Urgensi penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan implementasi Kurikulum Merdeka yang menuntut guru untuk mampu berinovasi, beradaptasi, dan memberikan pembelajaran yang bermakna secara fleksibel. Namun, dalam praktiknya, masih ditemukan kesenjangan antara tuntutan kebijakan dengan kapasitas guru di lapangan, baik dari segi pemahaman substansi kurikulum, tingkat motivasi kerja, maupun efektivitas kepemimpinan kepala sekolah sebagai agen perubahan. Kinerja guru menjadi indikator krusial yang mencerminkan keberhasilan transformasi pendidikan di tingkat sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemahaman kurikulum, motivasi kerja, dan kepemimpinan transformatif terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kota Madiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain asosiatif dan metode survei korelasional. Sampel terdiri atas 235 guru SMP Negeri yang dipilih secara acak dari populasi sebanyak 571 guru, menggunakan rumus Slovin. Instrumen berupa kuesioner skala Likert yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, disebarkan secara daring melalui Google Form. Analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 29.0, mencakup uji asumsi klasik, regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil menunjukkan bahwa pemahaman kurikulum (X₁), motivasi kerja (X₂), dan kepemimpinan transformatif (X₃) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru (Y), baik secara parsial maupun simultan, dengan nilai Adjusted R² sebesar 0,617. Kepemimpinan transformatif memiliki pengaruh dominan (β = 0,411). Hasil ini memberikan implikasi praktis bagi pemangku kepentingan pendidikan untuk memperkuat kapasitas guru dan kepala sekolah melalui pelatihan berkelanjutan, sistem insentif yang adil, serta kepemimpinan yang inspiratif dan partisipatif dalam mendukung keberhasilan Kurikulum Merdeka.