Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK DI DUSUN JETIS PERMAI, GENTAN, SUKOHARJO Achsantya, Raden Roro Karyna Cindy; Listyani, Tiara Ajeng; Septiarini, Anita Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45420

Abstract

Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia yaitu penyakit infeksi. Antibiotik menjadi terapi utama dalam penanganannya, namun resistensi antibiotik dapat terjadi akibat penyalahgunaan dan penggunaan tidak tepat hingga berdampak pada meningkatnya morbiditas, biaya pengobatan, serta risiko kematian. Pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan antibiotik menjadi faktor penting dalam mencegah resistensi ini. Metode penelitian deskriptif digunakan karena berbersifat observasional dengan pendekatan cross-sectional terhadap 141 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Tingkat pengetahuan Masyarakat dusun Jetis permai termasuk kategori (63,12%) Tinggi, cukup (19,86%), kurang (17,02%); untuk tingkat kepatuhan pada Masyarakat dusun jetis permai termasuk kategori sangat patuh (13,48%), patuh (82,02%), dan tidak patuh (4,49%) serta terdapat hubungan yang signifikansi antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat antibiotik di dusun jetis permai dengan nilai p value (0.000<0,05).
Swamedikasi dan Pengobatan Gratis oleh Mawar Sharon Peduli dengan Target 1000 Peserta Listyani, Tiara Ajeng; Fitriawati, Anna; Tanoyo, William
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.7002

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat Kabupaten Sukoharjo tentang swamedikasi yang benar dan menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Latar belakang kegiatan ini adalah pentingnya pengetahuan swamedikasi untuk penanganan penyakit ringan dan kebutuhan akan akses pemeriksaan kesehatan dasar bagi masyarakat. Metode pelaksanaan melibatkan kolaborasi antara Mawar Sharon Peduli, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, serta 72 orang tenaga kesehatan profesional dari berbagai rumah sakit dan apotek di Sukoharjo dan Soloraya dengan target 1000 peserta. Tim pelaksana yang juga merupakan dosen Program Studi Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta sekaligus apoteker praktisi apotek Salam Sehat dan Nana Medika ikut serta berperan dalam proses komunikasi, informasi dan edukasi obat yang sudah diresepkan dokter. Evaluasi dilakukan dengan paserta mengisi kuesioner kepuasan di akhir kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan kesempatan pemeriksaan kesehatan gratis meliputi cek darah dan tensi, serta peningkatan kesadaran tentang praktik swamedikasi yang aman dan efektif. Program ini diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sukoharjo untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN FACE MIST EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (MURRAYA PANICULATA [L.] JACK) DENGAN METODE DPPH Kusumasedya, Willyana Pratiwi; Listyani , Tiara Ajeng; Rohmana, Vivin Marwiyati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48575

Abstract

Kulit memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari berbagai faktor lingkungan. Kerusakan kulit akibat radikal bebas dapat dicegah dengan meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang kaya antioksidan. Tanaman kemuning (Murraya paniculata [L.] Jack) merupakan salah satu sumber antioksidan alami, dengan daun yang mengandung flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang mampu mencegah atau menunda reaksi oksidasi radikal bebas pada proses oksidasi lipid. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan face mist berbahan ekstrak etanol daun kemuning serta menguji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (2,2 dipenyl-1-picrylhidrazyl). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%, kemudian ekstrak diformulasikan dalam tiga konsentrasi: 5% (F1), 10% (F2), dan 15% (F3), dengan kontrol negatif tanpa ekstrak (F0). Evaluasi mutu fisik meliputi uji organoleptis, pH, homogenitas, daya semprot, waktu kering, viskositas, uji iritasi, dan uji hedonik. Aktivitas antioksidan diukur berdasarkan nilai IC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh formula face mist memenuhi persyaratan mutu fisik yang baik, tidak menimbulkan iritasi, dan diterima panelis pada uji hedonik. Nilai IC50 ekstrak daun kemuning adalah 18,56 µg/mL (kategori sangat kuat), sedangkan face mist dengan konsentrasi 15% (F3) menunjukkan aktivitas antioksidan terbaik dengan nilai IC50 sebesar 103,43 µg/mL tergolong kategori sedang. Dengan demikian, face mist ekstrak daun kemuning berpotensi dikembangkan sebagai produk kosmetik alami dengan aktivitas antioksidan.
HUBUNGAN INTERAKSI OBAT ANTIBIOTIK DENGAN LENGTH OF STAY PASIEN DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT “X” KARANGANYAR Hafalika, Aviv; Listyani, Tiara Ajeng; Pratama, Kharisma Jayak
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49429

Abstract

Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi . Penelitian ini bertujuan mengetahui pola jenis dan mekanisme interaksi obat antibiotik dengan obat lain serta hubungan interaksi obat antibiotik dengan lama rawat inap pada pasien demam tifoid. Penelitian non-eksperimental ini menggunakan metode total sampling. Penilaian interaksi dilakukan menggunakan Stockley's Drug Interaction Ninth Edition 2010 & 2015, Medscape, Drug.com , dan dianalisis menggunakan SPSS. Durasi Kunjungan diamati berdasarkan lamanya pasien melakukan rawat inap. Hasil menunjukkan, jumlah pasien perempuan lebih dominan sebanyak 55,6% dengan usia 18-45 tahun sebanyak 52,8%. Kombinasi terbanyak ceftriaxone + ranitidine 9,87%. Interaksi ditemukan 59 pasien, mekanisme tidak ditemukan interaksi antar obat 63,2%, farmakokinetik 30,6%, dan farmakodinamik 6,3%. Interaksi tingkat keparahan tidak ditemukan interaksi antar obat 63,5%, sedang 28,3%, minor 8,2%, mayor 0%. Hasil uji Chi-Square yang diperoleh, tidak ada hubungan signifikan antara potensi interaksi obat antibiotik dengan lama rawat inap pasien (P > 0,05). Kata Kunci : Antibiotik, Interaksi Obat, Lama rawat, Demam Tifoid
FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN GEL MOISTURIZER EKSTRAK UMBI BIT (BETA VULGARIS L.) Kharisma, Putri Nur; Listyani, Tiara Ajeng; Hidayat, Rahmat
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49588

Abstract

Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang sering dialami pada masyarakat terutama bagi yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut dengan penggunaan pelembab (moisturizer). Umbi bit (Beta vulgaris L.) termasuk tanaman yang memiliki senyawa aktif betasianin yang bermanfaat sebagai antioksidan yang mampu menjaga kelembapan kulit. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat sediaan gel moisturizer dengan kandungan ekstrak umbi bit serta menguji kestabilan mutu fisiknya. Metode penelitian ini meliputi proses maserasi dengan etanol 96%. Kemudian dibuat formulasi ekstrak umbi bit dengan variasi konsentrasi Formula sebesar 1,5%, 2%, 2,5%. Evaluasi mutu fisik dilakukan parameter organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Uji stabilitas dilakukan dengan metode cycling test selama 12 hari penyimpanan bersuhu ekstrem bergantian (4℃ dan 40℃). Data dianalisis statistik menggunakan uji normalitas, uji homogenitas varians, Analysis of Variance (ANOVA), dan uji lanjut Tukey HSD. Secara keseluruhan formula memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan gel. Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar formula pada semua parameter uji, yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi <0.05. Formula 1 menunjukkan kestabilan mutu fisik terbaik berdasarkan nilai pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Dan untuk hasil analisis statistik pada Formula 1 menunjukkan nilai yang sesuai syarat pada uji normalitas, homogenitas, ANOVA, dan uji lanjut.
FORMULASI DAN EVALUASI SPRAY GEL DARI EKSTRAK DAUN SAWO MANILA (Manilkara zapota (L.) Van Royen) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH Safitri, Ratna; Wicahyo, Septian Maulid; Listyani, Tiara Ajeng
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49627

Abstract

Radikal bebas dapat merusak sel dan jaringan sehingga memicu berbagai penyakit degeneratif. Senyawa antioksidan dibutuhkan untuk menetralisir radikal bebas tersebut. Daun sawo manila (Manilkara zapota (L.) Van Royen) mengandung flavonoid, fenol, dan tanin yang berpotensi sebagai antioksidan. Namun, pemanfaatannya masih terbatas, sehingga perlu dikembangkan dalam bentuk sediaan topikal modern seperti spray gel, yang praktis, higienis, serta mudah diaplikasikan. Ekstraksi: Daun sawo manila diekstraksi menggunakan metode maserasi. Formulasi: Ekstrak diformulasikan dalam bentuk sediaan spray gel dengan variasi konsentrasi. Evaluasi fisik: Meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan uji semprot. Uji stabilitas: Dilakukan pada penyimpanan suhu ruang. Uji aktivitas antioksidan: Menggunakan metode DPPH untuk mengetahui nilai IC₅₀ ekstrak Uji keamanan & penerimaan: Melalui uji iritasi kulit dan uji hedonik. Ekstrak daun sawo manila menunjukkan aktivitas antioksidan dengan nilai IC₅₀ sebesar 39,32 µg/mL (kategori sangat kuat). Sediaan spray gel yang diformulasikan memenuhi persyaratan fisik (pH, homogenitas, viskositas, daya lekat, daya sebar, semprotan). Hasil uji stabilitas menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada sifat fisik selama penyimpanan. Uji iritasi menunjukkan sediaan aman digunakan pada kulit. Uji hedonik menunjukkan responden dapat menerima sediaan spray gel dengan baik (warna, aroma, kenyamanan). Ekstrak daun sawo manila memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dan dapat diformulasikan menjadi sediaan spray gel yang stabil, aman, serta disukai oleh pengguna. Sediaan ini berpotensi dikembangkan sebagai produk topikal alami untuk membantu menangkal radikal bebas. Kata kunci: Antioksidan, daun sawo manila, DPPH, Manilkara zapota (L.) Van Royen, spray gel
UJI POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SEREH WANGI (Cymbopogon Nardus L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus Aureus ATCC 25923 SECARA In Vitro DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Guterres, Agostinha; Hidayat, Rahmat; Listyani, Tiara Ajeng
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49731

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang bisa mengakibatkan beragam infeksi pada kulit seperti jerawat, bisul, dan infeksi pada luka. Dari studi ini merupakan untuk menganalisis kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak daun sereh wangi, mengevaluasi aktivitas antibakterinya dan serta menentukan konsentrasi ekstrak etanol serta fraksi pelarut (n-heksana, etil asetat, dan air) yang paling efektif dalam mengendalikan perkembangan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Studi dilakukan secara eksperimental laboratorium dengan rancangan kuantitatif. Simplisia daun sereh wangi diekstraksi menggunakan maserasi dilakukan menggunakan etanol 96% kemudian difraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan air. Dianalisis secara statistik menggunakan uji normalitas, homogenitas, ANOVA dan uji t. Konsentrasi ekstrak sereh wangi yang paling baik dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 yaitu 45% dengan daya hambat 24.08 mm termasuk kategori sangat kuat, serta nilai p value 0.000 < 0.05) Konsentrasi fraksinasi ekstrak yang paling baik dalam menghambat bakteri staphylococcus aureus ATCC 25923 yaitu 35% dari fraksinasi etil asetat dengan daya hambat 30.2 mm termasuk kategori kuat dan hasil nilai p value 875 > 0,05. Ekstrak daun sereh wangi memiliki potensi antibakteri yang sangat baik terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, terutama pada konsentrasi 45% untuk ekstrak etanol dan 35% untuk fraksi etil asetat.
Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Lulur Body Scrub Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) dengan Metode DPPH: Pengabdian Silvia Mawardani; Tiara Ajeng Listyani; Niken Luthfiyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2824

Abstract

Moringa leaves (Moringa oleifera) are rich in various components of active substances, namely tannins, steroids, triterpenoids, flavonoids, saponins, anthraquinones, and alkaloids. Moringa leaves also contain minerals, essential amino acids, antioxidants, and vitamins. The content of the moringa plant that is efficacious as an antioxidant was found in the leaves, namely the content of vitamin E. Antioxidants are substances that are able to prevent or delay free radical reactions that occur in the lipid oxidation process. This study aimed to determine whether moringa leaf ethanol extract could be made into body scrub preparations that met physical quality standards, to determine the antioxidant activity of moringa leaf extract body scrub preparations, and to determine the concentration of body scrub preparations that were best used as antioxidants. In this study, the DPPH method (1,1-diphenyl-1-picrylhydrazyl) was used, and the extraction method was carried out using the maceration method. The extract was formulated with concentrations of 15%, 25%, and 35%, respectively. The evaluations used in this study included organoleptic test, homogeneity test, pH test, dispersion test, irritation test, and hedonic test. The results of this study showed that the best formulation of moringa leaf extract body scrub (Moringa oleifera) was the 35% formula with an IC₅₀ value of 62.120 μg/ml, categorized as having strong antioxidant activity.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN EYESHADOW CREAM EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA L). Ekarani, Meisyah Litang; Listyani, Tiara Ajeng; Apriliawan, Hidayah
Jurnal Delima Harapan Vol 12 No 2 (2025): September
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31935/delima.v12i2.324

Abstract

Latar Belakang: Kelopak bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) mengandung senyawa antosianin yang berpotensi sebagai pewarna alami dalam formulasi sediaan kosmetik. Tujuan: Pada penelitian ekstrak kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) digunakan sebagai pewarna alami dalam formulasi eyeshadow cream yang memenuhi standar mutu fisik, mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap stabilitas fisik sediaan, serta menentukan konsentrasi terbaik. Metode: Ekstrak kelopak bunga rosella diperoleh melalui metode maserasi menggunakan etanol 70%, kemudian diformulasikan menjadi sediaan eyeshadow cream dalam tiga konsentrasi, yaitu 1% (F1), 2% (F2), dan 3% (F3). Uji mutu fisik sediaan dilakukan melalui uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Stabilitas fisik diuji menggunakan metode cycling test selama 12 hari. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak terhadap parameter fisik. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa seluruh formula memenuhi standar mutu fisik dan stabil selama penyimpanan. Variasi konsentrasi ekstrak memberikan pengaruh signifikan (p < 0,05) terhadap beberapa parameter fisik. Formula F3 (3%) dinilai sebagai formula terbaik karena memiliki pH sesuai kulit (4,56–4,94), viskositas ideal (3.170 mPa·s), daya sebar luas (57,6 mm), dan warna yang paling intens Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kelopak bunga rosella dapat diformulasikan sebagai sediaan eyeshadow cream yang stabil pada uji stabilitas.
PEMANFAATAN FERMENTASI SUSU KEDELAI SEBAGAI ANTIDIABETES PADA TIKUS PUTIH JANTAN Danang Raharjo; Tiara Ajeng Listyani; Rafidah Hanifah
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2022 : SIKesNas 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.486 KB) | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2080

Abstract

Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolit yang ditandai deangan meningkatnyakadar gula darah yang disebabkan oleh penurunan kerja insulin yang pada tingkat lanjut dapatmenyebabkan berbagai penyakit degenerative. Fermentasi susu kedelai merupakan salah satuolahan kedelai yang memanfaatkan teknologi fermentasi sehingga dapat meningkatkan kadarprotein dan isoluesin dalam kedelai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kenaikankandungan asam amino dari susu kedelai yang difermentasi, serta pengaruhnya dalam membantumenurunkan kadar gula dara dalam darah tikus putih jantan. Pembuatan fermentasi susu kedelaidibuat dengan perbandingan 1 : 7 antara kedelai dan air, gula yang digunakan 10 % dari jumLahtotal dan sebagai sumber bakteri fermentasi digunakan Lactobacilus Kasei. Pengujian antidiabetes dilakakukan secara in-vivo dengan menggunakan 30 ekor tikus putih galur wistar denganberat 160 – 200 gram yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu yaitu P1 (kontrol), P2(streptozotocin-nicotinamide), P3 (glibenklamid 0,45 mg/kgBB), P4 3 mL/hari, dan P5 4 mL/hari.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian fermentasi susu kedelai dengan dosis 3 mL/haridan 3,5 mL/hari selama 4 minggu pada tikus percobaan yang diinduksi streptozotocinnicotinamidedapat menurunkan kadar glukosa darah dengan persentase penurunan sebesar44,762 dan 49,302 pada hewan uji.