Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PENGARUH POC ECENG GONDOK DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI PADA TANAH GAMBUT Magdalena, Magdalena; Maulidi, Maulidi; Zulfita, Dwi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 13, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v13i3.80353

Abstract

Sawi merupakan satu diantara komoditas hortikultura sayuran daun yang banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya enak, mudah didapat dan budidayanya tidak terlalu sulit. Peningkatan produksi sawi dapat dilakukan dengan intensifikasi pertanian dengan memanfaatkan tanah gambut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi POC eceng gondok dan pupuk Urea terhadap pertumbuhan dan hasil sawi pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Jl.Sepakat 2 Gang Racana Untan Pontianak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 9 taraf perlakuan dan 3 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 3 sampel sehingga terdapat 81 tanaman. Perlakuan terdiri dari P₁U₁ = 200 ml/l POC + 100 kg/ha pupuk urea, P₁U₂ = 200 ml/L POC + 200 kg/ha pupuk urea, P₁U₃ = 200 ml/L POC + 300 kg/ha pupuk urea, P₂U₁ = 300 ml/L POC + 100 kg/ha pupuk urea, P₂U₂ = 300 ml/L POC + 200 kg/ha pupuk urea, P₂U₃ = 300 ml/L POC + 300 kg/ha pupuk urea, P₃U₁ = 400 ml/L POC + 100 kg/ha pupuk urea, P₃U₂ = 400 ml/L POC + 200 kg/ha pupuk urea , P₃U₃ = 400 ml/L POC + 300 kg/ha pupuk urea. Variabel yang diamati adalah jumlah daun, volume akar, luas daun, berat segar, dan berat kering. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian POC eceng gondok 200 ml/L dan pupuk urea 200 kg/ha memberikan pertumbuhan dan hasil sawi yang terbaik pada tanah gambut. Ada efisiensi pemakaian urea pada variabel luas daun dan berat segar, cukup digunakan 0,4 g dengan hasil yang sama jika digunakan 0,8 g.
Rancang Bangun Sistem Keamanan Jaringan Digital Signage Menggunakan Honeypot Maulidi, Maulidi; Atthariq, Atthariq; Dwina, Novira
eProceeding of TIK Vol 4, No 2 (2024): eProTIK: November, 2024
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era digital saat ini, keamanan informasi menjadi prioritas utama, terutama mengingat meningkatnya ancaman terhadap jaringan dan server, termasuk pada jaringan Digital Signage PT. PLN Nusantara Power Up Arun Lhokseumawe. Insiden baru-baru ini melibatkan upaya seorang oknum yang berhasil mengakses server Xibo dan mengunggah konten yang tidak seharusnya, menunjukkan perlunya strategi keamanan yang lebih canggih. Penelitian ini meneliti penerapan Honeypot Cowrie, perangkat lunak Honeypot dengan interaksi tingkat menengah, yang bertujuan untuk menyamarkan layanan pada server dan mendeteksi serangan terhadap SSH, Telnet, dan OpenSSH. Melalui metode studi literatur, sistem dirancang, diuji, dan dianalisis. Honeypot Cowrie terbukti efektif dalam mendeteksi serangan pada jaringan Digital Signage, dengan tingkat keberhasilan 100% untuk serangan Port Scanning attack, 90% untuk Brute force attack, 100% untuk Remote Login Attack dan 90% untuk Denial of Service (DoS) Attack. Meskipun penyerang berhasil menemukan port SSH, teknik Honeypot Cowrie dan konfigurasi port yang tidak standar berhasil mengelabui penyerang dan menjaga keamanan server.
Production of Bokashi and Liquid Organic Fertilizer (LOF) with Trichoderma Sp. Decomposer Based on Agricultural Waste and Its Application to Horticultural Plants Maulidi, Maulidi; Warganda, Warganda; Listiawati, Agustina; Asnawati, Asnawati; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i4.11340

Abstract

Horticulture farmers in Rasau Jaya 2 Village, Kubu Raya Regency, cultivate plants on peatlands using large amounts of inorganic fertilizers. Continuous use degrades the peat soil and drastically reduces its organic matter content. This reduction leads to soil hardening, poor water flow, and impaired root development, causing decreased horticultural production. Using liquid organic fertilizer (LOF) and organic matter applications is recommended to address these issues. The PKM (Community Service Program) was implemented through lectures, discussions, training, and demonstrations on making bokashi and LOF with Trichoderma sp. decomposer and their application to horticultural plants. Additionally, monitoring and evaluation of PKM activities were conducted in Rasau Jaya 2 Village. This activity's achieved targets and outcomes include farmers' independence in utilizing agricultural waste as raw materials to produce bokashi and LOF, reducing inorganic fertilizer use. Horticulture farmers were highly enthusiastic about the materials for making bokashi and LOF.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN SAPI TERHADAP HASIL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN UBI JALAR KLON ARF-05 PADA TANAH ALUVIAL Dwiantoro, Rio; Maulidi, Maulidi; Abdurrahman, Tatang
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i2.91360

Abstract

Ubi jalar (Ipomae batatas L.) atau sweet potato merupakan salah satu tanaman sumber karbohidrat yang dijadikan sebagai bahan makanan pokok, bahan baku industri pangan maupun sebagai makanan tambahan dalam rangka diversifikasi pangan di Indonesia.  Peningkatan produksi ubi jalar dapat dilakukan pada lahan dengan jenis tanah aluvial. Namun tanah aluvial memiliki beberapa masalah seperti struktur tanah yang padat sehingga perlu pemberian pupuk kotoran sapi untuk memperbaiki struktur tanah. Pemberian pupuk kotoran sapi juga merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan pada tanah alluvial yang memiliki kandungan unsur hara yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar klon ARF-05 pada tanah aluvial. Penelitian dimulai pada bulan November 2023 sampai Februari 2024 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan pupuk kotoran sapi yang terdiri dari 6 taraf perlakuan yaitu, P1= 5 ton/ha, P2: 10 ton/ha, P3: 15 ton/ha, P4: 20 ton/ha, P5: 35 ton/ha dan P6= 30 ton/ha. Penelitian diulang sebanyak 4 kali dengan 5 sampel tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kotoran sapi dengan dosis 30 ton/ha memberikan hasil terbaik terhadap jumlah cabang (6,08 cabang), berat segar bagian atas tanaman (741, 67 g), panjang umbi (17,75 cm), diameter umbi (5,87 cm), jumlah umbi (5,25 umbi) dan berat umbi (933,33 g).
PENGARUH ABU KAYU DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PAKCOY PADA TANAH GAMBUT Pambudi, Rian; Surachman, Surachman; Maulidi, Maulidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i3.91014

Abstract

Sawi pakcoy merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia dan merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga tanaman ini sangat baik untuk dibudidayakan dan dikembangkan oleh petani. Sawi pakcoy pada umumnya banyak ditanam di dataran rendah namun dapat pula tumbuh di dataran tinggi. Peningkatan produksi sawi pakcoy dapat dilakukan melalui intensifikasi pertanian dengan memanfaatkan tanah gambut. Upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan pemberian abu kayu dan pupuk hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi antara abu kayu dan pupuk hayati yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil sawi pakcoy pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 16 Maret – 14 Mei. Penelitian ini menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 Faktor Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dalam bentuk Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah abu kayu (A) sebanyak 3 taraf. Faktor kedua adalah pupuk hayati (H) sebanyak 3 taraf, sehingga diperoleh total kombinasi perlakuan adalah sebanyak 9. Setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga total satuan percobaan penelitian 27 unit. Setiap unit percobaan terdiri dari 4 sampel tanaman dengan jumlah keseluruhannya adalah 108. Faktor pertama adalah abu kayu (A) terdiri atas 3 taraf yaitu: a1 = Abu Kayu 22,5 ton/ha setara dengan 140,85 g/polybag, a2 = Abu Kayu 39,8 ton/ha setara dengan 249,14 g/polybag, a3 = Abu Kayu 54,7 ton/ha setara dengan 342,25 g/polybag. Faktor kedua adalah pupuk hayati (H) terdiri atas 3 taraf yaitu: h1 = 1 ml/l, h2 = 2 ml/l, h3 = 3 ml/l. Pelaksanaan penelitian meliputi persiapan tempat penelitian, pembuatan abu kayu, penyemaian benih, persiapan media tanam, pemberian abu kayu, penanaman, pemberian pupuk hayati dan pemeliharaan. Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, berat kering tanaman, luas daun, berat segar tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara abu kayu dan pupuk hayati berpengaruh tidak nyata terhadap semua variable pengamatan. Abu kayu dosis 54.7 g/polybag merupakan dosis terbaik terhadap tinggi tanaman 3 MST dan jumlah daun. Pupuk hayati dosis 3 ml/l merupakan konsentrasi terbaik terhadap tinggi tanaman 2 MST.
PENGARUH KANDUNGAN BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND AIR LIMBAH PENGOLAHAN KELAPA SAWIT TERHADAP KANDUNGAN UNSUR HARA NPK TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG Riduansyah, Riduansyah; Junaidi, Junaidi; Widiarso, Bambang; Kurnia, Kurnia; Maulidi, Maulidi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4281

Abstract

The research aims to determine (1) the relationship between Biological Oxygen Demand (BOD) content and the nutrient content of anaerobic and aerobic pond wastewater; (2) the level of efficiency of inorganic fertilizer with the utilization of liquid waste at several waste water BOD levels; (3) the effect of providing liquid palm oil waste on the growth and yield of corn plants; (4) corn growth and yield at several wastewater BOD levels. The research was conducted at the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University. Soil analysis was carried out at the Soil Chemistry and Fertility Laboratory and wastewater BOD analysis was carried out at the Soil Health Laboratory, Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University. The research used experimental methods with a Completely Randomized Factorial Design with treatments: 0 NPK, 2.25-0.75-040 NPK, and 4.5-1.5-0.75 NPK as well as giving Palm Oil Mill Effluent (POME) 100, 75, 50, and 25% BOD of anaerobic and aerobic wastewater ponds, so that 24 treatments were obtained, with 3 repetitions, 72 polybags. The waste water dose of 9 l per polybag is poured 3 l each per polybag in the morning, afternoon and evening. Variables observed: plant height, stem diameter, and number of leaves. Research results: giving POME to anaerobic and aerobic ponds until the 5th week did not have a real effect on height, stem diameter and number of corn leaves, but giving fertilizer until the 5th week had a real effect. Based on the Least Significant Difference Test (LSD)  results, the best treatment is the L3N2 treatment (25% Liquid Palm Oil Waste and 9 g Urea, 7.50 g Sp-36, 5.6 g KCl). Keywords: corn; npk fertilizer; palm oil wastewater  INTISARIPenelitian bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan kandungan Biological Oxygen Demand (BOD) dengan kandungan hara air limbah kolam anaerobikdan aerobik; (2) tingkat efisiensi pupuk anorganik dengan pemanfaatan limbah cair pada beberapa level BOD air limbah; (3) pengaruh pemberian limbah cair kelapa sawit (LCKS) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung; (4) pertumbuhan dan hasil jagung pada beberapa level BOD air limbah. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah serta analisis BOD air limbah dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Tanah Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura. Peneltian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan perlakuan: 0 NPK, 2,25-0,75-040 NPK, dan 4,5-1,5-0,75 NPK serta pemberian Palm Oil Mill Effluent (POME) 100, 75, 50, dan 25 % BOD kolam air limbah anaerob dan aerob, sehingga diperoleh 24 perlakuan, dengan ulangan 3 kali ,72 polybag. Dosis air limbah 9 l per polybag disiramkan masing-masing 3 l per polybag pagi, siang dan sore. Variabel yang diamati: tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun. Hasil penelitian: pemberian POME kolam anaerobik maupun aerobik sampai pada mingu ke 5 tidak memberikan pengaruh nyata pada tinggi, diameter batang, dan jumlah helaian daun jagung, namun pemberian pupuk sampai minggu ke 5 memberikan pengaruh nyata. Berdasarkan hasil uji BNT perlakuan terbaik adalah perlakuan L3N2 (Limbah Cair Kelapa Sawit (LCKS) 25% dan 9  g Urea, 7,50 g SP-36, 5,6 g KCl).   Kata kunci: air limbah kelapa sawit; jagung; pupuk npk
PENGARUH KAPUR DOLOMIT DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PORANG( Amorphophallus muelleri) PADA TANAH GAMBUT Yuniarti, Fitria; Susana, Rini; Maulidi, Maulidi; Palupi, Tantri; Apindiati, Rita Kurnia
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4282

Abstract

Porang plants can grow in peat soil, but the pH of the acidic peat soil must be increased. An increase in optimal soil pH will increase nutrient availability so that the efficiency of the NPK fertilizer applied will increase. This research aims to obtain the best dose of dolomite lime and NPK fertilizer for the growth of porang plants on peat soil. This research will last for 3 months starting in August - November 2023, located in South Pontianak District, Pontianak City. The design used was a Completely Randomized Factorial Design consisting of 2 factors. The dolomite lime factor (K) consists of 3 levels, namely k1 = 3.11 tons/ha, k2 = 4.99 tons/ha, k3 = 6.88 tons/ha and the NPK fertilizer factor (N) consists of 3 levels, namely n1 = 100 kg/ha, n2 = 200 kg/ha, n3 = 300 kg/ha. Observation variables include: plant height, stem diameter, number of leaves, and time of frog appearance. The research results showed that there was no interaction between dolomite dose and NPK dose on all observed variables. All single factor lime doses and single factor NPK doses had the same effect on the growth of porang plants in peat soil. Dolomite lime dosage of 3.11 tonnes/ha and NPK fertilizer dosage of 100kg/ha are sufficient to support the growth of porang plants. Keywords : dolomite, NPK fertilizer, porang, peat soil INTISARITanaman porang dapat tumbuh pada tanah gambut, namun pH tanah gambut yang masam harus ditingkatkan. Kenaikan pH tanah yang optimal akan meningkatkan ketersediaan hara sehingga efisiensi pemupukan NPK yang diberikan akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis kapur dolomit dan pupuk NPK terbaik terhadap pertumbuhan tanaman porang pada tanah gambut. Penelitian ini ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai pada bulan Agustus - November 2023 yang berlokasi di Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak. Rancangan yang digunakan adalah Faktorial Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor. Faktor kapur dolomit (K) terdiri dari 3 taraf yaitu k1 = 3,11 ton/ha, k2 = 4,99 ton/ha, k3 = 6,88 ton/ha dan faktor pupuk NPK (N) terdiri dari 3 taraf yaitu n1 = 100 kg/ha, n2 = 200 kg/ha, n3 = 300 kg/ha. Variabel pengamatan meliputi : tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan waktu kemunculan katak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan interaksi antara dosis dolomit dan dosis NPK pada semua variabel pengamatan. Semua dosis kapur faktor tunggal dan dosis NPK faktor tunggal memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan tanaman porang di tanah gambut. Dosis kapur dolomit 3,11 ton/ha dan dosis pupuk NPK 100kg/ha sudah cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman porang. Kata kunci : kapur dolomit, pupuk NPK, porang, tanah gambut.
PENGARUH KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL PADA BERBAGAI SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS PADA TANAH GAMBUT DI DESA RASAU JAYA 2 Maulidi, Maulidi; Warganda, Warganda; Darussalam, Darussalam; Pangestu, Abdur Rahman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3806

Abstract

Sweet corn (Zea mays saccharata L.) is a plant that contains more carbohydrates so that it becomes one of the second most important commodities after rice, both as a source of food and feed. The objectives of this study were to obtain the best Paclobutrazol Concentration on the Growth and Yield of Sweet Corn on Peat Soil in Rasau Jaya 2 and to obtain the best Planting System on the Growth and Yield of Sweet Corn on Peat Soil in Rasau Jaya. The research was conducted on Mr. Sugianto's land located at Patok 28, Rasau Jaya 2 Village, Rasau Jaya District, Kubu Raya Regency. This research took place from July 24, 2023 - September 30, 2023. This study used a Split Plot Design consisting of 2 factors. The first factor is the concentration of Paclobutrazol (P) which consists of 4 treatment levels and the second factor is a modified double row planting system (D) with 3 treatment levels, so that the total treatment combination is 12. Each treatment combination was repeated 3 times and each treatment unit consisted of 5 plant samples.  In the Split Plot Design, Paclobutrazol concentration (P) was used as the main plot, while the modified double row planting system (D) was used as a sub plot. The observed variables were plant height, stem diameter, number of leaves, plant fresh weight, plant dry weight, leaf area, root volume, ear weight per plot, weight of ear, weight of ear without shell, weight per ear without shell, ear with shell and ear without shell. Observation data were statistically analyzed using variance (F test at 5% level). If the F test showed a real effect, then the Honestly Significant Difference (HSD) test was continued at the 5% level. On the basis of the results of the study, it can be concluded that the single application of paclobutrazol can suppress the plant height but has the same effect of reduction of plant height by 3-5 cm. The planting system (15+15) cm x 80 cm with the use of paclobutrazol 1000 ppm can increase the weight of cob per plot better than other planting systems. Keywords: Soil, Sweet Corn, Paclobutrazol, Planting System. INTISARIJagung manis (Zea mays saccharata L.) merupakan tanaman yang mengandung karbohidrat lebih banyak sehingga menjadi salah satu komoditi terpenting kedua setelah padi, baik sebagai sumber pangan maupun pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan Konsentrasi Paclobutrazol terbaik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis pada Tanah Gambut di Rasau Jaya 2 dan untuk mendapatkan Sistem Tanam terbaik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis pada Tanah Gambut di Rasau Jaya. Penelitian dilaksanakan di lahan Bapak Sugianto yang berada di Patok 28, Desa Rasau Jaya 2, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 24 Juli 2023 – 30 September 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi Paclobutrazol (P) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan dan faktor kedua adalah modifikasi Sistem Tanam double row (D) dengan 3 taraf perlakuan, sehingga total kombinasi perlakuan sebanyak 12 . Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan masing-masing unit perlakuan terdiri 5 sampel tanaman.  Pada rancangan Split Plot Design konsentrasi Paclobutrazol (P) dijadikan petak utama (main plot), sedangkan modifikasi Sistem Tanam double row (D) dijadikan sebagai anak petak (sub plot). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, luas daun, volume akar, bobot tongkol per petak, bobot per tongkol berkelobot, bobot per tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol dan diameter tongkol. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan varians (uji F taraf 5%). Apabila uji F menunjukkan adanya pengaruh nyata, maka dilanjutkn uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pemberian paclobutrazol secara tunggal dapat menekan tinggi tanaman namun memberikan pengaruh yang sama pengurangan tinggi tanaman 3-5 cm. Sistem tanam (15+15)cm x 80 cm dengan penggunaan paclobutrazol 1000 ppm dapat meningkatkan bobot tongkol perpetak lebih baik dibandingkan sistem tanam lainnya. Kata Kunci : Gambut, Jagung Manis, Paclobutrazol, Sistem Tanam.
Krisis Nilai Demokrasi atas Gugatan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka ke Mahkamah Konstitusi oleh Elemen Masyarakat Maulidi, Maulidi; Zamroni Ishaq
JOSH: Journal of Sharia Vol. 2 No. 02 (2023): Juni : JOSH: Journal of Sharia
Publisher : Universitas Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/josh.v2i2.537

Abstract

Democracy is government by the people. It is a system that is founded on the principle of people's sovereignty, with two main values attached to it, namely: freedom and equality. Freedom here automatically means freedom to be responsible and to move within the boundaries of the constitution, law and ethics. The electoral system is currently being widely discussed because there are requests from elements of society who are suing the open proportional electoral system to a closed proportional with the judicial review of Law Number 7 of 2017 concerning Elections filed on November 14, 2022. The lawsuit is registered with number 114/PPU/XX /2022 sues a number of articles in the Election Law which rely on Article 168 paragraph (2) concerning the open list proportional legislative election system. The petitioners argue that an open proportional electoral system is contrary to the constitution. This is because Article 18 paragraph (3) and Article 19 of the 1945 Constitution state that members of the DPR and DPRD are elected in elections, where the participants are political parties. On June 15, 2023 the Constitutional Court rejected the applicant's application in its entirety.
Analisis Kebijakan Imigrasi dalam Upaya Mencegah Penyelundupan Orang dan Imigran Gelap di Indonesia (Imigran Rohingya) Maulidi, Maulidi; Ahmad Burhan Hakim
JOSH: Journal of Sharia Vol. 3 No. 02 (2024): Vol.03 No. 02 (Juni) 2024
Publisher : Universitas Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/josh.v3i02.926

Abstract

Etymologically, the terms emigration, immigration and transmigration all come from the Latin discussion of migration, which means population movement. The movement of people from one place to another, near or far. So, the definition of migrant is the large-scale movement of people from one place to another. Rohingya is a Muslim ethnic group that has lived in Myanmar for centuries. They are a minority, because the majority of Myanmar's population adheres to Buddhism. The government's policy is already underway by providing food and clothing assistance and refugee camps for the Rohingya ethnic group, but many rejections of Rohingya refugees are due to a lack of appreciation for what has been given to them. It would be better for these Rohingya refugees to be returned to Bangladesh on an island specifically for their people where British organizations have raised funds for them.