Claim Missing Document
Check
Articles

KAPASITAS ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MADRASAH DI INDONESIA ORGANIZATIONAL CAPACITY IN IMPROVING THE QUALITY OF EDUCATION MADRASAH IN INDONESIA Ningrum Fauziah Yusuf; Sinta ningrum; Sawitri Budi Utami
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik Vol 1, No 1 (2018): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humanio
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.925 KB) | DOI: 10.24198/responsive.v1i1.19094

Abstract

ABSTRAKSalah satu faktor rendahnya mutu pendidikan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bandung disebabkan karena kapasitas organisasi Kementerian Agama Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugasnya dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan agama belum maksimal. Penelitian  ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas organisasi Kementerian Agama dalam meningkatkan mutu pendidikan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bandung. Aspek yang digunakan dalam penelitian kualitatif deskriptif ini ialah (1) personnel (sumber daya manusia), (2) infrastucture, technology, and financial resources (infrastruktur, teknologi, dan sumber daya keuangan), (3) strategic leadership (kepemimpinan strategis), (4) program and process management (program dan manajemen proses), dan (5) networking and linkages (jejaring kerjasama dan hubungan dengan pihak lain).  ABSTRACTOne of the factors of poor quality of Madrasah Ibtidaiyah education in Bandung Regency is due to the organizational capacity of the Ministry of Religion of Bandung Regency in performing its duties in order to improve the quality of religious education has not been maximized. This study aims to see what factors affect the organizational capacity of the Ministry of Religion in improving the quality of Madrasah Ibtidaiyah education in Bandung regency. The aspects used in this descriptive qualitative research are (1) personnel, (2) infrastructure, technology, and financial resources, (3) strategic leadership, (4) program and process management, and (5) networking and linkages. 
Smelter : Inkonsistensi Kebijakan , Kendala dan Dampak di Indonesia Maria Contesa; Sinta ningrum; Mudiyati Rahmatunnisa
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik Vol 1, No 1 (2018): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humanio
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.656 KB) | DOI: 10.24198/responsive.v1i1.19095

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak kebijakan pembangunan Smelter di Indonesia dimana kebijakan yang sebelumnya mewajibkan perusahaan pertambangan untuk melakukan pengolahan dan pemurnian hasil pertambangan sebelum di jual ke pasar international. Namun dalam perjalanan kebijakan tersebut terjadi perubahan kebijakan selama kurun waktu 9 tahun ini dan perubahan tersebut telah memberikan dampak yang signifikan dalam pelaksanaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan literature review yang berbagai dari surat kabar, peraturan-peraturan pemerintah, data-data kementerian serta data lainnya yang berhubungan dengan kegiatan smelter tersebut. berdasarkan hasil literature review. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kebijakan smelter tersebut memberikan dampak yang baik bagi tenaga kerja dan pendapatan negara serta ekonomi dikawasan sekitar. Namun di sisi lain kebijakan pembangunan smelter yang berubah-ubah membuat perusahaan pertambangan menjadi malas untuk membangun dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan dengan dikeluarkannya peraturan pememerintah nomor 1 tahun 2017 serta Permen ESDM nomor 5 dan 6 Tahun 2017.
IMPLEMENTASI PROGRAM VAKSINASI DI KABUPATEN TANGGAMUS Satya Widhy Widharyadi; Sinta Ningrum; Ida Widianingsih
Responsive Vol 5, No 1 (2022): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v5i1.40018

Abstract

Penyebaran Covid-19, menuntut pemerintah untuk merumuskan berbagai program kebijakan guna percepatan penanganan pandemi Covid-19. salah satu program pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 yaitu melalui pelaksanaan program vaksinasi nasional, dengan target capaian pada akhir tahun 2021 sebanyak 75% populasi sudah mendapatkan vaksinasi.  Akan tetapi pada prakteknya, capaian vaksinasi di Indonesia dirasakan masih kurang efektif, hal ini ditandai dengan belum meratanya capaian vaksinasi di daerah. Vaksinasi di Kabupaten Tanggamus sampai dengan akhir tahun 2021 masih belum sesuai harapan, dimana vaksinasi dosis 1 baru tercapai 72,00% sementara dosis 2 baru 34,93%. Beberapa kendala seperti keterbatasan dan keterlambatan distribusi vaksin Covid-19, penyebaran gerai vaksinasi dan tenaga vaksinator yang belum merata, kurangnya sinergi antar instansi dalam pelaksanaan program vaksinasi hingga masih adanya ketakutan masyarakat akan dampak lanjutan pasca vaksinasi. Mendasari hal tersebut, Bupati Tanggamus telah menerbitkan Surat Edaran Bupati Nomor: 360/4924/25/2001 tentang Vaksinasi Terpadu Dalam Rangka Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tanggamus. Hal ini guna mendorong percepatan pelaksanaan program vaksinasi nasional untuk membangun kekebalan komunitas (herd immunity) sebagai salah satu dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Adapun untuk mendukung implementasi kebijakan tersebut, perlu penguatan sinergi antar instansi dalam percepatan program vaksinasi melalui tahapan pengorganisasian, interpretasi dan penerapan. The ongoing spread of Covid-19 requires the government to formulate various policy programs. One of the government's focuses is in Accelerating the handling of Covid-19, namely through the implementation of a national vaccination program with a target of achievement of 75% of the population by the end of 2021. However, in practice, vaccination achievements are still ineffective, this is indicated by the unequal distribution of vaccination achievements in the regions. In Tanggamus Regency until the end of 2021 is still not as expected, where the 1st dose of vaccination has only reached 72.00% while the 2nd dose is only 34.93%. Several obstacles in the implementation of the vaccination program, such as the limitations and delays in the distribution of the Covid-19 vaccine, the uneven distribution of vaccination booths and vaccinator staff, the lack of synergy between agencies in the implementation of the vaccination program and the public's fear of post-vaccination effects. Based on this, the Regent of Tanggamus has issued a Circular Letter of the Regent Number: 360/4924/25/2001. This aims to accelerate the achievement of the target in realizing community immunity (herd immunity). As for supporting the implementation of the policy, it is necessary to strengthen the synergy between agencies in accelerating the vaccination program through the stages of organization, interpretation and implementation. 
Pelatihan Manajemen Media Digital Bagi Praktisi Media Lokal di Era Digital Eni Maryani; Ilham Gemiharto; Sinta Ningrum; Subekti Priyadharma
Journal of Servite Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of SERVITE
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/102004220221

Abstract

Berdasarkan analisis situasi yang dilakukan diasumsikan pelatihan bertema ‘Manajemen Media Digital bagi Praktisi Media Lokal” dibutuhkan oleh praktisi media lokal di Kabupaten Pangandaran dalam menghadapi era digital. Pelatihan yang kemudian dilakukan oleh tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Fikom Unpad ini menggunakan metode ceramah dan diskusi dengan peserta terbatas. Peserta terdiri dari para praktisi media lokal di Kabupaten Pangandaran yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Pangandaran (AJP). Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelatihan yang dilakukan ditemukan beberapa hal berikut. Praktisi media lokal adalah sumber daya yang memiliki keterbatasan baik dari segi fasilitas maupun kapasitas akan tetapi sangat antusias untuk meningkatkan kualitas mereka dengan mengikuti pelatihan terutama terkait dengan media digital. Peserta pelatihan memiliki idealisme berbasis pada prinsip-prinsip jurnalis dan kepedulian pada kepentingan lokal. Diperlukan peningkatan kemampuan untuk mengemas konten lokal di media digital. WhatsApp Group dengan nama ‘Diskusi Unpad” yang dibuat atas inisiatif peserta merupakan output pelatihan yang menjadi ruang komunikasi antara akademisi dan praktisi untuk berbagi pengetahuan tentang beragam isu serta mencari solusi beragam masalah yang dihadapi.
Human Resources of Research and Innovation in Indonesia: Reality, Policy Strategy, and Roadmap Prakoso Bhairawa Putera; Ida Widianingsih; Yan Rianto; Sinta Ningrum; Suryanto Suryanto
Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning Vol. 6 No. 3 (2022): December 2022
Publisher : Ministry of National Development Planning Republic of Indonesia/Bappenas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36574/jpp.v6i3.365

Abstract

This article reveals the reality, policy strategies, and roadmap plans for human resource development in Indonesia's research and innovation field. The result of human resources in a lot of research and innovation is an important one, especially after the government's commitment through the issuance of Presidential Regulation Number 18 of 2020 concerning the National Medium-Term Development Plan (RPJMN) for 2020-2024 and also the Presidential Decree of the Republic of Indonesia Number 21 of the Year 2021 concerning the National Talent Management Task Force, where research and innovation are one of the sectors developed in national talent management. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. The investigation resulted in four aspects of concern, namely the existing conditions and the Indonesian government's experience in developing human resources in the field of research and innovation, which had been initiated since the era of President Soekarno, then the presence of a scholarship program created by Prof. Eng. BJ Habibie, who at that time served as Minister of State for Research and Technology by providing scholarships to more than 1,500 people during 1982-1996 to study in several countries which would later become talents for the national strategic industry and research and development institutions in Indonesia. The results of talent management policy mapping in the research and innovation sector are discussed in the next section. To enrich understanding, a comparative study of talent management and policy was carried out in Japan, the Philippines, and Malaysia. In the end, a proposed strategy and roadmap for implementing research talent and innovation in Indonesia are presented.
Collaborative Governance in the Bandung Basin Urban Area: A Case Study of Bandung Basin Urban Management Agency Happy Pebruman Fadjaruddin Amalputra; Heru Nurasa; Benedictus Kombaitan; Sinta Ningrum
Jurnal Manajemen Pelayanan Publik Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Manajemen Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmpp.v6i2.45619

Abstract

Problems that arise in metropolitan areas are often cross-border in administrative boundaries across districts that require solutions involving coordination of several local governments, such as Bandung Basin Urban Area which consists of Bandung City, Cimahi City, Bandung Regency, West Bandung Regency, and Sumedang Regency. This study aims to examine the implementation of collaborative governance in development management in the Bandung Basin Urban Area. This research was conducted using qualitative methods and descriptive approaches, through analysis and processing of primary and secondary data. Primary data was collected through in-depth interviews with informants from the Bandung Basin Urban Area Management Agency. In previous research, it was found that the Greater Bandung Metropolitan area has already been in a collaborative governance scheme but still has many obstacles thus has not been able to encourage and facilitate cooperation within the relevant local government spheres. The latest research shows that there has been progress towards a better direction for collaborative governance in the context of the Bandung Basin Urban Area in general, even though the collaboration process has only been effectively started since September 2021. The analysis process focuses on the performance of the Bandung Basin Urban Area Management Agency's functions from the aspects of initial conditions, facilitative leadership, institutional design, and collaborative processes. The novelty in this study is directed at the proposed improvement of the collaborative governance model, in the scope of institutional aspects, knowledge and capacity development, collaboration processes, and aspects of authority.
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN Syafa Risya Azahra; Sinta Ningrum; Ramadhan Pancasilawan; Agus Taryana; Teguh Sandjaya
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 1 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i1.41339

Abstract

A number of reports obtained by the Ombudsman of the Republic of Indonesia related to problems in the implementation of health services indicate that the implementation of health services in Indonesia has not been running well. South Tangerang City is one of the big cities in Banten Province that does not have A/B type health facilities. In addition, the researchers findings indicate that out-patient care services at Tangsel Hospital have not been running optimally. This study aims to determine and describe the quality of out-patient care services at Tangsel Hospital. Researchers used 6 (six) dimensions in health service standards according to WHO. This research is a descriptive quantitative research with survey methods and questionnaires as research instruments. Researchers used the Accidental Sampling technique for sampling. The results of hypothesis testing using the one sample test showed that the quality of health services at Tangsel Hospital was greater than 70%, which means H0 was rejected and Ha was accepted. This shows that the quality of of out-patient care services at Tangsel Hospital is categorized as very good. Researchers suggest an improvement in service time management that requires face-to-face meetings with doctors and parking management considering that Tangsel Hospital is a fairly large hospital. Regular evaluations and training on ethics and attitudes in treating patients need to be held. In addition, the researchers suggested that Tangsel Hospital conduct socialization regarding queues and online doctor schedules to old and/or new patients, so that problems such as waiting times and call centers can be resolved properly.Sejumlah laporan yang didapatkan Ombudsman RI terkait dengan permasalahan penyelenggaraan pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Indonesia belum berjalan dengan baik.. Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota besar di Provinsi Banten yang tidak memiliki fasilitas kesehatan di tipe A/B. Selain itu, temuan-temuan awal peneliti yang menunjukkan bahwa pelayanan rawat jalan di RSUD Tangsel belum berjalan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kualitas pelayanan rawat jalan RSUD Tangsel. Peneliti menggunakan 6(enam) dimensi kualitas pelayanan menurut Tjiptono dan 6(enam) dimensi dalam standar pelayanan kesehatan menurut WHO. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei dan kuisioner sebagai instrumen penelitian. Peneliti menggunakan teknik Accidental Sampling untuk pengambilan sampel. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan one sample test menunjukkan bahwa kualitas pelayanan rawat jalan RSUD Tangsel lebih besar dari 70% yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan rawat jalan RSUD Tangsel dikategorikan sangat baik.Peneliti menyarankan adanya perbaikan manajemen waktu layanan yang membutuhkan tatap muka dengan dokter dan pengelolaan parkir mengingat RSUD Tangsel adalah rumah sakit yang cukup besar. Perlu diadakan evaluasi rutin dan pelatihan mengenai etika dan sikap dalam menangani pasien. Selain itu peneliti menyarankan RSUD Tangsel mengadakan sosialisasi mengenai antrian dan jadwal dokter online kepada pasien lama dan/atau baru, sehingga permasalahan seperti waktu tunggu dan call center dapat teratasi dengan baik.
DIFUSI PROGRAM BANDUNG PANIC BUTTON Mitrawani Naveria Sipayung; Sinta Ningrum; Bonti Bonti
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 2 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i2.38131

Abstract

ABSTRACTThe rapid development of information and communication technology encourages the government to provide fast and precise public services. The government is developing an innovative city management concept that is integrated through information and communication technology called Smart City. In Bandung, the Bandung Smart City is supported by an android-based public complaint program, the Bandung Panic Button. After being traced, the Bandung Panic Button program experienced several problems, such as the lack of application users, invalid reports from the public, and disruptions to the application system. This study aims to determine the diffusion process of the Bandung Panic Button program carried out by the Bandung Command Center.The theory used as a guide in this study is the diffusion theory mentioned by Everett M. Rogers (2003) which includes four elements of program diffusion, namely innovation, communication channels, timeframe, and social system.Qualitative research methods with a descriptive approach are used by researcher to deeply understand and explore participants' perspectives related to the diffusion of the Bandung Panic Button program. Data analysis in this study was carried out in three stages, such as data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Researcher used triangulation of sources in testing the validity of the data obtained.The results showed that the diffusion of the Bandung Panic Button program was not successful. This is indicated by the low level of public knowledge and acceptance of this program. Bandung Command Center is not aggressively providing information about the Bandung Panic Button through mass media and interpersonal to the public and is slow in following up on system disturbances experienced by its users. ABSTRAK Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mendorong pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang cepat dan tepat. Pemerintah mengembangkan salah satu inovasi konsep pengelolaan kota yang terintegrasi melalui teknologi informasi dan komunikasi yang disebut Smart City. Di Kota Bandung, perwujudan Bandung Smart City didukung oleh salah satu program pengaduan masyarakat berbasis android yaitu Bandung Panic Button. Setelah ditelusuri, program Bandung Panic Button mengalami beberapa masalah yaitu sedikitnya pengguna aplikasi, adanya laporan tidak valid dari masyarakat, dan terjadinya gangguan pada sistem aplikasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses difusi program Bandung Panic Button yang dilakukan oleh Bandung Command Center.Teori yang digunakan sebagai panduan dalam penelitian ini adalah teori difusi yang disebutkan oleh  EverettRogers (2003) yang mencakup empat elemen difusi program yaitu inovasi (the innovation), saluran komunikasi (communication channel), jangka waktu (time), dan sistem sosial (social system).Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memahami secara mendalam serta eksplorasi perspektif partisipan terkait difusi program Bandung Panic Button. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan triangulasi sumber dalam menguji keabsahan data yang diperoleh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa difusi program Bandung Panic Button belum berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya pengetahuan dan penerimaan masyarakat terhadap program ini. Bandung Command Center tidak gencar dalam memberikan informasi mengenai Bandung Panic Button melalui media massa maupun interpersonal kepada masyarakat serta lambat dalam menindaklanjuti gangguan sistem yang dialami penggunanya. 
Perencanaan Penerimaan Pajak Hotel Di Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kota Tasikmalaya Tahun 2020 Degina Mardiana; Sinta Ningrum; Yogi Suprayogi Sugandi
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 1 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i1.41330

Abstract

Each region is competing in exploring every potential possessed by the region, one of which is local tax revenue, hotel taxes. One of them is in Tasikmalaya City. The hotel tax in the City of Tasikmalaya provides the second largest income after the restaurant tax for the City of Tasikmalaya, so the government is trying to explore the potential of the hotel tax through planning the potential for hotel taxes. The purpose of this study is to describe the planning process for the potential hotel tax in the City of Tasikmalaya in 2020. The research method used in this study is a mix method approach. The guidance theory used is planning with the five steps from Robbins and Coulter (2012). The data analysis technique used was quantitative data analysis techniques with the calculation of hotel tax potential, and qualitative data analysis techniques were through the stages of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate that planning the potential for hotel taxes at BAPENDA Tasikmalaya City uses the planning stages although in its implementation there are still obstacles in the planning process and extracting the potential for the hotel tax. Suggestions for this research are that there is a permanent system for storing data related to occupancy to review the hotel tax potential, make new innovations related to the Tasikmalaya City BAPENDA information system. Setiap daerahnya berlomba-lomba dalam menggali setiap potensi yang dimiliki oleh daerahnya, salah satunya melalui penerimaan pajak daerah yaitu pajak hotel. Salah satunya yaitu di Kota Tasikmalaya. Pajak hotel di Kota Tasikmalaya memberikan pemasukan terbesar ke dua setelah pajak restoran bagi Kota Tasikmalaya, sehingga pemerintah berupaya untuk menggali potensi dari pajak hotel tersebut melalui perencanaan potensi pajak hotel. Tujuan dari penelitian ini untuk memaparkan proses perencanaan potensi pajak hotel di Kota Tasikmalaya tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan mix method. Guidance theory yang digunakan yaitu perencanaan dengan kelima langkah dari Robbins and Coulter (2012). Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis data kuantitatif dengan perhitungan potensi pajak hotel, dan teknik analisis data kualitatif yaitu melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan potensi pajak hotel di BAPENDA Kota Tasikmalaya menggunakan tahapan perencanaan meskipun dalam pelaksanaannya masih terdapat hambatan dalam proses penyusunan perencanaannya dan penggalian potensi pajak hotel tersebut. Saran penelitian ini agar terdapatnya sistem yang bersifat permanen dalam menyimpan data terkait dengan okupansi untuk meninjau potensi pajak hotel tersebut, melakukan inovasi baru terkait sistem informasi BAPENDA Kota Tasikmalaya.
EVALUASI EFEKTIVITAS PROGRAM PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2017-2020 Farras Fakhirah T; Sinta Ningrum; Nina Karlina
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 1 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i1.41303

Abstract

The background of this research is phenomenon of the large number of land parcels in Indonesia that haven’t  been registered and have land certificates as legal evidence. The implication is the rise of cases of land disputes and conflicts in Indonesia. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap  Program (PTSL)  was launched as a solution to address these problems. This program is implemented throughout Indonesia, including the National Land Agency of South Tangerang City. The PTSL program in South Tangerang City was implemented in 2017-2020. During its implementation, it was found that the target field was not achieved and the certificate completion was slow, so the authors were interested in researching more deeply.The purpose of this research was to find out how to evaluate by looking at the performance of the PTSL program at the National Land Agency of South Tangerang City in 2017-2020. The research approach used is a quantitative approach. Data collection techniques through documentation studies, literature studies, and interviews. The data analysis technique used is value for money analysis and cost effectiveness analysis The results showed that the PTSL Program at the South Tangerang City Land Agency is ineffective. This can happen because the achievement of output only reached 90.63%. There were obstacles in the 2019 fiscal year related to the difficulty of the community in completing the required documents and the lack of human resources.The, the results of the calculation of cost effectiveness analysis show that the PTSL program is a program with a low cost that is feasible to run when compared to the issuance of land certificates through the routine program. Penelitian ini dilatarbelakangi dari suatu fenomena banyaknya bidang tanah di Indonesia yang belum terdaftar dan memiliki sertifikat tanah sebagai bukti yang sah secara hukum. Implikasi nya yaitu maraknya kasus sengketa dan konflik pertanahan di Indonesia. Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) diluncurkan sebagai solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Program ini dilaksanakan diseluruh wilayah Indonesia, termasuk Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang Selatan. Program PTSL di Kota Tangerang Selatan dilaksanakan pada tahun 2017-2020. Selama pelaksanaannya, ditemukan bahwa target bidang tidak tercapai dan penyelesaian sertifikat yang lambat, sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang Selatan tahun 2017-2020. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan analisis perhitungan value for money dan cost effectiveness analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program tidak efektif. Hal tersebut dapat terjadi karena pencapaian output hanya tercapai 90,63% terdapat hambatan pada tahun anggaran 2019 yang berkaitan dengan kesulitan masyarakat dalam melengkapi berkas persyaratan dan minimnya sumber daya manusia. Kemudian, hasil cost effectiveness menunjukkan bahwa program PTSL merupakan program dengan biaya yang murah untuk dijalankan jika dibandingkan dengan penerbitan sertifikat tanah melalui program rutin (pekerjaan rutin) Badan Pertanahan Nasional.
Co-Authors . Yuslainiwati Achmad Buchori Adzan, Galuh Efnol Agus Taryana Agustini, Amanah Putri Ahmad Buchori Ajib Rakhmawanto Akhmad Zikri Azmi Anne Ratna Mustika Asep Sumaryana Bahrullah Akbar Benedictus Kombaitan Bonti Bonti Budiman Rusli Budiman Rusli Budiman Rusli Budiman Rusli Candradewini Candradewini, Candradewini Centurion Chandratama Priyatna Chaerey Ranba Sholeh Dadang Enjat Munajat Dadang Enjat Munajat, Mas Dedi Sukarno Degina Mardiana Didin Muhafidin Djadja Saefullah Elisa Susanti Eni Maryani Enjat Munajat Entang Adhy Muhtar Farras Fakhirah T Fauzi Akbar Ginting, Nova Magdalena Hanna Putri Bayu Happy Pebruman Fadjaruddin Amalputra Hartanto, Lia Wahyu Herijanto Bekti Heru Nurasa Ida Widianingsih Ilham Gemiharto Indah, Anggun Rosa Indriyani, Iin Ira Irawati Irsyadinnas Irsyadinnas Josy Adiwisastra Maria Contesa Mas Dadang Enjat Munajat Mas Halimah Mitrawani Naveria Sipayung Mohammad Beni Alexandri Mudiyati Rahmatunnisa Mudiyati Rahmatunnisa Muhammad Afdhal Abdiansyah Muhammad Yusuf Muhlis Madani, Muhlis Mula Agung Barata Nina Karlina Nina Karlina Ningrum Fauziah Yusuf Nur Mahmudah Nuraida Nuraida Nurfaiziya, Salwa Nurron, Ona Martha OPAH ROPIAH, OPAH Pandiangan, Freddy Prakoso Bhairawa Putera Putu Radar Bahurekso R. Widya Setiabudi Sumadinata Rachman, Nazwah Syakira Radar Bahurekso, Putu Rafita, Afi Rahman Mulyawan Rahmat Hidayat Ramadhan Pancasilawan Ratnasari, Novi Eka Rd. Ahmad Buchari, Rd. Ahmad Rianto, Yan Rina Yulianti Rita Myrna Rosy Riani Kusuma Rozi Nauval Kamil Salwa Nurfaiziya Sam'un Jaja Satya Widhy Widharyadi Sawitri Budi Utami Sjafrudin Mosii Subekti Wirabhuana Priyadharma Suryanto Suryanto Suryanto Suryanto Syafa Risya Azahra Syafruddin Sobri Talia, Hafshah Teguh Sandjaya Tomi Setianto Tomi Setiawan Ulfah Oktarida Sihaloho Wahidah, Idah Yan Rianto Yan Rianto Yan Rianto Yogi Suprayogi Sugandi Zulfialdi Zakaria, Zulfialdi