastal and Ocean Journal (COJ) Vol 6 No 1 (2022): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/COJ.6.1.33-49

Abstract

Kawasan mangrove di Kabupaten Tangerang adalah kawasan mangrove dalam proses rehabilitasi, yang merupakan upaya dalam mengatasi permasalahan degradasi mangrove, salah satunya karena alih fungsi lahan. Umumnya, alih fungsi lahan di kawasan mangrove Kabupaten Tangerang dijadikan sebagai lahan tambak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis mangrove, indeks nilai penting, dan penutupan mangrove yang berada di kawasan mangrove alami dan rehabilitasi Kabupaten Tangerang. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari hingga Maret 2022 ditiga desa (stasiun) yaitu Desa Ketapang, Desa Patramanggala, dan Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Pengambilan data vegetasi mangrove berdasarkan tiga kategori yaitu pohon pada transek berukuran 10 × 10 m2, anakan pada transek berukuran 5 × 5 m2, dan semai pada transek berukuran 2 × 2 m2. Hasil penelitian yang didapatkan ditemukan lima jenis mangrove dari tiga desa (stasiun) yaitu Avicennia marina, Avicennia alba, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, dan Bruguiera cylindrica. Penutupan mangrove tertinggi di Desa Tanjung Pasir sebesar 80,99% yang dijumpai pada substasiun 3, masuk dalam kriteria baik dan sangat padat. Penutupan mangrove terendah di Desa Tanjung Pasir terdapat pada substasiun 2 yaitu 34,91%, masuk dalam kategori rusak dan jarang. Persen tutupan mangrove tertinggi dari tiga desa (stasiun) yaitu terdapat pada substasiun 3 berdasarkan Kepmen LH No. 201 tahun 2004 masuk kedalam kategori baik dan sangat padat. Kata kunci: mangrove, pesisir, penutupan kanopi.
Condition of Mangrove Bioecology and Their Management: Case Study of Pramuka Island Conservation Area, Karya Island and Panggang Island, Seribu Archipelago National Park: Kondisi Bioekologi Mangrove dan Pengelolaannya: Studi Kasus Kawasan Konservasi Pulau Pramuka, Pulau Karya dan Pulau Panggang, Taman Nasional Kepulauan Seribu Zinedine Putra Adinegoro; Agustinus M. Samosir; Ario Damar
Journal of Tropical Fisheries Management Vol 6 No 2 (2022): Journal of Tropical Fisheries Management
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jppt.v6i2.42908

Abstract

Efektivitas pengelolaan mangrove sangat bergantung pada pengetahuan tentang kondisi mangrove dan lingkungannya yang direpresentasikan dengan indeks kesehatan mangrove dan indeks kualitas lingkungan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi ekologi mangrove di kawasan SPTN III (Pulau Karya, Pulau Panggang, dan Pulau Pramuka) kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu (Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu) untuk menentukan strategi pengelolaan yang potensial. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020. Analisis yang dilakukan adalah kesehatan mangrove dan kualitas lingkungan mangrove. Kepadatan mangrove pada kategori pancang di seluruh pulau termasuk kategori sangat rapat, sedangkan kategori tumbuh pohon dan semai hanya ditemukan di beberapa tempat. Nilai kualitas lingkungan mangrove menunjukkan bahwa kualitas lingkungan mangrove di ketiga pulau tersebut termasuk dalam kategori tinggi (baik). Indeks kesehatan mangrove di ketiga pulau tersebut sebaliknya termasuk dalam kategori rendah (buruk), meskipun di beberapa tempat mangrove menunjukkan kerapatan yang tinggi. Berdasarkan hasil tersebut, penanaman kembali mangrove merupakan strategi yang paling direkomendasikan untuk SPTN III.
The Blessed Land: Internalization of Past Disaster into Culture by Sangihe’s Coastal Community Yoppie Christian; Desmiwati Desmiwati; Ario Damar
International Journal of Disaster Management Vol 3, No 1 (2020): June
Publisher : TDMRC, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4850.11 KB) | DOI: 10.24815/ijdm.v3i1.17085

Abstract

This paper explores how the coastal community of Sangihe Island, North Sulawesi, Indonesia adapted from past disasters through internalization of bad memories. To build an understanding of the cultural construction of this adaptation, this paper uses a cultural ecology framework and information collected through phenomenological study to identify the primary socio-historical information derived from past disasters. The results of the research show that the community has internalized the memories of disaster through material and non-material culture, as well as spatial arrangements of infrastructure to address the multiple threats of volcanic eruption, tsunami and typhoon risks, witnessed by their ancestors. This paper shows that the communities of Sangihe apply embedded knowledge and experience into daily practices. This is one of the models of indigenous knowledge-based disaster risk reduction, which can be a foundation for the present generations outside Sangihe to minimize the impact of disasters.
Macrozoobenthos Diversity at Mangrove Rehabilitation Area, Tangerang Regency: Ai Solihat; Ario Damar; Fery Kurniawan
Jurnal Moluska Indonesia Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Masyarakat Moluska Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54115/jmi.v7i1.65

Abstract

Tangerang Regency has continued to rehabilitate its coastal ecosystems, especially mangrove areas that have been converted into ponds and abandoned. One of the functions of the mangrove ecosystem is as a habitat for biota, including macrozoobenthos. This study aimed to analyze mollusc diversity in the mangrove rehabilitated area in Tangerang. Macrozoobenthos sampling was carried out from February to March 2022 in Ketapang Villag (station 1), Patramangala Village (station 2), and Tanjung Pasir Village (station 3), by applying a 1×1 m2 quadratic transects. The mollusks found were from the class bivalves and gastropods. In general, mollusk abundance is the number of individual mollusks in an area. The composition of the mollusk species found were bivalves (42%) and gastropods (58%). The highest diversity index, uniformity index, and dominance index from the three villages were 1,8882, 0,6294, dan 0,5183. Based on the results of the study showed that the rehabilitation of mangroves is able to become a habitat for mollusks with a fairly high diversity. This is a good indication of the success of rehabilitation and ecosystem health. Key words : bivalves, gastropods, mangroves, mollusca, Tangerang
Komunitas fitoplankton di perairan Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh Nurfadillah N; Ario Damar; Enan M. Adiwilaga
Depik Vol 1, No 2 (2012): August 2012
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.095 KB) | DOI: 10.13170/depik.1.2.33

Abstract

Abstract. The aims of the present study was to evaluate community structure and biomass of phytoplankton based on the depth stratification in the waters of Lake Laut Tawar. Sampling was conducted during March and April 2010. The results showed that 43 species of phytoplankton belonging to five classes were found in Lake Laut tawar. The most common class was Chlorophyceae with 20 genera, followed by Bacillariophyceae (diatoms) by 9 genera, Cyanophyceae (10 genera), Dinophyceae (2 genera), and Euglenophyceae (2 genera). The highest species composition was found at II with 15 m depth (24 genera), while the highest abundance of phytoplankton was occured at station with 10 depth (155600 cells/l), while the lowest abundance was obtained at 15 depth (12745 cells/l). Overall the phytoplankton population in Lake Laut Tawar was dominated by Bacillarophyceae. In addition, the diversity index of phytoplankton was in moderate level (2.34), while the evenness index was ranged from 0.43 to 0.87, indicate the distribution of the individuals of each species was varied, however there was no predominant species detected.Keywords. Phytoplankton, structure community, Laut Tawar Lake.
TINGKAT KEPEKAAN MANGROVE INDONESIA TERHADAP TUMPAHAN MINYAK (The Sensitivity Levels of Indonesian Mangrove to Oil Spills) Muarif Muarif; Ario Damar; Sigid Hariyadi; Mennofatria Boer; Dewayani Soetrisno
Jurnal Manusia dan Lingkungan Vol 23, No 3 (2016): September
Publisher : Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jml.22476

Abstract

ABSTRAKKepekaan mangrove merupakan komponen penting dalam menentukan tingkat kepekaan ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak. Mangrove Indonesia dapat dikelompokkan dalam 5 tingkat kepekaan terhadap tumpahan minyak, yaitu tidak peka (Acanthus, Nypa, Inocarpus, Acrostichum), kurang peka (Aegiceras, Excoecaria, Hibiscus, Lumnitzera, Ficus, Scyphiphora, Thespasia, Merope, Osbornea, Pandanus), cukup peka (Bruguiera, Ceriops, Xylocarpus, Heritiera), peka (Rhizophora), dan sangat peka (Avicennia, dan Sonneratia). Penilaian terhadap komunitas mangrove di Indonesia menunjukkan sebagian besar tergolong ke dalam katagori sangat peka dan peka apabila komunitas mangrove tersebut terkena tumpahan minyak. ABSTRACTThe sensitivity of mangrove is an important component to determine the sensitivity of mangrove ecosystem to oil spills. The Indonesian mangrove can be grouped into five levels of sensitivity to the oil spill, include not sensitive (Acanthus, Nypa, Inocarpus, and Acrostichum), low sensitive (Aegiceras, Excoecaria, Hibiscus, Lumnitzera, Ficus, Scyphiphora, Thespasia, Merope, Osbornea, and Pandanus), intermediate sensitive (Bruguiera, Ceriops, Xylocarpus, and Heritiera), sensitive (Rhizophora), and very sensitive (Avicennia, and Sonneratia). Assessment of mangrove communities in Indonesia showed mostly belong to the category of very sensitive and sensitive if the mangrove communities injured by the oil spill.
Co-Authors Abd Saddam Mujib Abdul Haris Achmad Djaelani Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Aditya Bramana Adrian Hidayat Adriman, Adriman Agung, Gede Panji Agus Atmadipoera Agus Ramli Agus Setiyono Agustinus M Samosir Agustinus M. Samosir Ai Solihat Ai Solihat Akhmad Solihin Al Azhar Al Azhar Alan Frendy Koropitan Ali Mas'ud Dwi Cahyo Alianto , Aliati Iswantari Alimudin Laapo Am Azbas Taurusman Andhi Setyonugroho Ari Purbayanto Ari Wahyuni Aries Asriansyah Aswin Ayu Andriani Ayu, Inna Puspa Bambang Sumartono Beginer Subhan Buda, Mark Budy Wiryawan Charles Parningotan Haratua Simanjuntak Cicik Kurniawati Dedi Soedharma Dedi Soedharma Dedy Eka Syaputra Desmiwati Desmiwati Dewayani Soetrisno Dewayani Sutrisno Dietiech G. Bengen Dietriech Geoffrey Bengen DTF Lumban Batu Dwi Yuni Wulandari Edwarsyah Edwarsyah Ella Yuni Astuti Enan M. Adiwilaga Enan M. Adiwilaga Enan M. Adiwilaga Enang Harris Erba Rafsanjani Fajrin Evy Damayanthi Febrizal . Ferdinan Yulianda Fery Kurniawan FERY KURNIAWAN Fery Kurniawan Flandrianto Sih Palimirmo Fonseca, Abilio da Fredinan Yulianda Gatot Yulianto Gatot Yulianto Hartoni . Hartoni ., Hartoni Hartrisari Hardjomidjojo Hasim Hawis H Madduppa Hefni Effendi Helmy Akbar Heny Suseno Heny Suseno Holyness Nurdin Singadimedja I Wayan Nurjaya I.W. Nurjaya Idqan Fahmi Imam Bachtiar Imam Bahtiar, Imam Inul Adkha IPB, DGB Isdrajad Setyobudiandi Ishak, Mursalin Ismudi Muchsin Ismudi Muchsin Ivonne M. Radjawane Jamal, Aulia Fitri Kadarwan Soewardi Kasman Kasman Lala M Kolopaking Lubis, Khairul Luky Adrianto M Agus Setiadi M F Rahardjo M. Arsyad Al Amin M. Muklis Kamal M. Taufik M.F. Rahardjo M.F. Rahardjo Ma'mun Sarma Majariana Krisanti Marjariana Krisanti Marthen Welly Masykhur Abdul Kadir Mennofatria Boer Minsaris, La Ode Alam Mohammad Mukhlis Kamal Muarif Muarif Muarif Muarif Muhammad Ridwan Muhammad Taufik Nahrowi Neneng Marlian NEVIATY PUTRI ZAMANI Ngoc, Pham Ti Anh Ngurah Nyoman Wiadnyana Niken T.M. Pratiwi Niken Tunjung Murti Pratiwi Nor, Norhariani Mohd Noveldesra Suhery Novit Rikardi Nur Asia Umar Nurfadillah Nurfadillah Nyoman Darma Adi Nyoman Dati Pertami Oktariza, Wawan Pana, Otto Baka Paryono - Paryono Paryono Paulus Boli Purwanto, Budi Purwiyatno Hariyadi Puspita, Lorensia Qonita Sinatrya R. Dikky Indrawan Rahmat Kurnia Rahmat Padyawan, Andhy Reiza Maulana Aditriawan Reny Puspasari Richardus F. Kaswadji Rifki Aldi Ramadhani Rilus Kinseng Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Roni Hermawan Roni Hermawan Rusdi, Rismawaty Safwan Hadi Santos, Alzira de Jesus dos Santoso Rahardjo Setyo Budi Susilo Sigid Hariyadi Sigid Hariyadi Sigit Winarno Singgih Afifa Putra Singgih Afifa Putra Sitompul, Nathania Sri Mira Rahayu Sri Purwaningsih, Sri Sri Suryo Sukoraharjo Subambang, R. Budiono Sudradjat Sugeng Budiharso Sugeng Budiharsono Suharsono . Suharsono _, Suharsono Sulistiono Sumiati Suria Darma Tarigan Syamsul Bahri Agus, Syamsul Bahri Taryono Taryono Taryono Tolentino-Zondervan, Frazen Tridoyo Kusumastanto Ulfah Juniarti Siregar Widyarini, Happy Yonvitner - Yoppie Christian Yudhi Amrial Yusli Wardiatno Zinedine Putra Adinegoro Zulfikar Afandy Zulfikar Afandy Zulhamsyah Imran