Claim Missing Document
Check
Articles

Puzzle sebagai Media Pembelajaran Inovatif dalam Mata Pelajaran IPS Bagi Guru di Sekolah Dasar Fibrila Neteria; Ahmad Mulyadiprana; Resa Respati
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 4 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.327 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i4.25809

Abstract

The process of teaching and learning IPS  in elementary schools is considered unattractive as a result many students are less interested in studying IPS subjects. IPS  learning is very monotonous. Students are less enthusiastic and cause students to learn to feel bored. Based on preliminary studies conducted at SDN Sukamenak Indah through interviews with class teachers found information that the use of media when IPS learning is still not optimal. Even, the availability of social media learning media in schools there are only IPS learning media such as maps, globes, pictures. Therefore to accelerate understanding and avoid wrong understanding needed appropriate learning media. The use of media when learning social studies is still not optimal. Learning media do not only cover electronic media but can be simple media that can be prepared by the teacher in the learning process. one of the learning media that can be used is puzzle media. Simple puzzle media are easy to make and use and can increase student activity in learning. Proses belajar mengajar IPS di Sekolah Dasar dianggap tidak menarik akibatnya banyak peserta didik yang kurang tertarik untuk mendalami mata pelajaran IPS. Pembelajaran IPS sangat bersifat monoton. Peserta didik kurang antusias dan mengakibatkan peserta didik dalam belajar merasa bosan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SDN Sukamenak Indah  melalui wawancara dengan guru kelas menemukan informasi bahwa penggunaan media ketika pembelajaran IPS masih kurang optimal. Begitupun ketersediaan media pembelajaran IPS di sekolah hanya terdapat media pembelajaran IPS seperti peta, globe, gambar-gambar . Oleh karena itu untuk mempercepat pemahaman serta menghindarkan pemahaman yang keliru diperlukan media-media pembelajaran yang tepat. Penggunaan media ketika pembelajaran IPS masih kurang optimal. Media pembelajaran tidak hanya mencakup media elektronik melainkan bisa berupa media sederhana yang bisa disiapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan adalah media puzzle. Media puzzle bersifat sederhana mudah dibuat dan digunakan serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
Pengenalan Pembelajaran Irama Model Eurhytmic di Sekolah Dasar Chairunnisaa Chairunnisaa; Resa Respati; Ahmad Mulyadiprana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 2 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.223 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i2.26380

Abstract

Memiliki sensibilitas pada irama dalam belajar seni musik merupakan salah satu faktor meningkatkan musikalitas seorang anak. Seorang guru di Sekolah Dasar dapat menerapkan banyak cara untuk memberikan pemahaman pada anak tentang irama. Namun dengan monotonnya pembelajaran irama pada seni musik dinilai monoton sehingga anak tidak memiliki pengalaman langsung untuk melatih sensibilitasnya terhadap irama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model euritmik sebagai sarana mendapatakan pengalaman anak di sekolah dasar untuk meningkatkan sensibilitasnya dalam belajar irama. Model Euritmik yang dikemukakan oleh Dalcroze mampu menjadi cara meningkatkan sensibilitas anak terhadap irama karena disajikan melalui pengalaman langsung. Telah dijelaskan bahwa semua aktivitas tubuh — detak jantung, denyut nadi, dan pernapasan — adalah ritmis, dan karenanya, kelas Dalcroze yang khas terlibat dengan koordinasi yang sederhana, improvisasi gerakan tubuh yang dibuat dengan irama musik sebagai sarana ekspresi diri. Guru dalam penerapannya dapat membantu anak-anak mengembangkan pemahaman tentang musikal dasar konsep melalui gerakan ke musik.
Video Animasi terhadap Kemampuan Menulis Puisi Dewi Febrianita Br Ginting; Seni Apriliya; Ahmad Mulyadiprana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 3 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.662 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i3.39223

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melihat kemampuan siswa dalam menulis puisi. Permasalahan menulis puisi sering kali terhambat dalam menemukan ide tulisan. Permasalahan yang sering muncul juga diiringi dengan ketidakmauan siswa dalam berpikir, dampak dari permasalahan inilah yang memunculkan tingkat kemalasan siswa dalam menulis puisi semakin tinggi dengan alas an mereka tidak tertarik dengan puisi. Untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi diperlukan suatu metode yang efektif dalam proses belajar mengajar di kelas. Salah satu metode tersebut adalah metode memberikan video animasi. Hal ini dapat diikuti dengan memberikan latihan yang maksimal kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan video animasi terhadap kemampuan menulis puisi melalui pendekatan eksperimen berbasis Experimental Design - Posttest-Only Control Design. Metode ini untuk melihat pengaruh video animasi terhadap kemampuan menulis puisi. Proses kinerja eksperimen video animasi telah membantu siswa dalam menemukan ide penulisan puisi. Unsur yang membantu siswa yaitu melalui tampilan video animasi, dimana guru mempertontonkan video yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehinnga siswa mampu mendapatkan ide tulisan yang dicari. Lokasi dilaksanakannya penelitian ini yaitu di SD Negri 045952 Gurusinga, kecamatan Berastagi, kabupaten Karo. Terdapat 29 siswa kelas IV yang menjadi subjek penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebelum penerapan video animasi sebagai kelas control berada pada nilai rata-rata 1,64 dengan standar deviasi 0,56 dengan perolehan nilai tertinggi 3  dan nilai terendah 1, sedangkan setelah menggunakan video animasi  sebagai kelas eksperimen mendapatkan  nilai rata-rata rata 3,53, dengan standar deviasi 0,5 dengan perolehan nilai tertinggi 4 dan nilai terendah 3 dalam sekala 1-4. Penggunaan video animasi dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi sangat disarankan karena memiliki pengaruh yang signifikan dan sangat mampu mendorong keinginan siswa dalam menulis.
Studi Kasus Pembelajaran Ekstrakurikuler Futsal di SD Al–Muttaqin dan SDN 1 Karangampel Agis Setiyadi; Ahmad Mulyadiprana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 10, No 1 (2023): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v10i1.53680

Abstract

Analisis kebutuhan google sites dalam Gerakan Literasi Sekolah di sekolah dasar Nur'aini Nur'aini; Seni Apriliya; Ahmad Mulyadiprana
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol. 6 No. 5 (2023)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v6i5.18353

Abstract

Tujuan penelitian ini, yaitu untuk memaparkan hasil analisis terhadap kebutuhan google sites dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara dan observasi terhadap guru dan peserta didik Sekolah Dasar di salah satu kota di Jawa Barat. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di beberapa Sekolah Dasar, hambatan dalam melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah adalah kurangnya jumlah dan variasi buku bacaan untuk digunakan oleh peserta didik. Dalam melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah, hampir semua media yang digunakan adalah media fisik. Belum ada penggunaan buku digital, meskipun pihak sekolah merasa buku fisik masih terbatas dan tidak variatif. Oleh karena itu, implikasi penelitian ini, yaitu perlu dikembangkan media atau perangkat digital untuk menyediakan buku-buku digital yang variatif, menarik, dan mudah diakses oleh peserta didik. Alternatif media digital yang dapat digunakan untuk menunjang pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar adalah media berbasis web, yaitu google sites.
Saya senang, tapi sedih juga.... Studi literasi emosi peserta didik sekolah dasar dalam pembelajaran Indah Mafazatin Nailiah; Seni Apriliya; Ahmad Mulyadiprana
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol. 6 No. 5 (2023)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v6i5.18354

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya hasil riset yang menunjukkan literasi emosi peserta didik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tujuannya difokuskan untuk menggambarkan bagaimana literasi emosi peserta didik terkait aspek mengetahui perasaan diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode classroom ethnography. Partisipan penelitian ini adalah peserta didik dan guru di salah satu SD. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini didasarkan pada teori literasi emosi oleh Steiner, terdapat tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mengetahui emosi tertentu sesuai dengan yang dirasakannya, tetapi tidak mengetahui bagaimana mengungkapkannya supaya tidak berdampak negatif terhadap kualitas hidupnya dan orang lain; selain itu sejumlah besar peserta didik sudah mengetahui alasan emosi yang merasa rasakan, tetapi beberapa peserta didik cenderung mengekspresikan emosi tersebut secara spontan dengan cara negatif melalui ekspresi wajah dan gestur tubuh seperti menunjukkan tatapan sinis, dahi mengerut disertai wajah memerah, nafas menderu, menghindar dan menendang meja. Dapat disimpulkan bahwa literasi emosi peserta didik utamanya pada aspek mengetahui perasaan diri masih belum memadai.  Dengan demikian, edukasi literasi emosi bagi peserta didik SD dipandang penting untuk mulai diterapkan sedini mungkin melalui lembaga pendidikan formal utamanya dalam KBM.
ANALISIS PENERAPAN PROFIL PELAJAR PANCASILA KAITANNYA DENGAN PEMBENTUKAN WARGA NEGARA YANG BAIK Andrea Gunawan; Ahmad Mulyadiprana; Yusuf Suryana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 10, No 2 (2023): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v10i2.62780

Abstract

Efektivitas Model Sinektik terhadap Kemampuan Menulis Karangan: Tinjauan pada Aspek Kreativitas Siswa SD Ahmad Mulyadiprana; Lutfi Nur
Indonesian Journal of Primary Education Vol 4, No 1 (2020): Indonesian Journal of Primary Education: June 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v4i1.24066

Abstract

Abstract This study aims to develop a synectic learning model in teaching Indonesian language to the development of elementary school student creativity. The classroom action research method was carried out on 16 grade V elementary school students. Data collection was obtained through SPM test instruments (standard progressive matrices), essay assessment and field notes. The results showed that the synectic learning model contributed to the development of elementary school student creativity. This finding is expected to be an alternative for teachers in optimizing educational attainment. Future studies can be tested on other subjects and control groups are added as a comparison. Abstrak Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran sinektik dalam pengajaran bahasa Indonesia  terhadap pengembangan kreativitas siswa sekolah dasar. Metode penelitian tindakan kelas dilakukan terhadap 16 siswa sekolah dasar kelas V. Pengumpulan data diperoleh melalui Instrumen tes SPM (standar progressive matrices), penilaian karangan dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran sinektik memberikan kontribusi terhadap pengembangan kreativitas siswa sekolah dasar. Temuan ini diharapkan menjadi alternative para guru dalam mengoptimalkan pencapaian pendidikan. Penelitian selanjutnya dapat diujicobakan pada mata pelajaran lainnya serta ditambahkan kelompok control sebagai pembanding.
Digital Flipbook-Based Teaching Material for Writing Poetry in Elementary School Fauzi Gusman; Seni Apriliya; Ahmad Mulyadiprana
Indonesian Journal of Primary Education Vol 5, No 1 (2021): Indonesian Journal of Primary Education: June 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v5i1.35570

Abstract

This study was conducted to solve the problem of children's difficulties in writing poetry in fourth grade by using digital teaching materials to write poetry in a form of flipbook. The purpose of this research is to design a flipbook-based digital teaching material product to facilitate learning to write poetry in elementary schools, especially in Grade IV. The method used was Educational Design Research (EDR) starting from analyzing needs according to problem identification and exploring what was found in elementary schools, design and construction of developed tools, to evaluation and reflection of developed tools. The results of developing digital teaching materials for writing poetry were contents that can be taught to fourth grade elementary school students including: (1) The concept of poetry, (2) Basic poetry, (3) Elements of poetry, (4) Looking for ideas, (5) Pouring ideas in the form of poetry that is supported by multimedia provided by flipbook so that the digital teaching material for writing poetry based on flipbook developed by researchers are suitable to use. Thus, digital teaching material for writing poetry in the form of a flipbook can meet the needs of learning to write poetry in elementary schools because there are multimedia such as animation, images, videos, and audio so that learning can be supported and more interesting by utilizing the sophistication of existing technology. The position of this digital teaching material is as an additional reference in learning literature in elementary schools.  
Pendidikan karakter; pembentukan cinta tanah air dan kreativitas peserta didik melalui program parktik membatik jumputan di sekolah dasar Farah Oktaviana; Syarip Hidayat; Ahmad Mulyadiprana
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol. 7 No. 4 (2024)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v7i4.19499

Abstract

Abstract The activities of the batik jumputan practice program have an important role, especially in the development of character education which is included in the character of love for the homeland and creativity of students in elementary schools. The holding of batik learning in schools that aims to preserve the local wisdom of batik products in the form of cultural arts learning where students can develop their talent interests can be seen from the knowledge, skills, and attitudes in students. The process of learning activities for batik practice is so that students know and understand how the steps of making batik from beginning to end and can develop creative ideas that arise to determine the desired motives of students. The focus of this research also aims to find out how to plan, implement, apply and evaluate both supporting and inhibiting factors in the development of the character of love for the homeland and creativity of students through the practice of batik jumputan. The subjects in this study were teachers and grade 5 students totaling 20 people. However, there are 4 students who are observed specifically to be described according to the characters developed in the practice of batik jumputan. Data collection is carried out through interviews, observations, questionnaires, and documentation techniques. The approach used from this research is a qualitative approach with a descriptive method which explains what happens in the field. Based on the results of trials or observations made, it shows that the character of love for the homeland and creativity of students are quite developed and understand ideally through the practice program of batik jumputan. The feasibility results of the trial obtained the percentage obtained through the student questionnaire were 89.6% with the criteria of "very good". Therefore, from the questionnaire, the response of students in this trial got an average result of 85% (Very Good). Keywords: Character Education, Jumputan Batik, art and culture Abstrak Kegiatan program praktik membatik jumputan mempunyai peranan penting khususnya pada pengembangan pendidikan karakter yang termasuk dalam karakter cinta tanah air dan kreativitas peserta didik di sekolah dasar. Diadakannya pembelajaran membatik di sekolah yang bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal produk batik dalam bentuk pembelajaran seni budaya yang dimana peserta didik dapat mengembangkan minat bakat yang dimilikinya dapat dilihat dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam diri peserta didik. Proses kegiatan pembelajaran praktik membatik jumputan ini agar peserta didik mengetahui dan memahami bagaimana langkah-langkah pembuatan batik dari awal sampai dengan akhir serta bisa mengembangkan ide kreatif yang muncul untuk menentukan motif yang diinginkan peserta didik. Pada fokus penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan, penerapan dan evaluasi baik dari faktor pendukung dan penghambat pada pengembangan karakter cinta tanah air dan kreativitas peserta didik melalui praktik membatik jumputan. Subjek pada penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas 5 yang berjumlah 20 orang. Namun ada 4 peserta didik yang diamati secara khusus untuk dideskripsikan sesuai dengan karakter yang dikembangkan dalam kegiatan praktik membatik jumputan. Pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, angket, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan dari penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode yang diambil deskriptif yang dimana menjelaskan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan hasil uji coba atau pengamatan yang lakukan menunjukkan bahwa karakter cinta tanah air dan kreativitas peserta didik cukup berkembang dan memahami secara ideal melalui program praktik membatik jumputan. Hasil presentase yang diperoleh melalui angket peserta didik 89,6% dengan kriteri “sangat baik”. Maka dari angket respon peserta didik pada uji coba ini mendapatkan hasil rata-rata 85% (Sangat Baik). Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Membatik Jumputan, Seni Budaya
Co-Authors Aam Sumia Aan Kusdiana Aan Kusdiana Ade Yulianto Agis Setiyadi Agnestasia Ramadhani Putri Akhmad Nugraha Andrea Gunawan Anggi Saputra Anggit Merliana Anti Santika Anjarani Apriliya, Seni Arip Nurohmat Azzahra, Syifa Berliana Frysca Amelia Budi Susetyo Chairunnisaa Chairunnisaa Citra Pratiwi Dea Sukmawati Dewi Febrianita Br Ginting Dian Indihadi Dindin Abdul Muiz Lidinillah Dini Nuraeni Dini Virgiana Dirgantara, Ruby Moka Yoga DWI ALIA, DWI Endang Lutfhi Utami Faizah, Hanifah Fajrin, Fiqri Farah Oktaviana Faujiyah, La'ala Hilda Fauzi Gusman Feby Febriyanti Feby Ruliandita Fibrila Neteria Firda Oktafia Fitri Avrianty Ghullam Hamdu Hana Hasna Azizah Herna Nurfadilah Hesty Nurhayati Hidayat, Syarip Hodidjah Hodidjah Hurilaini, Melki Ika Fitri Apriani Indah Mafazatin Nailiah Irmawan, Dodi Jihan Sarah Irianti Karlimah Karlimah Khotimatuzzahara Khotimatuzzahara L, Epon Nur’aeni Lailia Kurniawati Momoh Halimah Muhammad Rijal Wahid Muharram Mulyana, Edi Hendri Nadeak, Helcion Cita Nana Ganda Niken Puji Astuti Nisrina Haifa Noeraisyiah, Syanie Novi Maulani Adkhilni Novitasari, Selvi Nur'aini Nur'aini Nur, Lutfi nurmala, Mela Pidi Mohamad Setiadi Putri Esa Lestari Putri, Erika Mutiara Refda Cahya Buana Respati, Resa Revina Oktaviani Riezma Dwi Larasati Romi Pasrah Rosa Rahmawati Rosarina Giyartini Ruby Moka Yoga Dirgantara Saputra, Erwin Rahayu Sari, Lidia Purnama Sari, Sanita Seni Apriliya Sephia Ulul Azmi Septiana, Yusman Sipa Urohmah Sisca Mustika Tiara Siti Maesaroh Siti Vina Luthpiana Sri Widati Suci Wening Nastiti Sufyan Syafiq Rahmatullah Taopik Rahman Thasya Susilawati Trieni Widya Ramdhani Trisnani, Suksma Wibowo, Setyo Wahyu Widia Aprilianti Widya, Mamad Wita Siti Mahmudah WS, Rustono Yulia, Raida Yulianto, Ade yuni futriani Yusuf Suryana