Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

LINK BETWEEN EARLY CHILDHOOD CARIES AND STUNTING: A PUBLIC HEALTH PERSPECTIVE Ameliana, Yemy; Fauziah, Yessy Andriani; Darmadi, Eveline Yulia; Setianingtyas, Dwi
HEARTY Vol 13 No 3 (2025): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i3.20683

Abstract

Early childhood caries and stunting are two major health issues that often coexist, particularly in developing countries. Both conditions have long-term impacts on children's growth, development, and overall quality of life. This literature review aims to explore the association between early childhood care and development (ECC) and stunting from a public health perspective. The method employed was a narrative review of scientific articles sourced from PubMed, Scopus, and Google Scholar databases from 2017 to 2024. The findings indicate a strong correlation between poor nutritional status and a high incidence of early childhood caries among preschool-aged children. Shared risk factors such as unhealthy dietary patterns, low parental health literacy, and limited access to dental care services further reinforce this link. The review emphasizes the importance of an integrated, promotive, and preventive approach that combines nutrition and oral health interventions within public health programs. Integrating oral health services into stunting prevention strategies at the community level is considered essential for improving children's overall health outcomes.
EFEKTIVITAS EDUKASI KESEHATAN GIGI DENGAN METODE TRAIN THE TRAINERS DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN GURU DAN WALI MURID SD YAPITA SURABAYA Andriani, Dwi; Twi Agnita Cevanti; Nora Lelyana; Aprilia; Dianty Saptaswari; Bambang Sucahyo; Dwi Setianingtyas; Nafiah; Henu Sumekar; Arya Brahmanta; Shintya Rizki Ayu Agitha; Sularsih; Yufita Fitriani; Vivin Ariestania; Arifzan Razak
Jurnal Pengabdian Masyarakat Pesisir VOLUME 4 NOMOR 1
Publisher : Universitas Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jpmp.v4i1.137

Abstract

Dental and oral problems in Indonesian children are caused by low knowledge, comprehension, and behavior that ignores dental and oral health maintenance, resulting in tooth and mouth damage. This activity is in partnership with SD Yapita which is a school supported by the Faculty of Dentistry, Hang Tuah University. The aim is to prepare parents and teachers of Yapita Elementary School students to become ambassadors for oral and dental hygiene so that they can become mentors for their children or students. This method is carried out online and offline from classes 1 to 6 using a simple random sampling technique. The results were statistically analyzed using the Paired T-test. The average pre-test score from the teacher was 60 and the parents were 56, while the post-test result from the teacher was 84 and the parents was 85. The results of the data analysis were normally distributed (p>0.05) followed by the Paired correlation test T-test. The results show a relationship between the pre and post-test of teachers and parents. This shows that this educational activity can increase the knowledge of teachers and parents so that they can become ambassadors of oral and dental hygiene to their children or students.
EARLY DETECTION OF ORAL CANCER USING AI TECHNOLOGY: REVOLUTIONIZING DIAGNOSTIC PRECISION Fauziah, Yessy Andriani; Darmadi, Eveline Yulia; Aulia, Della; Damayanti, Desak Made Feby; Setianingtyas, Dwi
HEARTY Vol 13 No 4 (2025): AGUSTUS
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i4.18845

Abstract

Oral cancer remains a global health challenge, with late-stage diagnosis contributing to high morbidity and mortality rates. Early detection is critical for improving survival outcomes, but traditional diagnostic methods often rely on subjective interpretation and are time-consuming. This study investigates the application of artificial intelligence (AI) in the early detection of oral cancer, emphasizing its potential to improve diagnostic accuracy and efficiency. A structured literature review examined studies published between 2015 and 2025 from databases such as PubMed, Scopus, and Web of Science. The review focused on research utilizing machine learning algorithms, particularly convolutional neural networks (CNNs), to analyze clinical and imaging data. Key performance indicators, including sensitivity, specificity, and accuracy, were evaluated to assess the effectiveness of AI technologies. The findings suggest that AI-driven diagnostic systems consistently surpass traditional methods, offering enhanced accuracy and reliability. These advancements highlight AI's transformative potential in streamlining diagnostic workflows and addressing challenges in resource-limited settings. In conclusion, AI technology is reshaping the early detection landscape for oral cancer, reducing delays, and improving diagnostic precision. However, further research is needed to address challenges such as data standardization, model transparency, and ethical considerations to facilitate broader clinical adoption.
Necrotizing periodontal disease sebagai manifestasi dari post-COVID syndrome Setianingtyas, Dwi; Lukisari, Cane; Fauziah, Yessy Andriani
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 11, No 2 (2025)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.77736

Abstract

Penyintas COVID-19 rentan mengalami post-COVID syndrome meskipun telah dinyatakan sembuh atau negatif dari COVID-19. Organ yang terserang post-COVID syndrome antaralain paru, telinga, hidung dan tenggorokan serta rongga mulut. Studi kasus ini melaporkan tatalaksana terintegrasi kasus necrotizing periodontal disease yang merupakan manifestasi post-COVID syndrome. Kasus terjadi pada wanita usia 25 tahun dengan keluhan gusi regio 23 mengalami kerusakan yang menyebabkan tulang penyangga gigi terekspose yang makin lama makin meluas disertai gigi goyah. Pasien dinyatakan terpapar COVID-19 pada 11 bulan sebelumnya. Kulit wajah serta seluruh tangan dan kaki tampak bercak merah. Keadaan umum pasien baik, namun terlihat kurus. Radiografi panoramik digunakan untuk memeriksa kondisi jaringan penyangga gigi. Gigi 23 direncanakan untuk diekstraksi sehingga pasien menjalani pemeriksaan darah lengkap dan tes autoimun. Pasien dicurigai mengalami gangguan sistemik, sehingga selanjutnya dilakukan tes human immunodeficiency virus (HIV), pemeriksaan CD4, serta screening hepatitis dan PCR, karena pasien diduga terpapar COVID-19 yang berulang. Tatalaksana selanjutnya pasien di-swab di sekitar regio 23 untuk memastikan peran mikroorganisme dengan dugaan acute necrotizing ulcerative periodontitis (ANUP). Seluruh hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi dalam batas normal, dengan hasil swab menunjukkan temuan Klebsiella oxytoca. Tindakan bedah pada kasus post-COVID syndrome memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang secara cermat dan perlu kolaborasi yang melibatkan berbagai multidisiplin ilmu. Diagnosis akhir pada kasus ini adalah necrotizing periodontal disease sebagai manifestasi post-COVID syndrome yang dipicu oleh badai sitokin dalam rongga mulut. Diagnosis iniditegakkan berdasarkan elaborasi penelusuran kemungkinan beberapa diagnosis. Pemeriksaan komprehensif yang teliti sangat diperlukan pada penanganan kasus yang langka dan sulit untuk mencegah terjadi komplikasi.
UPAYA PENINGKATAN WAWASAN DALAM MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA GURU DAN ORANG TUA SISWA TK CAHAYA TAZKIA SURABAYA Rahmitasari, Fitria; Lestari, I.G.A.M Oka; Nilawati, Nina; Setianingtyas, Dwi; Yoyada, Novendy; Tantra, Ivan; Indarti, Caecilia; Prabowo, Puguh Bayu; Emilda, Yulie; Hartono, Mardiyanto Riski; Irmawati, Ari Rosita; Ayu A, Shintya Rizki
Jurnal Pengabdian Masyarakat Pesisir VOLUME 3 NOMOR 1
Publisher : Universitas Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jpmp.v3i1.96

Abstract

Angka proporsi perilaku menyikat gigi secara benar sebanyak dua kali sehari yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam hanya sebesar 2,8% pada masyarakat Indonesia. Sejumlah 93% anak-anak usia sekolah mengalami masalah gigi dan mulut, dimana angka ini merupakan angka prevalensi yang sangat tinggi. Upaya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam menurunkan angka prevalensi karies gigi yaitu dengan melaksanakan program “Indonesia Bebas Karies 2030”. PT. Unilever Tbk. melakukan kerjasama dengan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah akan melakukan program “School Health Program” (SHP) dalam rangkaian kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2022. Program Training of Trainer (ToT) pada guru dan orang tua untuk kegiatan sikat gigi pagi dan malam 21 hari mengajarkan anak-anak dan orang dewasa tentang manfaat kebersihan mulut yang baik dan menunjukkan kepada mereka cara menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride untuk mewujudkan Indonesia bebas karies di tahun 2030. Kegiatan ini mengunakan sistem digital / online melalui aplikasi zoom. Peserta kegiatan ini adalah 5  orang tua dan 5 guru di TK Cahaya Tazkia. Dalam memberikan edukasi, para dokter gigi menggunakan media power point dan video edukasi. Bentuk materi edukasi yang diberikan meliputi video animasi sikat gigi, kalender digital sikat gigi 21 hari, poster/ flyer digital, flipchart. Sebelum memulai edukasi para peserta dilakukan pre test terlebih dahulu tentang pengetahuan seputar gigi dan kebersihannya sesuai materi yang akan disampaikan, setelah diakhir sesi zoom tersebut juga dilakukan post test dengan materi yang sama untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap materi tersebut. Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut melalui ToT pada guru dan orang tua siswa/siswi di TK Cahaya Tazkia Surabaya memberikan hasil peningkatan tingkat pengetahuan guru dan orang tua dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hasil analisis statistik menggunakan paired sample t-test untuk membandingkan nilai rata-rata pre test dan post test siswa/siswi menunjukkan nilai signifikansi p=0.001 (p<0.05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan guru dan orang tua siswa/siswi di TK Cahaya Tazkia dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah diberi materi Dental Health Education (DHE) melalui “Training of Trainer”.  
Impact of dental anxiety on quality of life in patients undergoing endodontic and restorative care Darmadi, Eveline Yulia; Fauziah, Yessy Andriani; Yemy Ameliana; Dwi Setianingtyas; Wahjuningrum, , Dian Agustin
Conservative Dentistry Journal Vol. 15 No. 2 (2025): July-December
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/cdj.v15i2.2025.52-56

Abstract

Background: Dental anxiety is a common psychological condition that affects individuals undergoing conservative dental procedures such as root canal therapy and restorative treatments. It influences not only a patient’s decision to seek care but also their perception of treatment outcomes and overall quality of life related to oral health. Purpose: This literature review aims to evaluate the relationship between dental anxiety and oral health, particularly its impact on the quality of life of patients undergoing endodontic and restorative dental treatments. Reviews: Dental anxiety is closely associated with increased pain perception, reduced cooperation, and decreased trust in dental professionals. Patients with high anxiety often experience greater discomfort and dissatisfaction, reflected in difficulties eating, speaking, and socializing. Studies consistently show that anxiety can impair treatment experiences and outcomes, while proper management leads to improved oral health and well-being. Effective strategies such as clear communication, empathetic interaction, and adequate pre-treatment preparation are proven to reduce fear and enhance patient satisfaction.Conclusion: Dental anxiety has a significant effect on many aspects of a patient's well-being before, during, and after conservative dental procedures. By adopting a caring and personalized approach, dental professionals can help alleviate anxiety and support improved treatment experiences and outcomes.
EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA ORAL SCREENING PADA ANAK-ANAK PANTI ASUHAN MAHBUBIYAH SURABAYA Fauzia, Bunga; Brahmanta, Arya; Lelyana, Nora; Parisihni, Kristanti; Revianti, Syamsulina; Setianingtyas, Dwi; Iman, Dimas; Nafiah, Nafiah; Agitha, Shintya Rizki Ayu; Lestari, Oka
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v7i2.404

Abstract

Pemberian edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut bertujuan untuuk meningkatkan pengetahuan dan cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut khuusnya pada anak-anak Panti Asuhan Mahbubiyah Surabaya. Beberapa dari mereka kurang pengetahuan tentang bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik sehingga diperlukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam peningkatan pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari kerusakaan gigi dan mulut yaitu berupa pemberian edukasi dan pemeriksaan rongga mulut anak anak Panti Mahbubiyah Surabaya. Pemeriksaan gigi dan mulut (oral screening) pada anak anak Panti Asuhan Mahbubiyah dilakukan untuk mendeteksi sejak dini kerusakan gigi dan mulut yang terjadi pada anak-anak. Pemberian edukasi kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan menggunakan bantuan alat peraga berupa phantom gigi dan poster. Setelah pemberian edukasi, anak anak diberikan beberapa pertanyaan langsung untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak anak tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada anak anak. semua anak di panti asuhan sangat kooperatif dan mau diperiksa kondisi rongga mulutnya. Dengan adanya kegiatan ini anak-anak panti asuhan tersebut dapat mengerti mengenai permasalahan gigi dan mulut yang ada pada dirinya, sehingga dapat memotivasi keinginan untuk melakukan pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut ke dokter gigi.
The Effect of Acanthus Ilicifilius Extract On Anticandida Albicans Antibody in Wistar Rats with Oral Candidiasis Immunosupressed Model Dwi Andriani; Dwi Setianingtyas; Nafi’ah
Denta Journal Kedokteran Gigi Vol 11 No 1 (2017): Februari
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Candida albicans (C.Albicans) causes oral candidiasis. Candida adhesion proteins stimulate the immune system to eliminate C.albicans chloroform extract of acanthus leaves ilicifolius have inhibitory against C.Albicans. Purpose: To proved the potential Acanthus ilicifolius (A.ilicifolius) extract to inhibit the growth of C.Albicans in rats with oral candidiasis. Materials and Methods: This study was true experimental with post test only control group design. Wistar rats were used and imunosupressed with dexamethasone and ditetrasiklin peroral after that induced by C.albicans 6x108 on the tongue of rats for14 days. Divided into five groups, healthy (G1), candidiasis (G2), treatment group 1 (G3): candidiasis + nystatin, Treatment 2 (G4): candidiasis+extract A.Ilicifollius 8%, and Treatment 3 (G5) : candidiasis+extract A.Ilicifollius 16%. The rats was treated for 14 days after induction of candida. A.Ilicifollius chloroform extraction method was maceration. Samples was processed immunohistochemistry staining methods and added antibody anticandida albicans (IgG mouse). Observed the results using microscope (magnification 400x). Data were analyzed with the Kruskal-Wallis and Mann Whitney. Results: There was significant differences between G1 with G2, G3, G4, G5 (p˂0,05). There was significant difference between G2 to G3, G4 and G5 (p˂0,05). There was no significant difference between G3, G4, and G5 (p˃0,05). Conclusion. A.ilicifollius extract have potential to inhibit the growth of Candida albicans in rats with oral candidiasis.
Co-Authors Ade Puspa Sari Afryla Femilian Aprilia Arifzan Razak Arya Brahmanta Arya Brahmanta Arya Brahmanta, Arya Astrid P Aulia, Della Ayu A, Shintya Rizki Bagus Soebadi Bambang Sucahyo Bunga Fauzia Cane Lukisari Cane Lukisari Cane Lukisari, Cane Damayanti, Desak Made Feby Desiana Raditya Dian Mulawarmanti, Dian Dimas Iman Dwi Andriani Dwi Andriani, Dwi Elidasari, Monika Erni Marlina Eveline Yulia Darmadi Fauzia, Bunga Felicia Eda Haryanto Felicia Eda Haryanto Femilian, Afryla Fitria Rahmitasari Hartono, Mardiyanto Riski Henu Sumekar Iman, Dimas Indarti, Caecilia Irmawati, Ari Rosita Isidora KS Iwan Hernawan Kristanti Parisihni Kurnia Hayati Rahman Kusumawardani, Chaterina Diyah Nanik Laihad, Fanny M. Lelyana, Nora Lestari, I.G.A.M Oka Lestari, Oka Mintarsih Djamhari K Mintarsih Djamhari K N. Nafiah Nafi'ah Nafi'ah . Nafi?ah, Nafi?ah Nafiah Nafiah Nafiah Nafiah, Nafiah Nafi’ah Nafi’ah Nafi’ah Nafi’ah Nafi’ah, Nafi’ah Neken Prasetyaningtyas Nilawati, Nina Nora Lelyana Oka Lestari Panky Hermawan Pargaputri, Agni Febrina Paulus Budi Teguh Priambodo, Nur Tsurayya Puguh Bayu Prabowo, Puguh Bayu Putra, Ramadhan Hardani Rahman, Kurnia Hayati Rima Parwati Sari, Rima Parwati Saptaswari, Dianty Saptaswari, Dianty Setya i Wardan Setya Wardani Shintya Rizki Ayu Agitha Shintya Rizki Ayu Agitha Shintya Rizki Ayu Agitha, Shintya Rizki Ayu Sularsih Syamsulina Revianti Tantra, Ivan Twi Agnita Cevanti Vivin Ariestania W, Widyastuti Wahjuningrum, , Dian Agustin Widyasri Prananingrum Yemy Ameliana Yemy Ameliana, Yemy Yessy Andriani Fauziah Yoyada, Novendy Yufita Fitriani Yulie Emilda, Yulie